Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 32971 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Ni Nengah Susanti; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Rina Artining Anggorodi, Agustin Kusumayati, M. Farid Aziz, Herawani
Abstrak:

Di Indonesia kebanyakan pasien kanker serviks datang pada stadium lanjut (62%) yang merupakan 66% dari penyebab kematian ginekologik. Pemeriksaan Pap Smear merupakan salah satu cara untuk mendeteksi secara dini kanker serviks sehingga penanganan kanker serviks dapat dilakukan sebelum menyebar ke luar rahim.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan faktor-faktor yang menyebabkan mereka terlambat memeriksakan diri di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Penelitian ini memadukan metoda kuantitatif dan kualitatif. Data primer diambil dengan menggunakan kuesioner, wawancara mendalam dan membaca catatan dokumen.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel yang berhubungan seeara statistik dengan keterlambatan pasien kanker serviks memeriksakan diri adalah pengetahuan, sikap, ketersediaan pelayanan Pap Smear dan dorongan suami. Biaya dan dorongan petugas kesehatan tidak berhubungan secara statistik tetapi penting khususnya penghasilan untuk membayar biaya pemeriksaan. Ketersediaan pelayanan Pap smear merupakan variabel yang dominan mempengaruhi variabel dependen.Berdasarkan wawancara mendalam dapat disimpulkan bahwa memang tidak tersedianya pelayanan Pap Smear disamping kurangnya pengetahuan yang menjadi penyebab informan terlambat memeriksakan diri dengan alasan tidak ada satupun petugas kesehatan atau orang lain yang menyampaikan informasi mengenai Pap Smear dan kanker serviks.Mempertimbangkan hasil penelitian maka disarankan kepada semua pihak yang terkait untuk meningkatkan upaya penanganan kanker serviks melalui KIE secara terkoordinir lintas sektoral kepada masyarakat umumnya, terutama kepada wanita masa reproduksi dan lansia agar memperhatikan pelayanan deteksi dini (Pap Smear).


 

An Analysis on the Delay of Cervix Cancer Patient in Examining Their selves in The National Hospital of Dr. Cipto Mangunkusumo, JakartaIn Indonesia most of the cervix cancer patients come to see doctors after advanced stadium (62 %) which 66 % ended with gynecological death. The smear test is a method to detect the cervix cancer earlier before spreading outside the uterus.The purpose of this research is to identify factors related to the delay of the health examination in The National Hospital of Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta. This research combines quantitative and qualitative methods by using questionnaire, in-depth interview and examine medical records to supplement the primary data.The research result indicates variables related statistically with the cancer patient delay are; knowledge, attitudes, the availability of the Pap smears service, and the husband's support. Financial problem and encouragement from the health providers are not related statistically but it is important especially the income. The availability of Pap smear service plays as a dominant variable in affecting the dependent variable.Based on depth interview it is concluded that the unavailability of Pap smear services despite the lack of knowledge has caused the informant did not use the early detection service (Pap smear) with reason there was no health provider or other people gave information about the Pap smear and cervix cancer.Considering the research result, it is suggested that all related parties improve the handling of the cervix cancer through Communication, Information and Education (KIE), which is coordinated through cross sector way to the public, especially KIE should be focused on women during their reproductive term and the elder women so that they will pay more attention to early detection service (Pap smear).

Read More
T-1216
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dyah Kartika Sari; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Helda, Aries Hamzah, Wisnu Trianggono
Abstrak:

ABSTRAK Nama : Dyah Kartika Sari Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat Judul               : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesintasan Hidup Pasien Kanker Serviks di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2011-2016 Pembimbing : Dr.dr. Tri Yunis Miko Wahyono, MSc Kanker serviks  menduduki peringkat keempat kanker yang paling sering terjadi pada semua wanita dan peringkat kedua kanker yang paling sering ditemukan pada wanita usia 15-44 tahun di dunia, menyebabkan 265.672 kematian pada tahun 2012.Di dunia setiap 2 menit seorang perempuan meninggal akibat kanker serviks, sedangkan di Indonesia setiap 1 jam. Provinsi Jambi menurut Pusdatin 2015, estimasi jumlah kasus kanker serviks tahun 2013 adalah 1.792 dan semakin meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. RSUD Raden Mattaher Jambi sebagai rumah sakit rujukan mengalami peningkatan jumlah pasien kanker serviks dengan total pasien baru 318 sejak 20112016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kesintasan hidup secara keseluruhan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pada pasien di RSUD Raden Mattaher Jambi tahun 2011-2016. Jumlah sampel yang didapat adalah 180 penderita yang pernah dirawat di RSUD ini dari Januari 2011-Desember 2016. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kohort retrospektif dengan metode Kaplan meier. Kesintasan hidup pasien kanker serviks secara keseluruhan yaitu 23,2% dengan median survival 24 bulan. Faktor – faktor yang mempengaruhi yaitu umur, perkawinan, kadar haemoglobin saat pertama kali didiagnosa, komorbid, stadium dan terapi. dengan faktor yang paling dominan yaitu komorbid (HR=4,711). Kata kunci: Kesintasan hidup, kanker serviks, event, sensor.


ABSTRACT Name : Dyah Kartika Sari Study Program : Public Health Title                            : Affecting  Survival Rate Factors  Of Cervical Cancer Patients At A Raden Mattaher Hospital Jambi In 2011 - 2016 Counsellor : Dr.dr. Tri Yunis Miko Wahyono, MSc Cervical cancer ranked fourth most common cancer in all woman and ranked second most common cancer found in women aged 15-44 years in the world causing 265.672 deaths in 2012. Every 2 minutes a woman dies from cervical cancer in the world, while in Indonesia every 1 hour. In Jambi province according to Pusdatin 2015 estimated number of caces of cervical cancer in 2013 is 1792 and increasing from the year before. Raden Mattaher hospital in Jambi as a referral hospital has increasing number of cervical cancer patients with a total of 318 new patients since 2011-2016. The purpose of this study was to determine the overall survival rate and factors that affect the patients in Raden Mattaher Hospital Jambi in 2011-2016. The number of patients obtained is 180 patients who had been treated in this hospital from Januari 2011 to December 2016. The design used in this study was a retrospective cohort with the Kaplan meier method. Overall survival of cervical cancer patients was 23.2 percent with a median survival of 24 months. The factors that influence are age, marriage, hemoglobin when first diagnosed, comorbid, stage and therapy. With the most dominant factor is comorbid. (HR=4.711). Key words: Survival rate, cervical cancer, event, cencor

Read More
T-5404
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Novita Rahmayanti; Pembimbing: Agustin Kusumayanti; Penguji: Sandra Fikawati, Henny Hermayani
S-7026
Depok : FKM-UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ferra Kartika Widodo; Pembimbing: Milla Herdayati; Penguji: R. Sutiawan, Lesti Harni
S-9083
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rizka Arviliana; Pembimbing: Tris Eryando; Penguji: Milla Herdayati, Helda, Yekti Widodo, Aries Hamzah
Abstrak: Tingkat kematian yang tinggi akibat kanker serviks secara global dapat dikurangi melalui pendekatan komprehensif yang mencakup pencegahan dan skrining yang efektif. Deteksi dini dengan metode IVA merupakan salah satu metode yang aman, tidak mahal, dan mudah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA pada wanita di Indonesia. Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan data sekunder dari Riset Penyakit Tidak Menular 2016 dengan metode penelitian potong lintang (cross sectional). Penelitian ini mencakup 34 provinsi kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Sampel dari penelitian ini adalah wanita usia 25-64 tahun yang sudah berhubungan seksual di Indonesia dengan jumlah 4.092 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 25,6% responden yang melakukan deteksi dini kanker seviks dengan 74,4% belum pernah melakukan deteksi dini kanker seviks dengan metode IVA. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa usia, pengetahuan, jumlah anak yang dilahirkan, kepemilikan asuransi kesehatan, sumber informasi dari tenaga kesehatan, sumber informasi dari kader, sumber informasi dari keluarga/teman/tetangga dan keterpaparan media merupakan faktor dari perilaku deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA pada wanita di Indonesia. Diperlukannya peningkatan akses informasi, edukasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi merupakan salah satu langkah dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat Indonesia.
High mortality rates from cervical cancer globally can be reduced through a comprehensive approach that includes effective prevention and screening. Early detection with IVA method is one method that is safe, inexpensive, and easy to do. This study aims to determine the determinants of early cervical cancer detection behavior by VIA method in women in Indonesia. This research is quantitative using secondary data from the 2016 Non-Communicable Disease Research with cross sectional research method. This study covers 34 regency/city provinces throughout Indonesia. The sample of this study is women aged 25-64 years who have had sex in Indonesia with a total of 4.092 respondent. The results showed that only 25.6% of respondents who did early detection of cervical cancer the rest 74.4% had never done early detection of cervical cancer by VIA method. The results of statistical analysis show that age, knowledge, number of children born, health insurance ownership, information sources from health workers, information sources from cadres, sources of information from family/friends/neighbors and media exposure are factors of early cervical cancer detection behavior using the method VIA in women in Indonesia. The need for increased access to information, education by utilizing technological advancements is one step in increasing the knowledge and awareness of the Indonesian people
Read More
T-5984
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tsabita Zahra; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Sandra Fikawati, Suci Soraya Sinaga
Abstrak:
Kanker serviks merupakan penyebab utama kematian pada wanita, sehingga perlu upaya deteksi dini kanker serviks salah satunya dengan IVA. Namun, cakupan IVA di Indonesia masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi niat WUS melakukan deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA di Puskesmas Pancoran Mas tahun 2023. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan sampel sebanyak 100 WUS yang melakukan kunjungan ke poli KIA dan KB di Puskesmas Pancoran Mas. Hasil penelitian menunjukan bahwa 35% WUS tidak memiliki niat untuk melakukan IVA, faktor yang berhubungan dengan niat WUS yaitu sikap (PR= 4,000; 95% CI: 1,93-8,30), Norma subjektif (PR= 4,857; 95% CI: 2,46-9,60), dan Kontrol perilaku (PR= 4,333; 95% CI: 2,28-8,25). Kemudian, faktor latar belakang yang mempengaruhi sikap yaitu pendidikan (PR= 1,976; 95% CI: 1,46-2,68), pekerjaan (PR= 1,632; 95% CI: 1,08-2,47), dan pengetahuan (PR= 3,244; 95% CI: 1,31-8,02). Faktor latar belakang yang mempengaruhi norma subjektif yaitu pengetahuan (PR= 2,609; 95% CI: 1,04-6,53). Serta faktor latar belakang yang mempengaruhi kontrol perilaku yaitu pekerjaan (PR= 1,667; 95% CI: 1,01-2,77), dan pengetahuan (PR= 2,538; 95% CI: 1,01-6,36). Untuk meningkatkan niat WUS melakukan IVA, perlu peningkatan promosi kesehatan mengenai kanker serviks dan IVA yang dilakukan secara komprehensif dan menyeluruh

Cervical cancer is the leading cause of death in women, so early detection of cervical cancer is needed, one of which is with IVA. However, IVA coverage in Indonesia is still low. This study aims to determine what factors influence WUS's intention to conduct early detection of cervical cancer with the IVA method at the Pancoran Mas Health Center in 2023. This study used a cross-sectional study design with a sample of 100 WUS who visited the MCH poly and KB at the Pancoran Mas Health Center. The results showed that 35% of WUS did not have the intention to do IVA, factors related to WUS intention were attitude (PR = 4.000; 95% CI: 1.93-8.30), subjective norms (PR = 4.857; 95% CI: 2.46-9.60), and Behavioral control (PR = 4.333; 95% CI: 2.28-8.25). Then, background factors that influenced attitudes were education (PR = 1.976; 95% CI: 1.46-2.68), occupation (PR = 1.632; 95% CI: 1.08-2.47), and knowledge (PR = 3.244; 95% CI: 1.31-8.02). The background factor influencing subjective norms was knowledge (PR= 2.609; 95% CI: 1.04-6.53). As well as background factors that influence behavioral control, namely occupation (PR = 1.667; 95% CI: 1.01-2.77), and knowledge (PR = 2.538; 95% CI: 1.01-6.36). To increase WUS's intention to conduct IVA, it is necessary to increase health promotion regarding cervical cancer and IVA which is carried out comprehensively and comprehensively
Read More
S-11514
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ikada Septi Arimurti; Pembimbing: Milla Herdayati; Penguji: Besral, Lily S. Sulistiawati, Eriati
Abstrak: Pendahuluan: Data menurut Kemenkes RI didapatkan cakupan hasil kegiatan program deteksi dini dari tahun 2007 sampai 2014 baru sekitar 904.099 perempuan (2,45%) yang telah melakukan deteksi dini kanker serviks. Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku deteksi dini kanker serviks pada wanita di Kelurahan Kebon Kalapa Kota Bogor. Metode: Analisis data sekunder dari Survei data studi kohor faktor risiko penyakit tidak menular tahun 2011 dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian yaitu semua wanita usia 25-65 tahun yang mengikuti survei sebanyak 1226 wanita. Analisis menggunakan regresi logistik. Hasil: wanita yang pernah melakukan deteksi dini kanker serviks di Kelurahan Kebon Kalapa Kota Bogor hanya 6,3% saja dan ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku deteksi dini kanker serviks. Wanita yang pengetahuannya baik tentang kanker serviks berpeluang 2,0 kali untuk melakukan deteksi dini dibandingkan dengan wanita yang pengetahuannya kurang baik (0R 2,0 , 95% CI: 1,2-3,3). Kesimpulan: wanita yang pengetahuannya baik menegenai kanker serviks lebih berpeluang untuk melakukan deteksi dini kanker serviks setelah dikontrol dengan variabel confounding pendidikan. Kata kunci: kanker serviks, deteksi dini kanker serviks, pengetahuan Background: Data obtained by the ministry of health RI, there were only 904.099 women who had cervical cancer screening (2,45%) from year 2007-2014. Objective: This study aimed to analyze the relationship between knowledge with early detection of cervical cancer behavior on woman in Kelurahan Kebon Kalapa Kota Bogor. Methods: An analysis of secondary data from data of kohor study of noncommunicable disease risk factors 2011 with cross sectional design study. A sample of 1226 women qualified into criteria were women aged 25-65 years who participate at the survey. Analysis using logistic regression. Results: The results showed only 6,3% of women in Kelurahan Kebon Kalapa Kota Bogor did screening for cervical cancer and there was a relationship between knowledge with early detection of cervical cancer behavior. Women with good knowledge of cervical cancer were 2,0 more likely to do cervical cancer screening (OR 2,0, 95% CI: 1,2-3,3). Conclusion: Women with good knowledge of cervical cancer were more likely to do cervical cancer screening after being controlled by education as a confounding variable. Keyword: Cervical Cancer, Early Detection of Cervical Cancer, Knowledge
Read More
T-4801
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dwi Sulistyaningsih; Pembimbing: Helda; Penguji: Sudarto Ronoatmodjo, Noer Aziza
Abstrak:

Kanker serviks merupakan kanker yang menduduki urutan pertama dari kejadian kanker ginekologi perempuan. Kanker serviks merupakan kanker kedua paling banyak pada wanita yang tinggal di negara yang tertinggal dengan perkiraan 570.000 kasus baru pada tahun 2018. Kanker serviks sangat mempengaruhi kualitas hidup penderita dan keluarganya serta beban pembiayaan kesehatan oleh pemerintah. Masih tingginya kejadian kanker serviks bisa disebabkan karena faktor risiko yang belum tertangani secara baik di masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dan menggunakan disain studi case control. Sumber data yang digunakan adalah data primer. Terdapat sebanyak 166 sampel yang terdiri dari 83 kasus dan 83 kontrol sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Berdasarkan hasil analisis terdapat hubungan yang signifikan antara usia pertama kontak seksual dengan kejadian kanker serviks dengan nilai odds ratio sebesar 3,20 (p value: 0,001.; 95% CI: 1,626-6,299). Selain itu faktor risko lain seperti jumlah pasangan (OR=4,91; p value: 0,000; 95% CI: 1,884-12,845), paritas (OR=2,84; p value: 0,001; 95% CI: 1,510-5,357), pil oral kontrasepsi (OR=2,74; p value: 0,002.; 95% CI: 1,452-5,197) juga berhubungan secara signifikan dengan kejadian kanker serviks. Terdapat beberapa faktor risiko yang tidak berhubungan secara statistik antara lain merokok (OR=2,23; p value: 0,075; 95% CI: 0,910-5,564), personal hygiene (OR=1,48; p value: 0,212; 95% CI: 0,799-2,727) dan status gizi (OR=1,18; p value: 0,755; 95% CI: 0,356-4,150). Penting untuk membuat berbagai program promosi kesehatan dengan kegiatan sosialisasi dan KIE terkait faktor risiko kejadian kanker serviks . Kata Kunci : Kanker serviks, faktor Risiko, usia kontak seksual, jumlah pasangan seksual, paritas, pil oral kontrasepsi, merokok, personal hygiene,status gizi.


 

Cervical cancer is the most common type of gynecologic cancer in women. In the least developed countries, cervical cancer is the second most common type of cancer with 570.000 new cases in 2018 . Cervical cancer significantly influences patients’ quality of life and places a financial burden on the government. The high number of cervical cancer cases can be due to poor management of its risk factor in society. This is a quantitative case-control study using primary data. A total of 166 samples are gathered based on inclusion and exclusion criteria. These samples were then divided equally into the control and case groups, making each group have 83 subjects. Based on data analysis, there is a significant relationship between the age of first sexual intercourse and cervical cancer with an odds ratio of 3,20 (p-value: 0,001.; 95% CI: 1,626-6,299). Moreover, other risk factors such as the number of sexual partners (OR=4,91; p-value: 0,000; 95% CI: 1,884-12,845), parity (OR=2,84; p-value: 0,001; 95% CI: 1,510-5,357), usage of oral contraception (OR=2,74; p-value: 0,002.; 95% CI: 1,452-5,197) also play a significant part in the occurrence of cervical cancer. On the other hand, some risk factors does not correlate with cervical cancer statistically, including smoking (OR=2,23; p-value: 0,075; 95% CI: 0,910-5,564), personal hygiene (OR=1,48; p-value: 0,212; 95% CI: 0,799-2,727) and nutritional status (OR=1,18; p-value: 0,755; 95% CI: 0,356- 4,150). It is important to develop various health promotion programs including social activities and counseling about risk factors of cervical cancer. Keywords: Cervical cancer. risk factors, age of first sexual intercourse, number of sexual partners, parity, oral contraception, smoking, personal hygiene, nutritional status.

Read More
S-10894
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Susmurni Oktavia; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Ahmad Syafiq, Adi Sasongko, FX. A. Budiyono, Rahayu Pertiwi
T-3228
Depok : FKM-UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rahmi Umaira Arlym; Pembimbing: Hadi Pratomo; Penguji: Besral, Krisnawati Bantas, Erlin Listiyaningsih, Soewawrta Kosen
Abstrak: Kanker merupakan faktor penting dalam beban penyakit global saat ini.Kasus baru setiap tahun terus meningkat. Angka kasus kanker payudara di RumahSakit Kanker Dharmais masih menempati urutan pertama dari jenis kanker lain.Informasi mengenai kualitas hidup perempuan dengan kanker payudara menjadisangat penting mengingat masih tingginya angka kasus kanker payudara sertauntuk memberikan dukungan kepada pasien kanker payudara dalamkeberlangsungan hidup jangka panjang. Kualitas hidup pasien kanker payudaratak luput dari faktor karakteristik individu, faktor karakteristik klinis dan faktorlingkungan sosial. Penelitian ini menggunakan desain case series dengan 90sampel diambil secara consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkanbahwa usia, terapi yang sedang dijalani, paparan informasi serta dukungankeluarga berhubungan dengan kualitas hidup pasien kanker payudara. Saran untukRumah Sakit Kanker Dharmais agar lebih meningkatkan penyebaran informasitentang kanker payudara, bagi masyarakat meningkatkan dukungan keluargaterhadap pasien kanker payudara.Kata kunci: Kualitas Hidup, Pasien Kanker Payudara, Dukungan Keluarga, Usia,Paparan Informasi Kanker Payudara, Terapi yang Sedang Dijalani
Cancer is an important factor in the current global disease burden. New cases eachyear continues to increase. The numbers of breast cancer cases in the DharmaisHospital Cancer still ranks first than other types of cancer. Information on thequality of life of women with breast cancer becomes very important consideringthe high number of cases of breast cancer and to provide support to breast cancerpatients in the long-term survival. The quality of life of breast cancer patientslitely dependent the individual characteristic, clinical characteristics and socialenvironmental factors. This study used a case series design with 90 samplesemployed consecutive sampling. The results showed that age, the therapy beingundertaken, breast cancer exposure information as well as family support relatedto the quality of life of the breast cancer patients. Suggestions one made to theDharmais Cancer Hospital to further improve the dissemination of informationabout breast cancer, in the family to increase family support for breast cancerpatients.Keywords: Quality of Life, Breast Cancer Patient, Family Support, Age, BreastCancer Exposure Information, in going Clinical Therapy
Read More
T-4422
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive