Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 35693 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Yuristiawan Khairul Muslim; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Peguji: Hendra, Heny D. Myawati
S-8796
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Arini Sartika; Pembimbing: Hendra; Penguji: Mila Tejamaya, Ida Ayu Indira
Abstrak: Bising di tempat kerja dapat menimbulkan dampak terhadap sistem auditory maupun sistem non-auditory. PT X merupakan industri manufaktur yang mempunyai proses produksi yang menghasilkan bising. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dosis pajanan bising harian, usia, masa kerja, dan pemakaian alat pelindung telinga (APT) dengan gangguan non-auditory. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran dosis pajanan bising harian secara langsung di lapangan dan gangguan non-auditory melalui wawancara terstruktur. Hasil pengukuran dosis pajanan bising harian diketahui seluruh unit kerja yang diukur berada diatas NAB (Nilai Ambang Batas). Di samping itu, hasil pengukuran gangguan non-auditory dari 52 responden diperoleh tingkat gangguan non-auditory berat sebanyak 59,6% dan gangguan non-auditory ringan sebanyak 40,4%. Analisis rata-rata dosis pajanan bising harian dengan gangguan non-auditory menggunakan uji t diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pekerja yang mengalami tingkat gangguan non-auditory. Sedangkan analisis antara variabel usia, masa kerja, dan pemakaian APT dengan gangguan non-auditory diperoleh hubungan yang tidak signifikan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan gangguan non-auditory yang dialami oleh pekerja lebih disebabkan oleh dosis pajanan bising harian. Rekomendasi yang diberikan yaitu mengendalikan gangguan non-auditory dengan menurunkan dosis pajanan bising harian yang ada hingga di bawah NAB.
Kata Kunci: Dosis Pajanan Bising, gangguan non-auditory, manufaktur

Occupational Noise can cause either auditory system or non-auditory system disorder. PT X is a manufacturing industry which has production process that produces noise. The purpose of this study is to observe the relationship between daily noise exposure dose, age, working time and utilization of hearing protection to nonauditory disorders. Data collection was done by direct measurement for daily noise exposure dose and structural interview for non-auditory disorders. The result from measurement of daily noise exposure dose in all working units showed the value above the Threshold Limit Value (TLV). In the other hand, the result for nonauditory disorder measurement showed 59.6% of 52 respondents suffered severe nonauditory disorders and 40.4% suffered mild non-auditory disorders. Analysis using TTest resulted in significant difference on means value of daily noise exposure dose between non-auditory disorders levels. Furthermore, analysis of age, working time, and utilization of hearing protection to non-auditory disorder resulted in insignificant relationship. Based on the result of the study, it could be concluded that non-auditory disorder suffered by workers was mostly caused by daily noise exposure dose. Hence, the recommendation to control the non-auditory disorders is to reduce daily noise exposure dose until lower than TLV.
Key words: daily noise exposure dose, non-auditory, manufacture
Read More
S-9268
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Poppy Dwy Arisandi; Pembimbing: Hendra; Penguji: Chanda Satrya, Eva D Puspitasari
Abstrak: Kelelahan merupakan salah satu penyebab terjadinya kecelakaan pada pengemudi. Pengemudibanyak yang konsumsi minuman berenergi guna mengurangi kelelahan. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui pengaruh konsumsi minuman berenergi terhadap tingkat kelelahan padapengemudi PT X Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain studi analitik dengan pendekatancross sectional. Dari 54 pengemudi terdapat 40 pengemudi yang konsumsi minuman berenergidengan nilai p-value = 0,060 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan kejadian kelelahandengan pengemudi yang tidak konsumsi minuman berenergi dengan pengemudi yang konsumsiminuman minuman berenergi.Kata kunci: Kelelahan, Pengemudi, Minuman Berenergi.
Fatigue is one of the causes of the accident to the driver. Many drivers who consume energydrinks to reduce fatigue. This study aims to determine the effect of the consumption of energydrinks on the driver's fatigue level PT X Jakarta. This study uses an analytical study design withcross sectional approach. Of the 54 drivers there were 40 drivers who consume energy drinkswith a p-value = 0.060 indicates that there is no relationship with the driver's fatigue events thatdo not consume energy drinks with a driver who drinks energy drinks consumption.Keywords: Fatigue, Driver, Energy Drink.
Read More
S-8932
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Asuti Dwi Lestari; Pembimbing: Izhar M. Fihir; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Estu Prayogi
S-7761
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aldy Dharma; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Mila Temajaya, Hery Aswan Putra
S-8521
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aziza Sensiana Sundari; Pembimbing: Sjahrul Meizar Nasri; Penguji: Mila Tejamaya, Rizky Harnantya
Abstrak: Penelitian ini tentang Hubungan antara Dosis Pajanan Kebisingan Personal dengan Keluhan Subjektif (Non Auditory) Pada Pekerja Di Area Utilities 05 Di Sebuah Perusahaan Pengolahan Minyak Dan Gas Bumi Tahun 2015. Pengukuran dosis pajanan bising personal diukur menggunakan alat Noise Dosimeter, sementara data responden dan keluhan subjektif (non audiotory) diperoleh menggunakan kuesioner. Metode yg digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan melakukan observasi dan pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara dosis pajanan kebisingan personal dan karakteristik pekerja dengan keluhan subjektif (non audiotory).

Kata Kunci: Dosis Pajanan Kebisingan Personal, Keluhan Subjektif (Non Audiotory).

This study is about the relationship between personal noise dose exposure with Subjective complaints (Non Auditory) On Workers At Utilities Area 05 In A Leading Oil and Gas Company in 2015. Personal noise exposure dose was measured by using a Noise Dosimeter, while the data of respondents and subjective complaints (non audiotory) was obtained by a questionnaire. Method which is used in this research is quantitative observation and data collection. The results showed there is no relationship between the personal noise exposure dose with subjective complaints (non audiotory).

Keywords: personal noise dose exposure, Subjective complaints (Non Auditory).
Read More
S-8721
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nisrina Rihadatul Aisy; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto; Penguji: Dewi Susanna, May Haryanti
Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara intensitas kebisingan dengan gangguan non-auditory pada pekerja di PT. X, Cikarang, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain studi cross-sectional, dengan jumlah sampel yang diteliti sebanyak 48 pekerja. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode proportionate stratified random sampling. Data intensitas kebisingan diperoleh dari Dokumen UKL-UPL Bulan Desember 2019 PT. X, sedangkan data karakteristik, perilaku, dan gangguan non-auditory pada pekerja diperoleh dari hasil kuesioner. Variabel independen dalam penelitian ini adalah intensitas kebisingan di area produksi, variabel dependen adalah keluhan gangguan non-auditory, dengan karakteristik dan perilaku individu sebagai variabel confounding.
Read More
S-10538
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aisyah Raini Azzahra; Pembimbing: Mila Tejamaya, Hendra; Penguji: Windi
Abstrak: Kebisingan merupakan semua suara yang tidak dikehendaki yang pada umumnya bersumber dari benda atau peralatan proses produksi yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan baik gangguan pendengaran (efek auditory) maupun keluhan kesehatan subjektif yang bersifat non auditory . Keluhan subjektif non auditory merupakan efek yang ditimbulkan akibat paparan kebisingan, namun bukan pada organ pendengaran, melainkan efek yang menyebabkan ketidaknyamanan pada seseorang seperti keluhan fisiologis, keluhan psikologis, dan keluhan komunikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran keluhan non auditory pada pekerja dan menganalisis pengaruh dari tingkat pajanan kebisingan, karakteristik pekerja, dan perilaku pekerja terhadap keluhan non auditory pada pekerja bagian operasi di area unit 5-7
Read More
S-10930
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhammad Rais Haru; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi
S-3367
Depok : FKM UI, 2003
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Qonita Hanifa; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Fatma Lestari, Khaerani Suci Lestari
Abstrak:

Kebisingan merupakan salah satu bahaya fisik di tempat kerja yang berpotensi
menimbulkan gangguan auditori ataupun nonauditori. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan antara pajanan kebisingan, karakteristik pekerja (usia, lama kerja,
status merokok, status penggunaan alat pelindung telinga, dan kebiasaan penggunaan
perangkat audio), dan gangguan auditori – nonaudtiroi di pabrik X tahun 2025. Penelitian
ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Data
dikumpulkan melalui kuesioner dan data sekunder dari perusahaan. Data diolah
menggunakan uji chi-square dengan software SPSS 22.0 untuk melihat adanya hubungan
signifikan secara statistik antara variabel independen dan variabel dependen. Hasil
penelitian mendapatkan prevalensi gangguan auditori sebesar 6%; gangguan komunikasi
68%; gangguan psikologis 59%; dan gangguan fisiologis 24%. Tidak ada variabel
independen yang berhubungan dengan gangguan auditori. Hubungan signifikan secara
statistik hanya ditemukan antara variabel intensitas kebisingan dengan gangguan
komunikasi (p= <0,001); gangguan psikologis (p=0,004); dan gangguan fisiologis (p=
<0,001) serta variabel durasi pajanan (p=0,036); usia (p=0,019); dan lama kerja (p=0,035)
dengan gangguan fisiologis. Temuan ini menegaskan pentingnya pengendalian
kebisingan dan peningkatan kepatuhan terhadap penggunaan alat pelindung telinga di
area kerja. Perusahaan juga disarankan untuk memperkuat program konservasi
pendengaran serta meningkatkan edukasi tentang bahaya kebisingan guna melindungi
kesehatan pendengaran pekerjanya.

Occupational noise is a common physical hazard that may lead to both auditory and non auditory health effects. This study aimed to examine the relationship between noise  exposure, worker characteristics (age, length of service, smoking status, use of hearing  protection devices, and audio device usage), and the occurrence of auditory and non auditory disorders among workers at Factory X in 2025. A quantitative cross-sectional  design was employed. Data were collected through structured questionnaires and  company records. Statistical analysis was conducted using chi-square tests via SPSS  version 22.0 to assess associations between independent and dependent variables. The  findings revealed a prevalence of 6% for auditory disorders, 68% for communication  disorders, 59% for psychological disorders, and 24% for physiological disorders. No  independent variables were significantly associated with auditory disorders. However,  significant relationships were found between noise intensity and communication  (p<0.001), psychological (p=0.004), and physiological disorders (p<0.001). Additionally,  exposure duration (p=0.036), age (p=0.019), and length of service (p=0.035) were  significantly associated with physiological disorders. These findings underscore the  importance of effective noise control and improving worker compliance in using hearing  protection. The company is encouraged to enhance its hearing conservation program and  noise hazard education efforts to protect worker’s auditory health.

 

Read More
S-12017
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive