Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Nur Hairunnisa; Pembimbing: Besral, Artha Prabawa; Penguji: Maryata Rahmaniati, Gita Swisari, Nora, Dian Elco
Abstrak: Latar Belakang : Pelayanan kesehatan tradisional yang dilakukan oleh penyehat tradisional di Kota Tangerang cukup banyak. Namun penyehat tradisional yang melakukan pelayanan dan memiliki STPT sedikit sedangkan STPT wajib dimiliki bila melakukan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Tujuan : Untuk mengetahui gambaran implementasi kebijakan serta faktor determinan kepemilikan STPT pada penyehat tradisional di Kota Tangerang. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian mixed methods menggunakan data primer dengan desain survey. Sampel penelitian yaitu penyehat tradisionalyang berada di 5 puskesmas lokasi fokus Dinas Kesehatan Kota Tangerang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kuesioner. Analisis data yang digunakan untuk kuantitatif adalah regresi logistik sedangkan untuk kualitatif adalah interpretasi makna informasi. Hasil dan Kesimpulan : Pada implementasi kebijakan terkait surat terdaftar penyehat tradisional (STPT) di wilayah Kota Tangerang saat ini belum berjalan secara optimal dikarenakan kurangnya sosialisasi. Hasil penelitian ini didapatkan terdapat hubungan antara informasi tentang STPT dan pendidikan terakhir terhadap kepemilikan STPT pada Penyehat tradisional. Saran : Untuk dapat meningkatkan kepemilikan STPT pada penyehat tradisional disarankan untuk melakukan sosialisasi serta monitoring dan evaluasi kebijakan dan syarat-syarat memperoleh STPT yang memudahkan penyehat tradisional memiliki STPT. Hal ini dapat dilakukan oleh Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan serta asosiasi terkait.
Read More
T-5573
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tri Budiarti; Pembimbing: Ella Nurlaela Hadi; Penguji: Caroline Endah Wuryaningsih, Mieke Savitri, Gita Swisari, Elin Herliana
Abstrak: Pertumbuhan dan perkembangan seorang bayi tergantung cara orang tuamenstimulasinya. Pijat bayi merupakan salah satu cara menstimulasi pertumbuhandan perkembangan bayi dimana hal ini merupakan tradisi yang masih seringdilakukan oleh masyarakat Jawa terutama di Wilayah Kecamatan AdipalaKabupaten Cilacap yang umumnya dilakukan oleh seorang dukun bayi. Penelitianini bertujuan mendapatkan gambaran dan informasi yang mendalam tentang pijatpada bayi di wilayah Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap. Penelitian inimenggunakan pendekatan kualitatif dengan desain RAP. Informasi diperolehmelalui wawancara mendalam pada 10 ibu yang mempunyai bayi 0-11 bulan, 4orang dukun bayi, 2 orang bidan koordinator anak, dan 2 orang kepala puskesmasWilayah Kecamatan Adipala. Hasil penelitian menunjukkan Pijat bayi atau dadahyang dilakukan ibu bayi di wilayah Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacapbelum sesuai dengan pedoman pijat bayi yang dianjurkan Kementrian KesehatanRI karena pijat yang dilakukan pada masyarakat setempat dilakukan pada seluruhtubuh setelah bayi lahir dan pijat saat bayi sakit. Pijat bayi tersebut merupakantradisi turun temurun yang dilakukan oleh dukun bayi dengan manfaat pijat bayiagar peredaran darah lancar, otot-otot rileks, pertumbuhan optimal, tidur nyenyak,dan bayi sehat. Pijat bayi hanya boleh dilakukan pada bayi sehat dan kondisitertentu seperti demam, batuk, pilek, terkilir dan tidak boleh dilakukan terlalusering. Seluruh tubuh bayi boleh dipijat kecuali perut karena ada tali pusat yangbelum lepas dan dapat menyebabkan illeus yaitu gangguan system saraf padausus. Informasi tentang pijat umumnya diperoleh dari keluarga terutama nenekbayi. Saat ini belum ada kebijakan maupun aturan dari pihak puskesmas tentangpijat bayi.Kata kunci: pijat, bayi
Growth and development of a baby depends on how parents stimulatethem. Infant massage is one way of stimulating the growth and development ofbabies where it is a tradition that is still often done by the Java community,especially in the districts of the district Adipala cilacap region that is generallydone by TBAs This study aims to get an overview and in-depth information aboutinfant massage in the District Adipala Cilacap. This study used a qualitativeapproach to the design of RAP. Information obtained through in-depth interviewson 10 mothers who have babies 0-11 months, 4 TBAs, 2 midwives coordinatorchildren, and 2 heads of health centers Adipala District Area. The results showedthat infant massage or do mothers bye baby in the District of Cilacap Adipala notin accordance with the guidelines of infant massage is recommended the Ministryof Health because the massage is done on the local community performed on theentire body after the baby is born and massage when the baby is sick. InfantMassage in District Area Adipala a hereditary tradition performed by TBAs.Benefits of infant massage for smooth blood circulation, relax muscles, optimalgrowth, rest ful sleep, and a healthy baby. Infant massage should only beperformed on healthy babies and under certain conditions such as fever, cough,colds, sprains and should not be done too often. Baby's entire body except theabdomen be massaged because there is not yet off the umbilical cord and cancause illeus. Information about massage is generally obtained from the familyespecially the baby 's grandmother. Currently there are no policies or rules of theclinic on infant massage.Keywords : massage , baby
Read More
T-4739
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive