Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Diendha Kartika Prameswary; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Pujiyanto; Fikrotul Ulya; Nuniek Ria Sundari
Abstrak: Skripsi ini membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan Pengetahuan Masyarakat DKI Jakarta tentang Program Jaminan Kesehatan Jakarta yang diselenggarakan oleh UP Jamkesjak Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Program Jamkesjak (Jaminan Kesehatan Jakarta) merupakan suatu program jaminan atas pelayanan kesehatan diluar manfaat JKN secara gratis yang diberikan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat DKI Jakarta. Oleh karena itu, warga DKI Jakarta harus memiliki pengetahuan tentang program yang sudah ditetapkan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta tersebut. Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta disebutkan melalui program Jaminan Kesehatan kerjasama dengan BPJS Kesehatan Jakarta, Universal Health Coverage (UHC) di Provinsi DKI Jakarta mencapai sebesar 96,56 persen. Jumlah peserta yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah (PBI APBD) per bulan Mei 2020 mencapai 4.789.695 peserta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan masyarakat DKI Jakarta tentang program Jaminan Kesehatan Jakarta UP Jamkesjak Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2021. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross-sectional. Dengan mengolah data sekunder dari Hasil Survei milik UP Jamkesjak Tahun 2021. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan sumber informasi dengan pengetahuan masyarakat DKI Jakarta.
This thesis discusses the factors related to the knowledge of the people of DKI Jakarta regarding the Jakarta Health Insurance Program organized by UP Jamkesjak, DKI Jakarta Provincial Health Office. The Jamkesjak (Jakarta Health Insurance) program is a guarantee program for health services other than the free JKN benefits provided by the DKI Jakarta provincial government to improve the welfare of the people of DKI Jakarta. Therefore, residents of DKI Jakarta must have knowledge of the program that has been determined by the DKI Jakarta provincial government. Based on data from the official news website of the DKI Jakarta Provincial Government, through the Health Insurance program in collaboration with BPJS Kesehatan Jakarta, Universal Health Coverage (UHC) in DKI Jakarta Province reached 96.56%. The number of participants registered by the Regional Government (PBI APBD) per May 2020 reached 4,789,695 participants. This study aims to determine the factors related to the knowledge of the people of DKI Jakarta about the Jakarta Health Insurance program UP Jamkesjak, DKI Jakarta Provincial Health Office in 2021. This study is a quantitative study using a cross-sectional study design. By processing secondary data from the 2021 Jamkesjak UP Survey Results. The results of this study indicate that there is a significant relationship between age, gender, education level, occupation, and sources of information with the knowledge of the people of DKI Jakarta.
Read More
S-11062
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yuni Syahfitri; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Triyanti, Nuniek Ria Sundari, Sri Ridha Hasanah
Abstrak:

Latar Belakang: Hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular yang kini semakin banyak ditemukan pada kelompok usia muda. Prevalensi hipertensi yang tinggi pada penduduk usia 15–24 tahun menimbulkan tantangan baru dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular di Indonesia. Faktor-faktor biologis, sosial, dan psikologis (biopsikososial) diduga berperan dalam peningkatan kejadian hipertensi pada kelompok usia ini.

Tujuan: Mengetahui hubungan antara faktor-faktor biopsikososial dengan kejadian hipertensi pada penduduk usia 15–24 tahun di Indonesia.

Metode: Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan desain potong lintang menggunakan data sekunder dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023. Analisis dilakukan terhadap 20.333 responden berusia 15–24 tahun dengan menggunakan analisis univariat, bivariat (uji chi-square), dan multivariat (regresi logistik berganda).

Hasil: Prevalensi hipertensi berdasarkan pengukuran tekanan darah pada penduduk usia 15–24 tahun sebesar 9,25%. Faktor biologis seperti usia (OR=1,44; CI 95%: 1,3–1,5), jenis kelamin laki-laki (OR=1,36; CI 95%: 1,3–1,4) dan status gizi lebih(OR=2,5; CI 95%: 2,3–2,6) secara signifikan berhubungan dengan kejadian hipertensi. Faktor sosial seperti status menikah (OR=1,2; CI 95%: 1,1–1,3) memiliki hubungan bermakna dengan hipertensi . Faktor psikologis yang signifikan konsumsi makanan asin. (OR=1,1; CI 95%: 1,0–1,2). Faktor yang paling dominan adalah status gizi lebih.

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara faktor biopsikososial dengan kejadian hipertensi pada penduduk usia 15–24 tahun khususnya status gizi lebih. Intervensi kesehatan masyarakat yang menyasar aspek gaya hidup sehat, deteksi dini, serta pendekatan lintas sektor diperlukan untuk menurunkan angka kejadian hipertensi pada kelompok usia muda di Indonesia.

Kata Kunci: hipertensi, biopsikososial, remaja, dewasa muda, SKI 2023, Indonesia


Background: Hypertension is a major risk factor for cardiovascular disease and is increasingly prevalent among young age groups. The high prevalence of hypertension among individuals aged 15–24 years presents new challenges in the prevention and control of non-communicable diseases in Indonesia. Biological, social, and psychological (biopsychosocial) factors are suspected to contribute to the rise in hypertension cases in this age group.  Objective: To examine the relationship between biopsychosocial factors and the incidence of hypertension among individuals aged 15–24 years in Indonesia.  Methods: This study employed a quantitative approach with a cross-sectional design using secondary data from the 2023 Indonesian Health Survey (Survei Kesehatan Indonesia, SKI). Analysis was conducted on 20,333 respondents aged 15–24 years using univariate, bivariate (chi-square test), and multivariate (multiple logistic regression) methods.  Results: The prevalence of hypertension based on blood pressure measurements among individuals aged 15–24 years was 9.25%. Biological factors such as age (OR=1.44; 95% CI: 1.3–1.5), male gender (OR=1.36; 95% CI: 1.3–1.4), and overweight nutritional status (OR=2.5; 95% CI: 2.3–2.6) were significantly associated with hypertension. Social factors such as marital status (OR=1.2; 95% CI: 1.1–1.3) also showed a significant association. Among psychological factors, high salt intake was significantly associated (OR=1.1; 95% CI: 1.0–1.2). The most dominant factor was overweight nutritional status.  Conclusion: There is a significant relationship between biopsychosocial factors and the incidence of hypertension among individuals aged 15–24 years, particularly overweight status. Public health interventions focusing on healthy lifestyle promotion, early detection, and multisectoral approaches are essential to reduce the prevalence of hypertension in Indonesia's young population.  Keywords: hypertension, biopsychosocial, adolescents, young adults, SKI 2023, Indonesia

Read More
T-7265
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Abdul Robby Azhadi; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Adang Bachtiar, Prastuti Soewondo, Wiwiek Heryhta, Nuniek Ria Sundari
Abstrak: Sistem Jaminan Kesehatan Nasional atau yang lebih kita kenal dengan sebutan JKN mempu menghadirkan manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia. Terlebih lagi di era JKN ini, semakin banyak masyarakat yang sadar akan kesehatannya. Hal ini berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat jalan maupun rawat inap di RSUD Pasar Minggu. Jumlah angka kunjungan rawat jalan meningkat pada tahun 2018 hingga 2020 mencapai lebih dari 20.000 kunjungan per bulan. Angka yang tinggi ini jika tidak diimbangi dengan kemampuan penagihan klaim JKN yang sebanding maka akan menghambat cashflow Rumah Sakit. Oleh sebab itu RSUD Pasar Minggu menerapkan sistem IT yang menunjang seluruh proses tersebut sampai kepada tahap penagihan. Sistem IT di RSUD Pasar Minggu diharapkan mempunyai tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi sehingga mampu memperbaiki cashflow Rumah Sakit
The National Health Insurance System or better known as JKN is able to bring benefits to all Indonesian people. Moreover, in this JKN era, more and more people are aware of their health. This is directly proportional to the increasing number of outpatient and inpatient visits at Pasar Minggu Hospital. The number of outpatient visits reached more than 20,000 visits per month since 2018 until 2020. If this high figure is not balanced with the comparable ability to collect JKN claims, it will hamper the hospital cash flow. Therefore, RSUD Pasar Minggu has implemented an IT system that supports the entire process up to the billing stage. Hopefully IT system at Pasar Minggu Hospital have a high level of effectiveness and efficiency so that it can support the hospital cash flow
Read More
B-2192
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive