Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Taufik Herdiansyah; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Dadan Erwandi, Hendra, Suparni, Kurniawan Arif Mufadlil
Abstrak:
Cedera tertusuk jarum suntik dan benda tajam lainnya/Needle-stick and Sharp Injuries (NSSI) merupakan kejadian terpotong, tertusuk, tergores, terbacok yang disebabkan oleh instrumen medis seperti jarum suntik dan benda tajam lainnya secara tidak sengaja saat bekerja, NSSI merupakan jenis cedera tersering dalam lingkup pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mengidentifikasi mengenai faktor risiko (karakteristik/faktor individu, perilaku tidak aman dan lingkungan kerja tidak aman) yang berhubungan dengan kejadian NSSI pada perawat di Rumah Sakit XYZ. Penelitian ini merupakan penelitian observasional, menggunakan desain studi cross sectional. Sampel yang diambil adalah 172 perawat yang bertugas di bagian Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Bedah Sentral. Variabel pada penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu karakteristik/faktor individu, perilaku tidak aman dan lingkungan kerja tidak aman, sedangkan variabel dependen kejadian NSSI. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner, dengan teknik analysis data yaitu univariate dan bivariate. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar perawat tidak pernah mengalami kejadian NSSI dalam rentang satu tahun yakni sebanyak 81,4%. Sebanyak 18,6% lainnya pernah mengalami kejadian NSSI minimal satu kali dalam rentang waktu satu tahun. Adanya hubungan signifikan antara faktor lingkungan kerja yaitu adanya pengawasan dengan kejadian NSSI, hal ini menunjukkan bahwa pandangan akan adanya pengawasan merupakan faktor protektif dari kejadian
NSSI.Needle-stick and Sharp Injuries (NSSI) are incidents of cuts, punctures, scratches, slashes caused by medical instruments such as syringes and other sharp objects accidentally while working, NSSI is the most common type of injury in the scope of health services. The purpose of this study was to determine and identify risk factors (individual characteristics/factors, unsafe behavior and unsafe work environment) associated with NSSI incidents in nurses at XYZ Hospital. This study was an observational study, using a cross-sectional study design. The sample taken was 172 nurses who worked in the Inpatient Installation, Emergency Installation and Central Surgical Installation. The variables in this study consisted of independent variables, namely individual characteristics/factors, unsafe behavior and unsafe work environment, while the dependent variable was the incident of NSSI. Data collection was carried out by distributing questionnaires, with data analysis techniques, namely univariate and bivariate. The results showed that most nurses had never experienced an NSSI incident within a period of one year, namely 81.4%. Another 18.6% had experienced NSSI at least once in a year. There was a significant relationship between work environment factors, namely supervision, and NSSI incidents, indicating that the view of supervision is a protective factor from NSSI incidents.
Read More
T-7383
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alifah Komaraningsih Sutiadi; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Dadan Erwandi, Indri Hapsari Susilowati, Gama Widyaputra, Suparni
Abstrak:
Peluang konstruksi kelautan semakin vital dalam pengembangan industri maritim. Industri konstruksi dikenal dengan risiko kematian dan cidera yang lebih tinggi dari industri-industri lainnya. Konstruksi kelautan seperti pengerukan, dilakukan selama dua puluh empat jam dan tujuh hari dalam seminggu karena faktor cuaca dan lingkungan. Industri ini mengombinasikan bahaya kerja pada konstruksi ditambah dengan bahaya bekerja di atas kapal, dimana cuaca menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatannya. Konsep Design for Safety (DfS) merupakan integrasi dari identifikasi bahaya dan penilaian risiko pada tahap konseptual dan perencanaan proyek. Integrasi DfS dalam siklus hidup proyek konstruksi kelautan diharapkan mampu berdampak positif terhadap Incident Rate. Design for Safety dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi empat dimensi yaitu metode kerja, peralatan kerja, tenaga kerja, dan lingkungan kerja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan analisis data menggunakan desain potong lintang, dilaksanakan mulai dari Juni 2023 sampai dengan November 2023. Populasi penelitian adalah seluruh staff di Direktorat Operasional di PT X, dengan total sebanyak 33 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian adalah total sampling, yaitu sebanyak 33 sampel. Berdasarkan hasil penelitian, implementasi Design for Safety (DfS) dalam dimensi Metode Kerja, Peralatan Kerja, Tenaga Kerja, dan Lingkungan Kerja memiliki hubungan positif dan signifikan dengan Incident Rate, dengan tingkat korelasi yang kuat hingga sangat kuat. Terdapat beberapa faktor-faktor dominan DfS di PT X yang berpengaruh terhadap keselamatan konstruksi yaitu analisis bahaya, penilaian risiko, dan rencana mitigasi (MK4), kondisi/kesiapan peralatan kerja (PK3), pengetahuan kontraktor mengenai Design for Safety (TK9), ketersediaan biaya keselamatan kesehatan kerja (K3) dalam anggaran biaya proyek (LK13), dan komitmen klien terhadap Design for Safety (LK2).

Marine-construction opportunities are becoming increasingly vital in the development of the maritime industry. The construction industry is known for having a higher risk of fatalities and injuries compared to other industries. Marine construction, such as dredging, is conducted twenty-four-hour a day and seven days a week due to weather and environmental factors. The industry combines the hazards of construction coupled with the challenges of working on ships, where weather is an integral part of the construction activities. The concept of Design for Safety (DFS) involves integrating hazard identification and risk assessment in the conceptual and project planning stages. The integration of DfS in the lifecycle of marine construction project is expected to have a positive impact on the Incident Rate. In this research, Design for Safety is categorized into four dimensions : Work Methods, Equipment, Manpower, and Environment. This research of quantitative study with cross-sectional design, conducted from June 2023 to November 2023. Research population consist of all staff in the Operational Directorate at PT X, totaling 33 individuals as total samples. Based on the research findings, the implementation of Design for Safety in the dimensions of Work Methods,  Equipment, Manpower, and Environment has a positive and significant relationship to Incident Rates, with correlation levels ranging from strong to very strong. There are several dominant factors of Design for Safety at PT X that affect the construction safety include hazard analysis, risk assessment, and mitigation plans (MK4), equipment condition/readiness (PK3), contractror knowledge on Design for Safety (TK9), availability of occupational safety and health (OHS) costs in project budget (LK13), and client commitment to Design for Safety (LK2).
Read More
T-7258
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Adenan; Promotor: Zulkifli Djunaidi; Kopromotor: Fatma Lestari, Sutanto Priyo Hastono; Penguji: Budi Hartono, L. Meily Kurniawidjaja, Herlina J. EL- Matury, Kusnendi Soehardjo, Suparni
Abstrak:

Keselamatan kerja pada jalur hauling di industri pertambangan batubara merupakan aspek penting yang memerlukan perhatian serius, mengingat tingginya risiko kecelakaan kerja pada aktivitas pengangkutan material. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kecelakaan kerja dan menyusun model pencegahan berbasis Human Factor Analysis and Classification System for Mining Industry (HFACS-MI) serta metode investigasi Australian Transport Safety Bureau (ATSB). Pendekatan campuran digunakan dalam penelitian ini, dengan data kuantitatif diperoleh melalui survei terhadap 420 operator dump truck di tiga perusahaan tambang terbuka di Kalimantan, serta data kualitatif dari wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD), dan observasi langsung di lapangan. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh enam variabel independen faktor eksternal, pengaruh organisasi, kepemimpinan tidak berkeselamatan, pengendalian risiko, kondisi lingkungan, dan tindakan individu terhadap kecelakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel memiliki pengaruh signifikan, dengan kepemimpinan tidak berkeselamatan dan kondisi lingkungan sebagai faktor dominan penyebab kecelakaan. Temuan ini mengindikasikan perlunya penguatan pengawasan, perbaikan perilaku kerja operator, serta peningkatan kualitas jalur hauling. Model pencegahan yang diusulkan menitikberatkan pada penguatan kepemimpinan, pengendalian risiko, dan perawatan infrastruktur hauling secara berkelanjutan untuk menurunkan angka kecelakaan kerja di sektor pertambangan.


 

Occupational safety in hauling roads within the coal mining industry is a critical aspect that requires serious attention, considering the high risk of work accidents during material transportation activities. This study aims to analyze the factors influencing occupational accidents and to develop a preventive model based on the Human Factor Analysis and Classification System for Mining Industry (HFACS-MI) and the Australian Transport Safety Bureau (ATSB) investigation method. A mixed-method approach was used, with quantitative data collected through a survey of 420 dump truck operators across three open-pit mining companies in Kalimantan, and qualitative data gathered from in-depth interviews, focus group discussions (FGDs), and direct field observations. Multiple linear regression analysis was employed to assess the influence of six independent variables external factors, organizational influence, unsafe leadership, risk control, environmental conditions, and individual actions on work accidents. The results indicated that all variables had a significant effect, with unsafe leadership and environmental conditions emerging as the dominant contributing factors. These findings highlight the need to strengthen supervision, improve operator behavior, and enhance the quality of hauling road infrastructure. The proposed accident prevention model emphasizes the reinforcement of leadership roles, risk control management, and continuous improvement of hauling infrastructure to reduce the incidence of occupational accidents in the mining sector.

Read More
D-589
Depok : FKM-UI, 2025
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aryo Wibowo Hendra Putro; Promotor: Fatma Lestari; Kopromotor: Robiana Modjo; Penguji: Dadan Erwandi, L. Meily Widjaja, Waluyo, Audist Subekti, Alfajri Ismail; Suparni, Herlina J. EL-Matury
Abstrak:
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) merupakan fasilitas penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke masyarakat yang memiliki potensi bahaya dan berisiko tinggi terjadi kecelakaan. Selama tahun 2017-2018 telah terjadi 120 kecelakaan SPBU di Indonesia. Dua faktor utama yang berkontribusi terhadap kecelakaan, yaitu faktor manusia dan faktor organisasi. Tujuan dari penelitian ini menghasilkan instrumen pengukuran iklim keselamatan dan perilaku keselamatan konsumen SPBU serta model perilaku konsumen dan iklim keselamatan di SPBU yang memiliki nilai kebaruan dan orisinalitas. Tahap pertama dalam penelitian adalah penyusunan parameter ukur perilaku selamat dengan menggunakan referensi studi literatur. Pengukuran perilaku selamat dilakukan dengan mengumpulkan data dari pekerja SPBU di seluruh Indonesia dan masyarakat konsumen SPBU di wilayah Jawa Barat melalui kuesioner daring. Hasil pengumpulan data dianalisis secara kuantitatif menggunakan PLS-SEM. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa variabel iklim keselamatan SPBU yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kepatuhan dan partisipasi keselamatan pekerja, yaitu komitmen manajemen dan pemberdayaan keselamatan melalui mediasi variabel komunikasi keselamatan, aturan dan prosedur keselamatan, serta pelatihan keselamatan. Pada model perilaku selamat konsumen SPBU, Komunikasi operator, rambu keselamatan, media promosi, dan regulasi pemerintah secara signifikan mempengaruhi perilaku selamat konsumen melalui mediasi variabel norma, sikap, persepsi ancaman, serta persepsi benefit & barrier. Penelitian ini memiliki nilai manfaat yang tinggi karena menghasilkan 27 butir rekomendasi untuk pemerintah, badan usaha niaga migas, dan pengelola SPBU. Selain itu hasil penelitian ini dapat dikembangkan pada 6 topik penelitian lanjutan.

Fuel Stations are facilities for selling fuel to the public which has a potential hazard and a high risk of accidents. During 2017-2018 there were 120 gas station accidents in Indonesia. Two main factors contribute to accidents, namely human factors and organizational factors. The purpose of this research is to produce an instrument for measuring safety climate and consumer safety behavior at petrol stations as well as a model for consumer behavior and safety climate at gas stations, which are novel and original. The first stage of the research was the preparation of parameters for measuring safe behavior using references to literature studies. Measurement of safe behavior is carried out by collecting data from gas station workers throughout Indonesia and gas station consumers in West Jawa Province through online questionnaires. The results of data collection were analyzed quantitatively using PLS-SEM. The results of the research analysis show that the variables of gas station safety climate that significantly influence safety compliance and participation are namely management commitment and management empowerment, with safety communication, safety rules and procedures, and safety training as mediators. In the gas station consumer safety behavior model, operator communication, safety signs, promotion media, and government regulation significantly influence consumer safety behavior with norms, attitudes, perceived threat, and perceived benefit & barrier as mediators. This research has great value with 27 recommendations for the government, the oil and gas enterprise with downstream permit, and fuel station owners. This study results can also be expanded to more 6 new research topics.
Read More
D-499
Depok : FKM-UI, 2024
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive