Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Arief Kurniawan; Pembimbing: Ridwan Zahdi Syaaf; Penguji: Chandra Satrya, Harumiti Ramli
Abstrak: Pabrik Tahu X Citeureup merupakan produsen makanan di Kabupaten Bogor yangmemiliki faktor dan potensi bahaya dan risiko pada setiap prosesnya. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui risiko keselamatan dan kesehatan kerja, melakukanpenilaian, dan menentukan pengendalian yang mungkin dilakukan. Penelitian inimerupakan penelitian deskriptif dan desain studi cross-sectional denganmenggunakan tool berupa standar manajemen risiko AS/NZS 4360:2004 danperhitungan risiko dengan formula W.T Fine. Hasil penelitian menunjukkan bahwaterdapat level risiko yang belum acceptable pada setiap proses pembuatan tahu,yaitu very high, priority 1, substantial, priority 3, dan acceptable. Rekomendasiyang dapat diberikan bersifat substitusi, engineering, administratif, dan penggunaanAPD.
Kata Kunci: AS/NZS 4360:2004, Penilaian Risiko, Kemungkinan, Pemajanan,Konsekuensi, Level Risiko.
Tofu Factory X Citeureup is food producers in. Bogor, which has factors and hazardand risk potentials in each process. This study aims to know the occupational healthand safety risks, do assessment, and determine control may be performed. Thisstudy is a descriptive study and cross-sectional study design using tools such as riskmanagement standard AS/NZS 4360:2004 and risk calculation with the W.T Fineformula. The results showed that there are risk levels not acceptable in any processof making tofu, is very high, priority 1, substantial, priority 3, and acceptable.Recommendations that can be provided is substitution, engineering, administrative,and use of PPE.
Keywords: AS / NZS 4360: 2004, Risk Assessment, Probabilities, Exposure,Consequences, Risk Level.
Read More
S-9070
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yunisa Hafisa; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Hendra, Harumiti Ramli
Abstrak: Masalah keselamatan dan kesehatan kerja pada UMKM diakibatkan lemahnyamanajemen risiko. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat risikokeselamatan dan kesehatan kerja pada lima (5) workshop berbahan dasar logam diDesa Gunung Sari, Bogor, 2016. Metode W.T Fine yang digunakan adalah untukmenganalisis tingkat risiko dengan melihat nilai konsekuensi, pajanan, dankemungkinan dari setiap risiko. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkatrisiko tertinggi adalah bahaya ergonomi dan kimia.
Kata Kunci:Kemungkinan, Konsekuensi, Manajemen Risiko, Pajanan, Tingkat Risiko, UMKM
Occupational health and safety issues at SMEs were caused by lack of riskmanagement. The purpose of this study was to assess level of OHS risk at five (5)of metal-based workshop at Gunung Sari Village, Bogor, 2016. W.T Fine methodwas used for analyzing the risk level by scoring the level of consequence,exposure, and likelihood of each risk. The results showed that ergonomics andchemical hazard were categorised as very high risk level.
Keywords:Consequence, Exposure, Likelihood, Risk management, SME, Risk Level
Read More
S-9209
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Widya Motivasi Manurung; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Hendra, Harumiti Ramli
Abstrak: Masalah kesehatan dan keselamatan kerja di bengkel pembuatan alas kakidiakibatkan oleh lemahnya manajemen risiko, sehingga dibutuhkan pengkajianrisiko dalam rangka pengelolaan risiko. Penelitian ini berisi analisis risikokesehatan dan keselamatan kerja di Bengkel Pembuatan Alas Kaki Tahun 2016.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai tingkat risiko kesehatan dankeselamatan kerja pada setiap tahapan proses produksi alas kaki. Penilaian risikomenggunakan metode W.T. Fine yaitu dengan menganalisis nilai konsekuensi,pajanan dan kemungkinan. Hasil penelitian menyatakan bahwa level risiko yangdimiliki pada setiap langkah kerja meliputi level very high yaitu bahaya kimia,level priority 1 yaitu bahaya ergonomi dan bahaya mekanik, level substantialyaitu desain kerja (housekeeping), level priority 3 yaitu bahaya kinetik danacceptable yaitu bahaya psikososial.Kata kunci:Penilaian risiko, konsekuensi, panjanan, kemungkinan, tingkat risiko, metodeW.T. Fine
Occupational health and safety problems in small and medium enterprises arecaused by lack of risk management. This research aimed to assess the OHS risklevel at five small shoes industries. Risk assessment was done by implementingW.T Fine method to analyze risk level by scoring the level of probability,exposure and consequence. This study found that the risk of chemical hazard(solvent vapor from glue) was very high; the risk of ergonomic and mechanicalhazard were categorized as priority 1, the risk of poor housekeeping wassubstantial; the risk of kinetic hazard was priority 3; and the risk of psychosocialhazards was acceptable.Keywords:Risk assessment, consequence, exposure, probability, level of risk. W.T. Finemethod.
Read More
S-9215
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mansyur Nasution; Pembimbing: Hendra; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Harumiti Ramli
Abstrak: Pekerja di pabrik pembuatan tempe di Desa Citeureup beresiko mengalamikeluhan Musculoskeletal Disorders yang berasal dari proses kerja. Tujuan daripenelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran keluhan MusculoskeletalDisorders. Penelitian dilakukan pada 15 pekerja di 3 tempat dengan desain studideskripstif observasional dengan pendekatan cross-sectional. Hasil penelitianmenunjukkan proses kerja pembuatan tempe di Desa Citereup mempunyai tingkatrisiko ergonomi yang cukup tinggi. Dari 10 (sepuluh) Terdapat 4 (empat) aktivitasyang mempunyai tingkat risiko tinggi. Keluhan paling dominan yang dirasakanpekerja yaitu pegal-pegal. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan postur tubuhkerja untuk meminimalisasi keluhan Musculoskletal Disorders dan faktor risikoergonomi.
Kata kunci :Musculoskeletal Disorders, keluhan, pengrajin tempe
Workers of tempe factory in Desa Citeureup had a risk to experiencemusculoskeletal disorders complaints that derived from the process of working.The aim of this study is to obtain a description of musculoskeletal disorderscomplaints. The subject of the study was 15 workers in three places, and themethod used was observational descriptive study with cross-sectional design. Theresult showed that the process of working in the manufacture of tempe have highlevel of ergonomics risk. There were 4 (four) activities from 10 (ten) that havehigh risk level. The most dominant complaints most dominant from the workerswere stiff. The factory was suggested to improve body posture to minimizemusculoskletal disorders complaints and ergonomic risk factor.
Key words :Musculoskeletal Disorders, complaints, workers of tempe factory.
Read More
S-9236
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mindalena; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Fatma Lestari, Hendra, Inne Nutfiliana, Harumiti Ramli
Abstrak: Penelitian dilakukan berdasarkan semakin meningkatnya jumlah pekerjainformal yang bekerja di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),akan tetapi minimnya kegiatan penilaian risiko keselamatan dan kesehatan kerjayang dilakukan di sektor tersebut padahal pekerja infomal jarang yangdiikutsertakan progam asuransi kesehatan/kecelakaan kerja.Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko keselamatan dankesehatan kerja pada proses produksi pembuatan alas kaki di UMKM X, UMKMY, UMKM Z dan menentukan risiko tertingginya serta memberikan rekomendasitindakan pengendalian terhadap risiko yang teridentifikasi.Metode yang digunakan dalam penelitian ialah semi kuantitatif dandeskriptif berdasarkan standar AS/NZS 4360:2004 dengan menggunakan metodeJob Safety Analysis untuk mengidentifikasi bahaya dan risiko dan metode Fineuntuk mengukur tingkat risiko dengan mengalikan antara kemungkinan, paparandan konsekuensi dari setiap risiko yang ada. Studi deskriptif dilakukan untukmenjelaskan tindakan pengendalian yang sudah dilakukan oleh masing-masingUMKM. Pengambilan sampel penelitian dilakukan berdasarkan metode PurposiveSampling, yakni semua pekerja yang berada di proses produksi pembuatan alaskaki di UMKM X, UMKM Y, UMKM Z.Hasil penelitian didapatkan bahwa pada tahap proses produksi di UMKMX, UMKM Y, UMKM Z terdapat risiko yang termasuk ke dalam semua kategorimetode Fine, yaitu: Very High, Priority 1, Substansial, Priority 3, Acceptable.Risiko tertinggi (Very High) didapatkan dari penggunaan bahan kimia dan kabellistik yang tidak sesuai standar.
Kata kunci: UMKM, JSA, Metode Fine, kemungkinan, paparan, konsekuensi,risiko, AS/NZS 4360:2004
Research carried out because the increment number of informal workerswho work in the sector of Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs), butthere is lack of activity for health and safety risk assessment done in that sectorand workers rarely covered by health or accident insurance program.The research aims to determine the level of occupational safety and health risks inthe production process of making footwear in SMEs X, SMEs Y, SMEs Z anddetermine the highest risk and provide recommendations control measures againstthe identified risks.The method used in this research is semi-quantitative and descriptive basedon the standard AS/NZS 4360:2004 using the Job Safety Analysis method toidentify hazards and risks and Fine method for measuring the level of risk bymultiplying the probability, exposure and consequences of any risks. Descriptivestudy was conducted to elucidate the control measures already carried out by eachSME. Sample was conducted by purposive sampling method, ie all workers whoare in the process of production of the footwear in SMEs X, Y SMEs, SMEs Z.The results showed that at this stage of the production process in SMEs X, YSMEs, SME Z risks are included in all categories at Fine methods, namely: VeryHigh, Priority 1, Substantial, Priority 3, Acceptable. The highest risk (Very High)obtained from the use of chemicals and electric cables that do not meet standards.
Keywords: SMEs, JSA, Fine Method, probability, exposure, consequences, risk,AS/NZS 4360:2004.
Read More
T-4631
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhamad Darmawan; Pembimbing: Izhar M. Fihir; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Chandra Satrya, Bambang Wirawan, Harumiti Ramli
Abstrak:

ABSTRAK
Kebisingan pada industri harus dapat dikurangi agar para karyawan yang terpapar tidak mengalami gangguan pendengaran. Agar area kerja dapat diperbaiki dan kebisingan dapat dikurangi maka diperlukan suatu kegiatan promosi kesehatan dalam mencegah gangguan pendengaran yaitu Hearing conservation program. Peneliti bertujuan untuk mengevaluasi implementasi Hearing Conservation Program pada PT XYZ tahun 2013. Proses evaluasi dilakukan dengan menggunakan checklist evaluasi Hearing conservation program dari NIOSH (Alih bahasa Departemen Kesehatan). Maka diperoleh hasil pelaksanaan Hearing conservation program pada PT XYZ yang telah dilaksanakan sebesar 76 % dan 24 % belum terlaksana. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan Hearing Conservation program di PT XYZ masih harus ada perbaikan agar karyawan tidak terpapar oleh kebisingan dan terhindar dari gangguan pendengaran. Saran pada PT XYZ sebaiknya menjalankan secara menyeluruh dan sosialisasi terhadap pelaksanaan Hearing conservation program harus dilaksanakan pada seluruh karyawan. 


ABSTRACT
Noise in the industry must be reduced so that the employees are not exposed to hearing loss. So that the work area can be improved and the noise can be reduced, we need a health promotion activity in preventing hearing loss is hearing conservation program. We aimed to evaluate the implementation of the Hearing Conservation Program in PT XYZ in 2013. The evaluation process is conducted by using a checklist evaluation of the NIOSH Hearing conservation program (Language Interpreting Department of Health). Hearing the obtained results of the implementation of conservation programs at XYZ Ltd. which has been implemented by 76% and 24% have not been implemented. It can be concluded that the Hearing Conservation program activities in PT XYZ still must be improved in order employees not exposed to noise and avoid hearing loss. Advice on PT XYZ should run thoroughly and disseminate the hearing conservation program implementation should be carried out on all employees.

Read More
T-3885
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive