Ditemukan 35653 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Latifah Putri; Pembimbing: Besral; Penguji: R. Sutiawan, Mugia Bayu Rahardja
Abstrak:
ABSTRACT Kehamilan dengan jarak terlalu dekat merupakan salah satu faktor tidak langsung kematian ibu. Alat kontrasepsi yang dianjurkan untuk wanita yang ingin menjarangkan kehamilan yaitu Intra Uterine Device (IUD) yang merupakan metode kontrasepsi non hormonal dan lebih efektif dibanding MKJP lainnya. Namun, penggunaannya di Indonesia terus menurun. Penelitian dilakukan untuk mengetahui determinan penggunaan alat kontrasepsi IUD pada akseptor KB yang ingin menjarangkan kehamilan. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional dan data SDKI Tahun 2012. Kriteria inklusi penelitian adalah WUS yang ingin menjarangkan kehamilan dan menggunakan kontrasepsi saat survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan merupakan faktor dominan terhadap penggunaan IUD pada akseptor KB yang ingin menjarangkan kehamilan. Faktor-faktor yang berhubungan signifikan terhadap penggunaan IUD adalah status ekonomi, pengetahuan KB, pengambilan keputusan KB, dan tempat pelayanan, sedangkan umur dan wilayah tempat tinggal sebagai variabel konfounding. Oleh karena itu, penguatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) tentang IUD kepada wanita dan pasangan, sosialisasi pelayanan IUD gratis pada golongan ekonomi bawah diperlukan sebagai upaya wanita yang ingin menjarangkan kehamilan berkenan menggunakan IUD.
ABSTRACT ;Pregnancy distance which too close is one of the indirect factors for maternal mortality. Contraception methode that recommended for women who wants spacing their pregnancy is Intra Uterine Device (IUD). IUD is a non-hormonal contrapcetion methode and more effective than the other long-term contraception methodes (MKJP). However, the use in Indonesia continues to decline. The study was conducted to determine IUD use of family planning user who wants spacing pregnancy. The study uses cross-sectional study design and the data Indonesia Demographic and Health Survey 2012. The study has an inclusion criteria which reproductive age women who wants spacing pregnancy and using contraception when the survey was conducted. Results showed that education is dominant factor for IUD use of family planning user who wants spacing pregnancy. Others factors that associate significantly for IUD use are economy level, knowledge about family planning, decision maker for family planning, and family planning service provider, while age and region as confounding variable. Therefore, strengthened communication, informastion, and education (KIE) about IUD for women and her partner, socialization of free IUD services for low level economy required in order to raise IUD use of women who wants spacing pregnancy. , Pregnancy distance which too close is one of the indirect factors for maternal mortality. Contraception methode that recommended for women who wants spacing their pregnancy is Intra Uterine Device (IUD). IUD is a non-hormonal contrapcetion methode and more effective than the other long-term contraception methodes (MKJP). However, the use in Indonesia continues to decline. The study was conducted to determine IUD use of family planning user who wants spacing pregnancy. The study uses cross-sectional study design and the data Indonesia Demographic and Health Survey 2012. The study has an inclusion criteria which reproductive age women who wants spacing pregnancy and using contraception when the survey was conducted. Results showed that education is dominant factor for IUD use of family planning user who wants spacing pregnancy. Others factors that associate significantly for IUD use are economy level, knowledge about family planning, decision maker for family planning, and family planning service provider, while age and region as confounding variable. Therefore, strengthened communication, informastion, and education (KIE) about IUD for women and her partner, socialization of free IUD services for low level economy required in order to raise IUD use of women who wants spacing pregnancy.
Read More
S-8862
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Regina Valya Puspita Aryatri; Pembimbing: Milla Herdayati; Penguji: Besral; Rahmadewi
Abstrak:
Read More
Pemerintah menganjurkan pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), karena dianggap secara aktif mampu mengurangi laju pertumbuhan penduduk, serta menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Namun di Indonesia sering terjadi kehamilan yang tidak diinginkan pada wanita yang yang sudah tidak ingin memiliki anak lagi yang disebabkan oleh kegagalan kontrasepsi.akan tetapi penggunaan MKJP pada wanita usia subur di Indonesia masih sangat rendah yang baru mencapai 13%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan penggunaan MKJP pada akseptor KB yang tidak lagi menginginkan anak di Indonesia tahun 2017. Metode penelitian ini menggunakan desain Cross sectional atau potong lintang dengan data yang dianalisis adalah data sekunder dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017. Akseptor KB penelitian ini adalah wanita usia 15-49 tahun yang tidak menginginkan anak lagi, berstatus kawin, dan menggunakan kontrasepsi. Data yang didapat akan diolah secara univariat, bivariat, dan multivariat menggunakan regresi logistic. Hasil analisis Multivariat menunjukan bahwa faktor yang berhubungan dengan penggunaan MKJP adalah Usia, Jumlah anak hidup, tingkat pendidikan, status ekonomi, Wilayah tempat tinggal, pengetahuan, Tempat pelayanan KB, keterpaparan informasi KB, serta Informasi KB dari petugas kesehatan. Faktor yang paling dominan berperan dalam penggunaan MKJP adalah tempat pelayanan KB, dimana akseptor KB yang memperoleh pelayanan KB di fasilitas kesehatan pemerintah cenderung 3,8 (CI;3.318-4.490) kali lebih tinggi untuk memilih MKJP dibandingkan dengan akseptor KB yang mendapat fasilitas kesehatan di fasilitas kesehatan swasta
The government recommends the use of the Long-Term Contraceptive Method (LAPMs), because it is considered actively able to reduce the rate of population growth, and reduce maternal and infant mortality. However, in Indonesia, unwanted pregnancies often occur in women who don't want to have any more children due to contraceptive failure. However, the use of LAPMs in women of childbearing age in Indonesia is still very low at only 13%. The purpose of this study was to determine the determinants of the use of LAPMs on family planning acceptors who no longer wanted children in Indonesia in 2017. This research method used a cross sectional or cross-sectional design with the data analyzed were secondary data from the Indonesia Demographic Health Survey (IDHS) 2017. Family planning acceptors in this study were women aged 15-49 years who did not want any more children, were married, and used contraception. The data obtained will be processed univariate, bivariate, and multivariate using logistic regression. The results of the multivariate analysis showed that the factors related to the use of LAPMs were age, number of living children, education level, economic status, area of residence, knowledge, place of family planning services, exposure to family planning information, and family planning information from health workers. The most dominant factor that plays a role in the use of LAPMs is the place of family planning services, where family planning acceptors who receive family planning services at government health facilities tend to be 3.8 (CI; 3,318-4,490) times higher for choosing LAPMs compared to family planning acceptors who receive health facilities in private health facilities.
S-11163
Depok : FKMUI, 2023
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Amelia Yuri Karlinda; Pembimbing: Milla Herdayati; Penguji: R. Sutiawan; Anindita Dyah Sekarputri
Abstrak:
Penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) berguna dan direkomendasikan untuk pasangan yang telah mencapai jumlah anak yang diinginkan atau metode yang lebih efektif untuk mencegah kehamilan karena tingkat kegagalannya rendah. Akan tetapi, pasangan yang menggunakan MKJPmasih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan pemilihanMKJP pada akseptor KB yang tidak menginginkan anak lagi di Indonesia Tahun2012. Metode penelitian ini adalah potong lintang dan data yang dianalisis adalah data sekunder dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012. Responden penelitian ini adalah wanita umur 15-49 tahun yang tidak menginginkan anak lagi, berstatus kawin, dan menggunakan kontrasepsi. Data diolah secara univariat, bivariat, dan multivariat menggunakan regresi logistik.Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan pemilihan MKJP adalah umur, pendidikan, sosial ekonomi, status pekerjaan,pengetahuan, keterpajanan informasi dari media, tempat pelayanan, biaya pelayanan, dan keterpajanan informasi dari petugas, dimana tempat pelayanan adalah faktor yang paling dominan berperan dalam pemilihan MKJP dengan nilai OR sebesar 4,5. Kata Kunci : keluarga berencana, kontrasepsi, metode kontrasepsi jangka panjang.
Read More
S-8484
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Anindya Kanya; Pembimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: Mieke Savitri, Yusna Afrilda
Abstrak:
Kontrasepsi suntikan merupakan alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan di tahun 2012. Meski memiliki beberapa keuntungan, kontrasepsi suntikan memiliki berbagai efek samping bagi kesehatan akseptor KB. Penelitian dilakukan untuk menganalisis hubungan karakteristik individu dan pelayanan KB dengan penggunaan kontrasepsi suntikan pada akseptor KB di Indonesia tahun 2012. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional dan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia Tahun 2012. Hasil analisis multivariabel menunjukkan bahwa seluruh variabel dari faktor karakteristik individu dan pelayanan KB memiliki hubungan yang signifikan dengan penggunaan kontrasepsi suntikan. Diketahui pula bahwa biaya kontrasepsi yang tinggi di pelayanan swasta adalah faktor yang paling dominan yang mempengaruhi penggunaan kontrasepsi suntikan (OR=9,7; nilai p=0,000).
Contraceptive injection is the most popular contraception method in 2012. This method offers several advantages, but on the other hand, it also has many side effects for acceptors’s health. The study purpose is to analyze the relationship between individual characteristics and family planning services with the use of injectable contraceptives in family planning acceptors in Indonesia in 2012. This study uses cross sectional study design and secondary data analysis of 2012 Indonesia Demographic Health Survey. The results of multivariable analysis showed that both individual characteristics and family planning services factors have a significant association with the use of contraceptive injection. It also found that the high cost of contraceptives in private services is the most dominant factor that affecting the use of contraceptive injections (OR=9,7; p-value=0,000).
Read More
Contraceptive injection is the most popular contraception method in 2012. This method offers several advantages, but on the other hand, it also has many side effects for acceptors’s health. The study purpose is to analyze the relationship between individual characteristics and family planning services with the use of injectable contraceptives in family planning acceptors in Indonesia in 2012. This study uses cross sectional study design and secondary data analysis of 2012 Indonesia Demographic Health Survey.
S-8798
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Emi Triana Putri; Pembimbing: Milla Herdayati; Penguji: Besral, Melviana
Abstrak:
Angka persalinan dengan metode operasi sesar di Indonesia tahun 2012adalah sebesar 12%. Angka tersebut mengalami peningkatan 2 kali lipat biladibandingkan tahun 2007. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi persalinan dengan metode operasi sesar. Besar sampelpada penelitian ini adalah 17.807 responden dengan menggunakan data sekunderSDKI tahun 2012. Hasil penelitian menunjukkan kekuatan hubungan denganpersalinan dengan metode operasi sesar di Indonesia dapat dilihat berdasarkannilai odds ratio (OR), semakin besar nilai OR maka semakin besar pengaruhterhadap persalinan dengan metode seksio sesarea.Nilai OR dari yang terbesar ke terkecil berturut-turut adalah: pendidikantinggi (OR= 2,2), petugas kesehatan yang memeriksa kehamilan adalah dokterspesialis kandungan (OR= 2,2), tingkat kekayaan tinggi (OR= 2,1), usia 36-40tahun (OR= 1,6), tempat tinggal di perkotaan (OR= 1,6), pernah melahirkan 1 kali(OR= 1,5), indikasi medis (OR= 1,2), tempat periksa hamil di fasilitas kesehatan(OR= 1,1), tempat bersalin di fasilitas kesehatan (OR= 1,1), dan frekuensi ANC 0-3 kali (OR= 0,5). Kata kunci: Operasi sesar; sosio demografi; riwayat kehamilan; riwayat persalinan; indikasimedis pada ibu
Percentage of caesarean section method in Indonesia of 2012 is 12%. Thispercentage has increased when compared to the year 2007. Objective of this studywas to determine the factors affecting cesarean section method. The sample size inthis study was 17.807 respondents using secondary data IDHS of 2012. Theresults show the strength of the relationship of caesarean section method inIndonesia can be seen based on the value of odds ratio (OR), the greater of thevalue of OR will affect the greater influence on cesarean section method.OR values from the largest to the smallest in a row is: higher education(OR = 2.2), health professionals are examining is an obstetrician (OR = 2.2), highwealth levels (OR = 2.1), age is 36-40 years (OR = 1.6), urban residence (OR =1.6), respondent had delivered 1 times (OR = 1.5), the medical indications (OR =1.2), a pregnancy check in a health facility (OR = 1.1), place of birth in a healthfacility (OR = 1.1), and the frequency of ANC is 0-3 times (OR = 0.5).Key words:Caesarean section; socio-demographic; history of pregnancy; history of labor;maternal medical indications
Read More
Percentage of caesarean section method in Indonesia of 2012 is 12%. Thispercentage has increased when compared to the year 2007. Objective of this studywas to determine the factors affecting cesarean section method. The sample size inthis study was 17.807 respondents using secondary data IDHS of 2012. Theresults show the strength of the relationship of caesarean section method inIndonesia can be seen based on the value of odds ratio (OR), the greater of thevalue of OR will affect the greater influence on cesarean section method.OR values from the largest to the smallest in a row is: higher education(OR = 2.2), health professionals are examining is an obstetrician (OR = 2.2), highwealth levels (OR = 2.1), age is 36-40 years (OR = 1.6), urban residence (OR =1.6), respondent had delivered 1 times (OR = 1.5), the medical indications (OR =1.2), a pregnancy check in a health facility (OR = 1.1), place of birth in a healthfacility (OR = 1.1), and the frequency of ANC is 0-3 times (OR = 0.5).Key words:Caesarean section; socio-demographic; history of pregnancy; history of labor;maternal medical indications
S-8408
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Sugiharti; Pembimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: Fatmah; Kristanti, Ch.M., Julianty Pradono
Abstrak:
Penelitian ini menggunakan desain potong lintang yang bertujuan untuk mengetahui determinan diabilitas pada lanjut usia di Indonesia, khususnya mengenai ketidakmampuan melakukan kegiatan membersihkan seluruh tubuh seperti mandi dan mengenakan pakaian, dengan menggunakan data Riskesdas tahun 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa determinan disabilitas pada lanjut usia di Indonesia adalah tempat tinggal, umur, status kawin, pendidikan, penyakit jantung, diabetes, gangguan sendi, hipertensi, merokok, status ekonomi, dan aktifitas fisik. Faktor yang paling dominan hubungannya dengan kejadian disabilitas pada lanjut usia adalah aktifitas fisik. Untuk meningkatkan aktifitas fisik lanjut usia disarankan untuk aktif dalam mengikuti kegiatan kelompok lanjut usia seperti kegiatan olahraga, pertemuan kekeluargaan dan rekreasi.
This research used cross-sectional design that aimed to identify disability determinants in Indonesia, in relation with inability for bathing and dressing, by using Basic Health Research Data in 2007. The results of study showed that determinants of disability among elderly in Indonesia were urban and rural, age, marital status, education, heart disease, diabetes, musculoskeletal disorders, hypertension, smoking habit, economic status and physical activity. The most dominant determinants of disability among elderly were lack of physical activity. To increase physical activity is recommended for elderly people active in participating in the elderly group activities such as sports activities, family meetings and recreation.
Read More
This research used cross-sectional design that aimed to identify disability determinants in Indonesia, in relation with inability for bathing and dressing, by using Basic Health Research Data in 2007.
T-3156
Depok : FKM-UI, 2010
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Yulia Dhanti Syafitri; Pembimbing: Toha Muhaimin; Penguji: Besral, Tin Afifah
S-7498
Depok : FKM-UI, 2012
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nohan Arum Romadlona; Pembimbing: Budi Utomo; Penguji: Popy Yuniar, Yusna Afrilda
Abstrak:
Perilaku merokok, minum alkohol, penggunaan narkoba, dan seks pranikah merupakan perilaku berisiko kesehatan. Pengetahuan dan persepsi remaja terhadap perilaku berisiko tersebut dapat dibentuk dengan siapa remaja berdiskusi tentang informasi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai sejauh mana lawan diskusi mempengaruhi perilaku berisiko kesehatan remaja. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah perilaku merokok, minum alkohol, penggunaan narkoba, dan seks pranikah. Kemudian yang berperan sebagai lawan diskusi yaitu teman, ayah, ibu, saudara, keluarga, guru, tokoh agama, dan petugas kesehatan digunakan sebagai variabel independen. Sosiodemografi, akses media, dan keberadaan teman berisiko menjadi variabel kontrol. Analisis data menggunakan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012 Komponen Kesehatan Reproduksi Remaja. Populasi penelitian adalah remaja lakilaki dan perempuan belum menikah usia 15-24 tahun. Hasil analisis memperlihatkan bahwa lawan diskusi terbukti berhubungan dengan perilaku remaja. Remaja yang berdiskusi dengan teman akan meningkatkan risiko terhadap semua perilaku berisiko. Remaja yang berdiskusi dengan ayah memiliki risiko lebih tinggi untuk merokok dan minum alkohol. Sebaliknya, ibu memiliki peranan penting untuk mencegah perilaku berisiko pada remaja. Kualitas lawan diskusi dan nilai-nilai informasi perlu menjadi pertimbangan untuk membantu remaja terproteksi dari perilaku negatif. Penelitian ini memperlihatkan bahwa ibu perlu terlibat dalam upaya penanggulangan perilaku berisiko. Kata kunci: perilaku berisiko remaja, lawan diskusi, merokok, minum alkohol, pengguna narkoba, seks pranikah
Read More
S-9038
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Rr. Arum Ariasih; Pembimbing: Meiwita P. Budiharsana; Penguji: Besral, Laily Hanifah
Abstrak:
Kekerasan perempuan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di seluruh dunia. Hasil pemetaan Komnas Perempuan tahun 2013 di seluruh Indonesia menunjukkan kekerasan terhadap perempuan persebarannya semakin luas, bentuknya beragam, menimbulkan bekas trauma yang dalam, dan jumlah terus berkembang mencapai 279.156 kasus. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 sikap setuju terhadap kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) meningkat menjadi 34,5% dari 30,8% (pada perempuan) dan 17,3% dari 16,3% (pada laki-laki) di tahun 2007. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan besaran sikap dan faktor individu, keluarga, dan masyarakat yang berhubungan dengan sikap setuju terhadap KDRT. Analisis data dilakukan pada responden laki-laki dan perempuan menikah; 38.873 orang pada SDKI 2007 dan 40.626 orang pada SDKI 2012. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan analisis statistik menggunakan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukan peningkatan sikap setuju terhadap KDRT dari tahun 2007 ke 2012. Sikap setuju lebih diterima secara luas pada faktor individu (perempuan, orang berusia lebih muda, orang berpendidikan rendah, menikah muda, status ekonomi rendah, tinggal di pedesaan, tinggal di wilayah timur) dan faktor keluarga (pernikahan yang singkat, pengambilan keputusan tunggal).
Read More
T-4207
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
A. Yudi Kristanto; Pemnbimbing: Iwan Ariawn; Penguji: Besral, Tri Yunis Miko Wahyono, Julianti Pradono, Chita Septiawati
T-4202
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
