Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 38553 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Heny Puspita Rokhwani; Pembimbing: Bambang Wispriyono; Penguji: Ririn Arminsih, Budi Hartono, Yayah Rodiana
T-4094
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eko Handoyo; Pembimbing: Bambang Wispriyono; Penguji, Abdur Rahman, Suhardiman
Abstrak: Sumber utama pencemaran perkotaan adalah transportasi. BTX (Benzene,Toluene dan Xylene) adalah merupakan agen pencemar polutan udara kegiatan transportasi yang berbahaya bagi kesehatan. Petugas pintu tol merupakan kelompok berisiko tinggi terpajan BTX. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) bertujuan untuk mengetahui besarnya risiko kesehatan akibat pajanan BTX pada petugas pintu tol kebun jeruk Jakarta barat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada bagian gardu pintu tol rata-rata konsentrasi (mean+SD) benzena sebesar 0,00167+0,000056 mg/m3, Toluena sebesar 0,00124+0.000049 mg/m3 dan Xylena sebesar 0,00147+0,000063 mg/m3sedangkan pada kantor administrasi konsentrasi tidak terdeteksi oleh alat (MethodDetection Limit). Rata-rata RQ benzene 0,007, toluene 0,00003 dan xylene 0,002pada petugas tol lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata RQ benzene 0,002,toluene 0,00001 dan xylene 0,007 petugas administrasi. Kesimpulan bahwa risiko nonkarsinogenik BTX semua pekerja memilikiRQ≤1. Risiko kesehatan nonkarsinogenik dan karsinogenik untuk seluruh pekerjadi gerbang pintu tol kebun jeruk pada saat ini belum menunjukkan adanya risiko.Namun demikian, tindakan pencegahan tetap perlu dilakukan dalam rangkapengendalian risk agent tersebut di masa yang akan datang.
Kata Kunci :Pintu Tol, Benzena, Toluena, Xylena, Risiko kanker, Risiko NonKanker.
The main sources of urban pollution is transportation. BTX (Benzene,Toluene and Xylene) is an air pollutant pollutant agent transport activities that areharmful to health. Worker in toll gate is high risk groups exposed to BTX.Design of this study is cross-sectional with Environmental Health RiskAnalysis approach to determine the magnitude of health risks due to exposure tobenzene, toluene and xylene in the Kebun Jeruk toll gate, west Jakarta.The results showed that at the toll collectors average concentration(mean+SD) was : benzene 0.00167+0.000056 mg/m3, toluene 0.00124+0.000049mg/m3 and xylene 0.00147+0,000063 mg/m3. while at the administrative officewas not detected (Minimum Detection Limit). The average RQ collector workersof benzene was 0.007, toluene was 0.00004, xylene was 0.002, & Atadministrative officer RQ of benzene was 0.002, toluene was 0.00001, xylene was0.0006 lower than the average of worker toll gate.In conclusion, the risk of all workers have the RQ ≤ 1. Noncarcinogenicand carcinogenic health risks to all workers at the kebun jeruk toll gate at thispoint have not shown any risk yet. Nevertheless, protections is needed in order tocontrol the risk of the agent in the future.
Keywords: Toll Gate, Benzene, Toluene, xylene, Health Risk Analysis, Risk ofcancer, Non-Cancer Risk.
Read More
S-8282
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ikha Purwandari; Pembimbing: Bambang Wispriyono; Penguji: Suyud Warno Utomo, Laila Fitria, Sonny Priajaya Warrow, Anna Rozaliyani
Abstrak: Tesis ini membahas hubungan pajanan polusi udara (PM2,5 dan NO2) dengan kadar Malondialdehyde pada siswa sekolah dasar negeri yang terletak di sekitar ruas jalan raya di Jakarta Barat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan pajanan polusi udara dalam ruangan dengan kadar MDA urin pada siswa sekolah dasar. Penelitian yang menggunakan desain studi cross sectional dilakukan pada bulan April - Mei tahun 2019. Hasil penelitian menujukkan konsentrasi PM2,5 dan NO2 di dalam ruangan melebihi baku mutu yang ditentukan yakni nilai rata-rata di dalam kelas PM2.5 sebesar 86,37 µg/m 3 , sedangkan rata-rata NO2 di dalam kelas sebesar adalah 76,18 µg/m 3 . Kadar MDA dalam urin pada siswa yang digunakan untuk melihat penanda stress oksidatif dalam tubuh anak yang dikaitkan dengan polusi udara dan karakteristik individu. Adanya hubungan dengan korelasi positif antara PM2,5 indoor dengan p value = 0,016 pada sekolah yang berada jauh dari jalan raya. Karakteristik individu pada anak yang digunakan untuk melihat hubungan dengan mengkontrol faktor yang lainnya terhadap MDA pada urin sanak adalah sesuai jenis kelamin, aktivitas fisik, anggota keluarga yang merokok di rumah, konsumsi vitamin dan suplemen, dan IMT
This thesis discusses the relations between air pollution exposure (PM2,5 and NO2) and Malondialdehyde urinary levels in schollchildren located around the highway in West Jakarta. This study aims to look at the relation between indoor air pollution exposure and urinary MDA levels in school students. The study using a cross sectional study design on April - May of 2019. The results of the study showed that PM2,5 and NO2 concentrations in the room exceeded the specified quality standard. PM2.5 indoor concentration was 86.37 µg / m3, and NO2 indoor concentration was 76.18 µg / m3. MDA urinary levels in students are used to see markers of oxidative stress in a child's body that are associated with air pollution and individual characteristics. There is a relationship with a positive correlation between PM2.5 indoor and p value = 0.016 in schools that are far from the highway. The individual characteristics of the children used to see the relationship with other factors controlling MDA in the urine of the relatives were according to gender, physical activity, smoker in family, vitamins and supplements consumption, and BMI
Read More
T-5775
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hondli Putra; Pembimbing: Bambang Wispriyono, Haryoto Kusnoputranto; Penguji: Budi Hartono, Inswiasri, Cucu Cakrawati
Abstrak: Benzena adalah salah satu zat yang bersifat toksik dan mudah menguap yangdikenal dengan Volatile Organic Compounds (VOCs). Benzena dapatmenyebabkan kanker dan leukemia. Salah satu biomarker benzena dalamtubuh untuk lingkungan udara ambien adalah S-Phenylmercapturic Acid (S-PMA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi benzena di udaradan konsentrasi S-PMA dalam urin serta hubungan antara keduanya. Perlu juga diketahuinya kekuatan hubungan antara konsentrasi S-PMA dengan variabel umur,lama pajanan, status merokok, transportasi sekolah, garasi kendaraan danpenggunaan masker. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengandesain studi potong lintang (cross sectional). Penelitian dilaksanakan di SekolahMenengah Pertama Negeri 16 Kota Bandung pada bulan Mei 2017. Jumlahsampel sebesar 33 sampel murid kelas VIII dengan pemilihan sampel adalah acaksederhana.
Read More
T-4897
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Achmad Naufal Azhari; Pembimbing: I Made Djaja; Penguji: Renti Mahkota, Siti Nur Ayu
S-6966
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fildzah Auliaul Haq; Pembimbing: Ema Hermawati; Penguji: Bambang Wispriyono, Carolina Rusydi Akib
Abstrak: Benzena merupakan cairan tidak berwarna yang memiliki bau khas dan bersifat toksik yang dapat terkonsentrasi di udara ambien sebagai zat pencemar udara. Salah satu penggunaan Benzena adalah menjadi unsur pokok pada bahan bakar di mana dia berperan sebagai bahan pengikat oktan dan anti-knock dengan konsentrasi 1-5% sehingga Benzena dapat terkonsentrasi udara dari gas buang kendaraan bermotor dan gas uap dari staisun pengisian bahan bakar. Penelitian ini dilakukan guna mengestimasi tingkat risiko kesehatan pajanan Benzena di udara terhadap siswa-siswi di SMPN 16 Bandung yang dekat dengan sumber pencemar Benzena. Penelitian dilakukan pada Mei-Juni 2017 dengan metode yang digunakan adalah Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Dari penelitian didapatkan hasil konsentrasi Benzena di udara ambien memiliki rata-rata sebesar <0,316 mg/m3. Karaktersitik antropomteri melalui pengukuran berat badan dan pola aktivitas siswa. Dari perhitungan konsentrasi, data antropometri, dan pola aktivitas, di dapatkan rata-rata nilai asupan untuk pajanan non karsinogenik (CDI) durasi pajanan real time 0,000987 mg/kg/hari, durasi pajanan 3 tahun adalah 0,00165 mg/kg/hari, dan durasi pajanan life span adalah 0,1371 mg/kg/hari sedangkan untuk nilai asupan pajanan karsinogenik (LADD) adalah 0,00035 mg/kg/hari. Perhitungan tingkat risiko non karsinogenik dinyatakan dalam Risk Quotient (RQ) mendapatkan hasil untuk durasi pajanan real time adalah 0,115 dan durasi pajanan 3 tahun adalah 0,191, sedangkan durasi pajanan life span adalah 1,598. Untuk perhitungan tingkat risiko karsinogenik (ECR) dengan CSF minimal 2,676E-6 dan CSF maksimal 9,462E-6. Nilai RQ dalam durasi life span telah melampaui batas aman risiko yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan pada masyarakat sekolah sehingga diperlukan adanya pengelolaan risiko untuk meminimalisir dampak kesehatan yang muncul.
Kata Kunci: Benzena, Pencemaran Udara, Sekolah, Analisis Risiko Kesehatan
Read More
S-9371
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sefti Melani; Pembimbing: Sri Tjahjani Budi Utami
S-4037
Depok : FKM-UI, 2004
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anggun Emelia; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto, Bambang Wispriyono; Penguji: Zakianis, Satria Pratama, Yulia Fitri Ningrum
Abstrak: Peningkatan konsentrasi ozon di udara dapat memberikan dampak kesehatan pada manusia terutama pada fungsi sistem pernafasan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis hubungan antara konsentrasi O3 di udara ambien dengan gangguan fungsi paru pada penyapu jalan di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta selatan. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 78 dan jumlah sampel pengukuran fungsi paru adalah 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Responden yang terpajan konsentrasi O3 > 54,34 µg/Nm3 sebanyak 10 orang (66,7%) mengalami gangguan fungsi paru dan responden yang terpajan konsentrasi O3 ≤ 54,34 µg/Nm3 sebanyak 7 orang (46,7%) mengalami gangguan fungsi paru. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara konsentrasi O3 di udara ambien (p=0,705) dengan gangguan fungsi paru. Ada hubungan faktor lain seperti status merokok (p=0,011) dan kebiasaan olahraga (p=0,049) dengan gangguan fungsi paru. Hubungan antara konsentrasi O3 di udara ambien dang gangguan fungsi paru memiliki nilai OR=1,5 artinya seseorang yang terpajan konsentrasi O3 > 54,35 µg/Nm3 1,5 kali dapat menurunkan fungsi paru dibandingkan dengan konsentrasi O3 ≤ 54,35 µg/Nm3.
Read More
T-5793
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Apria Montessori; Pembimbing: R. Budi Haryanto; Penguji: Ririn Arminsih, Dewi Yusnitha
Abstrak: Penelitian ini bertujuan melihat hubungan konsentrasi PM2,5 udara ambien terhadap gangguan fungsi paru pada pedagang tetap di Terminal Kampung Rambutan Kota Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan PM2,5 ambien mencapai 89 μg/m3. Didapatkan proporsi gangguan paru sebesar 79% (tipe retrikstif 73% dan campuran resktriktif dan obstruktif 6%) dari 68 responden. Tidak ada hubungan signifikan antara konsentrasi PM2,5 dengan gangguan fungsi paru pada pedagang di Terminal Kampung Rambutan (p value= 0,215, CI: 0,555-13,700). Ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara status merokok (p=0,015) dan waktu kerja (p value = 0,047) dengan gangguan fungsi paru. Tidak terdapat satupun faktor lain seperti riwayat penyakit, durasi kerja, umur dengan kejadian gangguan fungsi paru pada pedagang di Terminal Kampung Rambutan. Selanjutnya diperlukan adanya perbaikan lingkungan terminal, perubahan perilaku merokok dan kerjasama multisektor terkait pencegahan penyakit.
Kata kunci: PM2,5 , pedagang, terminal kampung rambutan, status merokok, gangguan fungsi paru.

This study aims to determine the relationship between ambient air PM2.5 concentrations to impaired lung function among sellers at Kampung Rambutan Bus Station, Jakarta City. The results showed ambient PM2.5 reached 89 μg / m3. The proportion of impaired lung function was 79% of 68 respondents (restrictive type 73% and restrictive and obstructive mixture 6%). There was no significant relationship between PM2.5 concentration and impaired lung function in Kampung Rambutan Bus Station seller (p value = 0.215, CI: 0.555-13,700). It was found there is significant relationship between smoking status (p = 0.015) and work time (p value = 0.047) with impaired lung function. There were no other factors such as disease history, duration of work, and age with the occurrence of impaired lung function among sellers at Kampung Rambutan Bus Station. Furthermore, it is necessary to improve the terminal environment, change smoking behavior and multisector cooperation related to disease prevention.
Keyword: PM2,5, sellers, kampung rambutan bus station, smoking status, impaired lung function
Read More
S-9918
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rizky Maulani Kartikasari; Pembimbing: Agustin Kusumawati; Penguji: Ema Hermawati, Didik Supriono
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko kesehatan akibat pajanan gas hidrogen sulfida terhadap anak-anak di sekitar TPA Galuga, Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis risiko kesehatan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai RQ < 1 untuk efek pajanan realtime, pajanan lifespan, dan pajanan pola aktivitas singkat (aktivitas istirahat atau tidur, aktivitas ringan, aktivitas sedang, aktivitas berat). Hasil perhitungan menunjukkan nilai RQ < 1 berarti pajanan H2S tidak memiliki risiko yang berarti untuk anak-anak yang berada di pemukiman penduduk di sekitar TPA Galuga. Namun, anak-anak memiliki gangguan kesehatan yang berhubungan dengan efek kesehatan yang dapat ditimbulkan pajanan gas H2S, yaitu gangguan ISPA sebanyak 43 anak (48,3%) dan iritasi mata sebanyak 21 anak (23,6%). Hasil analisis uji T pada riwayat gangguan ISPA dan gangguan iritasi mata dengan intake individu menyatakan tidak ada perbedaan signifikan rata-rata intake realtime kelompok responden yang tidak mengalami gangguan kesehatan dengan kelompok responden yang mengalami gangguan kesehatan. Hal ini dikarenakan pengukuran kejadian hanya dilihat berdasarkan kejadian sesaat bukan dalam suatu periode. Kata kunci : Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan, Hidrogen Sulfida, Pemukiman di sekitar TPA Galuga This study aims to determine the level of health risks due to exposure of hydrogen sulfide gas to children around Galuga landfill, Bogor. This research uses environmental health risk analysis approach. The results showed that the RQ <1 for the effects of realtime exposure, lifespan exposure, and exposure to short activity patterns (rest or sleep activity, light activity, moderate activity, heavy activity). The calculation result shows that RQ <1 value means H2S exposure has no significant risk for children residing in settlement around Galuga landfill. However, children have health problems associated with the health effects that H2S gas exposure can cause, 43 children have acute respiratory infections (48.3%) and 21 children have eye irritation (23.6%). The result of T-test analysis on the history of acute respiratory infections and eye irritation disorder with individual intake stated no significant difference in mean of realtime intake of the respondent group that did not experience health problems with the group of respondents experiencing health problems. This is because the measurement of events is only seen on the basis of a momentary event not in a period. Keywords: Environmental Health Risk Analysis, Hydrogen Sulfide, Settlement around TPA Galuga
Read More
S-9378
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive