Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Elsa Handari; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Baiduri, Priagung Adhi Bawono
S-4832
Depok : FKM UI, 2006
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Heni Puspita Dewi; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Baiduri, Priagung Adhi Bawono
S-4798
Depok : FKM-UI, 2006
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Selli Sriyama; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Fatma Lestari, Priagung Adhi Bawono
S-4791
Depok : FKM-UI, 2006
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Harun Priyanto; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Izhar M. Fihir, Priagung Adhi Bawono
S-4453
Depok : FKM UI, 2005
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Thamrin; Pembimbing: Ririn Arminsih Wulandari, Tris Eryando; Penguji: Laila Fitria, Priagung AB; Titi Sari Renowati
T-3132
Depok : FKM-UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Solihah Widyastuti; Pembimbing: Helda; Penguji: Asri C. Adisasmita, Yovsyah, Rini Yudhi Pratiwi, Priagung Adhi Bawono
T-3276
Depok : FKM UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhammad Firdaus; Pemb. I Made Djaya, Rachmadhi Purwana; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Priagung AB, Dyah Armi Riana
T-2820
Depok : FKM UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wulida Gusdani Harahap; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Mardiati Nadjib, Kurnia Sari, Yuli Farianti, Priagung Adhi Bawono
Abstrak: Kantor Kesehatan Pelabuhan merupakan penjaga kesehatan di pintu masuknegara. Upaya penyelenggaraan kesehatan di pintu masuk negara harus didukung olehalokasi pembiayaan kesehatan yang cukup, efektif dan efisien. Analisis pembiayaankesehatan dan kinerja ditujukan untuk melihat pembiayaan kesehatan dalam mencapaisasaran kinerja yang ditetapkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif denganteknik WM dan telaah dokumen terkait. Dokumen terkait realisasi belanja dianalisismenggunakan tools Health Account dan ditabulasi dengan tabel pivot.Hasil penelitian menunjukkan sasaran strategis dan indikator kinerja yangditetapkan tidak sejalan dengan tugas pokok dan kegiatan yang dilaksanakan. Imbasnya,alokasi pembiayaan kesehatan harus sesuai menu penyusunan perencanaan meskipunperuntukannya terbatas. Penyusunan anggaran memenuhi prinsip penganggaran terpadudan pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah. Meskipun disiasati denganefektif, pemotongan anggaran berdampak pada capaian kinerja. Pengeluaran pelayanankesehatan saat ini sebesar 72,8%-88,7% dengan komposisi fungsi pelayanan pelayananpreventif sebesar 50%-64% dan sisanya fungsi tata kelola dan administrasi kesehatan.Pembentukan modal tetap bruto dalam sistem kesehatan sebesar 11%-27 % dari totalpengeluaran kesehatan. Pelaksanaan UKM cukup baik dalam menggerakkan mesinbirokrasi dan sosial namun terkendala koordinasi pada kegiatan pengawasan OMKABAdan pelabuhan/bandar udara sehat. Ketersediaan SDM belum sesuai standar dandistribusinya tidak merata. Revisi UU kekarantinaan kesehatan yang belum disahkanmembuat penguatan KKP belum berjalan optimal. Pengelolaan sistem informasi berjalandengan baik kecuali website yang kurang diperbaharui. Kesimpulan diperolehpembiayaan kesehatan belum berbasis kinerja untuk mendukung tupoksi. Capaian kinerjabelum optimal bukan hanya disebabkan oleh faktor pembiayaan namun kerjasama lintassektor, dukungan regulasi, SDM dan peran serta masyarakat turut mempengaruhipencapaian. Direkomendasikan melakukan penyesuaian antara sasaran strategis danindikator kinerja dengan tupoksi dan pelaksanaan kegiatan, perbaikan dan penyesuaianmenu perencanaan, mengadakan perjanjian kerjasama kegiatan pengawasan OMKABA,mengusulkan pengadaan dan pemerataan SDM sesuai standar, mendorong percepatanpengesahan RUU Kekarantinaan Kesehatan melalui konsultasi publik, advokasi yanglebih intensif kepada pihak-pihak terkait di bandara/pelabuhan, memperbaharui websitedan memaksimalkan tren media sosial, serta meningkatkan dan memprioritaskan alokasipembiayaan kegiatan langsung dan yang mengungkit indikator kinerja.Kata kunci: Kantor Kesehatan Pelabuhan; pembiayaan kesehatan; health account;indikator kinerja; UKM.
Read More
T-5303
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fitriyani; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Sri Tjahjani Budi Utami, Ririn Arminsih Wulandari, Priagung, Widiawati
Abstrak:

Pemaparan partikulat PM10 dapat menimbulkan risiko terjadinya penyakit kesehatan terhadap pekerja, seperti gangguan saluran pernafasan atau gejala infeksi saluran pernafasan akut/ISPA. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional bertujuan ingin mengetahui besarnya masalah hubungan pajanan PM10 dengan kejadian gejala ISPA pada pekerja pergudangan semen di Kotamadya Palembang sebanyak 420 pekerja dari 19 gudang semen dijadikan responden dalam penelitian ini, serta dilakukan pengukuran konsentrasi PM10 dan variabel lain seperti umur, masa kerja, kebiasaan merokok, indeks masa tubuh dan penggunaan APD. Hasil penelitian menunjukkan PM10 mempunyai hubungan yang kuat terhadap gejala ISPA pada pekerja, kebiasaan merokok, indeks masa tubuh dan penggunaa APD. Diantara faktor-faktor yang berhubungan secara signifikan tersebut konsentrasi PM10 merupakan faktor dominan, yang berpengaruh terhadap kejadian gejala ISPA. Hasil akhir model persamaan regresi logistik kejadian gejala ISPA pada pekerja di pergudangan semen risiko kejadian gejala ISPA pada pekerja yang bekerja di gudang semen dengan kadar PM10 tidak memenuhi syarat, IMT tidak normal, merokok dan tidak menggunakan APD adalah 5,1 kali dibandingkan dengan pekerja yang bekerja di gudang semen dengan kadar PM10 yang memenuhi syarat, IMT normal, tidak merokok dan menggunakan APD. Kata kunci: Partikulat PM10, gejala ISPA.


PM10 particulate exposure may pose health risk for the disease to workers, such as respiratory tract disorders or symptoms of acute respiratory tract infection / ARI. This study used a cross-sectional study design aimed to know the magnitude of relationship problems with PM10 exposure on the incidence of respiratory symptoms cement warehouse workers in the Municipality of Palembang as many as 420 workers from 19 warehouses cement used as respondents in this study, as well as the measured concentrations of PM10 and other variables such as age, period of employment, smoking habits, body mass index and use of PPE. The results showed that PM10 has a strong relationship to the symptoms of ARI on the workers, smoking habits, body mass index and use of PPE. Among the factors associated significantly the concentration of PM10 is a dominant factor, which affects the incidence of respiratory symptoms. The final outcome logistic regression equation model ARI incidence of symptoms in workers in cement warehousing risk of symptoms of ARI incidence in workers who worked at the cement warehouse with high levels of PM10 are not eligible, not normal BMI, smoking and not using the PPE was 5.1 times compared with workers who worked at the cement warehouse with PM10 levels are eligible, a normal BMI, not smoking and using PPE. Key words : Particulate Matter (PM10), symptoms ARI

Read More
T-3519
Depok : FKM UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Frida Ervina Sitorus; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Toha Muhaimin, Farida Mutiarawati Tri A, Priagung AB, Early Dewi Nuriana
T-2651
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive