Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 37974 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Dina Isnanda Hasibuan; Pembimbing: Yvonne Maghdalena Indrawani; Penguji : Fatmah, Suroto
Abstrak: Kebiasaan kurangnya perilaku membaca label pangan dapat berdampak negatif bagi konsumen, salah satu di antaranya tingginya resiko obesitas dalam jangka panjang bagi Konsumen. Ibu rumah tangga menjadi salah satu faktor penentu pengatur penyelenggaraan makanan didalam rumah tangga.
 
 
Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan perubahan antara pengetahuan, karakteristik, dan motivasi pada ibu rumah tangga dengan perilaku membaca komponen gizi pada label pangan pada 4 Kelurahan di Kecamatan Pancoran Mas.
 
 
Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Data yang dikumpulkan menggunakan kuesioner ada 180 responden. Sebanyak 180 orang Ibu Rumah Tangga yang sudah mendapatkan penyuluhan, rata-rata IRT yang sering membaca komponen gizi pada label pangan sebesar 53,3%, ada 43,3% tergolong kadang-kadang, dan ada 3,3% tergolong tidak pernah dalam membaca komponen gizi pada label pangan. Pada penelitian ini tidak ada hubungan bermakna terlihat dari nilai p Value ≥0,05 pada setiap variabel yaitu pengetahuan (p Value 0,178), umur (p Value 0,232), pendidikan ibu (p Value 0,645), pendidikan suami (p Value 0,255), pekerjaan suami (p Value 0,546), dan motivasi (p Value 0,147).
 
 
Saran dari kegiatan ini perlu digulirkan secara terus-menerus sebagai konsep snowballing dan menyebarluaskan informasi untuk mengurangi faktor risiko penyakit degeneratif serta adanya pendidikan dari Ibu Rumah Tangga ke orang terdekat (suami, anak,saudara) harus dilakukan penyegaran terus-menerus.
 

Lack of behavioral habits of reading food labels can have a negative impact for consumers, one of them a high risk of obesity in the long term for consumers. Housewife become a determining factor to regulate food preparation in household life.
 
 
Objective of this research was held to know relationship between change of knowledge, characteristics, and motivation of housewives with reading behavior nutrition components in 4 village at Pancoran Mas district.
 
 
The design of the study is a quantitative study with cross-sectional design. The data were collected using questionnaire with 180 respondents. A total of 180 people Housewife who have received counseling, the average IRT which often reads nutritional components on the food label by 53.3%, 43.3% belong there sometimes, and there are never classified 3.3% of reading nutritional components in food labels. In this study there was no significant relationship seen from the p Value ≥0.05 in each variable, namely knowledge (p Value 0.178), age (p Value 0.232), maternal education (p Value 0.645), husband's education (p Value 0.255), husband's occupation (p Value 0.546), and motivation (p Value 0.147).
 
 
Suggestions of these activities need to be rolled out continuously as the concept of snowballing and disseminate information to reduce risk factors for degenerative diseases and the presence of educational Housewife to the nearest (husband, son, brother) have done a refresher constantly.
Read More
S-8007
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Woro Triastuti; Pembimbing: Yvonne M. Indrawani; Penguji: H.E. Kusdinar Achmad, Ida Ruslita
Abstrak: Label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambaran, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian dari kemasan pangan (PP No.9 tahun 1999). Pelabelan telah diperhatikan khusus pemerintah Indonesia. Hal ini telah dibuktikan dengan dikeluarkanya Undang-Undang tentang label makanan sejak tahun 1985, yang kemudian direvisi setelah melalui beberapa tahap dan kembali dipublikasikan sebagai acuan pelabelan untuk semua produk makanan atau minuman yang dijual di Indonesia yaitu dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 28 tahun 2004 tentang keamanan, mutu dan gizi pangan. Pangan kemasan harus memenuhi syarat keamanan, ini berarti proses pembuatannya perlu dilakukan secara berhati-hati dan wajib memenuhi standar keamanan pangan.
 
 
Obesitas adalah salah satu tantangan kesehatan yang paling menakutkan dari Abad 21 Hal ini terkait dengan 100-400.000 kematian per tahun. Antara 1986 dan 2000, prevalensi parah obesitas (indeks massa tubuh (IMT) 40 kg/m2) Empat kali lipat di Amerika. Dewasa dengan IMT 50 kg/m2 (Super-obesitas) meningkat pada tahun 2000. Anak-anak dan remaja mengalami nasib serupa karena tidak membaca label pangan sebelum membeli. Di masa lalu 30 tahun, prevalensi kelebihan berat badan pada kelompok usia anak telah hampir tiga kali lipat. Saat ini, 9 juta anak usia lebih dari 6 tahun usia dianggap obesitas (Walker, 2005).
 
 
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu rumah tangga melalui media Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) yang tepat sehingga informasi ini dapat berkelanjutan. Metode yang digunakan pada intervensi ini yaitu pre eksperimental. Dimana sasaran mendapat perlakuan berupa penyuluhan untuk Ibu Rumah Tangga. Sebagai bagan evaluasi, diukur mengguakan pre test dan post test. Media yang digunakan berupa lembar balik bergambar, booklet, kartu simulasi (permainan ular tangga). Intervensi dilakukan selama 2 bulan (Oktober-November). Waktu dan tempat pelaksanaan disesuaikan berdasarkan kesepakatan dengan ibu rumah tangga dimasing-masing RW.
 
 
Intervensi dilakukan pada 15 RW pada lingkungan perumahan (05, 07, 08, 13 dan 15) yang meliputi 5 posyandu dan pada lingkungan pemungkiman padat (01, 02, 03, 04, 06, 09, 10, 11, 12 dan 14) yang meliputi 11 posyandu. Ibu rumah tangga yang mengikuti penelitian sebanyak 155 orang, umur ibu rumah tangga dengan rata-rata (mean) 38 tahun lebih banyak 54% diatas 38 tahun, untuk distribusi status pekerjaan responden lebih banyak 79% responden yang tidak bekerja atau lebih banyak 77.4% matapencaharian responden sebagai ibu rumah tangga biasa, dan untuk distribusi pendidikan lebih banyak 56% responden tamat pendidikan > 9 tahun.
 
 
Untuk status gizi responden diketahui lebih banyak yang obesitas 62% setelah pengukuran IMT dan praktik membaca label pangan responden yang menjawab Ya hasilnya berdasarkan beberapa kriteria antara lain : pentingnya membaca label pangan secara keseluruhan sebelum membelinya sebanyak 89% ; pentingnya membaca informasi kegunaan produk pada label pangan sebanyak 89% ; pentingnya membaca informasi tanggal kadaluarasa produk pada label pangan sebanyak 17% ; pentingnya membaca informasi komposisi dan nilai gizi produk pada label pangan sebanyak 53% ; jenis zat gizi untuk pencegahan kegemukan dan obesitas pada zat gizi makro (karbohidrat, protein dan lemak) sebanyak 88% dan pada zat gizi mikro (mineral dan vitamin) sebanyak 10% dapat dilihat hasil rata-rata nilai pre-test ibu rumah tangga sebesar 5,46 ada 50% dan post test sebesar 7,57 ada 59% dan retensi ibu rumah tangga sebesar 7,65 ada 56%.
 
 
Kesimpulannya yaitu, adanya perubahan pengetahuan yang signifikan dari hasil pre-test ke pos-test pada responden dengan nilai P=0,001 atau P < 0.05 pada variabel pengetahuan artinya ada perbedaan yang signifikan pengetahuan antara hasil pre-test dengan hasil pos-test. Berarti ada perubahan pengetahuan dari hasil pre-test ke hasil pos-test mengalami peningkatan yang signifikan. Adanya perubahan pengetahuan yang signifikan dari hasil pos-test ke retensi pada responden dengan nilai P=0,032 atau P < 0.05 pada variabel pengetahuan artinya ada perbedaan yang signifikan pengetahuan antara hasil pos-test dengan hasil retensi. Berarti ada perubahan pengetahuan dari hasil pos-test ke hasil retensi mengalami peningkatan yang signifikan. Untuk hubungan antara karakteristik (umur, status pekerjaan dan pendidikan) dengan pengetahuan (hasil pos-test) terhadap praktik membaca label pangan. Hasil uji statistik variabel umur dan status pekerjaan diperoleh nilai P>0.05 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara karakteristik (umur dan status pekerjaan) dengan pengetahuan (hasil pos-test) terhadap praktik membaca label pangan atau semua responden dengan perbedaan karakteristik yang dimiliki sama-sama mampu dalam membaca label pangan sebelum membeli. Untuk hasil uji statistik variabel status pendidikan diperoleh nilai P 9 tahun memiliki kemampuan lebih baik dan teliti dalam membaca label pangan sebelum membeli.
 

Food label is any information about the food in the form of images, text, a combination of both, or other form that is included in the food, entered into, affixed to, or is part of the food packaging (PP # 9 in 1999). Labeling has been specifically noted the Indonesian government. It has been proved by dikeluarkanya Law on food labels since 1985, which was then revised after going through several stages and re-published as a reference labeling for all food or beverage products sold in Indonesia is the Indonesian Government Regulation number 28 year 2004 concerning security, food quality and nutrition. Food packaging must meet the security requirements, this means that the manufacturing process needs to be done carefully and must meet food safety standards.
 
 
Obesity is one of the most daunting health challenges of the 21st Century 100-400000 This is related deaths per year. Between 1986 and 2000, the prevalence of severe obesity (body mass index (BMI) 40 kg/m2) Four times in America. Adults with a BMI of 50 kg/m2 (super-obese) increased in 2000. Children and adolescents experiencing a similar fate for not reading the food labels before buying. In the past 30 years, the prevalence of overweight children in the age group has nearly tripled. Currently, 9 million children aged over 6 years of age are considered obese (Walker, 2005). This study aims to increase knowledge through the media housewife Communication, Information, Education and Communication (IEC) is appropriate that this information can be sustained. The method used in the pre-experimental intervention. Where the target extension to be treated Housewife. As the chart evaluation, measured uses the pre test and post test. Media used in the form of pictorial flip chart, booklets, cards simulations (games snake ladder).
 
 
Interventions carried out for 2 months (October-November). Time and place of execution adjusted by agreement with housewives enter the respective RW. Interventions carried out at 15 RW on housing environment (05, 07, 08, 13 and 15) which includes 5 posyandu and the environment pemungkiman solid (01, 02, 03, 04, 06, 09, 10, 11, 12 and 14) that includes 11 posyandu. The housewife who follow the research as much as 155 people, aged housewife with an average (mean) 38 years 54% more over 38 years, for the distribution of employment status of respondents 79% more respondents who are not working or 77.4% more livelihood respondents as an ordinary housewife, and for more educational distribution 56% of respondents completed education> 9 years.
 
 
For the nutritional status of the respondents who are obese are more known to 62% after IMT measurement and practice reading the food label of respondents who answered Yes the results based on several criteria, among others: the importance of reading food labels before buying a whole as much as 89%; the importance of reading the usefulness of the information on labels of food products as much as 89%; the importance of reading the information on food labels kadaluarasa product on as many as 17%; the importance of reading the composition and nutritional value information on the labels of food products as much as 53%; kinds of nutrients for the prevention of overweight and obesity in macro nutrients (carbohydrates, proteins and fats ) as much as 88% and the micronutrients (minerals and vitamins) can be seen as much as 10% of the average value of the pre-test housewife there is 50% for 5.46 and 7.57 for post test there are 59% and retention of women household of 7.65 there is 56%.
 
 
The conclusion is, there are significant changes in knowledge of the pre-test to post-test on the respondent with a value of P = 0.001 or P 0.05 which means there is no significant relationship between the characteristics (age and employment status) with knowledge (post-test results) against the practice of reading the food label or all of the respondents held the same characteristic differences are both capable of reading food labels before buying. For the statistical test results obtained by educational status variable P value 9 years of age have better abilities and meticulous in reading food labels before buying.
Read More
S-6934
Depok : FKM-UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rahayuarti Fieraningtyas; Pembimbing: Endang L. Achadi; Penguji: Triyanti, Rahmawati
S-5901
Depok : FKM UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fitria; Pembimbing: Trini Sudiarti; Penguji: Asih Setiarini, May Haryanti
S-6114
Depok : FKM-UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Herry; Pembimbing: Diah M. Utari; Penguji: Fatmah Yusron, Agus Triwinarto
S-5462
Depok : FKM-UI, 2008
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dwi Megawati; Pembimbing: Fatmah; Penguji: Kusharisupaeni, Judhiastuty Februhartaty
S-5234
Depok : FKM-UI, 2008
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Qisty Afifah Noviyanti; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Siti Arifah Pujonarti, Mewa Ariani
Abstrak: Ketahanan pangan sampai saat ini masih menjadi masalah dunia, terutama di negara miskin dan berkembang. Rumah tangga yang tidak tahan pangan memiliki kecenderungan untuk melakukan perilaku food coping strategy sebagai respon jangka pendek menghadapi penurunan akses pangan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan beberapa faktor dengan skor food coping strategy di permukiman kumuh Kelurahan Depok. Pengambilan data dilakukan pada bulan April-Mei 2018 dengan subjek yaitu ibu rumah tangga atau wanita pengurus makan rumah tangga yang memenuhi kriteria inklusi. Sejumlah 115 orang responden dipilih secara acak sederhana. Data penelitian diperoleh melalui wawancara kuesioner Coping Strategies Index CSI Maxwell tahun 2008, karakteristik rumah tangga, penerima bantuan sosial, dan Household Food Insecurity Access Scale HFIAS oleh FANTA. Untuk mengetahui hubungan antarvariabel dilakukan analisis menggunakan uji t indepen, uji one-way ANOVA, dan uji korelasi pearson two-tailed. Uji regresi linear sederhana dilakukan untuk memprediksi skor food coping strategy terhadap variabel pendapatan rumah tangga.
 
 
Hasil penelitian menunjukkan sebesar 78,3 rumah tangga melakukan food coping strategy dalam 7 hari terakhir dengan skor rata-rata 11. Perilaku yang paling sering dilakukan antara lain memilih makanan yang lebih murah dan kurang disukai, membatasi konsumsi orang dewasa agar anak bisa makan dan membatasi porsi makan. Dalam penelitian ini ditemukan adanya hubungan bermakna antara pendidikan kepala keluarga p=0,018, pendapatan rumah tangga p=0,000, dan ketahanan pangan p= 0,000 dengan skor food coping strategy. Hubungan antara pendapatan dengan skor food coping strategy adalah semakin tinggi pendapatan, skor food coping strategy semakin rendah.
 

Food insecurity has been a worldwide issue, especially in least developed and developing countries. Food insecure households tend to do food coping strategy as a response to decrease of food access.This study was conducted to find out the association between some factors with food coping strategy in Kelurahan Depok rsquo s slum area. This was a quantitative research with cross sectional study design which was taken from April to May 2018. 115 housewives or main food caretakers of household whom meet the inclusion criterias was selected by simple random sampling. Data of this study obtained by questionnaires using Coping Strategies Index CSI 2008 by Maxwell, household characteristics, social assistance program beneficiaries status, and Household Food Insecurity Access Scale HFIAS by FANTA. Bivariate analysis was conducted by independent t test, oneway ANOVA, and pearson correlation two tailed. Simple linear regression was done to predict food coping strategy score with household income.
 
 
The result of this study showed that 78,3 households had done food coping strategy on the last 7 days with an average score was 11. The most common behaviours were rely on less preferred and cheaper food, restrict consumption by adults in order for small children to eat, and limit portion size. Bivariate results showed a significant association between household head rsquo s education p 0,018, income p 0,000, food security status p 0,000 with food coping strategy. Food coping strategy score and income has shown negative association as every increase of households income, decrease of food coping strategy score.
Read More
S-9657
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nissa Thoyyiba Oktavia; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Ahmad Syafiq, Anies Irawati
Abstrak: Menyusui adalah kegiatan dimana bayi menerima ASI langsung dari payudara maupun ASI perah. Ibu yang sedang menyusui sebaiknya meningkatkan asupan gizinya karena terjadi peningkatan kebutuhan gizi ibu saat menyusui dibandingkan saat hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berkaitan dengan perilaku makan ibu hamil dan menyusui dalam rangka pemenuhan kebutuhan gizinya. Penelitian yang dilakukan di Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Kota Depok tahun 2015 ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode RAP (Rapid Assessment Procedure). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi ibu menyusui yang memberikan ASI predominan secara umum lebih tinggi dibanding ibu menyusui yang memberikan ASI parsial, meski keduanya cenderung mengalami penurunan konsumsi saat menyusui dibanding saat hamil. Faktor individu yang membedakan antara ibu menyusui yang memberikan ASI predominan dan parsial adalah umur, pengetahuan, motivasi, dan keadaan kesehatan selama menyusui. Sedangkan, faktor lingkungan yang mempengaruhi adalah perawatan pranatal, kurangnya peran tenaga kesehatan dalam menyampaikan informasi, pentingnya peran keluarga, keterpaparan terhadap media dan kemudahan dalam mengakses makanan. Kata Kunci : Perilaku Makan, Ibu Hamil, Ibu Menyusui, Metode Kualitatif
Read More
S-8683
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mustakim; Pembimbing: Kusharisupeni; Penguji: Fatmah Yusron, Trini Sudiarti, Indrarti Soekotjo, Eti Rohati
Abstrak: Kelompok lanjut usia mengalami perkembangan yang pesat di masa mendatang. Kebugaran menjadi salah satu prediktor dalam menentukan kesakitan dan kematian pada kelompok lansia. Penelitian ini membahas karakteristik, komposisi tubuh, gaya hidup dan asupan gizi dengan kebugaran yang diukur melalui serangkaian tes kebugaran pada wanita pralansia di Kecamatan Pancoran Mas kota Depok. Penelitian menggunakan desain studi cross-sectional dan dilakukan pada 134 orang wanita pralansia di Kecamatan Pancoran Mas kota Depok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 72.4 persen wanita pralansia berada pada kondisi tidak bugar. Variabel paling berhubungan dengan kebugaran adalah aktivitas fisik setelah dikontrol dengan IMT, persen lemak tubuh, status merokok dan asupan vitamin B12. Kata Kunci: Wanita pralansia, kebugaran non-kardiorespiratori, aktivitas fisik The elderly experiencing fairly rapid growth in the future. Physical fitness had been found as predictor to morbidity and mortality to elderly group. This study focused on the physical fitness of middle aged women in Pancoran Mas District, Depok. The purpose of this study was to determine the relations between characteristic, lifetsyle, body composition and nutrititional intake to physical fitness. This study was a cross-sectional design and the data were collected from 134 middle aged women. Physical Fitness was measured by fitness test using hand grip test, sit and reach test, and czuka chair sit and stand test. The result showed that 72.4 percentage of respondent belonged to unfit condition. The most influential variable were physical activity intake after adjusted by BMI, percentage of body fat, smoking status and vitamin B12 intake. Key Words Middle aged women, non-cardiorespiratory fitness, physical activity
Read More
T-4357
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nida Nur Maulida Salsabila; Pembimbimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Siti Arifah Pujonarti, Kencana Sari
Abstrak:
Wasting merupakan kondisi malnutrisi akut yang dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas pada anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik anak dan keluarga dengan kejadian wasting pada anak usia 6-24 bulan di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok tahun 2020. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan menggunakan desain studi cross-sectional. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu kejadian wasting. Variabel independen dalam penelitian ini meliputi karakteristik anak, karakteristik keluarga, pola asuh, konsumsi protein, dan riwayat diare. Data kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 6,8% anak usia 6-24 bulan mengalami wasting. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi telur dengan kejadian wasting pada anak usia 6-24 bulan [p-value = 0,022; OR = 5,903, 95%CI = (1,315 – 26,490)].

Wasting is an acute malnutrition condition that can lead to morbidity and mortality in children. The aim of this study was to determine the relationship between children and family characteristics with the incidence of wasting in children aged 6-24 months in Pasir Putih Village, Sawangan District, Depok City in 2020. This study used secondary data with a cross-sectional study design. The dependent variable in this study was the incidence of wasting. The independent variables in this study included children characteristics, family characteristics, feeding practices, protein consumption, and history of diarrhea. The data were then analyzed using univariate and bivariate analysis. The results of the study showed that 6,8% of children aged 6-24 months experienced wasting. The bivariate analysis results indicated a significant relationship between egg consumption and the occurrence of wasting in children aged 6-24 months [p-value = 0,022; OR = 5,903, 95%CI = (1,315 – 26,490)].
Read More
S-11426
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive