Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 38847 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Retma Diaryu; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Suprijanto Rijadi, Pujiyanto, Slamet Prihadi, Juniantara
Abstrak: Demi meningkatkan kualitas pelayanan Rumah Sakit di Indonesia, salah satu upaya Pemerintah adalah memberlakukan sistem Badan Layanan Umum (BLU), sehingga Rumah Sakit Pemerintah di seluruh Indonesia dituntut untuk menerapkan sistem badan layanan umum ini. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran dari identifikasi aspek persyaratan BLU, penjabaran regulasi, SDM dan kinerja Rumah Sakit. Penelitian ini adalah jenis penelitian observatif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif melalui teknik wawancara, telaah dokumen dan kuesioner. Penelitian dilakukan di tiga Rumah Sakit TNI AD dengan sepuluh orang sebagai informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga Rumah Sakit pernah mempersiapkan persyaratan dan siap untuk menjadi BLU ditinjau dari persyaratan substantif, teknis dan administratif serta SDM. Kinerja pelayanan dan keuangan mengalami peningkatan pada tahun 2014 dengan berjalannya implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Penjabaran kebijakan internal terkait BLU belum jelas dan realisasi pelaksanaannya belum ada. Penelitian ini menyarankan Rumah Sakit TNI AD dapat diajukan untuk mendapatkan status BLU penuh. Secara bertahap dimulai dari Rumah Sakit Tingkat II Dustira dan diikuti oleh ke dua Rumah sakit lainnya dengan cara belajar dan mencontoh dari Rumah Sakit yang sudah mendapatkan status BLU. Kata Kunci : Rumah Sakit TNI AD, Badan Layanan Umum, Era Jaminan Kesehatan Nasional
Read More
T-4319
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Evi Sihan Murdewenti; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Puput Oktamianti, Syaifuddin Zuhri
S-8420
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dahlia Anggraini; Pembimbing: Atik Murwahyuni; Penguji: Puput Oktamianti, Doni Arianto
Abstrak: ABSTRAK Skripsi ini membahas tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Badan Usaha Untuk Menggunakan Koordinasi Manfaat (CoB) Di Era Jaminan Kesehatan Nasional. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor internal yang mempengaruhi penggunaan CoB yaitu umur, pendidikan, kebutuhan, risiko sakit, jumlah pegawai dan jumlah peserta. Sedangkan untuk faktor-faktor eksternalnya adalah pengalaman, persepsi, harga, motivasi serta Untuk koordinasi lainnya dan mekanisme pelayanan kesehatan untuk meninjau berjalannya peraturan BPJS No.4 Tahun 2016. Saran dari peneliti pada badan usaha adalah sebaiknya pegawai melakukan pengobatan di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, badan menggunakan CoB karena dengan dilakukan CoB akan meringankan beban badan usaha untuk membayar iuran AKT. Saran untuk asuransi komersial adalah dengan menawarkan harga premi yang lebih kompetitif, membuat strategi pelayanan tambahan, menambah jaringan provider fasilitas kesehatan, melakukan sosialisasi dengan memanfaatkan website, televisi dan koran. Dan saran untuk BPJS Kesehatan adalah ikut melakukan sosialisasi dengan AKT terkait koordinasi, memperluas jaringan provider agar badan usaha tertarik untuk menggunakan CoB terutama provider rumah sakit swasta, memaksimalkan koordinasi kepesertaan dan iuran dengan sistem yang lebih mudah agar dapat menambah nilai jual produk CoB. Kata kunci: CoB, Badan Usaha, BPJS Kesehatan This thesis discusses the Factors Affecting Business Entities To Use Coordination of Benefits (CoB) In the National Health Insurance Era. This research is qualitative research with descriptive approach. The results of this study are the findings of internal factors that influence the use of CoB, namely age, education, needs, risk of illness, number of employees and number of participants. While for the external factors are experience, perception, price, motivation and For other coordination and health service mechanism to review the running of regulation BPJS No.4 Year 2016. Suggestion from researcher at business entity is better employee do medication at health facility which cooperate with BPJS Kesehatan, the agency uses CoB because by doing CoB will ease the burden of business entities to pay the dues of AKT. Suggestions for commercial insurance are to offer more competitive premium rates, create additional service strategies, increase provider network health facilities, socialize by utilizing websites, television and newspapers. And advice for BPJS Health is to socialize with AKT related to coordination, expand the provider network so that business entities are interested to use CoB especially private hospital providers, maximize co-ordinate participation and dues with easier system in order to increase the selling value of CoB products. Key words: CoB, Business Entity, BPJS Kesehatan
Read More
S-9812
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Faradina Anastasia; Pembimbing: Suprijadi Rijanto; Penguji: Masyitoih, Dasir
Abstrak: Skripsi ini membahas mekanisme pendaftaran pasien dengan Jaminan Kesehatan Nasional di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi 2014. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang dilakukan dengan cara observasi, telaah dokumen, dan wawanncara mendalam. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelayananan JKN masih belum optimal yang disebabkan oleh beberapa faktor input,diantaranya yaitu ketersediaan sumber daya manusia, penerapan kuota, dan pelaksanaan sistem perjanjian yang masih perlu diperbaiki serta terdapat faktorfaktor lain yang penulis temukan pada saat penelitian. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan rumah sakit untuk meningkatkan jumlah tenaga dokter dan kuota serta menyempurnakan sistem perjanjian sehingga seluruh pasien JKN dapat dilayani dengan baik.

Kata kunci: Pendaftaran, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Rawat Jalan

This thesis discusses the mechanisms of patient registration with Jaminan Kesehatan Nasionnal (JKN) in the outpatient installation Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi 2014. This is a descriptive qualitative study conducted by observation, document review, and deep interview. The results showed that pelayananan JKN still not optimal due to several input factors, among which the availability of human resources, the implementation of quotas, and the implementation of the appointment system that still need to be improved and there are other factors that I have found at the time of the study. Based on these results, the researchers suggest hospitals to increase the number of doctors and quotas as well as perfecting the system so that all patients with JKN can be served well.

Keywords: Registration, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Outpatient
Read More
S-8613
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Atika Zhafira; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Astrid Saraswaty Dewi
Abstrak: Tren kasus penyebaran COVID-19 di Indonesia selalu mengalami peningkatan dan saat iniIndonesia menjadi salah satu negara dengan kasus COVID-19 tertinggi di Asia Tenggara.Tren peningkatan kasus juga terjadi di Kota Depok Jawa Barat. Per 17 Juli 2020 terdapat1.058 kasus positif di Kota Depok. Kondisi ini menjadi challenge bagi RSUI sebagai rumahsakit yang baru berdiri di Kota Depok. Namun disatu sisi sudah ditunjuk menjadi RSRujukan COVID-19 di Kota Depok. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kesiapanRSUI dalam melayani pasien di era COVID-19. Penelitian kualitatif ini menggunakanmetode wawancara mendalam, observasi, telaah dokumen (dokuman dan media sosialRSUI) untuk memperoleh informasi. Penelitian memanfaatkan pendekatan HospitalReadines for COVID-19 WHO yang bersifat komprehensif dalam mempersiapkan rumahsakit menghadapi COVID-19. Hasil penelitian dalam penelitian ini didapatkan kesiapanRSUI secara umum sudah baik dalam memberikan pelayanan kepada pasien di era COVID-19. Secara umum 3 komponen yang siap seluruhnya, sedangkan 7 komponen masih terdapatkekurangan 2-3 rekomendasi aksi WHO.Kata kunci:COVID-19, hospital readiness, hospital preparedness, kesiapan rumah sakit
Trends in the case of the spread of COVID-19 in Indonesia is always increasing andcurrently Indonesia become a country which having the highest number of COVID-19 casesin South East Asia. The trend of increasing cases of COVID-19 is also occurred in DepokCity, West Java. On July 17, 2020 there were 1.058 positive cases in Depok City. Thissituation absolutely become a challenge for University of Indonesia Hospital as a newHospital in Depok City. But in the other side, nowadays University of Indonesia Hospital isappointing as referral hospital for COVID-19 in Depok City. The purpose of this researchis to learn University of Indonesia Hospital readiness in serving patients during COVID-19.This qualitative study used in depth interview, observation, document review (document andsocial media). The research utilizes approach of Hospital Readiness for COVID-19 WHOwhich have comprehensive recommendations for preparing hospital in the COVID-19 era.The results of this research found that University of Indonesia Hospital readiness wasgenerally good in providing service for patients in the COVID-19 era. In general, only threecomponents are fully prepared, while seven components still lack 2 until 3 recommendationsaction of WHO.Key words:COVID-19, hospital readiness, hospital preparedness, kesiapan rumah sakit.
Read More
S-10386
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fery Rahman; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Purnwan Junadi, Syahrizal Syarif, Daeng Muhammad Sundoyo Faqih
Abstrak: Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2014 dilaporkan sebanyak 88,1 juta, 75 juta diantaranya adalah pengguna smart-phone. Adanya fitur aplikasi memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi serta pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Perkembangan yang sangat pesat dibidang teknologi informasi tentu saja berdampak terhadap dunia kesehatan, Telemedis merupakan metode baru dalam pelayanan kesehatan. Telemedis adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang digabungkan dengan kepakaran medis untuk memberikan layanan kesehatan, mulai dari konsultasi, diagnosa sementara dan perencanaan tindakan medis, tanpa terbatas ruang atau dilaksanakan dari jarak jauh, sistem ini membutuhkan teknologi komunikasi yang memungkinkan transfer data berupa video, suara, dan gambar secara interaktif yang dilakukan secara real time. Telemedis sangat bermanfaat bagi masyarakat, diantaranya selain dapat langsung berkonsultasi secara online juga menghemat waktu, efisiensi biaya transportasi dan operasional. Manfaat telemedis sangat dirasakan bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil yang jauh dari fasilitas kesehatan. Telemedis juga bermanfaat dakam mengurangi angka rujukan maupun penanganan langsung oleh dokter spesialis, sehingga penanganan pertama bisa dilakukan oleh dokter umum sebagai gate-keeper pelayanan kesehatan. Namun ada permasalahan hukum dari telemedis ini, yakni belum adanya regulasi permenkes yang mengatur pelayanan serta standarisasi pelaksanaannya. Informed consent, kerahasiaan data pasien, dan rekam medis menjadi hal yang sangat serius diperhatikan dalam pelayanan Telemedis sesuai acuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Dengan adanya telemedis, harapannya mutu pelayanan kesehatan lebih baik dikarenakan telemedis bukanlah upaya kuratif yang menegakkan diagnosa maupun sebagai upaya pemberian resep (tele-prescription) namun Telemedis memperkuat upaya konsultasi, edukatif, promotif dan preventif kesehatan seseorang, sehingga seseorang akan mendapatkan umpan balik self-care dan follow up-care. Kata kunci: Telemedis, Peraturan Menkes, konsultasi online, promotif & preventif Internet users in Indonesia in 2014 was reported as 88.1 million, 75 million of them are smart-phone users. Their application feature allows people to access information and the fulfillment of their daily needs. The rapid development of information technology in the field of course affect the health of the world, Telemedicine method is new in health care. Telemedicine is the use of information and communication technologies combined with the expertise of medical staff to provide health services, start from consultation, suspect diagnosis and how to planning of medical action, without being confined space or conducted remotely, the system requires a communication technology that enables the transfer of data such as video, voice and images interactively performed in real time. Telemedicine may have beneficial for the community, including in addition to directly online consultation and also saves much time, transportation costs are cheaper and the operational being more efficiency. Telemedicine have many benefits, such as for the people who live at remote areas which so far from health facilities. Telemedicine is also very useful in reducing the number of reference and handling of directly by specialist doctors, so the first treatment can be performed by a general practitioner as the gate-keeper of health services. However, there are legal issues of this telemedicine, that telemedicine does not have any regulations and standardized implementation services. Informed consent, confidentiality of patient data and medical records into a very serious thing to be considered in accordance reference Telemedicine service regulations and legislation in force. With the telemedicine, hopefully more better quality of health care, because it is not curative that can give the absolutely diagnosis and attempt prescribing (tele-prescription). But Telemedicine can be strengthen the efforts of consultation, education for patients, promotive and preventive health, that person will get feedback like self- care and follow-up care. Keywords: Telemedicine, Regulation of the Minister of Health, online consultation, promotive and preventive.
Read More
T-4834
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Silviana Fassica Raharjo Putri; Pembimbing: Prastuti Soewondo; Penguji: Anhari Achadi, Iva Diansari
S-7464
Depok : FKM-UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Meutia Kumala Sari; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Mieke Savitri, Puput Oktamianti, Amila Megraini
Abstrak:

ABSTRAK

Sistem Jaminan Sosial Nasional memberikan pertimbangan utama untuk memberikanjaminan sosial yang menyeluruh bagi seluruh rakyat Indonesia, sehingga semua rakyatIndonesia dapat memperoleh derajat kesehatan yang optimal agar dapat bekerja dan hidupdengan layak. Pada era SJSN tonggak utama pelayanan kesehatan adalah pelayanankesehatan primer sebagai gatekeeper. Saat ini jumlah puskesmas di kota Malang sebanyak 15puskesmas, jumlah tersebut belum berubah sejak tahun 2010 hingga tahun 2013, begitu jugadengan jumlah dokter di puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapanpuskesmas kota malang dalam menyongsong SJSN tahun 2014. Penelitian ini merupakanpenelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional serta wawancara mendalampada informan dan studi literature. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbatasan jumlahpuskesmas serta kurangnya ketersediaan tenaga kesehatan menyebabkan ketidaksiapanpuskesmas dalam menyongsong SJSN tahun 2014.


 

ABSTRACT

Universal coverage gives primary consideration to provide a comprehensive social securityfor all Indonesian people, so that all the people of Indonesia can obtain optimal health statusin order to work and live decently. Universal coverage a major milestone in the era of healthcare is primary health care as a gatekeeper. Currently the number of health centers in the cityof Malang as much as 15 health centers, that number has not changed since the year 2010until the year 2013, as well as the number of doctors in the health centers. This study aims toanalyze the city primary health center readiness in facing National Social Insurance in2014. This research is a descriptive analytical cross-sectional approach and in-depthinterviews with informants and the literature study. The results showed that the limitednumber of health centers and the lack of availability of health centers lead to unpreparednessin facing National Social Insurance in 2014.

Read More
T-3954
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Joan Xaveria Mahulae; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Pujiyanto, Sandi Iljanto, Dintar Hutabalian, Elsa Novelia
Abstrak: ABSTRAK Stroke merupakan penyebab kematian terbesar di Indonesia dan pembiayaan penyakit stroke oleh BPJS menduduki peringkat kedua terbesar setelah penyakit jantung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dominan yang paling berhubungan dengan biaya klaim pasien stroke rawat inap peserta JKN yang dilakukan di RSU Tarutung dengan melakukan analisis multivariat dengan metode regresi linear. RSU Tarutung merupakan satu-satunya rumah sakit di Kabupaten Tapanuli Utara. Karakteristik yang berhubungan adalah kelas perawatan, jenis kepesertaan, umur, lama hari rawat dan tingkat keparahan. Ditemukan bahwa RSU Tarutung masih belum optimal dalam memberikan pelayanan akan penyakit stroke. Upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan tenaga ahli neurovaskular dan penyediaan peralatan diagnostik yang membantu dalam menetapkan diagnosa sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat. Kata Kunci: penyakit stroke, biaya klaim penyakit stroke rawat inap, pengadaan alat medis ABSTRACT Stroke is one of the cause of high mortality rate in Indonesia and the funding for stroke by BPJS ranks second after heart disease. This study aims to determine the most dominant characteristics associated with the cost of claims of stroke patients covered by JKN that use inpatient (rawat inap) service at Tarutung Hospital by doing multivariate analysis with variable linear regression method. The most related characteristics are type of health care, type of membership, age, length of stay age, and level of severity. It was found that Tarutung Hospital is still not optimal in providing services for stroke. Some feasible efforts that can be considered are increasing the neurovascular experts and providing better diagnostic equipments in order to deliver the necessary treatment. Keywords: stroke, cost of claims of inpatient stroke, providing of better diagnostic equipments
Read More
T-5030
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive