Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 25497 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Elva Atma Anugrah; Pembimbing: Trini Surdiarti; Penguji: Triyanti, Sri Muljati
Abstrak: Menarche merupakan peristiwa pertama kali keluarnya darah melalui vagina pada anak perempuan. Seiring berkembangnya zaman, usia menarche mengalami penurunan, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya adalah status gizi, persen lemak tubuh, asupan zat gizi, aktivitas fisik, stimulan psikis, dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi (IMT/U), persen lemak tubuh, asupan energi dan lemak, aktivitas fisik, dan keterpaparan terhadap media cetak, elektronik serta lawan jenis dengan status menarche. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional. Populasi studi adalah seluruh siswi SDN 03 Pondok Cina tahun 2015 kelas 3, 4, dan 5 berusia 8-12 tahun yang berjumlah 89 orang ( total sampling). Hasil penelitian menunjukan bahwa sebesar 16.9% responden sudah mengalami menarche, dengan rata-rata usia menarche adalah 9.47±0.915 tahun. Usia menarche termuda adalah 8 tahun sebanyak 1 orang (6.7%) dan usia menarche tertua adalah 12 tahun atau 1 orang (6.7%). Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan status menarche adalah persen lemak tubuh (p value = 0.001, OR= 18.375) dan asupan lemak (p value = 0.020, OR=0.199). Saran yang dapat diberikan kepada pihak sekolah adalah mengadakan sosialisasi terkait gizi seimbang khususnya asupan zat gizi yng berkaitan dengan status menarche seperti asupan lemak serta kesehatan reproduksi. Kata kunci: Menarche,, 8-12 tahun, asupan lemak, persen lemak tubuh
Read More
S-8782
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Jonathan Christian; Pembimbing: Trini Sudiarti; Penguji: Fatmah, Mury Kuswari
Abstrak: Kebugaran merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan pekerjaan seharihari dan masih dapat menikmati waktu luang tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kebugaran pada siswa SDN 03 Pondok Cina, Depok tahun 2015. Kebugaran siswa diukur menggunakan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI), status gizi diukur menggunakan pengukuran antropometri, asupan zat gizi diukur menggunakan kuesioner, aktivitas fisik dan kebiasaan sarapan diukur menggunakan angket. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional yang dilakukan pada 83 kelas IV dan V. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor TKJI adalah 9,98±2,35. Berdasarkan hasil analisis bivariat terdapat perbedaan bermakna antara rata-rata skor TKJI berdasarkan jenis kelamin (p value=0,046), status gizi (p value=0,021), asupan energi (p value=0,018), asupan protein (p value=0,047), asupan zat besi (p value=0,016), dan kebiasaan sarapan (p value=0,008). Diperlukan penelitian lanjutan untuk meneliti hubungan kausalitas pada faktor-faktor tersebut. Peneliti menyarankan siswa diharapkan mengontrol berat badannya sebulan sekali untuk menjaga status gizi baik, menjaga asupan zat gizinya dengan mengonsumsi makanan sesuai pedoman gizi seimbang, dan aktif berolahraga paling sedikit tiga kali seminggu. Keywords: breakfast consumption, nutrient intake, nutritional status, physical activity, physical fitness
Read More
S-8687
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ade Rosanti; Pembimbing: Yvonne Magdalena Indrawani; Penguji: Asih Setiarini, Dewi Damayanti
S-7868
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Pramesthi Widya Hapsari; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Engkus Kusdinar Achmad, Indrarti Soekotjo
S-7017
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Garnecia Mangosta DV; Pembimbing: Kusharisupeni Djokosujono; Penguji: Trini Sudiarti, Sukarsih
S-6781
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aulia Hardiningsih; Pembimbing: Kusharisupeni; Penguji: Wahyu Kurnia, Anies Irawati
Abstrak:
Menarche adalah perdarahan pertama dari uterus yang terjadi pada seorang remaja putri atau disebut menstruasi pertama. Penurunan usia menarche pada remaja putri diduga disebabkan oleh beberapa faktor seperti status gizi, genetik, asupan gizi, stimulan psikis, dan sosial ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status menarche pada siswi SD dan SMP Islam As-syafi’iyah Bekasi. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional, teknik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Sampel penelitian ini terdiri dari 105 siswi kelas 4, 5 SD dan 1, 2 SMP. Data dianalisis dengan uji chi-square dan uji t independen.
 
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebanyak 53,3% responden sudah menarche dengan rata-rata usia menarche 11,24±0,85 tahun, dengan usia menarche termuda adalah 9,6 tahun dan usia menarche tertua adalah 13 tahun. Penelitian ini juga menunjukan bahwa status menarche berhubungan dengan status gizi (IMT/U) (p-value = 0,004), asupan serat (p-value = 0,01), keterpaparan media cetak (p-value = 0,01), keterpaparan media elektronik (p-value = 0,002), pendidikan ayah (p-value = 0,01), dan pendidikan ibu (p-value = 0,011). Disarankan adanya program pendidikan kesehatan reproduksi remaja dimulai dari sekolah dasar dan diawasi oleh sekolah dan orang tua.
 

Menarche was first bleeding from uterus that occurs in adolescent girl called first menstruation. Decrease the age of menarche in adolescent girl thought to be caused by several factors such as nutritional status, genetic, nutrition intake, mental stimulant, and socio-economic. The purpose of this study was to determine the factors that associated with menarche status in adolescent girls at As-Syafi’iyah moslem elementary school and junior high school Bekasi. This study was conducted using cross-sectional study design, sampling technique using a total sampling methods. The study sample consisted of 105 students grades 4, 5 elementary school and 1, 2 junior high school. Data were analyzed by chi-square test and independent t test.
 
These results indicate that 53.3% of respondent had menarche at an average age of menarche is 11.24 ± 0.85 years, with the youngest age of menarche was 9.6 years and the oldest age of menarche was 13 years. This study also showed that menarche status associated with nutritional status (p-value = 0.004), fiber intake (p-value = 0.01), print media exposure (p-value = 0.01), electronic media exposure (p-value = 0.002), father's education (p-value = 0.01), and mother’s education (p-value = 0.011). Suggested the existence of adolescent reproductive health education program starting in primary school and supervised by the school and parents.
Read More
S-7834
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anindita Nazhifa; Pembimbing: Trini Sudiarti; Penguji: Wahyu Kurnia Yusrin Putra, Salimar
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kualitas pola makan anak usia sekolah di SDN Pondok Cina 03 Depok dan perbedaan faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas pola makan. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Kualitas pola makan diukur menggunakan modifikasi the Healthy Eating Index dengan rentang skor 0-100. Pengukuran asupan menggunakan 3x24 Hour Food Recall dan Status Gizi (IMT/U) dengan mengukur berat badan menggunakan timbangan digital dan tinggi badan menggunakan microtoice. Hasil penelitian menunjukkan lebih separoh responden (62.55%) memiliki kualitas pola makan kurang (skor HEI 51-80) dan 37.5% memiliki kualitas pola makan buruk (skor HEI <51). Rata-rata kualitas pola makan adalah 51.67±1.04. Terdapat perbedaan yang signifikan pada asupan energi, karbohidrat, lemak, lemak jenuh, porsi makanan pokok, lauk hewani, sayur, buah dan susu antar kelompok kualitas pola makan. Tidak terdapat perbedaan signifikan pada jenis kelamin, asupan protein, konsumsi nabati dan status gizi antar kelompok kualitas pola makan. Dapat disimpulkan bahwa kualitas pola makan siswa SDN Pondok Cina berkualitas kurang. Kualitas pola makan dapat diperbaiki dengan meningkatkan konsumsi makanan pokok, lauk hewani, sayur, buah dan susu. Disarankan kepada pihak sekolah untuk mengedukasi, mengawasi dan menyediakan kantin sehat. Kepada pihak orang tua untuk menyediakan makanan dan minuman sehat guna membentuk kualitas pola makan yang sehat. Kata Kunci: Anak Usia Sekolah; Kualias Pola Maka; Asupan; Porsi.
Read More
S-8716
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dedah Ningrum; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Asih Setiarini, Kusharisupeni Djokosujono, Yunimar Usman, Cesilia Meti Dwiriani
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran rata-rata kadar Hb, prevalensi anemia, dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar hemoglobin. Desain penelitian adalah cross sectional, pengambilan sampel menggunakan metode proporsional random sampling, dan total sampel sebanyak 158 siswi. Kadar Hb diukur menggunakan alat Spectrophotometer, dengan metode Cyanmethemoglobin. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat, dan multivariat.

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar Hb 12,9±1,1 g/dl, (95% CI: 12,7-13,0 g/dl) dan prevalensi anemia 16,5%. Lama haid merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan kadar hemoglobin. Upaya pencegahan anemia dapat dilakukan dengan minum suplemen tablet tambah darah sesuai anjuran, menjaga asupan zat gizi sesuai kebutuhan, dan memperhatikan kombinasi makanan supaya dapat meningkatkan penyerapan zat besi.

Kata Kunci : Anemia, Remaja puteri, Lama haid
Read More
T-4331
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Adila Prabasiwi; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Diah M. Utari, Tinecelly M. Simamora
S-6664
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ginarhayu; Pembimbing: Endang Laksminingaih Achadi; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Sandra Fikawati, Tri Hadiah, Penina Regina
Abstrak:

Beberapa hasil penelitian terdahulu menunjukkan adanya penurunan usia menarche yang diduga berhubungan dengan faktor endogen yaitu genetik dan faktor eksogen, yaitu status sosial ekonomi keluarga, status gizi, keadaan keluarga, tempat tinggal, kegiatan fisik dan keterpaparan terhadap media massa orang dewasa.Lebih dari setengah abad ini rata-rata usia menarche mengalami perubahan dari usia 17 tahun menjadi 13 tahun (0,3 tahun untuk setiap dekade). Trend usia menarche yang semakin dini mempunyai implikasi antara lain bahwa resiko terjadinya kehamilan pada usia lebih muda menjadi lebih besar, usia menarche yang terlalu cepat pada sebagian remaja putri dapat menimbulkan keresahan, karena secara mental mereka belum siap. Menstruasi juga berarti pengeluaran Fe rata-rata pada setiap periode adalah kurang lebih 4 mg yang berarti apabila seorang remaja putri mengalami menarche I tahun Iebih awal maka dia akan kehilangan Fe sebanyak lebih kurang 48 mg dalam 1 tahun. Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa resiko terjadinya kanker payudara lebih tinggi pada wanita yang mengalami menarche dibawah usia 12 tahun.Penelitian ini bertujuan diperolehnya informasi tentang rata-rata usia menarche dan faktor-faktor yang diduga berhubungan dengan status menarche dan usia menarche remaja putri usia (9-15) tahun pada siswi Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di Jakarta Timur. Sampel diambil dari SDN 07 Petang dan SLTPN 258 Cibubur, SDN 03 Petang Pinang Ranti Jl. Taman Mini Indonesia Indah, dan SLTPN 20 Kramat Jati yang dianggap sebagai sekolah dengan status sosial ekonomi kurang. Kemudian dari SD dan SLIP Islam Al-Ma'ruf Cibubur dan SDN IMP Jakarta dengan SLIP Lab School Rawamangun yang dianggap mewakili sekolah dengan status sosial ekonomi tinggi. Faktor-faktor yang diteliti adalah status gizi (IMT), konsumsi makanan (sumber energi, karbohidrat, protein dan lemak), aktifitas olahraga, keterpaparan terhadap media informasi orang dewasa, usia menarche ibu dan status sosial ekonomi orang tua (pendidikan, pekerjaan, pendapatan orang tua), uang jajan siswi dan jumlah anggota keluarga yang hidup.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Besar sampel sebanyak 344 remaja putri yang diambil secara random dari 8 sekolah tersebut diatas. Analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat untuk melihat distribusi dan hubungan setiap variabel dan analisis multivariat untuk melihat distribusi hubungan dan faktor apa paling dominan yang berhubungan dengan usia menarche.Diperoleh hasil bahwa dari 344 sampel 52.3 % (180 responden) sudah menarche sisanya 47.7 % (164 responden) belum menarche. Rata-rata usia menarche remaja putri adalah 147.3 ± 114 bulan 112.3 ± 1.1 tahun. Berdasarkan status sosiai ekonomi yang termasuk kedalam SES kurang (n = 105) rata-rata usia menarche 151.06 ± 35.9 bulan 1 12.6 ± 3 tahun. Yang termasuk dalam SES tinggi (n = 75) rata-rata usia menarche 141.96 ± 24.04 bulan 1 11,8 ± 2 tahun. Sedangkan dari variabel yang diteliti ternyata hasil uji bivariat menunjukkan hubungan yang bermakna antara status gizi, konsumsi energi, konsumsi protein, usia menarche ibu, pendidikan bapak, pendidikan ibu, pekerjaan bapak, pendapatan keluarga, dan uang jajan dengan usia menarche remaja putri, dan variabel status gizi, konsumsi protein, konsumsi energi, frekuensi konsumsi makanan lain, aktifitas olahraga, keterpaparan dengan media informasi, pendidikan bapak, pekerjaan bapak, dan uang jajan berhubungan bermakna dengan usia menarche.Dari hasil uji multivariat terdapat 4 variabel yang berhubungan bermakna dengan usia menarche yaitu variabel, status gizi (IMT), jumlah anak hidup, umur menarche ibu, dan frekuensi konsumsi protein nabati. Dari ke 4 variabeI tersebut status gizi (IMT) merupakan faktor yang paling dominan.Karena status gizi atau IMT adalah variabel yang paling dominan yang berhubungan dengan kejadian menarche dan usia menarche maka yang berkaitan dengan status gizi adalah konsumsi makanan sebagai asupan gizi remaja putri perlu mendapat perhatian yang utama. Oleh karena itu disarankan untuk memasyarakatkan pedoman umum gizi seimbang (PUGS) melalui sekolah-sekolah dan Kiat cara memilih makanan yang sehat (pengetahuan gizi) dan pengetahuan kesehatan mengenai kesehatan reproduksi remaja perlu diberikan sedini mungkin.


 

Some previously observation findings, indicated that some decreasing of menarche age which is assumed relating to endogen factor that is genetic and exogenous factor, specifically family's social economic status, nutrient status, family condition, residence, physical activities and explanted with adult mass media. More than a half of this century average menarche age is experiencing alteration of 17 years age become 13 years (0.3 for each decade). Trend menarche age is earlier has implication are among others that the risk of pregnancy occurred at the younger age become grower, the age of menarche is too speed of some young girls, it may bring about restlessness, because mentally they have not ready yet. Menstruation is also means release of Fe, the average of Fe of each period is about 4 mg that means, if one of young girls has menarche 1 year earlier, she will suffer from a loss of Fe of approximately 48 mg in 1 year. The last progress shown that the risk of breast cancer is higher to women experiencing of menarche less than 12 years old.This research aims to have some information regarding approximately the age menarche and the assumed that factor relation to menarche status and menarche age of young girls (9 - 15 years old) to student girl of Elementary School and Junior High School in East Jakarta. The samples are taken from SDN 07 Petang and SLTPN 258, Cibubur. SDN 03 Petang Pinang Ranti Jalan Taman Mini Indonesia Indah, and SLTPN 20 Kramat Jati that considered, as school with a status economy social is less. Then, from SD and SLTP Islam Al-Ma'ruf Cibubur and SDN IKIP Jakarta as well as SLTP Lab School Rawamangun considered as represent the school with high economy social status. The factor is examined that is nutrient status (IMT), foods consumption (energy resource, carbohydrate, protein and fat), sports activities, explanted of in information of the adult's mass media, the age of menarche of maternal and economy social status of parents (education, occupation, income of parents), the students girl's snack cost and the number of part of family is still being life.The type of this research is quantitative with research design was applied is Cross Sectional. The number of samples as many of 344 young girls is taken randomly from 8 the school above. The data analysis including univariate analysis, bivariate analysis to observe distribution and correlation both variable and multivariate analysis to observe distribution of correlation and what the factor is the most dominant correlating with the age of menarche.The findings of result are found that of 344 samples of 52.3% (180 respondents) have menarche and the remaining of 47.7% (164 respondents) have not yet menarche. The average of the age of menarche of young girls is 147.3 ± 13.4 months 1 12.3 ± 1.1 years. Based on economy social status including into SES is less (n = 105), The average of the age of menarche is 151.06 ± 35.9 months 1 12.6 ± 3 years. The including into high SES (n = 75) average of age of menarche of 141.96 ± 24.04 months 1 11,8 ± 2 years. Temporarily from the researched variable is appeared that the result of vicariate test represented the significant correlation of nutrient status, energy consumption, frequency of the other foods, sports activities, explanted to media information, paternal education, occupation and snack cost is significant correlation with the age of menarche. From the findings of multivariate test, there are 4 variables which significant correlation with the age of menarche that are variables, nutrient status (IMT), the number of the infants was being alive, the age of maternal menarche, the frequency of vegetables protein consumption. From the four variables, the nutrient status is a most dominant factor.Because of nutrient status or IMT is a dominant variable is correlating with occurring of menarche and the age of menarche, then it is relating to nutrient status is foods consumption as the nutrient intake of the young girl is needed to obtain the main attention. As a result, suggest that socialize the equal nutrient (PUGS) through the schools and key of how to choose the health foods (nutrient knowledge) and health knowledge concerning with reproduction health of teenager it is necessary to give as early as possible.

Read More
T-1341
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive