Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Rumah Sakit Atma Jaya tidak mempunyai suatu bentuk penilaian kinerja yang komprehensif dan data Rumah Sakit Atma Jaya menunjukkan bahwa 75% pasien Inslalasi Rawat Inap berasal dari Instalasi Gawat Darurat, untuk menjadikan Instalasi Gawat Darurat sebagai andalan Rumah Sakit Atma Jaya maka Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Atma Jaya perlu dievaluasi kinerjanya yang selanjutnya menjadi bahan masukan bagi Rumah Sakit Atma Jaya dengan memakai pendekatan balance scorecard maka kinerja Instalasi Gawat Darurat dapat dievaluasi dari komitmen dan kepuasan kerja sumber daya manusia di Instalasi Gawat Darurat, pelayanan pasien di Instalasi Gawat Darurat, kepuasan pasien di Instalasi Gawat Darurat dan kinerja keuangan Instalasi Gawat Darurat.Penelititan ini dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan responden sebanyak 23 orang sumber daya manusia di Instalasi Gawat Darurat, 288 orang pasien yang datang berobat di Instalasi Gawat Darurat selama bulan Mel tahun 2002 yang dipilih secara random. Alat penelititan yang digunakan yaitu : wawancara mendalam, kuesioner, dan check list. Data yang dikumpulkan dianalisa secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator sumber daya manusia di Instalasi Gawat Darurat belum baik yaitu mereka tidak puas dan tidak komitmen terhadap Instalasi Gawat Darurat. Akibat dari indikator sumber daya manusia yang belum baik tersebut mempengaruhi proses pelayanan pasien di Instalasi Gawat Darurat. Indikator proses pelayanan yang belum baik tersebut mempengaruhi proses kepuasan pasien Instalasi Gawat Darurat terutama terhadap waktu tunggu rawat dan pelayanan dokter. Pasien yang tidak puas terhadap pelayanan yang diterima di Instalasi Gawat Darurat memberi dampak kurang baik terhadap pemasukan keuangan Instalasi Gawat Darurat ke rumah sakit sehingga rumah sakit tidak mampu memberi subsidi sebesar yang diharapkan sumber daya manusia di Instalasi Gawat Darurat. Hendaknya Direktur Rumah Sakit Atma Jaya menggunakan hasil penelitian ini sebagai dasar penilaian kinerja selanjutnya dan meninjau ulang kebijakan yang ada untuk meningkatkan kinerja di rumah sakit.
Performance Evaluation of Emergency Department at Atma Jaya Hospital in May 2002 Atma Jaya hospital doesn't have the comprehensive performance evaluation. There are 75% patients of in patient department come from emergency department, therefore emergency department need to become Atma Jaya hospital priority for performance evaluation then it will become an input in Atma Jaya hospital strategic planning. By using balanced scorecard approach, the performance of emergency department can be evaluated through its commitment and the work satisfaction of human resource in the emergency department, the process of patient service in the emergency department, the satisfaction of the emergency department?s patient, and the performance of the financial of the emergency department.This research was carried out by qualitative and quantitative descriptive, by using 23 respondents? human resources of emergency department, 288 patients who came to be cared in the emergency department during May 2002. The research was done by in depth interview, questioner, and checklist. The collected data were analyzed by qualitative and quantitative descriptive.The result of the research shows that human resource indicator in emergency department is not so good i.e. they are not satisfied and they do not commit to emergency department. The effect of that not so good human resource indicator influences the patient?s service process to the patient in emergency department. That not so good service process indicator influences the satisfaction of the emergency department's patient. The unsatisfaction of emergency department's patients especially about waiting time of care and the doctor's services. The unsatisfied patients to the service in emergency department causes not so good effects to the emergency department's earning to the hospital, so the hospital can not give subsidy as much as subsidy hoped by the human resource of emergency department. Atma Jaya Hospital can uses this research to be hospital foundation for next becoming performance evaluation, and Board of Director must observe at a distance about Atma Jaya Hospital policy that uses to raise performance of emergency department.
Akibat krisis moneter yang berkepanjangan, sekarang ini juga berdampak pada bidang kesehatan, dimana biaya berobat dirumah sakit menjadi mahal, karena kenaikan harga obat-obatan, alat-alat kedokteran dan biaya operasional rumah sakit. Hal tersebut menyebabkan jumlah pasien yang mempergunakan jasa pelayanan rumah sakit menurun.Salah satu tindakan yang dapat dilakukan rumah sakit yaitu, dengan menghilangkan biaya rawat inap pada tindakan pasca operasi yang disebut juga pelayanan One Day Surgery atau One Day Care. Di sini pasien dapat segera pulang setelah dilakukan tindakan operasi, hal ini tentunya menguntungkan pasien dari segi waktu dan biaya.Unit ODC ini merupakan salah satu unit pelayanan di rumah sakit Gandaria yang berada dibawah bidang pelayanan medis yang berdiri pada awal tahun 2000.Penelitian ini bertujuan untuk menyusun rencana strategi pemasaran unit ODC Rumah Sakit Gandaria, metode yang dipakai adalah deskripsi kualitatif dengan penelaahan studi kasus. Penelitian dilakukan selama April dan Mei tahun 2002 di Rumah Sakit Gandaria ,khususnya unit ODC. Data yang diperoleh berdasar data sekunder dan primer. Disamping itu juga untuk mengetahui kebutuhan pasien dan mengetahui profil pemakai jasa Rumah Sakit Gandaria penulis menyebarkan kuesioner pada 100 pasien rawat jalan.Dari data-data yang diperoleh baik primer maupun sekunder ditambah dengan analisa eksternal maupun internal rumah sakit, dengan mepergunakan TOWS Matrik dan Strategi Daur Hidup Produk diperoleh beberapa altematif strategi. Dari beberapa alternatif strategi ditetapkan prioritas strategi pemasaran unit ODC Rumah Sakit Gandaria.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi yang tepat untuk ODC adalah : Strategi Penetrasi Pasar, Pengembangan Pasar dan Pengembangan Produk. Saran yang dikemukakan meningkatkan kegiatan pemasaran rumah sakit, khususnya unit ODC, melakukan promosi baik internal maupun eksternal dengan maksimal, meningkatkan hubungan kerja dengan dokter spesialis dan bidan-bidan sebagai pemasok pasien. Dengan ini diharapkan jumlah kunjungan pasien ODC akan meningkat.
Marketing Strategy of One Day Care Service at Gandaria HospitalThe continuations of monetary crisis now days, affecting on health area, increasing the cost & the service become expensive. As a result of the increasing the cost of medicine, means the operational cost of the hospital increased. These have an impact that the number patients decreased.One of the alternative is making the One Day Care to reduce the cost of patients can be done by the Hospital is to omit the cost in patient, The patient can go home after treatment. This program will make effective time and cost.This ODC unit is one of the medical services at Gandaria Hospital, which is under the Medical Service Unit, set up in the year 2000. The objective, of the study is to plan the marketing strategy of ODC unit Gandaria Hospital. The method of the study is case study with Qualitative Descriptive. The research holds in April and May 2000 in Gandaria Hospital especially at ODC unit. The data are taken from secondary and primary data.From those data, internal and external analysis, TOWS matrix and PLC, I found some alternative strategies. After analyzing the strategic, I decided one priority of Marketing Strategy.From that research, I concluded that the appropriate strategy for ODC unit is market penetration, product development and market development.I would like to suggest increasing the marketing activity of the Hospital, especially ODC unit, to maximum internal and external promotion, to increase the quality of work relationship with the specialist doctors and nurses. It may in crease the coming of the ODC.
Farmasi rawat jalan Rumah Sakit Haji Jakarta dari tahun ke tahun semakin meningkat kedatangan resepnya, namun masih ada pasien yang tidak membeli obat pada farmasi rawat jalan RSHJ yang salah satu kemungkinan penyebabnya adalah waktu tunggu yang lama.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa lama waktu tunggu seorang pasien dalam membeli obat, faktor-faktor yang menyebabkannya dan mengembangkan model yang lebih baik yang dapat mempersingkat waktu tunggu.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Cross Sectional atau penelitian operasional dengan analisa kuantitatif. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh lembar resep yang datang ke farmasi rawat jalan RSHJ pada pukul 08.00 - 14.00 mulai tanggal 27 Mei sampai dengan 1 Juni 2002.Analisa data dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer. Hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kedatangan resep per jam selama seminggu adalah sebesar 30 lembar per jam. Rata-rata tingkat kedatangan pada saat waktu sibuk sekitar dua kali lebih besar dibandingkan rata-rata tingkat kedatangan pada saat tidak sibuk. Pola pelayanan obat jadi lebih singkat daripada pola pelayanan obat racikan, khususnya pada tahap penyiapan obat. Sedangkan lama waktu tunggu dalam sistem pada tahap penyiapan obat jadi selama 22 menit 27 detik, dan lama waktu tunggu pada tahap penyiapan obat racikan selama 41 menit 3 detik.Untuk mengurangi lamanya waktu tunggu dibuatlah model antrian M/G/2/I/I pada tahap penyiapan obat jadi dan tahap penulisan etiket dan pengemasan obat. Hasil simulasi dari model tersebut menunjukkan bahwa lama waktu dalam sistem dapat berkurang selama lebih kurang 2.5 menit.
Development of the Prescription's Queuing System Model in the Outpatient's Pharmacy of RSHJ in 2002The prescriptions of out patients in RSHJ have increased from year to year. Some of the outpatient do not buy drug in RSHJ pharmacy. One of the reasons, probably, is the waiting time of the service.The aim of this study was to know the waiting time in buying drug, of the outpatient the contribution factors, and how to develop a better model for shorten the waiting time.The research uses the cross sectional or operational research by using quantitative analysis. The sample has taken from the whole prescriptions in outpatient's pharmacy in RSHJ from 08.00 AM until 02.00 PM, from May 27 th up to June 1 st, 2002.The result from analysis by using computer. Has revealed that the average of the prescriptions per hour during one week was 30 prescriptions. The average of arrival rate at peak hours was about twice longer than the average of arrival rate at UN peak hours. The non-dispensed medicine prescription has shortened than the dispensed medicine prescriptions, especially in the prepared time. The result show the waiting time for non-dispensed medicine prescriptions is 22 minutes 27 seconds, and for the dispensed medicine prescriptions is 41 minutes 3 seconds.The queuing model M/G/2/I/I, has use as a model in this study to analysis how to shorten the waiting time in preparing the non-dispensed medicine prescriptions, descriptions etiquette drugs, and drug's packaging. The simulation of this model show the waiting time can be shorten for about 2,5 minutes.
