Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 31058 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Bagyo Cahyono; Pembimbing : Ridwan Zahdi Syaaf; Penguji : Doni Hikmat Ramdhan, Baiduri, Neneng Churoeroh, Wien Goerindo
Abstrak: Dari hasil penelitian didapatkan, Aspek input berjalan baik sesuai dengan panduan, bahkan pemahaman akan pelatihan mendapatkan hasil sangat baik. Aspek proses, terdapat 30% anggota tim pengarah yang pasif, 10% hasil observasi tidak memenuhi kriteria observasi yang berkualitas, ada peningkatan jumlah bimbingan 66%. Aspek output; partisipasi yang hampir 100% karena observasi diwajibkan oleh manajemen, peningkatan perilaku aman 0.3% - 0.4% dari tahun sebelumnya, TRI rate menunjukan trending penurunan overall 40% sejak penerapan program di Kalimantan dan hasil review berkelanjutan yang mendapat hasil kenaikan kelulusan untuk kriteria tim pelaksana, lembar observasi, training, komunikasi, serta analisa data sedangkan yang tidak lulus adalah kriteria dukungan manajemen, tindak lanjut komentar yang membutuhkan tindak lanjut dan penghargaan kepada observer dan tim pelaksana. Program BBS yang sudah dijalankan lebih 6 tahun ini menunjukan tanda-tanda penuaan atau membosankan diperlukan dukungan manajemen untuk memperkuat peran BBS dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Kata Kunci: BBS. Observasi, Perilaku aman/beresiko, Umpan Balik
Read More
T-4533
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
J. Sudarsono; Pembimbing: Ridwan Z. Sjaaf
T-1766
Depok : FKM UI, 2003
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Krisna Murti Tri Putranto; Pembimbing: Ridwan Zahdi Syaaf; Penguji: Chandra Sartya, Dadan Erwandi, Bama Herdiana Gusmara, Hasbullah
Abstrak: Kecelakaan kerja seringkali disebabkan oleh perilaku tidak aman. Program Behavior Based Safety memiliki peranan penting dalam menciptakan zero accidents. Implementasi dari program BBS memfokuskan pada observasi dimana dari observasi tersebut akan membentuk suatu kewaspadaan terhadap perilaku tidak aman dan meningkatkan perilaku aman. PT X sudah menerapkan program BBS dari tahun 2008-2016 dan didapatkan hasil evaluasi internal yang cukup baik, akan tetapi setelah ditanyakan secara langsung terhadap observer (karyawan), ditemukan praktik observasi yang tidak sesuai dengan kaidah BBS yang sudah disepakati yang mana hal ini dapat mempengaruhi hasil evaluasi internal PT X, dimana hal ini ditunjukkan ketika reinforcement ditiadakan, jumlah observer mengalami penurunan sebesar 68,2%. Tujuan penelitian ini mengevaluasi program BBS yang ada di PT X. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Evaluasi yang dilakukan menggunakan 3 parameter besar, dengan total 8 sub parameter dengan penyebaran kuesioner terhadap divisi operasional, perawatan, tim pendukung ( Field Engineering Support, Laboratory, Medical dan Facility Management). Hasil analisis data menyebutkan bahwa evaluasi internal yang dilakukan oleh PT X masih kurang dimana terdapat unsur-unsur yang belum dimasukkan dalam evaluasi tersebut, antara lain keterlibatan pekerja dalam penentuan baseline, goal setting dan komitmen pekerja dan manajemen dalam pemberian feedback. Dan ditemukan bahwa reinforcement merupakan faktor penting dalam menjalankan program BBS ini. Key words: BBS, involvement, worker and management commitment, consistency program plays an important role to create zero accidents. The implementation of behavior-based safety program is focused to observe the behavior which is in observation will create unsafe behavior awareness and improve safe behavior. PT X has implemented BBS program from 2008-2016 and got good internal evaluation results, but after crosscheck directly to observer (employee), found observation practice which is not in accordance with BBS rules which it can influence the results of internal evaluation PT X, indicated when reinforcement is eliminated, the number of observers decreased by 68.2%. The purpose of this study is to evaluate the BBS program in PT X. This research is a descriptive research with quantitative approach. The evaluation was conducted using 3 large parameters, with a total of 8 subparameters with questionnaires distributed to the operational, maintenance, support gorup (Field Engineering Support, Laboratory, Medical and Facility Management) divisions. The results of the data analysis indicate that the internal evaluation conducted by PT X is still lacking where there are elements that have not been included in the evaluation, including the involvement of workers in determining the baseline, goal setting and commitment of workers and management in giving feedback. And found that reinforcement is an important factor in implementing BBS program. Key words: BBS, involvement, worker and management commitment, consistency
Read More
T-5064
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
M Irwansyah; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Fatma Lestari, Wahyudin Lihawa, Heny Mayawati
Abstrak:
Data ILO 2 juta pekerja meninggal per tahun. 2021 ada 234 ribu kecelakaan kerja di Indonesia. Industri kimia 12% dari2 019-2021 kecelakaan kerja 80.607 kasus.Program Behavior-based safety (BBS) yaitu pendekatan keselamatan berdasarkan perilaku manusia. Pendekatan untuk meningkatkan kesadaran, keterlibatan, tanggung jawab karyawan menciptakan lingkungan kerja aman. program BBS di perusahaan apakah mampu meningkatkan tingkat kepatuhan karyawan, serta merubah perilaku keselamatan kerja. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian kuantitatif jenis studi cross sectional. Data yang dikumpulkan memberikan gambaran hubungan antara variabel. Desain penelitian cross-sectional digunakan untuk mengumpulkan data mengenai program Behavior Based Safety (BBS), tingkat kepatuhan terhadap perilaku keselamatan kerja, dan perilaku keselamatan kerja di PT. X pada satu titik waktu tertentu. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diisi oleh respondenVariasi nilai tingkat kepatuhan mampu dijelaskan oleh variasi nilai program BBS sebesar 14,3%,sedangkan sisanya 85.7% dijelaskan oleh variasi variabel lain di luar model penelitian. Variasi nilai Perilaku keselamatan kerja karyawan mampu dijelaskan oleh variasi nilai Program BBS dan Tingkat kepatuhan sebesar 49.6%, sedangkan sisanya 50.4% dijelaskan oleh variasi variabel lain di luar model penelitian terdapat hubungan positif dan signifikan Program BBS terhadap Tingkat Kepatuhan. Ada hubungan positif dan signifikan antara Program BBS terhadap Perilaku Keselamatan Kerja. Ada hubungan positif dan signifikan antara Tingkat Kepatuhan terhadap Perilaku Keselamatan. Hubungan Program BBS terhadap Perilaku keselamatan kerja bersifat pengaruh langsung. Oleh karena itu, variabel intervening Tingkat Kepatuhan tidak memediasi hubungan Program BBS terhadap Perilaku Keselamatan Kerja.

According to ILO data, 2 million workers die per year. In 2021 there will be 234 thousand work accidents in Indonesia. Chemical industry 12% from 2019-2021 work accidents 80,607 cases. Behavior-based safety (BBS) program, namely a safety approach based on human behavior. An approach to increasing employee awareness, involvement, and responsibility creates a safe work environment. Whether the BBS program in the company is able to increase employee compliance levels and change work safety behavior. The research was carried out using quantitative research methods, a type of cross sectional study. The data collected provides an overview of the relationship between variables. A cross-sectional research design was used to collect data regarding the Behavior Based Safety (BBS) program, the level of compliance with work safety behavior, and work safety behavior at PT. X at a certain point in time. Data were collected through questionnaires filled out by respondents. Variations in compliance level values were able to be explained by variations in BBS program values of 14.3%, while the remaining 85.7% were explained by variations in other variables outside the research model. Variations in employee safety behavior values can be explained by variations in BBS Program values and compliance levels of 49.6%, while the remaining 50.4% are explained by variations in other variables outside the research model. There is a positive and significant relationship between the BBS Program and Compliance Levels. There is a positive and significant relationship between the BBS Program and Work Safety Behavior. There is a positive and significant relationship between the level of compliance and safety behavior. The relationship between the BBS Program and work safety behavior has a direct influence. Therefore, the intervening variable Compliance Level does not mediate the relationship between the BBS Program and Work Safety Behavior
Read More
T-6877
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Putri Handayani; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Hendra, Doni Hikmat Ramdhan, Aznaldi Augustia, Tulus Herdiyanto
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan Contractor safety management system (CSMS) online yang sudah digunakan oleh PT. XYZ pada kurun waktu 2013?2014. CSMS online merupakan suatu sistem berbasis web yang digunakan dalam pelaksanaan CSMS di PT. XYZ untuk menggantikan sistem manual yang diterapkan sebelumnya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara kepada pengguna.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan CSMS online dirasakan belum optimal baik bagi perusahaan maupun bagi pengguna sistem, masih ditemukan kendala dan hambatan pada pengguna dan sistem yang digunakan. Perbaikan dalam implementasi CSMS online perlu dilakukan. Perbaikan terutama pada kebijakan, komunikasi yang lebih menyeluruh, peningkatan kesadaran pengguna sistem, pengembangan aplikasi CSMS online, serta perbaikan dari sisi sistem online yang digunakan. Sehingga diharapkan penggunaan CSMS online dapat optimal dan memberikan manfaat bagi perusahaan dan pengguna sistem.

This Study aimed to evaluate the Contractor Safety Management System (CSMS) Online that has been used by PT. XYZ in the period of 2013 ? 2014. CSMS online is a web-based system that is use in the CSMS implementation in PT. XYZ to replace the manual system previously applied. The research was carried out by using descriptive qualitative method. Data collection was conducted using interviews to the user.

The result showed that the use of CSMS online is not optimal for both companies and user, there are still obstacles and barriers to the user and the system being used. Improvements in the implementation of CSMS online is necessary. Especially in the policy, thorough communication, user awareness, CSMS online aplication development, and improvement of the system being used. Therefor the expection of using CSMS online can be optimal and provide benefits for companies and user of the system.
Read More
T-4188
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Faradina Chitra; Pembimbing: Ridwan Zahdi Syaaf; Penguji: Mila Tejamaya, Adenan
Abstrak: Skripsi ini membahas mekanisme pendaftaran pasien dengan Jaminan Kesehatan Nasional di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi 2014. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang dilakukan dengan cara observasi, telaah dokumen, dan wawanncara mendalam. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelayananan JKN masih belum optimal yang disebabkan oleh beberapa faktor input,diantaranya yaitu ketersediaan sumber daya manusia, penerapan kuota, dan pelaksanaan sistem perjanjian yang masih perlu diperbaiki serta terdapat faktorfaktor lain yang penulis temukan pada saat penelitian. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan rumah sakit untuk meningkatkan jumlah tenaga dokter dan kuota serta menyempurnakan sistem perjanjian sehingga seluruh pasien JKN dapat dilayani dengan baik.
Kata kunci: Pendaftaran, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Rawat Jalan

This thesis discusses the mechanisms of patient registration with Jaminan Kesehatan Nasionnal (JKN) in the outpatient installation Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi 2014. This is a descriptive qualitative study conducted by observation, document review, and deep interview. The results showed that pelayananan JKN still not optimal due to several input factors, among which the availability of human resources, the implementation of quotas, and the implementation of the appointment system that still need to be improved and there are other factors that I have found at the time of the study. Based on these results, the researchers suggest hospitals to increase the number of doctors and quotas as well as perfecting the system so that all patients with JKN can be served well.
Keywords: Registration, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Outpatient
Read More
S-8549
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rysha Dwi Septerini; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Zulkifli Djunaidi, Auliah Rahmi
Abstrak:
Program 'Behavior Based Safety' dirancang untuk melindungi pekerja dari risiko bahaya dan mencegah kecelakaan kerja. Meskipun tujuannya positif, implementasi program ini sering dihadapkan pada tantangan, termasuk kurangnya partisipasi dan penolakan oleh beberapa pekerja. Kajian ini bertujuan untuk mengkaji berbagai aspek yang berkaitan dengan program 'Behavior Based Safety' dari Penerapan program, analisis tren kecelakaan, pengaruh sikap dan perilaku pada penerapan program 'Behavior Based Safety' terhadap Kejadian Kecelakaan Kerja. Penelitian ini dilakukan di PT. X dengan lokasi di beberapa wilayah di Indonesia, antara April hingga Juli 2023. Studi melibatkan 299 karyawan dari berbagai jenis layanan di 35 lokasi PT. X. program dinilai dengan menganalisis data kecelakaan selama periode FY15-FY16 dan FY18-FY20. Studi ini menggunakan pendekatan analisis deskriptif dengan melibatkan data primer yang diperoleh melalui kuesioner, mengukur sikap dan perilaku terkait program ini. Data sekunder juga digunakan untuk mendukung penelitian ini. Data dianalisis menggunakan berbagai metode statistik, termasuk analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji chi-square. Dalam penerapan program ‘Behavior Based Safety’, responden memiliki beberapa sikap dan perilaku baik/kurang baik yang tidak berbeda secara signifikan maupun yang berbeda secara signifikan. Sebagian besar responden memiliki sikap yang baik terhadap safety walk, safety observation dan nearmissed report serta sebagian besar responden memiliki perilaku yang baik terhadap risk assessment, safe system of work serta training & supervision. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa program Behavior Based Safety secara statistik berpengaruh terhadap angka kecelakaan kerja, namun sikap dan perilaku pekerja penerapan program tidak ada pengaruh secara signifikan terhadap kejadian kecelakaan kerja. Maka perlu meningkatkan program Behavior Based Safety dan memastikan pekerja konsisten dalam penerapan program Behavior Based Safety

The 'Behavior Based Safety' program is designed to protect workers from hazards and prevent work accidents. Despite the positive goals, implementation of these programs has often been met with challenges, including lack of participation and resistance by some workers. This study aims to examine various aspects related to the 'Behavior Based Safety' program from program implementation, analysis of accident trends, the influence of attitudes and behavior on the implementation of the 'Behavior Based Safety' program for Occupational Accidents. This research was conducted at PT. X with locations in several regions in Indonesia, between April and July 2023. The study involved 299 employees from various types of services in 35 locations of PT. X. program was assessed by analyzing accident data during the period FY15-FY16 and FY18-FY20. This study uses a descriptive analysis approach involving primary data obtained through questionnaires, measuring attitudes and behavior related to this program. Secondary data is also used to support this research. Data were analyzed using various statistical methods, including univariate analysis and bivariate analysis with the chi-square test. In implementing the 'Behavior Based Safety' program, respondents had several good/bad attitudes and behaviors that were not significantly different or significantly different. Most of the respondents had a good attitude towards safety walk, safety observation and near-missed report and most of the respondents had good attitude towards risk assessment, safe system of work and training & supervision. The results of this study prove that the Behavior Based Safety program statistically has an effect on the number of work accidents, but the attitude and behavior of workers implementing the program has no significant effect on the occurrence of work accidents. Therefore, it is necessary to enchance the Behavior Based Safety program and ensure that employees are consistent in implementing the Behavior Based Safety program
Read More
T-6813
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Makhrus Shofi; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Mila Tejamaya, Baiduri Widanarko, Enos Parubak, Bagyo Cahyono
Abstrak: Latar Belakang: Hubungan antara kelelahan dengan aspek psikososial dalam industri hulu migas sampai sekarang relatif belum banyak diteliti. Sejak akhir tahun 2019, terdapat beberapa kebijakan terkait pandemi COVID-19 yang berdampak pada psikologis pekerja dalam merespon kondisi yang berubah secara acak.
Tujuan: mengetahui hubungan aspek psikososial dengan kelelahan diantara pekerja migas baik onshore maupun offshore selama pendemi Covid-19 tahun 2020-2021.
Metode: Penelitian analitik kuantitatif dengan disain studi potong lintang. Dilakukan di salah satu instalasi hulu migas di Kalimantan Timur, Indonesia. Aspek psikososial diukur menggunakan kuesioner 3rd Version of Copenhagen Psychosocial Questionnaire (COPSOQ III), sedangkan kelelahan akibat kerja diukur dengan Multidimensional Fatigue Inventory-20 (MFI-20). Analisis regresi linier multivariabel digunakan untuk menganalisa hubungan dan interaksi keduanya.
Hasil: seluruh aspek psikososial kepuasan dipersepsikan tinggi oleh pekerja. Sedangkan untuk aspek psikososial ketidakpuasan berada pada tingkat menengah selama Pandemi Covid-19, sementara itu tingkat kelelahan multidimensi akibat kerja berada pada tingkat ringan.
Kesimpulan: Setelah mengendalikan variabel perancu, penghargaan, kepuasan kerja, dan konflik keluarga-pekerjaan ditemukan berhubungan dengan kelelahan total di area onshore, sedangkan aspek kepuasan kerja merupakan satu satunya aspek psikososial yang berhubungan dengan kelelahan total di area offshore. Perusahaan perlu memusatkan program pencegahan kelelahan yang terkait dengan pengurangan konflik pekerjaan-keluarga serta membangun makna kepuasan dalam bekerja
Background: The relationship between fatigue and psychosocial aspects in the upstream oil and gas industry is still relatively not widely studied. Since end of 2019, there have been several policies related to the COVID-19 pandemic, which impact to the psychological of the workers in response to those unexpected changing situations.
Objective: to determine the relationship between psychosocial aspects and the work-related fatigue both onshore and offshore during the 2020-2021 Covid-19 pandemic.
Method: quantitative analytic study with a cross sectional study design. Conducted at one of the upstream oil and gas in East Kalimantan, Indonesia. Psychosocial aspects were measured by using the 3rd Version of Copenhagen Psychosocial Questionnaire (COPSOQ III) questionnaire, whilst work-related fatigue was measured by using the Multidimensional Fatigue Inventory-20 (MFI-20). Multivariable linear regression analysis was used to examine the associations and interactions.
Results: All satisfaction subscales of psychosocial aspects were perceived as high level by workers. Meanwhile dissatisfaction subscales were at medium level during the COVID-19 pandemic. The work-related fatigue tended to be at light level.
Conclusion: After the confounding variables were controlled, the Recognition, Job Satisfaction and Work Life Conflict aspects were found to have association with total fatigue in Onshore, whereas the job satisfaction is the only psychosocial aspect that is related to the total fatigue in offshore area. Company is encouraged to concentrate the fatigue prevention programs particularly on reducing the Work Life Conflicts and to growth the meaning of satisfaction at work.
Read More
T-6309
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agita Diora Fitri; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Ridwan Zahdi Sjaaf, Hendra, Mayarni, Agung Surya Irawan
Abstrak:

Sejak adanya laporan penelitian Heinrich tahun 1951 yang memperlihatkan bahwa perlaku tidak aman bertanggung jawab atas lebih dari 90% kecelakaan kerja dan telah banyak perusahaan dan industri yang menggunakan pendekatan behavioral based safety (BBS) dalam program kesehatan dan keselamatan kerjanya. Sebagai sebuah industri kimia, PT Pupuk Sriwijaya (PT Pusri) juga memiliki banyak resiko kecelakaan kerja bagi karyawannya dan sejak tahun 2012 PT Pusri telah melaksanakan program K3. Pada tahun 2012 PT Pusri berada pada level 3 dari maksimum level 5 berdasarkan hasil survai Safety Culture Maturity Level (SCML). Tujuan utama dari penelitian ini adalah melakukan tinjauan terhadap pelaksanaan BBS dalam program K3 di PT Pusri Palembang. Penilitian ini adalah sebuah penelitian potong lintang yang menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dilaksanakan pada bulan Mei 2013 dengan fokus utama pada implementasi 9 kriteria BBS yaitu ownership, ketetapan baku definisi safe/unsafe behavior, pelatihan, observasi, pengukuran performa program, umpan balik, reinforcement, goal-setting dan review di PT Pusri Palembang. Sampel penelitian adalah karyawan dan manejer yang telah bekerja sekurang-kurangnya satu tahun yang setuju menjadi partisipan dalam penelitian ini, dengan 44 orang dari unit produksi dipakai sebagai informan kunci. Data dikumpulkan dengan memakai kuesioner yang dirancang khusus, daftar tilik, observasi dan wawancara mendalam. Semua data kemudian dianalisis secara deskriptif dan analisis konten serta analisis triangulasi. Ditemukan bahwa pelaksanaan program K3 di PT Pusri masih belum sejalan dengan kriteria pencapaian BBS. Walaupun demikian ditemukan juga adanya kesadaran akan kelemahan tersebut dan adanya sikap positif dikalangan pimpinan dan staf untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Berdasarkan temuan ini peneliti ingin memberikan rekomendasi kepada PT Pusri untuk merancang ulang program K3 yang disesuaikan dengan pendekatan BBS sebagaimana telah dilaksanakan oleh perusahaan dan industri besar diseluruh dunia.


Since Heinrich reproted in 1951 that unsafe behaviors were responsible for up to 90% of harms and injuries among workers, Behavioral Based Safety approach has been implemented by many industries and corporates around the world. As a chemical industry, PT Pupuk Sriwijaya brings occupational risks to the workers and since 2012 Occupational Health and Safety (K3) programs has been implemented. In 2012 PT Pusri was in level 3 from maximum level of 5, according to Safety Culture Maturity Level (SCML) score. The main objective of this study is to review the implementation of Behavioral Based Safety (BBS) approach integrated in the Occupational Health and Safety Prorams at PT Pusri Palembang. This is a crosssectional study with quantitative and qualitative approach, carried out in May 2013 focusing at the implementation of the 9 BBS criteria i.e., ownership, predetermined definitions of the safe/unsafe behaviors, trainings, observations, program performance assessment, feedbacks, reinforcements, goal-setting and reviews as practiced so far at PT Pusri Palembang. The study participants are managements and labors of PT Pusri who have been working at least for one year and agree to take part in the study, of which 44 of the participants from the production unit were treated as key source-persons. Data and information were collected by means of a specially devised questionnaire, check-lists, observations and in-depth interviews. All data were analyzed using descriptive analysis, content-analysis and triangulation analysis. It was found out that the K3 programs performed at PT Pusri has not been in line with the BBS implementation criteria yet. However it is fortunate to find out that the awareness of the flaws and the need of improvement are profound among the PT Pusri management. Based on these findings, I would like to recommend PT Pusri to redesign its K3 programs according to the BBS criteria as already practised by others big corporates around the world.

Read More
T-3841
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nur Ani; Pembimbing: Hendra; Penguji: Engkus Kusdinar Achmad, Robiana Modjo, Istiati Suraningsih
Abstrak: Penyakit hiperkolesterolemia, hipertensi dan perilaku merokok merupakansalah satu faktor penyebab Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang menjadipenyakit pembunuh nomer satu di dunia (Dilley: 2000). Berdasarkan penelitianeksperimental, epidemiologi, dan klinis menyatakan bahwa peran kolesterol tinggi,dan kebiasaan merokok berpengaruh pada kejadian Penyakit Jantung Koroner(Allen : 2001). Berdasarkan data hasil pemeriksaan kesehatan di perusahaan PTZA dibandingkan dengan kondisi wilayah Kalimantan Selatan bahwa faktor risikoPJK (kolesterol total, perilaku merokok dan tekanan darah) masih cukup tinggisehingga dilakukan kegiatan intervensi promosi kesehatan. Intervensi inibertujuan untuk mengetahui penurunan tingkat risiko Penyakit Jantung Koroner(PJK) setelah dilakukan dilakukan intervensi promosi kesehatan media kelompokA dan media kelompok B pada pekerja tambang di PT ZA Kalimantan SelatanTahun 2014. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian kuasieksperimental.Hasil penelitian ini adalah adanya penurunan yang signifikan antara hasilpengukuran kadar kolesterol total sebelum intervensi dengan sesudah intervensipada kelompok A, adanya penurunan yang signifikan antara hasil pengukuranperubahan perilaku merokok sebelum intervensi dengan sesudah intervensi padakelompok A dan pada kelompok B, tidak ada penurunan yang signifikan padatekanan darah sistolik sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok A,sebaliknya ada penurunan yang signifikan pada tekanan darah sistolik sebelummdan sesudah intervensi pada kelompok B, adanya penurunan yang signifikanantara hasil pengukuran perubahan tekanan darah diastolik antara sebelumintervensi dengan sesudah intervensi pada kelompok A dan kelompok B, adanyaperbedaan yang signifikan pada penurunan faktor risiko PJK antara sebelumdengan sesudah intervensi pada kelompok A dan kelompk B, adanya perbedaanyang signifikan antara penggunaan media A lebih efektif dari pada media B padakegiatan intervensi penurunan faktor risiko dan penurunan kolesterol total.Kegiatan intervensi promosi kesehatan menggunakan media booklet, penyuluhan,konseling gizi, seminar kesehatan mampu memberikan perubahan yang positifpada perubahan perilaku kesehatan.

Disease hypercholesterolemia, hypertension and smoking behavior is a risk factorfor coronary heart disease (CHD), which became the number one killer disease inthe world (Dilley: 2000). Based on experimental research, epidemiology, andclinical states that the role of high cholesterol, and smoking habits affect theincidence of coronary heart disease (Allen: 2001). Based on data from the healthexamination at company PT ZA compared with South Kalimantan condition thatCHD risk factors (total cholesterol, smoking and blood pressure) is still highenough to do health promotion interventions. This intervention aims to determinethe degree of reduction in risk of coronary heart disease (CHD) after the mediahealth promotion intervention group A and group B media in miners in SouthKalimantan PT ZA Year 2014. Kind of research is quantitative quasi-experimental research design.These results are a significant decrease between total cholesterol measurementresults before the intervention to after intervention in group A, a significantdecrease between the results of measurements of changes in smoking behaviorbefore the intervention to after intervention in group A and in group B, there wasno reduction significant in systolic blood pressure before and after theintervention in group A, whereas no significant reduction in systolic bloodpressure sebelumm and after intervention in group B, a significant decreasebetween the results of measurements of diastolic blood pressure changes betweenthe pre-intervention to post-intervention in group A and group B, a significantdifference in the reduction in CHD risk factors between the before to afterintervention in group A and B batches, there are significant differences betweenthe use of a more effective medium than in medium B in the intervention and riskfactor reduction in total cholesterol reduction. Health promotion interventionsusing media booklet, counseling, nutrition counseling, health seminars able todeliver positive changes in health behavior changes.
Read More
T-4190
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive