Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Thresya Febrianti; Pembimbing: Nuning Maria Kiptiyah Masjkuri; Penguji: Renti Mahkota, Kardinah, Niken Wastu Palupi
T-4209
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Novi Indriastuti; Pembimbing: Krisnawati Bantas; Penguji: Sudarato Ronoatmodjo, Gatot Purwoto, Niken Wastu Palupi
T-4752
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Jusly Adrianus Lakapu; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Yovsyah, Lukman Hakim Tarigan, Niken Wastu Palupi, I Nyoman Kandun
Abstrak:
Kanker leher rahim merupakan penyakit yang sering terjadi pada wanita,dimana 1.4 juta wanita diseluruh dunia mengalaminya.Di Indonesia insidenkanker leher rahim adalah 12.3/100.000 perempuan.Hasil dari program deteksidini kanker leher rahim di Kabupaten Karawang dengan metode IVA,mendapatkan kasus kanker leher rahim sebanyak 246 dari tahun 2010. Sedangkanpada tahun 2014 sampai bulan Juni terdapat 56 kasus kanker leher rahim.Tingginya kasus kawin cerai (200 kasus/tahun)dan meluasnya tempat-tempat prostitusidi Kabupaten Karawang merupakan faktor risiko terhadap kejadian kanker leherrahim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor risiko prilakuseks berganti pasangan dengan kejadian kanker leher rahim serta faktorkovariatnya di Kabupaten Karawang.Desain penelitian ini adalah kasus kontrol dengan perbandingan kontrolterhadap kasus 2:1.Data kasus dan kontrol diperoleh dari Puskesmas dan RumahSakit Umum Daerah Karawang.Informasi mengenai umur, pendidikan, pekerjaan,pendapatan, riwayat keluarga kanker, usia seks pertama, merokok, pengunaankontrasepsi paritas dan pola konsumsi dikumpulkan dengan melakukanwawancara langsung dengan kuesioner.Besarnya risiko prilaku seks bergantipasangan ditentukan dengan odds ratio (OR) dan 95% confidence interval (CI)menggunakan analisis logistic regression.Sebanyak 52 kasus dan 104 kontrol berpartisipasi dalam penelitian ini.Hasil analisis bivariate terhadap hubungan prilaku seks berganti pasangan dankejadian kanker leher rahim, mendapatkannilai p=0.0003, OR=3.57 (CI95%:1.67-7.6). Sedangkan hasil analisis multivariate mendapatkan nilai p=0.042,OR: 2.68 (CI 95%: 1.03-6.9). Terdapat 5 variabel confounding yaitu umur,pendidikan, riwayat kanker keluarga, merokok aktif dan penggunaan kontrasepsi.Terdapat hubungan signifikan antara prilaku seks berganti bergantipasangan dengan kejadian kanker leher rahim.Wanita yang berprilaku seksberganti pasangan memiliki risiko 2.68 kali untuk terkena kanker leher rahimdibandingkan dengan wanita yang tidak berprilaku seks berganti pasangan. Dinaskesehatan diharapakan memberikan penyuluhan kepada para wanita akan risikoprilaku berganti pasangan seks serta meningkatkan upaya deteksi dini untukpencegahan ke stadium yang lebih lanjut.Kata kunci: kanker leher rahim, prilaku seks berganti pasangan, case control study
Cervical cancer is commonly occurs in woman. More than 1.4 million ofwomen suffer from this disease.In Indonesia the Incidence Rate of cervical canceris 13/100.000 woman. The result of early detection cervical cancer program withIVA method in Karawang revealed 246 cases from 2010-2013. In 2014 until Junethere are 56 cases. The increasing of divorced rate (200 cases/year)andprostitutions di Karawang District are the risk factor of cervical cancer. Thepurpose of this research is to know the risk factor of changed sex partner towardscervical cancer in Karawang District.A case control study design was conducted with two controls per case. Thesource of data identified from public health centre register and confirmed casesfrom hospital register of Karawang during 2014. Information collected onparticipants using pretested questionnaires, during household interviews includedage, education level, occupation, income, family cervical cancer history, age offirst sex, smoking, using hormonal contraception, parity and consumption pattern.We estimated odds ratio (OR) and confidence interval (CI 95%) usingmultivariate logistic regression.Fifty-two cases and 104 controls were enrolled. The bivariate model ofchanging sex partner towards cervical cancer showed (OR: 3.57 CI 95%: 1.67-7.6). The multivariate model included age, level education, income, familycervical cancer history, smoking active and passive, parity, age of first time sex,using hormonal contraception, and food contain carcinogen consumption. Theodds ratio adjusted (OR adj : 2.68, CI 95%: 1.03-6.9). The variable of age, level ofeducation, family cervical cancer history, active smoking and using hormonalcontraception are the confounders in relation between changing sex partner withcervical cancer.Woman with changing sex partner behaviour were more likely to havecervical cancer 2.68 times compared with women who did not changing sexpartner. District Health office of Karawang should increasing the health campaignof the risk factor of cervical cancer and preventing cervical cancer with earlydetection in public health centre.Key words: cervical cancer, changing sex partner, case control study
Read More
Cervical cancer is commonly occurs in woman. More than 1.4 million ofwomen suffer from this disease.In Indonesia the Incidence Rate of cervical canceris 13/100.000 woman. The result of early detection cervical cancer program withIVA method in Karawang revealed 246 cases from 2010-2013. In 2014 until Junethere are 56 cases. The increasing of divorced rate (200 cases/year)andprostitutions di Karawang District are the risk factor of cervical cancer. Thepurpose of this research is to know the risk factor of changed sex partner towardscervical cancer in Karawang District.A case control study design was conducted with two controls per case. Thesource of data identified from public health centre register and confirmed casesfrom hospital register of Karawang during 2014. Information collected onparticipants using pretested questionnaires, during household interviews includedage, education level, occupation, income, family cervical cancer history, age offirst sex, smoking, using hormonal contraception, parity and consumption pattern.We estimated odds ratio (OR) and confidence interval (CI 95%) usingmultivariate logistic regression.Fifty-two cases and 104 controls were enrolled. The bivariate model ofchanging sex partner towards cervical cancer showed (OR: 3.57 CI 95%: 1.67-7.6). The multivariate model included age, level education, income, familycervical cancer history, smoking active and passive, parity, age of first time sex,using hormonal contraception, and food contain carcinogen consumption. Theodds ratio adjusted (OR adj : 2.68, CI 95%: 1.03-6.9). The variable of age, level ofeducation, family cervical cancer history, active smoking and using hormonalcontraception are the confounders in relation between changing sex partner withcervical cancer.Woman with changing sex partner behaviour were more likely to havecervical cancer 2.68 times compared with women who did not changing sexpartner. District Health office of Karawang should increasing the health campaignof the risk factor of cervical cancer and preventing cervical cancer with earlydetection in public health centre.Key words: cervical cancer, changing sex partner, case control study
T-4087
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Martina Pakpahan; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Anwar Hasan, Sutanto Priyo Hastono, Heni Rudiyanti, Niken Wastu Palupi
Abstrak:
Penyakit tidak menular dan penyakit menular berkaitan erat dengan perilaku tidaksehat. Menurut Riskesdas tahun 2013, capaian proporsi rumah tangga berperilaku hidupbersih dan sehat (PHBS) secara nasional sebesar 32,3 %, provinsi Sumatera Utara sebesar24,6 % sedangkan di Kabupaten Samosir sebesar 14,7 %. Penelitian bertujuan untukmenganalisa determinan perilaku sehat rumah tangga di Kabupaten Samosir tahun 2016.Penelitian dilakukan ditiga Kecamatan; Pangururan, Simanindo dan RonggurNihuta. Penelitian menggunakan metodologi kuantitatif dan kualitatif (mix method)dengan desain cross sectional. Jumlah sampel 187 ibu rumah tangga. Informanwawancara mendalam adalah petugas Dinas Kesehatan, petugas Puskesmas serta tokohagama/tokoh masyarakat.Hasil penelitian menunjukkan perilaku sehat rumah tangga di Kabupaten Samosirsebesar 12.8 %. Variabel yang berhubungan bermakna dengan perilaku sehat setelahdikontrol variabel lainnya yaitu; sikap (nilai p=0.001; OR=8.79; CI 95%=2.68-28.82),penghasilan (nilai p=0.001; OR=7.92; CI 95%=2.56-24.6), serta ketersediaan danketerjangkauan fasilitas kesehatan (nilai p=0,049; OR=3.32; CI 95%=1.01-10.95). Sikapmerupakan variabel dominan. Hasil wawancara mendalam, diketahui determinan perilakusehat yaitu; ekonomi masyarakat, karakteristik masyarakat, infrastruktur dan akses. Perluditerapkan strategi promosi kesehatan yang paripurna dalam mengatasi determinanperilaku sehat rumah tangga.Kata Kunci : determinan, Kabupaten Samosir, perilaku sehat, rumah tangga, strategipromosi kesehatan.
Read More
T-4618
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Meilina Farikha; Pembimbing: Nurhayati Adnan; Penguji: Asri C. Adisasimita, Laila Nurmala, Niken Wastu Palupi, Renti Mahkota
Abstrak:
Riwayat alamiah Lesi Prakanker Serviks menjadi kanker invasif berlangsung bertahun-tahun,sehingga memiliki banyak kesempatan untuk dideteksi dini. Metode Inspeksi Visualwith AcetatAcid (IVA) cukup cost efektif dan mampu laksana di Indonesia. Kejadian lesi prakankerdiyakini disebabkan HPV dan dipengaruhi faktor risiko. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui hubungan karakteristik demografi serta riwayat kesehatan reproduksi dengankejadian lesi prakanker serviks pada perempuan yang diskrining menggunakan metoda IVA diDKI tahun 2016-2017. Cross sectional data Female Cancer Program FKUI-RSCM yangberasal dari deteksi dini di beberapa puskesmas dan kantor di Jakarta. Logistik regresiondigunakan untuk mendapatkan faktor yang memprediksi lesi prakanker serviks. Hasil : Umur≤ 30 tahun (POR 4,9; CI: 1,3-18,2), umur 31-40 tahun (POR 3,5; CI: 1-12), dan umur 41-50tahun (POR 2,1; CI: 0,6-7,5) merupakan faktor prediktor meningkatkan lesi prakanker serviksdibandingkan umur > 50 tahun. Kawin lebih dari 1 kali berisiko lesi prakanker serviks (POR6; 95% CI: 3,2-10,8) dibandingkan kawin 1 kali. KB pil (POR 2,3; CI: 1-5), KB susuk (POR1,8; 95% CI: 0,4-8,7) dan KB suntik (POR 1,5; CI: 0,7-2,8) merupakan faktor prediktormeningkatkan lesi prakanker servik dibandingkan KB non hormonal. Kesimpulan : umur,jumlah perkawinan, dan riwayat KB merupakan prediktor independen lesi prakanker serviksdalam penelitian ini. Dianjurkan deteksi dini pada perempuan yang telah melakukan kontakseksual dan membatasi jumlah pasangan, KB non hormonal sebagai pilihan KB untukpemakaian jangka panjang.Kata kunci:Lesi Prakanker Serviks, IVA, faktor risiko.
Read More
T-5117
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
