Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 31273 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Sri Yuniarti Rahayu; Pembimbing: Hasbullah Thabrany; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Ahmad Husni Basuni, Budi Hartono
B-1592
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sri Purwaningsih Teguh Rahayu; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Puput Oktamianti, Amila Megraini, Indah Rosana
Abstrak: Abstrak
Prosentase pembayaran piutang Jamkesda terhadap jumlah piutang selama tiga tahun terakhir mengalami penurunan yaitu tahun 2010 sebesar 89,01 %, tahun 2011 sebesar 72,25 % dan tahun 2012 sebesar 70,54 %. Prosentase ini masih di bawah indikator mutu manajemen yaitu 90 % atau jumlah pasien belum terbayar kurang dari 10 %.
 
 
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengelolaan piutang pasien jaminan kesehatan daerah di RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2012, Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian yang membicarakan beberapa kemungkinan untuk memecahkan masalah. Jenis penelitian bersifat deskriptif bertujuan memberikan gambaran pengelolaan piutang pasien jamkesda.
 
 
Dari hasil penelitian didapat bahwa rata-rata pembayaran klaim oleh Dinas Kesehatan adalah 93,75 % di atas satu bulan dari pengiriman tagihan. Keterlambatan pembayaran dipengaruhi oleh factor internal dan ekstenal. Faktor internal antara lain dari input yang melakukan proses pada pengelolaan piutang. Sedang factor eksternal adalah pihak penjamin atau pasien dan keluarga pasien.
 
 
Pada akhir penelitian disarankan penambahan SDM sesuai penghitungan analisis beban kerja, evaluasi dan monitoring PKS, melengkapi seluruh prosedur kerja dan membuat system informasi piutang yang handal.
 

Jamkesda percentage of receivables to total receivables during the last three years decreased in 2010 by 89.01%, in 2011 amounted to 72.25% and by 70.54% in 2012. This percentage is still under the management of quality indicators is 90% or the number of patients has not paid less than 10%.
 
 
The purpose of this study was to analyze the patient's health insurance receivable management area in Dr. Kariadi Semarang in 2012. Methods This study is a qualitative research approach to discuss some possible research to solve the problem. Type a descriptive study aims to provide an overview of patient accounts receivable management Jamkesda.
 
 
From the results obtained that the average claim payment by the Department of Health was 93.75% above the one month of the delivery bill. Late payments is influenced by internal factors and ekstenal. Internal factors such as the input of the receivables management process. Being an external factor is the guarantor or the patient and the patient's family.
 
 
At the end of the study suggested the addition of appropriate human resource calculation workload analysis, evaluation and monitoring of Cooperation Agreement, complete all work procedures and make the system reliable receivables information.
 

 

Read More
B-1550
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agus Suryantoi; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Amila Megraini, Emmy Salman
Abstrak: Sistem manajemen kinerja merupakan proses sitematis yang memiliki ruang lingkup sangat luas mulai dari proses input, proses, output dan outcome untuk mencapai tujuan organisasi. Dokter spesialis merupakan SDM yang sangat sentral dalam rumah sakit. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui implementasi analisis manajemen kinerja dokter spesialis di RSUP Dr.Kariadi Semarang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini input; perencanaan, rekrutmen, kredensial, pembinaan, pengembangan, imbal jasa, kelengkapan pedoman panduan klinis dan sarana prasarana sudah berjalan, program kerja, target kinerja dan tindak lanjut belum berjalan. Proses; kepatuhan terhadap pedoman pelayanan klinis belum baik. Output; pengukuran, evaluasi kinerja dan umpan balik belum berjalan. Kesimpulan implementasisis manajemen kinerja dokter spesialis di RSUP Dr.Kariadi belum berjalan secara terpadu danberkesinambugan. Saran untuk melaksanakan system manajemen kinerja secara benar dan konsisten. Kata Kunci : Sistem, manajemenkinerja, dokterspesialis
Performance management system is a systematic process that has a verywide field of an organization including input, process, output andoutcomes to achieve organizational goals. Specialists are the major ofhuman resource in hospital. This study aims to determine theimplementation of performance management system analytics of specialistat Dr.Kariadi Hospital Semarang. This study is descriptive qualitativeresearch design. The results of this study consist of input include planning,recruitment, credentials, training, development, reward, guidance ofmedical care and complete infrastructure is already running. Workprograms and targets have not been running.Process; adherence toguidance of medical yet either. Output; measurement, performanceevaluation and feedback mechanism are not running well. Conclusion; theimplementation of performance management systems of specialists atDr.Kariadi Hospital have not been integrated and sustainable.Thesuggestion is to organize performance management system of specialistscorrectly and consistently at Dr.Kariadi Hospital.Key WordPerformance management, System, Specialist
Read More
B-1681
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewi Indah Yuniati; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari, Atik Nurwahyuni; Penguji: Mardiati Nadjib, Doni Arianto, Indah Kristina
B-1687
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Bambang Sudarmanto; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Yuli Prapanca Satar, Puput Oktamianti
Abstrak: Abstrak
Kesiapan Instalasi Gawat Darurat di RSUP Dr. Kariadi sebagai rujukan Sistem Gawat Darurat Terpadu Sehari-Hari sangat dipengaruhi oleh faktor input : Sumber Daya Manusia dan pengaturan jaganya, tersedianya ambulan 24 jam, melalui call center, sarana fisik bangunan, sarana medik dan non medik, ketersediaan obat alat kesehatan dan bahan habis pakai di ruang tindakan, Standar prosedur pelayanan pasien, serta faktor proses pelayanan pasien meliputi alur pasien, triase, pelayanan gawat darurat di label merah, pemeriksaan penunjang laboratorium dan radiologi dan ketersediaan obat di farmasi 24 jam.
 
 
Hasil penelitian ini dengan membandingkan Kepmenkes No 856/Menkes/SK/IX/2009 tentang standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit didapatkan bahwa mampu memberikan semua jenis pelayanan 100%, tersedianya SDM sesuai dengan kualifikasi dan pendidikan serta dokter jaga spesialis anak, bedah, penyakit dalam, obstetrik dan kandungan serta anesthesi 24 jam 100%, terpenuhinya syarat fisik bangunan di ruang tindakan, operasi dan observasi 100%, tersedianya obat, prasarana medik di ruang tindakan berupa obat, bahan habis pakai dan peralatan medik 100%, tersedianya layanan ambulan 24 100%, tersedianya pemeriksaan penunjang laboratorium, radiologi dan farmasi 24 jam 100% dan belum berfungsinya call center.
 

Preparedness of Emergency Department Kariadi Hospital Semarang as a referral Emergency Comprehensive Services System Daily influenced by input factors, human resources and distribution services, 24 hour ambulance services, call center ,physical building , medical and non medical equipment, drugs and single used material in service area standard operating procedure for patients services, and process factor as patient flow through an emergency department, triage, true emergency services (red label), supporting services as laboratory, radiology and pharmacies 24 hours.
 
 
Result of this study compare with the Kepmenkes No 856/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit, is prepared for all services case, qualification and education of human resources and prepared of special doctor on site pediatrician, surgeon, internist, obstetric and gynecologist also anesthesiologist 24 hours, prepared of physical building in services area, operation room, and observation room 100%, prepared of medication, medical equipment and material single used 100%, ambulance services 24 hours, prepared of supporting services as laboratory, radiology and pharmacies 24 hour and call center is not well done.
Read More
B-1551
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alkhamudi; Pembimbing: Jaslis, Ilyas; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Endang Adriyani, Amila Megraini
Abstrak: Proses pengadaan pebekalan farmasi di RSUP Dr. Kariadi sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi yang digunakanan untuk pelayanan kesehatan pada pasien. Proses tersebut dilaksanakan oleh Unit Layanan Pengadaan dan Pembayaran dilaksanakan oleh Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif riset operasional untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan proses pembayaran pengadaan perbekalan farmasi. Data sekunder diambil dari alur proses pembayaran pengadaan perbekalan farmasi. Data primer diperoleh dari informan yang terlibat dalam proses pengadaan perbekalan farmasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa waktu penyelesaian berita acara 20 hari, waktu pengajuan kuitansi tagihan 8 hari, verifikasi dokumen tagihan sampai pembayaran 9 hari. Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan proses pembayaran antara lain Berita Acara Penerimaan Barang tidak segera dibuat, masih ditemukannya kesalahan penulisan dalam dokumen pengadaan maupun kuitansi tagihan, pembuatan dokumen-dokumen pengadaan belum dibantu dengan software yang untuk meningkatkan efisiensi pembuatan dokumen, belum pusatkan penyelesaian dokumen pengadaan.
Read More
B-1682
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gusti Ayu Putu Nilawati; Pembimbing: Amal C. Sjaaf; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Yuli Prapancha Satar, Ni wayan Milawati
B-1626
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ida Aju Kusuma Wardani; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Vetty Yulianty Permanasari, Budi Iman Santoso, Ken Wirasandhi
B-1632
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fatimah Dyah Nur Astuti; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Purnawan Junadi, Atik Nurwahyuni, Lestaria Aryanti
Abstrak: Absgtrak
Tujuan penelitian ini untuk menyusun clinical pathwaykemoterapi adjuvant pada kanker payudara tanpa penyakit komorbid dr RSUP Dr Kariadi Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian operasional denganmetode pengambilan data retrospektif. Penelitian dilakukan di RSUP Dr Kariadi Semarang pada tahun 2012 pada instalasi rekam medis, instalasi rawat inap, instalasi farmasi, instalasi laboratorium dan bagian perbekalan farmasi. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang didiagnosis dengan kanker payudara dengan pada tahun 2012, yang dilakukan kemoterapi.
 
Data primer yang didapatkan meliputi : Jumlah dan identitas pasien kanker payudara yang dilakukan kemoterapi pada tahun 2012, hasil wawancara dan wawancara mendalam, hasil wawancara dalam fokus grup diskusi, hasil pengamatan langsung pada saat kemoterapi dilakukan. Data sekunder didapatkan dari dokumen rekam medis pasien kanker payudara yang dilakukan kemoterapi pada tahun 2012. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu formulir penelitian, pedoman wawancara, pedoman diskusi grup. Karakteristik usia penderita kanker payudara berkisar antara 27 tahun dan yang tertua berusia 93 tahun dengan rerata usia 47,93 + 9,7 tahun. Pembiayaan terbanyak yang digunakan ialah dengan pembiayaan pribadi. Pasien kanker payudara pada tahun 2012 paling banyak berasal dari Semarang. Rata-rata lama hari perawatan pasien kanker payudara yang dilakukan kemoterapi ialah 8,3 hari.
 
Diagnosis kanker payudara dibedakan berdasarkan jenis histopatologi, stadium dan grading. Jenis kanker payudara yang paling banyak pada penelitian ini ialah Karsinoma Duktus Invasif. Stadium yang paling banyak dijumpai yaitu stadium IV. Derajat histopatologi yang paling banyak dijumpai ialah grade II. Jenis pemeriksaan yang paling banyak dilakukan yaitu pemeriksaan darah, pemeriksaan fungsi ekskresi ginjal dan pemeriksaan fungsi ekskresi liver. Pelayanan kemoterapi menggunakan kombinasi obat, dengan rata-rata 2,62 macam obat yang digunakan. Jenis obat yang paling banyak dilakukan yaitu Siklofosfamid, 5 Fluorouracil dan Doksorubisin.
 
Obat nonkemoterapi yang diberikan pada pasien kanker payudara yang akan dilakukan kemoterapi ialah obat anti muntah, obat anti alergi dan obat pencegah sekresi asam lambung. Clinical pathway kemoterapi pada kanker payudara melalui beberapa tahapan yaitu : Tahap pendaftaran kemoterapi, dapat dilakukan melalui instalasi rawat inap ataupun rawat jalan. Tahap persiapan kemoterapi dengan pemeriksaan laboratorium darah rutin, test fungsi ekskresi hepar dan test fungsi ekskresi ginjal.
 

 
The main purpose of this study is to arranging clinical pathway for adjuvant chemotherapy on breast cancer without comorbid disease at dr Kariadi General Hospital Semarang. This research is anoperational research, the data were collected retrospectively. The study was conducted at Dr Kariadi General Hospital Semarang in 2012. The data was taken on the medical records department, inpatient department, pharmacy department, laboratory department and pharmaceuticals department.
 
The samples in this study were breast cancer patients who underwent chemotherapy in 2012. Primary data that we obtained include: number and identity of patients breast cancer chemotherapy conducted in 2012, the results of interviews and in-depth interviews, the result of consensus making group discussion and direct observation during chemotherapy. Secondary data were obtained from medical records of breast cancer patients who underwent chemotherapy in 2012. Instrument that used in this studies were research form, guidance interviews, group discussion guidelines. Characteristics of breast cancer patients age in this study ranged from 27 years old for the youngest to93 years old for the oldest, with mean age was 47,93 + 9,7 years old. Most of the patient financial state was personal. Most breast cancer patients came from Semarang with average length of stay of 8,3 days.
 
Breast cancer diagnosis was distinguished by the type of histopathology, staging and grading. Most type of breast cancer in this study was Invasive Ductal Carcinoma, most staging found in this study was stadium IV. Most histopathological degree found was grade II. The examination that performed in patients were blood tests, kidney function tests, and liver function tests. In dr Kariadi General Hospital, the chemotherapy which is used for patients with breast cancers consist more than one drug, with an average of 2.62 different drugs used. The chemotherapy drugs that used frequently were Cyclophosphamide, 5 Fluorouracil and Doxorubicin.
 
Non-chemotherapy drugs which are given to patients with breast cancer who undergo chemotherapy are anti-vomiting drugs, antihistamines drugs and drugs to prevent gastric acid secretion. Clinical pathway in chemotherapy of breast cancer through several stages: chemotherapy registration phase which can be done through inpatient or outpatient. Chemotherapy preparation phase, with routine blood laboratory tests, liver function tests excretion and renal excretion function test.
Read More
B-1548
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Elyana Sri Sulistyowati; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Dumilah Ayuningtyas, Megraini, Juli Prapancha Satar
Abstrak:

Abstrak

Pembatalan operasi elektif di RSUP Dokter Kariadi, sebesar 6,49% di atas angka standar tahun 2012 ( ≤ 5% ). Pembatalan operasi elektif dapat menyebabkan ketidakpuasan pasien, peningkatan biaya, lama rawat pasien di rumah sakit, dan mencerminkan inefisiensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pembatalan operasi elektif. Sebanyak 6,8 % operasi elektif dibatalkan karena alasan medis 106 (46,1%) dan non medis 124 (53,9%). Pembatalan operasi berhubungan dengan kondisi pasien, hasil laboratorium tidak normal, dan kesiapan operator. Sehingga disarankan untuk dikembangkan klinik pra bedah.


Cancellation of elective surgery at Doctors Hospital Kariadi, amounting to 6.49% is still above the standard ( ≤ 5% ). Cancellation of elective surgery could lead to patient dissatisfaction, increased costs, length of stay and reflects the inefficiency. This study aims to determine the factors associated with the cancellation of elective surgery. 6.8 % elective operations were canceled due to medical reasons (46.1%) and non-medical (53.9%). Cancellation of operations related to the patient's condition, abnormal laboratory results, and operator. It is suggested to develop pre ? surgery clinic.

Read More
B-1495
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive