Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 39744 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Dwi Aprianto; Pembimbing: Ema Hermawati; Penguji: Budi Hartono, Hasnawati Amqam
S-8424
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Raisa Afni Afifah; Pembimbing: Ema Hermawati; Penguji: Budi Hartono, Hasnawati Amqam
Abstrak: Latar belakang: Produktivitas pertanian yang tinggi di Kabupaten Brebes berpotensi untuk menimbulkan berbagai gangguan kesehatan akibat pestisida pada pekerja tani. Beberapa penelitian sebelumnya pada lokasi yang sama menunjukan bahwa terdapat beberapa efek kesehatan, baik akut maupun kronis yang dialami pekerja tani akibat pajanan pestisida.
 
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran golongan pestisida yang banyak digunakan, aktivitas enzim kolinesterase darah, gejala gangguan saraf, dan gejala gangguan kulit serta hubungannya dengan faktor lama pajanan dan karakteristik individu.
 
Metodologi: Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes. Sampel merupakan petani dan buruh tani pada lima desa di Kecamatan Kersana yang berjumlah 121 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode quota sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur, pengukuran status gizi, dan pengukuran enzim kolinesterase darah.
 
Hasil: Penelitian ini menunjukan bahwa pestisida yang paling banyak digunakan adalah golongan piretroid dan avermektin (26%). Terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah gejala gangguan saraf dengan lama pajanan per minggu (p=0,015). Hubungan yang signifikan juga terdapat antara jumlah gejala gangguan kulit yang dialami dengan faktor lama bekerja (p=0,045), lama pajanan per minggu (p=0,005), umur (p=0,002), jenis kelamin (p=0,044), dan kebiasaaan cuci tangan setelah bekerja dengan pestisida (p=0,000).
 
Kesimpulan: Pestisida yang paling banyak digunakan adalah golongan piretroid dan avermektin. Terdapat hubungan yang bermakna antara jumlah gejala gangguan saraf dengan lama pajanan per minggu. Hubungan yang signifikan juga terdapat antara jumlah gejala gangguan kulit yang dialami dengan faktor lama bekerja, lama pajanan per minggu, umur, jenis kelamin, dan kebiasaaan cuci tangan setelah bekerja dengan pestisida.
 

Backgrounds: Brebes Region is one of various region which has high productivity in agricultural products, so this region has a potency for any health effects due to pesticide exposure. Several studies have shown that many health effects has occured in agirucultural workers in Brebes.
 
Objectives: This research’s objectives are knowing the groups of pesticide that commonly used, red blood cell cholinesterase activity, symtomps of neurological and skin disorders and their associatons with length of exposure and individual characteristics.
 
Methods: This research is located on Kersana sub-District, Brebes District, Central Java. Samples are farmers and fam labourers who live in five village on Kersana District. The number of samples is 121 persons. Quota sampling methods hava chosen by researchers to collect the samples. Data collecting was done by structured-interview, cholinesterase measurement, and nutritional status measurement.
 
Results: The result has shown that pesticide group which commonly used are phyretroid and avermectin. There is an significant association between the number of neurological disorders and length of exposure in week (p=0,015). There are also significant association between the number of skin disorders with working periods (p=0,045), length of exposure in week (p=0,005), age (p=0,002), gender (p=0,044), and hand-washing behaviours after working with pesticides (p=0,000).
 
Conclusions: Pesticide group which commonly used are phyretroid and avermectin. There is an significant association between the number of neurological disorders and length of exposure in week. There are also significant association between the number of skin disorders with working periods, length of exposure in week, age, gender, and hand-washing behaviours after working with pesticides.
Read More
S-8529
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nella Mutia Arwin; Pembimbing: Suyud; Penguji: Laila Fitria, Budi Hartono, Didi Purnama, Aries Hamzah
T-4770
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Deni Abdul Rahman; Pembimbing: Zakianis; Penguji: laila Fitria, Bambang Wispriyono, Diah Wati Soetojo, Aria Kusuma
T-4374
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Reyna Rachmanniar; Pembimbing: Ema Hermawati; Penguji: Budi Hartono, Ali Isha Wardhana
Abstrak: Pestisida golongan organofosfat dan karbamat adalah pestisida yang palingbanyak digunakan petani dalam membasmi serangga dan merupakan golonganpestisida yang dapat menurunkan aktifitas enzim kolinesterase dalam darahmanusia yang terpapar pestisida. Tinggi rendahnya aktivitas enzim kolinesterasemenjadi indikator tinggi rendahnya tingkat keracunan dan dapat dijadikan indikasikeberadaan pestisida dalam darah. Populasi studi penelitian ini adalah seluruhpetani holtikultura yang rentan terpajan pestisida di wilayah Desa Cibodas,Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Penelitianmenggunakan studi analitik observasional dengan desain cross-sectional, danjumlah sampel sebanyak 57 petani penyemprot. Pengumpulan data dengan carawawancara dan pemeriksaan enzim kolinesterase pada darah petani di Balai BesarLaboratorium Kesehatan (BBLK) Jakarta dengan metode spektrofotometri. Hasilpenelitian menunjukan 25,5% sampel darah tidak normal atau 14 orang dengankadar enzim kolinesterase dibawah 5,4 kU/L. Usia Petani penyemprot 50,9%masih berusia produktif yaitu antara 18 sampai 49 tahun. Berdasarkan statistik,faktor umur, status gizi, frekuensi pajanan, durasi kerja, penggunaan alatpelindung diri (APD) dan tingkat pengetahuan petani tentang pestisida tidakberhubungan dengan kadar enzim cholinesterase dalam darah petani sayuran.Kata kunci:Garut; Keracunan; Kolinesterase; Pestistida.
Read More
S-9546
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dayus Adi Pamungkas; Pembimbing: Ririn Arminsih; Penguji: Zakianis, Suyud Warno Utomo, Didik Surpiyono, Yayah Rodiana,
Abstrak: Abstrak

Puskesmas Jagalempeni Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes memiliki luas wilayah sebesar 20,22 km 2 , sebagian besar wilayahnya merupakan lahan pertanian. Sebagian besar masyarakatnya merupakan petani dan buruh tani (71,09%). Penggunaan pestisida dalam pertanian dilakukan dengan cara penyemprotan langsung terhadap tanaman. Penggunaan pestisida organofosfat dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti, terjadinya anemia yang ditandai oleh adanya penurunan kadar haemoglobin (Hb) darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada petani di wilayah kerja Puskesmas Jagalempeni Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional, sebanyak 90 petani penyemprot pestisida organofosfat dijadikan responden dalam penelitian ini, dilakukan pengukuran kadar cholinesterase darah dan kadar hemoglobin, serta variabel lain seperti durasi pajanan, frekuensi pajanan, masa kerja, perilaku, dan indeks masa tubuh. Hasil penelitian membuktikan ada hubungan antara kadar cholinesterase darah dengan anemia OR : 3,69 (95% CI : 1,30 – 10,44), ada hubungan antara metode penyemprotan dengan anemia OR : 3,07 (95% CI : 1,13 – 8,32), dan ada hubungan antara masa kerja dengan anemia OR : 2,51 (95% CI : 1,07 – 5,90). Faktor dominan yang berhubungan dengan terjadinya anemia adalah faktor masa kerja, dimana risiko untuk mengalami anemia pada petani dengan masa kerja > 17 tahun adalah 3 kali lebih tinggi dibandingkan pada petani dengan masa kerja ≤ 17 tahun setelah dikontrol variabel kadar cholinesterase dan metode penyemprotan. Kata Kunci : Petani, pestisida oganofosfat, cholinesterase, anemia.


 Puskesmas Jagalempeni Wanasari Brebes has an area of 20.22 km2, most of the territory is farmland. Most people are farmers and farm workers (71.09%). The use of pesticides in agriculture is done by direct spraying of crops. The use of organophosphate pesticides can cause health problems such as anemia is characterized by a decrease in levels of hemoglobin (Hb). The purpose of this study was to determine the factors associated with the incidence of anemia among farmers in the region of Puskesmas Jagalempeni Sub-district Wanasari Brebes. This study used cross-sectional study design, as many as 90 farmers used organophosphate pesticide sprayers respondents in this study, carried out the measurement of blood cholinesterase levels and hemoglobin levels, as well as other variables such as duration of exposure, frequency of exposure, period of employment, behavior, and body mass index. The research proves there is a relationship between blood cholinesterase levels with anemia OR: 3.69 (95% CI: 1.30 to 10.44), there is a relationship between the method of spraying with anemia OR: 3.07 (95% CI: 1.13 - 8.32), and there is a relationship between period of employment with anemia OR: 2.51 (95% CI: 1.07 to 5.90). Dominant factor associated with the occurrence of anemia is a factor period of employment, where the risk to have anemia at the farmers by >17 years is 3 times higher than in farmers working with the ≤17 years after the controlled variable levels of cholinesterase and spraying methods. Keywords: Farmers, pesticide oganofosfat, cholinesterase, anemia.

Read More
T-3518
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lili Yulistiyani; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Sri Tjahjani Budi Utami, Tutut Indra Wahyuni
S-7268
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rizqy Fauzi; Pembimbing: Suyud Warno Utomo; Penguji: Ema Hermawati, Margareta Maria Sintorini
Abstrak: Instensifikasi pertanian merupakan langkah peningkatan produk pertanian, sepertipengolahan lahan pertanian dan pembasmian hama atau penyakit pada tanaman.Pestisida dapat membasmi hama dalam waktu singkat namun berisiko buruk terhadapkesehatan dan lingkungan. Penggunaan pestisida pada lahan pertanian dipengaruhi olehpengetahuan, sikap, dan perilaku petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengetahuan, sikap, dan perilaku petani dalam penggunaan pestisida serta memprediksiberapa banyak asupan cabai, kubis, dan kentang yang dikonsumsi petani menimbulkanrisiko gangguan kesehatan di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut. Penelitian inimenggunakan disain cross sectional dengan pendekatan analisis risiko kesehatanlingkungan (ARKL). Sampel penelitian ini sebanyak 105 responden petani danpenyemprot tanaman menggunakan pestisida. Responden dipilih menggunakan metodepurposive sampling. Berdasarkan hasil univariat, 93% berpengetahuan kurang baik,68% bersikap baik, dan 63% berperilaku kurang baik. Berdasarkan hasil bivariat, bahwafaktor tingkat pengetahuan berhubungan signifikan dengan nilai risiko (RQ) gangguankesehatan (p = 0,042; OR = 1,69). Hasil ini menunjukkan perlunya penyuluhan tentangpenggunaan pestisida dan pengawasan aktivitas petani agar risiko gangguan kesehatandapat dicegah.Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Pestisida, Risk Quotient, ARKL
Instensification agriculture is a step improvement of agricultural products, such asprocessing of agricultural land and eradication of pests or plant diseases. Pesticides caneradicate the pest in a short time but bad risk to health and the environment. The use ofpesticides on agricultural land is affected by the knowledge, attitudes, and behavior offarmers. This study aims to determine knowledge, attitudes, and behaviors of farmers inthe use of pesticides and to predict how much intake of chili, cabbage, and potatoes areconsumed by the farmer raises the risk of health problems in the district Cikajang,Garut. This study used cross sectional design with environmental health risk analysisapproach (ARKL). The research sample of 105 respondents of farmers and cropspraying using pesticides. Respondents were selected using the method of purposivesampling. Based on the results of the univariate, 93% less knowledgeable good, 68% tobe good, and 63% misbehave. Based on the results of the bivariate, that factorssignificantly associated with the level of knowledge of the value of risk (RQ) healthproblems (p = 0.042; OR = 1.69). These results show the need for education about theuse of pesticides and supervision of the activities of farmers to the risk of healthproblems can be prevented. that the knowledge level factors significantly associatedwith the risk value (RQ) health problems (p = 0.042; OR = 1.69). These results show theneed for education about the use of pesticides and supervision of the activities offarmers to the risk of health problems can be prevented. that the knowledge level factorssignificantly associated with the risk value (RQ) health problems (p = 0.042; OR =1.69). These results show the need for education about the use of pesticides andsupervision of the activities of farmers to the risk of health problems can be prevented.Keywords: Knowledge, Attitude, Behavior, Pesticides, Risk Quotient, ARKL.
Read More
S-9714
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Efi Kurniatiningsih; Pembimbing: Umar Fahmi Achmadi; Penguji: Ema Hernawati, Erlinawati Pane
Abstrak: Anak-anak merupakan kelompok umur yang memiliki risiko tinggi karena pencemaran particulate matter PM10. Oleh sebab itu dilakukan penelitian untuk melihat hubungan asupan pajanan PM10 dengan gejala gangguan pernafasan pada anak sekolah dasar. Dalam penelitian ini variabel intake pajanan particulate matter, jenis kelamin, umur dan status gizi diteliti pengaruhnya terhadap gejala gangguan pernafasan. Disain studi yang digunakan adalah cross sectional, analisis data dilakukan dengan univariat dan bivariat terhadap 102 responden. Pengukuran PM10 dilakukan selama 1 jam pada 4 titik sampling telah menunjukkan bahwa konsentrasi PM10 telah melampaui baku mutu sebesar 120,25 µg/m3 . Sebanyak 43,1% responden mengalami gejala gangguan pernafasan dan disimpulkan bahwa intake pajanan PM10 yang tinggi berhubungan signifikan dengan gejala gangguan pernafasan dengan peluang 3 kali dibanding responden dengan intake pajanan rendah (p value =0,009). Hubungan antara intake PM10 dan gejala gangguan pernafasan dipengaruhi juga oleh umur responden dengan p value 0,018.
Kata kunci : Particulate Matter, PM10, gangguan pernafasan, sekolah
Read More
S-8630
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Shinthia Suwardi; Pembimbing: Zakianis; Penguji: Sri Tjahyani Budi Utami, Anis Fitriyani
Abstrak: Pestisida meningkatkan hasil 40% tanaman coklat di Amerika Latin, 33% tebu di Pakistan juga mengatasi masalah hama pada program intensifikasi di Indonesia. Pestisida memberikan dampak buruk jika penggunaannya dilakukan secara terus menerus tanpa memperhatikan aturan pemakaian dan cara mengaplikasikan yang baik dan benar. Pestisida banyak digunakan petani dengan cara disemprotkan, terutama golongan organofosfat yang dapat mempengaruhi fungsi syaraf dengan jalan menghambat kerja enzim cholinesterase. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor risiko pajanan pestisida terhadap aktivitas cholinesterase dalam darah petani penyemprot hama padi. Desain penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan bulan April-Mei 2014, menggunakan data sekunder kuesioner responden serta hasil pemeriksaan cholinesterase yang dilakukan Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang di 3 Desa pada 2 wilayah kerja UPTD Puskesmas. Hasil penelitian, 81% petani mempunyai aktivitas cholinesterase normal atau tidak mengalami keracunan pestisida. Analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara jenis pestisida yang digunakan, umur, berat badan, masa kerja, frekuensi kerja, durasi kerja, kontak terakhir dengan pestisida dan penggunaan APD terhadap aktivitas cholinesterase. Kata Kunci: Pestisida, Aktivitas Cholinesterase, Petani Penyemprot Hama Padi
Pesticides increase the yield of 40% cocoa in Latin America, 33% of sugarcane in Pakistan also solving pest problems in the intensification program in Indonesia. Pesticides had a devastating impact if used continuously regardless of usage rules and how to apply the rules. Pesticides are widely used by farmers by spraying, especially the organophosphate class which can affect nerve function by inhibiting the enzyme cholinesterase. The aim of research to analyze the risk factors of pesticide exposure to cholinesterase activity in the blood of farmers rice pest sprayer. The study used Cross-sectional design. The study was conducted in April-May 2014, using secondary data of the questionnaire respondents as well as the result of cholinesterase which has been conducted by Environmental Health Section of Karawang District Health on 3 villages at 2 UPTD Puskesmas. The results, 81% of farmers had normal cholinesterase activity or no pesticide poisoning. Bivariate analysis showed no correlation between the type of pesticide used, age, body weight, years of service, working frequency, duration of action, last contact with pesticides and the use of personal protective equipment against cholinesterase activity. Keywords: Pesticides, Cholinesterase Activity, Farmers Rice Pest Sprayer
Read More
S-8948
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive