Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 38587 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Yosellina; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Anwar Hasan, Dian Ayubi, Airin Roshita, Candra Wijaya
Abstrak: Tesis ini membahas pelaksanaan konseling PMBA di kecamatan Cilincing,Jakarta Utara tahun 2015. Disain penelitian adalah kualitatif dengan pendekatanRapid Assessment Procedur. Hasil penelitian memperlihatkan pelaksanaankonseling PMBA yang dilakukan oleh kader baik dalam meningkatkan frekuensiinformasi yang diterima ibu sehingga memotivasi ibu untuk melakukan praktikpemberian makan pada bayi dan anak yang tepat. Dalam pelaksanaan konselingPMBA, kader memiliki persepsi positif akan pekerjaannya, motivasi yang tinggi,serta merasakan manfaat yang dirasakan ibu baduta sesudah mendapatkankonseling. Disarankan untuk melanjutkan program ini dengan penguatan dipendampingan kader dilakukan secara berkelanjutan serta dukungan penuh daripemerintah.Kata Kunci:Baduta, Pemberian Makan pada Bayi dan Anak, konseling.
Read More
T-4587
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dahlia Nur; Pembimbing: Hadi Pratomo; Penguji : Zarfiel Tafal, Budi Hartono, Leny Ariyani, Juhri
Abstrak: Sampah telah menjadi permasalahan nasional yang masih saja terjadi hingga saat ini sehingga penanganannya perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku masyarakat. Peran perilaku masyarakat dalam penanganan sampah menjadi salah satu aspek sangat penting dalam mengatasi permasalahan sampah yang terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku penanganan sampah rumah tangga serta faktor yang berkontribusi terhadap perilaku tersebut pada masyarakat di wilayah RW 04 kelurahan Kamal Muara Penjaringan Jakarta Utara tahun 2015. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan metode Rapid Assessmengt Procedure (RAP). Pengumpulan data primer dengan wawancara mendalam dan observasi, sedangkan data sekunder menggunakan data wilayah dan kependudukan Kelurahan Kamal Muara serta data kesakitan Puskesmas Kelurahan Kamal Muara. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perilaku masyarakat dalam melakukan pemilahan dan membuang sampah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah sikap tak acuh dengan lingkungan, sarana prasarana dan fasilitas pengelolaan sampah termasuk laut yang menjadi bagian fasilitas tempat pembuangan sampah. Semua faktor-faktor ini menimbulkan niat bagi masyarakat dalam melakukan perilaku pemilahan dan pembuangan sampah. Berdasarkan kesimpulan, maka direkomendasikan terutama kepada pemerintah daerah untuk mensosialisasikan dan implementasi program pengelolaan sampah secara regular kepada masyarakat terutama dalam perilaku pemilahan dan pembuangan sampah. Kata kunci: perilaku penanganan sampah, pemilahan dan pembuangan sampah
Read More
T-4501
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mina Septiani; Pembimbing: Hadi Pratomo; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Trini Sudiarti, Sunersi Handayani, Rita Ismail
Abstrak: Kegemukan dan obesitas merupakan faktor risiko terjadinya Penyakit Tidak Menularutama. Perilaku makan menjadi faktor yang mempengaruhi kegemukan dan obesitas.Hasil Riskesdas tahun 2010 menunjukkan prevalensi kegemukan dan obesitas pada anaksekolah sebesar 9,2 persen. Mengalami peningkatan 2 kali lipat pada Riskesdas tahun2013 yaitu 18,8 persen, terdiri dari gemuk 10,8 persen dan obesitas 8,8 persen.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku makan anak gemuk(overweight) di Sekolah Dasar Negeri wilayah Kecamatan Duren Sawit KotaAdministrasi Jakarta Timur. Metode penelitian adalah cross sectional dengan jumlahsampel 247 anak gemuk, kelas 4 dan 5. Penelitian dilakukan selama bulan Mei-Junitahun 2018. Variabel yang diteliti mencakup perilaku makan anak gemuk (overweight),pengetahuan tentang gizi, sikap tentang gizi, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, jumlahanggota keluarga, kebiasaan membawa bekal, kebiasaan sarapan, kebiasaan jajan, perankeluarga dan guru, keterpaparan informasi, dan uang saku. Hasil penelitianmenunjukkan anak yang memiliki perilaku makan kurang baik sebesar 55,1%. Faktoryang berhubungan dengan perilaku makan anak gemuk adalah pengetahuan tentanggizi, sikap tentang gizi, pendidikan ibu, kebiasaan membawa bekal, kebiasaan sarapan,peran keluarga, dan peran guru. Peran keluarga merupakan faktor dominan yangberhubungan dengan perilaku makan anak gemuk OR 2,942 (95% CI: 1.496-5.785).Kata Kunci: perilaku makan, anak sekolah, kegemukan, pengetahuan tentang gizi, perankeluarga.
Read More
T-5354
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lia Rahmawati Susila; Pembimbing: Tri Krianto; Peguji: Diah Mulyawati Utari, Nur Fabriani Wardi
Abstrak: Status gizi adalah cerminan ukuran terpenuhinya kebutuhan gizi yang di dapatkan dari asupan dan penggunaan zat gizi oleh tubuh Penelitian ini bertujuan utuk melihat gambaran mengenai pelaksanaan program promosi kesehatan dalam rangka peningkatan status gizi anak di PAUD X Desa Bojonggede tahun 2015 Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain Rapid Asessment Procedures RAP Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara mendalam Hasil penelitian menunjukkan bahwa program promosi kesehatan yang sudah berjalan cukup baik adalah sudah ada pemeriksaan kesehatan bagi anak secara berkala dan program pemberian makanan tambahan dari Yayasan Balita Sehat selain itu kader dan petugas dari Yayasan Balita Sehat sudah mendapatkan pelatihan tumbuh kembang refreshing kader dan pelatihan tatalaksana gizi anak untuk mendukung berjalannya program peningkatan status gizi anak Program promosi kesehatan yang masih kurang dan perlu ditingkatkan adalah sosialisasi terhadap gerakan penanggulangan gizi buruk yaitu operasi timbang sosialisasi dan penerapan kebijakan penanganan gizi buruk serta upaya promotif dari fasilitas kesehatan sekitar wilayah Desa Bojonggede Guna meningkatkan upaya promosi kesehatan perlu dilakukan kerjasama antara Dinas Kabupaten Bogor Puskesmas Bojonggede aparat Desa Bojonggede Yayasan Balita Sehat dan fasilitas kesehatan di wilayah Desa Bojonggede
 

Nutritional status is a reflection of the size of the unmet needs in getting the nutritional intake and the use of nutrients by the body This study aims to see an overview of the implementation of health promotion programs in order to improve the nutritional status of children in PAUD X Bojonggede village 2015 This study is a qualitative research design Rapid assessment Procedures RAP The method used in data collection is in depth interview The results showed that the health promotion program that has been running quite well is the existing health examination for children on a regular basis and supplementary feeding program from Yayasan Balita Sehat besides cadres and officers of Yayasan Balita Sehat already received training growth and development and training of refreshing cadres management of child nutrition improvement program to support the passage of the nutritional status of children Health promotion programs are still lacking and needs to be improved is the socialization of malnutrition prevention movement that weight operation dissemination and implementation of policies to deal with malnutrition as well as promotive of health facilities around the Village area Bojonggede In order to improve health promotion efforts need to be undertaken in collaboration between the Bogor district health offices PHC Bojonggede officials Bojonggede village Yayasan Balita Sehat and health facilities in the area Bojonggede village
Read More
S-8889
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Galih Prima Arumsari; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Bambang Wispriyono, Evi Martha, Edward Napitupulu, Mustofa
Abstrak: Tesis ini membahas analisis perilaku pedagang dan produsen dalam penggunaan formalin dalam mie basah dan tahu Propinsi DKI Jakarta Tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, desain studi deskriptif, pengumpulan data melalui studi literatur, pengujian Rapid Test Kit, wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan, sikap, persepsi tentang formalin; sarana prasarana, metode produksi, ketersediaan pengawet; sanksi, penyuluhan, dukungan sosial, faktor pendapatan, dan strategi komunikasi merupakan faktor yang berperan pada perilaku penggunaan formalin dalam tahu dan mie basah. Penyuluhan dan pembinaan masyarakat, pedagang, produsen masih terbatas. Pengawasan sarana distribusi formalin belum optimal. Peneliti menyarankan pada sejumlah pihak untuk melakukan riset bahan pengawet yang aman, intensifikasi pembinaan pedagang dan produsen serta pemberdayaan konsumen. Kata kunci : perilaku; pedagang; produsen; formalin; pasar
Read More
T-4492
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dwi Titus Indriyawati; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Bambang Wispriyono, Rita Damayanti, Antonius Tarigan, Dwi Adi Maryandi
Abstrak:
Konsumsi produk farmasetik atau obat-obatan meningkat pada sektor tertentu seiring dengan pergeseran penyakit dari yang semula menular menjadi tidak menular. Tingkat kepatuhan minum obat di masyarakat yang rendah menyebabkan akumulasi obat tidak digunakan di rumah tangga. Sebagian besar masyarakat Jakarta membuang obat sisa tanpa memberikan perlakuan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap masyarakat dengan pengelolaan obat di rumah tangga di Kecamatan Matraman, Kota Jakarta Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah studi potong lintang pada anggota rumah tangga (usia > 18 tahun) sebanyak 279 responden dengan pendekatan Knowledge-Attitude-Practices Model. Hasil penelitian diperoleh sebanyak 72,8% responden memiliki pengetahuan baik, 54,5% responden memiliki sikap positif dan 51,6% responden memiliki pengelolaan obat di rumah tangga yang baik. Hasil analisis multivariat menunjukkan variabel yang memiliki hubungan dengan pengelolaan obat di rumah tangga adalah pengetahuan dan sikap (p value < 0,05), dengan nilsikap baik berpeluang 2.496 kali untuk memiliki perilaku baik dibandingkan responden dengan sikap kurang baik setelah dikontrol oleh variabel pengetahuan (aOR= 2,496; 95%CI 1,528 - 4,079). Dari penelitian ini disimpulkan masih perlu dilakukan upaya peningkatan pengelolaan obat di rumah tangga yang baik melalui pendidikan kesehatan sehingga meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat.

Consumption of pharmaceutical products or medicines increases in certain sectors in line with the disease shift from infectious to non-infectious. The low level of compliance with taking medication in the community causes an accumulation of unused medication in the household. Most people in Jakarta throw away leftover medicine without giving it any special treatment. This research aims to determine the relationship between community knowledge and attitudes and drug management in households in Matraman District, East Jakarta City. The research method used was a cross-sectional study of 279 household members (aged > 18 years) using the Knowledge-Attitude-Practices Model approach. The research results showed that 72.8% of respondents had good knowledge, 54.5% had a positive attitude and 51.6% had good household medication management. The results of the multivariate analysis show that the variables that are related to drug management in the household are knowledge and attitude (p-value < 0.05), with a good attitude being 2,496 times more likely to have good behavior compared to respondents with a less good attitude after being controlled by the knowledge variable (aOR = 2.496; 95% CI = 1.528 - 4.079). This research concludes that efforts are still needed to improve the good management of medicines in households through health education to increase public knowledge and attitudes.
Read More
T-7133
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anastasia Dian Novita Wira Restiana; Pembimbing: Hadi Pratomo; Penguji: Tris Krianto, Irma Sapriani
S-8884
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Bagus Satrio Utomo; Pembimbing: Anwar Hassan, Penguji: Sutanto Priyo Hastono, Zarfiel Tafal, Yulidar Nur Adinda, Anis Abdul Muis
Abstrak:

ABSTRAK

Pemberian ASI eksklusif merupakan salah satu bentuk perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi usia 0-6 bulan, tidak diberi makanan atau minuman tambahan apapun sejak lahir sampai usia 6 bulan. Capaian ASI eksklusif di Propinsi DKI Jakarta tahun 2009 mencapai 58,7%. Sedangkan capaian cakupan perilaku pemberian ASI eksklusif pada bayi di Kepulauan Seribu pada tahun 2009 sebesar 46%.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pemberian ASI eksklusif dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif di Kelurahan Pulau Untung Jawa tahun 2011. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan respondennya seluruh populasi ibu-ibu yang memiliki bayi umur 6-18 bulan sebanyak 35 responden.Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, kemudian dianalisa menggunakan chi-square dan multivariat (regresi logistik ganda). Hasil penelitian menunjukkan tidak ada variabel yang dominan dan berhubungan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif 0-6 bulan. Adanya faktor lain yang mempengaruhi ibu khususnya peran aktif dari kader-kader PKK dan seluruh jajaran Pemerintahan di Kabupaten Kepulauan Seribu serta tingginya kepedulian masyarakatnya. Dengan penelitian ini maka disarankan bagi Kementerian Kesehatan untuk membuat kebijakan serta pelatihan pemberdayaan masyarakat terus menerus khususnya bagi kader-kader kesehatan dan petugas kesehatan agar perilaku pemberian ASI eksklusif 0-6 bulan semakin meningkat.

Abstract

The exclusive breastfeeding is the one of the clean living and healthy behaviors (PHBS). It is defined as to give breastfeeding only to the babies, without giving any additional foods or beverages from birth until age 6 months. The achievement of the exclusive breastfeeding in the DKI Jakarta and Kepulauan Seribu had reached 58.7% and 46% in 2009. The objective of this study is to determine the behavior of exclusive breastfeeding and factors associated with exclusive breastfeeding behavior in the Kepulauan Untung Jawa Village in 2011. The methods of this study is used a quantitative data research by using questionnaires. It collects 35 respondents which are the entire population of mothers who had babies aged 6-18 months. Then the data will be analysed by chi-square and multivariate analysis (multiple logistic regression). The findings showed that there is no significant variable related with exclusive breastfeeding behaviors of 0-6 month?s babies. But there are other factors that related to breastfeeding in particular such as the active role of PKK cadres, the community, and all levels of government in The Kepulauan Seribu Districts. The suggestion from this study is that the Ministry of Health should develop policies and training for community empowerment, especially to strengthen the health cadres and health workers to improve the number of exclusive breastfeeding.

Read More
T-3479
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Suryanti; Pembimbing; Anwar Hassan; Penguji: Tri Krianto, M Taufik
Abstrak: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan upaya pemeliharaan kesehatan yang dilakukan oleh diri sendiri dan keluarga dalam mewujudkan budaya hidup sehat dalam keluarga baik secara fisik, mental dan spiritual. Indikator perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga yang dipilih dalam penelitian ini yaitu menimbang bayi dan balita secara teratur, mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun, melakukan aktivitas fisik dan tidak merokok di dalam rumah. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai gambaran dan faktorfaktor yang berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah tangga di Desa Iwul Kecamatan Parung Bogor tahun 2015. Variabel bebas pada penelitian ini adalah karakteristik (pendidikan, umur, pendapatan), pengetahuan tentang PHBS, ketersediaan sarana PHBS dan dukungan sosial. Sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan 4 indikator yaitu menimbang bayi dan balita secara teratur, mencuci tangan menggunakan air bersih yang mengalir dan sabun, melakukan aktivitas setiap hari minimal 30 menit dan tidak merokok di dalam rumah. Desain penelitian yang digunakan adalah desain cross sectional dan menggunakan uji chi square untuk melihat adanya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pendapatan, pengetahuan dan ketersediaan sarana terhadap pelaksanaan PHBS di Desa Iwul (p value < 0,05). Sedangkan pada faktor umur, pendidikan dan dukungan sosial menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna terhadap pelaksanaan PHBS. Penelitian ini dapat menjadi bahan perbandingan dan evaluasi dalam menyusun rencana kegiatan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di Desa Iwul. Kata kunci : faktor, PHBS, 4 indikator, rumah tangga.
Clean and Healthy Behavior Lives (PHBS) is a health maintenance efforts undertaken by yourself and family in creating a culture of healthy living in the family both physically, mentally and spiritually. Behavioral indicators of clean and healthy household arrangement chosen in this study is weigh infants and toddlers regularly, wash hands with soap and clean water, physical activity and not smoking in the house. This study aimed to obtain information about distribution and the factors associated with PHBS households in the order of the District Iwul Parung Bogor in 2015. The independent variables in this study are the characteristics (education, age, income), knowledge of PHBS, availability resources of PHBS and social support. The dependent variable in this study is a clean and healthy living behaviors (PHBS) with 4 indicators of weighing babies and toddlers regularly, wash hands with clean running water and soap, do activities every day at least 30 minutes and no smoking in the house. The design study is cross-sectional and the chi square test to look at the relationship between independent variables and the dependent variable.The results showed that there was a significant relationship between income, knowledge and availability of resources for the implementation of PHBS in the village Iwul (p value significant relationship to the implementation of PHBS. This research can be a comparison and evaluation of the plan of activities to improve the behavior of a clean and healthy living in the village Iwul particularly on four indicators. Keywords : factor, PHBS, 4 indicator, household
Read More
S-8923
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rifka Silmia; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Trini Sudiarti, Fatmiaty
Abstrak: Stunting adalah permasalahan gizi yang ada di Indonesia yang masih terjadi di seluruhwilayah Indonesia. Hal tersebut mendorong pemerintah Indonesia melakukan berbagaiupaya menekan angka stunting. Beberapa dampak stunting adalah meningkatkankematian anak, perkembangan kognitif motorik dan bahasa pada anak yang menurun danperawakan pendek saat dewasa. Pemberian makan baduta yang tepat menjadi salah satufaktor yang dapat mempengaruhi status gizi baduta. Penting bagi ibu untuk melakukanpemberian makan baduta yang sesuai ajaran WHO/DEPKES. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui gambaran perilaku ibu dalam pemberian makan pada baduta stuntingusia 6-24 bulan dan faktor yang berperan terhadap perilaku ibu dalam pemberian makanbaduta stunting meliputi faktor predisposisi, penguat dan pemungkin.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus denganteknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam secara daring dantelaah dokumen. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kampung melayu daribulan Maret-Juli 2020. Sampel dipilih secara purposive sesuai kriteria inklusi daneksklusi. Informan penelitian terdiri dari lima ibu yang memiliki baduta stunting usia 6-24 bulan, lima informan dari keluarga dan tiga informan kunci (Kepala PuskesmasKelurahan Kampung Melayu, Staf puskesmas bagian gizi dan kader posyandu). Hasilpenelitian menunjukkan bahwa belum ada ibu baduta yang melakukan pemberian makankepada baduta secara menyeluruh sesuai WHO. Pengetahuan, dan tradisi (Faktorpredisposisi) berperan terhadap perilaku ibu dalam pemberian makan baduta stunting.Selanjutnya faktor penguat yang berperan adalah dukungan keluarga dan kader posyandu,sedangkan sebagai pendorong yang berperan adalah daya beli keluarga.
Kata kunci:baduta ; perilaku ibu ; pemberian makan ; stunting
Read More
S-10365
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive