Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Yolanda Handayani; Pembimbing: Martya Rahmaniati Makful, Tris Eryando; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Triseu Setianingsih, Dakhlan Choeron
Abstrak:

ABSTRAK Nama : Yolanda Handayani Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat Peminatan Biostatistik Judul : Stunting pada Anak Usia di Bawah 2 Tahun di 3 Provinsi Sulawesi Tahun 2017 dengan Pendekatan Spasial Pembimbing : Dr. Martya Rahmaniati, S.Si., M.Si Pendahuluan: Seribu hari pertama kehidupan merupakan momentum kritis yang akan menentukan kualitas generasi masa depan suatu bangsa. Hal ini karena perlunya gizi terbaik berupa asupan gizi selama kehamilan, serta ASI dan makanan yang tepat sesuai umur untuk perkembangan otak anak. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Analisis penelitian ini yaitu analisis prediksi menggunakan regresi logistik dan analisis spasial menggunakan GWR. Sampel penelitian ini berjumlah 2.232 individu dan 25 kabupaten/kota di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan variabel suplementasi besi folat ibu, suplementasi vitamin A baduta usia 7-23 bulan, menyusui bayi usia 0-6 bulan dan pemberian MP–ASI baduta usia 7-23 bulan membentuk model prediksi. Model lokal spasial dibentuk oleh ibu hamil yang tidak suplementasi besi folat, baduta usia 7-23 bulan yang tidak mendapatkan MP–ASI, bayi usia 0-6 bulan yang tidak ASI Eksklusif dan bayi yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan, serta variabel persalinan tidak dibantu tenaga kesehatan menjadi model global spasial. Kesimpulan: Ibu hamil yang tidak suplementasi besi folat, baduta usia 7-23 bulan yang tidak mendapatkan MP–ASI, bayi usia 0-6 bulan yang tidak ASI Eksklusif dan bayi yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan akan memicu 58% kejadian stunting di 3 Provinsi Sulawesi, di mana variabel ibu hamil yang tidak mendapatkan suplementasi besi folat berhubungan secara statistik di 8 kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Tengah. Oleh karena itu, diperlukan intervensi tambahan berupa suplementasi besi folat ibu hamil selain intervensi persalinan dibantu tenaga kesehatan di 8 kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Tengah. Kata kunci: stunting, spasial, GWR


ABSTRACT Name : Yolanda Handayani Study Program : Public Health Sciences Biostatistics Specialization Title : Stunting in Child Under 2 Years of Age in 3 Sulawesi Province in 2017 with A Spatial Approach Counsellor : Dr. Martya Rahmaniati, S.Si., M.Si Background: The first thousand days of life is a critical momentum that will determine the quality of future generations of a nation. This is due to the need for the best nutrition for children in the form of nutritional intake during pregnancy and breast milk foods that are age-appropriate for the child's brain development. Method: This study uses a quantitative approach using a cross sectional study design. The analysis of this study is prediction analysis using logistic regression and spatial analysis using GWR. The sample in this study are 2,232 individuals and 25 districts in Central Sulawesi, Southeast Sulawesi and West Sulawesi. Results: The results showed variable maternal folate supplementation, supplementation of vitamin A baduta aged 7-23 months, breastfeeding infants aged 0-6 months and give complementary food baduta aged 7-23 months making predictive models. The spatial local model is made by pregnant women who are not iron folate supplementation, those aged 7-23 months who do not get complementary food, infants aged 0-6 months who are not exclusive breastfeeding and babies who are not health care, and labor-dependent variables are not supported health becomes a global spatial model. Conclusion: Pregnant women who are not iron folate supplementation, those aged 7-23 months who do not get complementary food, infants aged 0-6 months who are not exclusive breastfeeding and babies who do not receive health services will trigger 58% of the incidence of stunting in 3 Sulawesi provinces, in where the variable of pregnant women who did not receive iron folate supplementation was statistically related in 8 districts of Central Sulawesi Province. Therefore, additional intervention is needed in the form of iron folate supplementation for pregnant women in addition to labor interventions assisted by health workers in 8 districts of Central Sulawesi Province. Keywords: stunting, spasial, GWR

Read More
T-5702
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Safitri Widayanti Putri; Pembimbing: Martya Rarhmaniati; Penguji: Rita Damayanti, Mila Herdayati, Siti Sugih Hartiningsih, Triseu Setianingsih
Abstrak: Remaja yang sehat akan diharapkan agar tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Di Indonesia, hubungan seksual pranikah pada remaja mengalami peningkatan yaitu dari tahun 2012 sebesar 4,5 menjadi 5% di tahun 2017. Salah satu faktornya ialah usia pubertas. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui hubungan usia menarche dengan perilaku hubungan seksual pranikah pada remaja umur 15-24 tahun di Indonesia dengan menggunakan data SDKI 2017. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan sampel sebesar 10.077. Hasil penelitian menunjukan bahwa remaja perempuan yang pernah melakukan hubungan seksual pranikah sebesar 1,9% (95% CI 1,6-2,2) kemudian untuk usia menarche dini didapatkan sebanyak 8,2% (95% CI 7,6-8,8). Kemudian didapatkan hasil bahwa remaja yang memiliki sosial ekonomi dalam kategori kuintil kekayaan rendah, sikap tidak setuju terhadap pentingnya menjaga keperawanan dan memiliki pengaruh teman sebaya akan lebih beresiko untuk melakukan hubungan seksual pranikah. Memberdayakan peer counselor dari kalangan remaja itu sendiri, diharapkan agar remaja mendapatkan edukasi dan bimbingan dari pengaruh teman sebaya mengenai perilaku berhubungan seksual pranikah
Healthy teenagers will be expected to create quality human resources. In Indonesia, premarital sexual relations in adolescents have increased from 4.5 to 5% in 2012. One of the factors is the age of puberty. The purpose of this study was to determine the relationship between the age of menarche and premarital sexual behavior in adolescents aged 15-24 years in Indonesia using the 2017 IDHS data. The research design used a cross sectional study with a sample of 10,077. The results showed that adolescent girls who had had premarital sexual intercourse were 1.9% (95% CI 1.6-2.2) then for the age of early menarche it was 8.2% (95% CI 7.6-8, 8). Then it was found that adolescents who have socioeconomic status in the low wealth quintile category, disagree with the importance of maintaining their virginity and have peer influence will be more at risk for premarital sexual relations. Empowering peer counselors from among the youth themselves, it is hoped that adolescents will receive education and guidance from peer influence regarding premarital sexual behavior
Read More
T-6224
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive