Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 34473 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Mashoedojo Pranotodihardjo; Pembimbing: Does Sampoerno
T-276
Depok : FKM UI, 1992
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fitri Pebrianti; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Dadan Erwandi, Hadi Pratomo, Hervita Diatri, Indra Supradewi
Abstrak: Tesis ini membahas kecemasan ibu hamil dengan riwayat keguguran di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk. Ibu hamil dengan riwayat keguguran sebelumnya memiliki tingkat kecemasan dalam kehamilan lebih tinggi daripada ibu hamil tanpa riwayat keguguran. Tujuan penelitian yaitu mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan ibu hamil dengan riwayat keguguran. Desain penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni-Agustus 2020. Tempat penelitian di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Kota Jakarta Barat. Analisis bivariat menggunakan uji Kai Kuadrat sedangkan analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian didapatkan ibu hamil dengan riwayat keguguran yang mengalami kecemasan sebesar 65,4%. Analisis multivariat menunjukkan variabel yang berhubungan bermakna terhadap kecemasan ibu hamil dengan riwayat keguguran adalah variabel interval kehamilan, dukungan sosial, dan usia kehamilan (p-value <0,05). Hasil analisis didapatkan OR tertinggi pada variabel interval kehamilan yaitu 5,9 (95% CI 2,119-16,447), artinya ibu yang memiliki interval kehamilan pendek (<6 bulan) berisiko mengalami kecemasan hampir 6 kali lebih tinggi dibandingkan ibu yang memiliki interval kehamilan panjang (≥6 bulan). Variabel paling dominan yang berhubungan pada kecemasan ibu hamil dengan riwayat keguguran adalah interval kehamilan
This thesis discusses the anxiety of pregnant women with a history of miscarriage at the Puskesmas Kebon Jeruk District. Pregnant women with a history of previous miscarriage have higher levels of anxiety during pregnancy than women without a history of miscarriage. The research objective was to determine the factors associated with anxiety of pregnant women with a history of miscarriage. The research design used a quantitative approach with a cross-sectional method. Data collection was carried out in June-August 2020. The research site was in the work area of Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, West Jakarta City. The bivariate analysis used a Chi-Squared test while multivariate analysis used logistic regression.The results showed that 65.4% of pregnant women with a history of miscarriage experienced anxiety. Multivariate analysis showed that the variables significantly related to the anxiety of pregnant women with a history of miscarriage were pregnancy interval, social support, and gestational age (p-value <0.05). The results of the analysis obtained the highest OR on the pregnancy interval variable, namely 5.9 (95% CI 2.119-16.447), meaning that mothers who have a short pregnancy interval (<6 months) were at risk of experiencing anxiety almost 6 times higher than mothers who have long pregnancy intervals ( ≥6 months). The most dominant variable related to the anxiety of pregnant women with a history of miscarriage was the pregnancy interval
Read More
T-6041
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maritza Samira; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Ella Nurlaela Hadi, Muhammad Sany Armansah
Abstrak: Deteksi dini menjadi salah satu upaya penting untuk mencegah terjadinya kanker serviks. Namun, capaian deteksi dini kanker serviks di kota besar seperti Jakarta masih terbilang rendah dan jauh dari target. Capaian deteksi dini kanker serviks di wilayah Puskesmas Kelurahan Duri Kepa pada pertengahan tahun 2024 yaitu 38,75%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku wanita usia subur dalam deteksi dini kanker serviks di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Duri Kepa tahun 2024 berdasarkan teori Health Belief Model. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Sumber data penelitian yaitu data primer, menggunakan metode wawancara dengan alat bantu kuesioner. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2024 di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Duri Kepa. Sampel dalam penelitian merupakan wanita usia subur 15-49 tahun yang sudah menikah, berjumlah 160 orang yang diambil dengan teknik quota sampling. Hasil penelitian menunjukkan wanita usia subur yang melakukan deteksi dini kanker serviks hanya 20,6%. Secara statistik didapatkan ada hubungan yang signifikan antara usia (p value = 0,029), pendidikan (p value = 0,000), persepsi kerentanan (p value = 0,000), persepsi keseriusan (p value = 0,000), persepsi manfaat (p value = 0,000), persepsi hambatan (p value = 0,000), isyarat bertindak (p value = 0,000), dan efikasi diri (p value = 0,000) dengan perilaku wanita usia subur dalam deteksi dini kanker serviks. Disarankan agar puskesmas mendukung peran fungsi kader, memperkuat KIE kanker serviks, memperluas jangkauan penyebaran informasi dengan pemanfaatan media sosial dan media interaktif yang mudah diakses, dan menjalin kerja sama dengan tokoh yang dianggap berpengaruh oleh masyarakat.
Early detection is one of the important efforts to prevent cervical cancer. However, the achievement of early detection of cervical cancer in big cities like Jakarta is still low and far from the target. The achievement of early detection of cervical cancer in the Duri Kepa Village Health Center area in mid-2024 was 38.75%. This study aims to determine the determinants of behavior of women of childbearing age in early detection of cervical cancer in the working area of Puskesmas Duri Kepa Village in 2024 based on the Health Belief Model theory. This research uses a quantitative approach with a cross-sectional study design. The research data source is primary data, using the interview method with questionnaire tools. The research was conducted in July-August 2024 in the work area of the Puskesmas Duri Kepa Village. The sample in the study was married women of childbearing age 15-49 years, totaling 160 people with quota sampling technique. The results showed that women of childbearing age who performed early detection of cervical cancer were only 20.6%. Statistically there was a significant relationship between age (p value = 0.029), education (p value = 0.000), perceived vulnerability (p value = 0.000), perceived seriousness (p value = 0.000), perceived benefits (p value = 0.000), perceived barriers (p value = 0.000), cues to action (p value = 0.000), and self-efficacy (p value = 0.000) with the behavior of women of childbearing age in early detection of cervical cancer. The results suggest that the puskesmas should support the role of cadres, strengthen cervical cancer IEC, expand the reach of information dissemination by utilizing social media and interactive media that are easily accessible, and collaborate with figures who are considered influential by the community.
Read More
S-11798
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indah Nuraprilyanti; pembimbing: Sudarti Kresno; penguji: Rina A. Anggorodi, Hakimi
S-5716
Depok : FKM UI, 2009
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tri Sulastri; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Besral. Tri Krianto, Anis Abdul Muis, Hary Purwanto
Abstrak:

Pemberian imunisasi BCG bertujuan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit TBC Milier pada anak. Puskesmas Garuda merupakan salah satu Puskesmas di kota Bandung yang mempunyai empat kelurahan dengan jurnlah penduduk 56883 jiwa dan cakupan imunisasi BCG tahun 1999 adalah 62,75 pada tahun 2001 terdapat TB Paru dengan BTA positif 24 orang, BTA negatif dengan Rongent positif 34 orang, sedangkan untuk bayi berusia 0-1 tahun TB Paru dengan BTA positif 10 orang dan TB paru dengan Rongent positif terdapat 35 orang.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemanfaatan pelayanan imunisasi BCG di Puskesmas Garuda.Penelitian menggunakan desain Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi berusia 2 - 12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Garuda, jumlah sampel sebanyak 100, sampel diambil proporsional random sampling.Hasil penelitian ini memperlihatkan sebanyak 56 % responder memanfaatkan pelayanan imunisasi BCG. Pada basil analisa bivariat dari 9 variabel yang diteliti dan 5 variabel yaitu pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, umur, dan dukungan suami/keluarga. berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan imunisasi BCG, hasil analisa multivariat regresi logistik menunjukkan bahwa variabel yang yang paling dominan berhubungan adalah pengetahuan setelah dikontrol oleh pendidikan dan umur ibu.Saran yang diberikan adalah perlu peningkatan pengetahuan tentang imunisasi BCC berupa penyuluhan secara terencana, teratur sesuai dengan pendidikan dan umur terhadap ibu hamil dan ibu yang baru melahirkan serta ibu yang mempunyai anak bayi juga rnemberikan bimbingan dan motivasi kepada kader agar kader mempunyai kemampuan untuk memotivasi terhadap ibu yang mempunyai bayi untuk memanfaatkan pelayanan imunisasi.Daftar bacaan : 48 (1974 - 2001)


 

Factors Related to Mother Behavior on BCG Immunization Service Usage in Garuda Health Center Working Area in Andir sub-district City of Bandung 2002BCG immunization provides active immunization to Milier Tuberculosis for children. Garuda health center is one of health certers in Bandung city which cover four villages with total population 56883 and the BCG immunization coverage in 1999 is 62,75 %. In 2001 have found 24 person with positive fast acid bacilli (BTA positif), 34 person with negative fast acid bacilli and positive by x-ray, whereas in infant age 0-1 year have found 10 lung TB infants with positive acid fast bacilli and 35 Lung TB infants with positive x-ray.Objective of this study is to find out factors that related to mother behavior on BCG immunization service usage in Garuda Health Center.This study using cross sectional design, the population is mother who have infant aged 2-12 month in working area of Garuda Health Center, total sample is 100 sample taken by proportional random sampling.The result of this study shows 56% respondens using BCG immunization service. From bivariate anlysis 5 from 9 variables, which are, knowledge, education, occupation, age, and husband support have relation with immunization service usage, from logistic regression multivariate analysis, shows that the most dominant variable which related is knowledge after controlled by education and mother age.This study recommeds the knowledge improvement about immunization by plenned spreading information that suittable to mother education and uge also guidance and motivation to volunteers to motivate mother who have infant to use immunization service.Bibliography : 48 (1974-2001)

Read More
T-1473
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Herawati; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Ahmad Syafiq, Lucky Surya
S-6251
Depok : FKM UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nofriyentesni; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Caroline Endah Wuryaningsih, Lely Nurlaely
S-6463
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andham Dewi; Pembimbing: CAROLINE Endah Wuryaningsih; Penguji: Anwar Hasan, Tri Wahyuningsih
S-8014
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nadia Terry Tiara; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Dadan Erwandi, Rizka Ayu Intany
Abstrak: Skripsi ini membahas mengenai analisis kegagalan praktik pemberian ASI Eksklusif diWilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Penelitiandilaksanakan pada bulan Juni-Juli tahun 2018. Penelitian ini adalah penelitian kualitatifdengan 10 informan yaitu ibu yang memiliki bayi berusia 6-24 bulan yang dibagiberdasarkan kegagalan praktik pemberian ASI Eksklusifnya. Data dikumpulkan melaluiwawancara mendalam (Indepth Interview) dan dilakukan triangulasi sumber data yangmencakup bidan puskesmas dan keluarga informan. Hasil penelitian menunjukkanadanya kecenderungan hubungan antara faktor pendorong, faktor pemungkin dan faktorpenguat dengan kegagalan praktik pemberian ASI Eksklusif. Adapun faktor pendorongadalah pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dan sikap, sedangkan faktor pemungkinadalah akses media massa (sumber informasi). Dari segi faktor penguat, dukungankeluarga dan dukungan tenaga kesehatan paling kuat pengaruhnya terhadap kegagalanpraktik pemberian ASI Eksklusif. Hasil penelitian menyarankan agar dinas kesehatanmelakukan upaya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya ASIEksklusif melalui media massa, petugas kesehatan melakukan penyuluhan dan konselingtentang ASI Eksklusif dengan media edukasi yang lebih menarik serta melakukankoordinasi dengan lintas sector seperti bidan praktik swasta dan rumah sakit terkaitpemberian ASI Eksklusif.Kata Kunci : Kegagalan ASI Eksklusif, Pengetahuan, Sikap, Dukungan Keluarga.
Read More
S-9700
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive