Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 34811 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Mayumi Nitami; Pembimbing: Sri Tjahyani Budi Utami, Ema Hermawati; Penguji: Budi Hartono, Hamdani, Intan Widaya
T-4646
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dahniar Budiarti; Pembimbing: Agustin Kusumayati; Penguji: Budi Hartono, Didik Supriyono
Abstrak: Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit endemis di Kecamatan Cibinong. Puskesmas Karadenan merupakan salah satu puskesmas di kecamatan Cibinong dimana seluruh wilayah kerjanya termasuk endemis DBD, namun kesadaran masyarakatnya untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3Mplus masih rendah. Kelurahan Sukahati dipilih sebagai lokasi penelitian karena 3 tahun terakhir merupakan wilayah dengan kasus DBD tertinggi di wilayah kerja puskesmas Karadenan. Oleh sebab itu dilakukan penelitian tentang perilaku pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue dan hubungannya dengan index jentik yaitu container index di rumah tangga. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional, pengambilan data dengan cara wawancara kepada responden dan observasi jentik di kontainer-kontainer yang ada di rumah responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan secara signifikan dengan perilaku PSN DBD 3Mplus yaitu ketersediaan tutup penampung air (Pvalue 0,000 ; OR 5,34 ; 95% CI 2,4-11,9), ketersediaan abate (Pvalue 0,004 ; OR 5,56 ; 95% CI 1,73-17,8), ketersediaan kelambu (Pvalue 0,003 ; OR 5,17 ; 95% CI 1,77-15,1) dan keterpaparan penyuluhan (Pvalue 0,042 ; OR 3,8 ; 95% CI 1,15-12,6). Sedangkan perilaku pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan container index di rumah tangga. Kata kunci : Pemberantasan Sarang Nyamuk 3Mplus, perilaku, container index Dengue Hemorrhagic Fever is an endemic disease in the district of Cibinong. Karadenan health centers is one of the health centers in the district of Cibinong where the entire work area, including endemic, but awareness of the community to undertake mosquito eradication by means 3Mplus still low. Sukahati village chosen as a test site for the last 3 years is a region with the highest dengue cases in the region of Karadenan health centers. Therefore, research on the behavior of mosquito eradication of dengue fever and its association with the flick index ie the container index in the household. Study design used is cross sectional, data retrieval by means of interviews with respondents and observation larvae in containers that exist in the house of the respondents. The results showed that the factors significantly associated with behavioral mosquito nest eradication 3Mplus namely the availability of water reservoir lid (pvalue 0.000; OR 5.34; 95% CI 2.4 to 11.9), the availability of abate (pvalue 0.004; OR 5 , 56; 95% CI 1.73 to 17.8), the availability of mosquito nets (pvalue 0.003; OR 5.17; 95% CI 1.77 to 15.1) and exposure counseling (pvalue 0,042; OR 3.8; 95 % CI 1.15 to 12.6). While the behavior of mosquito eradication of dengue hemorrhagic fever did not show any significant correlation with the index container in the household. Keywords: Mosquito Nest Eradication 3Mplus, behavior, container index
Read More
S-8651
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Qonita Anis Zain; Pembimbing: Ema Hermawati; Penguji: Agustin Kusumayati, Yulia Fitria Ningrum
Abstrak:
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus yang tersebar lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Di Kelurahan Beji, Kota Depok, kasus DBD telah menunjukkan tren yang tinggi selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2022, wilayah ini mencatat jumlah kasus tertinggi di Kota Depok, dengan total 177 kasus dan incidence rate (IR) sebesar 370,73 per 100.000 penduduk. Analisis awal mengindikasikan bahwa faktor lingkungan rumah dan partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang belum optimal dapat menjadi faktor tingginya kasus DBD di Kelurahan Beji. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh kondisi lingkungan rumah dan praktik PSN terhadap kejadian DBD di Kelurahan Beji tahun 2024. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Beji, Kota Depok selama periode Mei-Juni 2024 dengan menggunakan desain studi kasus kontrol. Sampel terdiri dari 35 orang kasus dan 35 orang kontrol. Sampel kasus dipilih menggunakan simple random sampling dari laporan kasus DBD yang tercatat di Puskesmas Depok Utara, sementara sampel kontrol dipilih dari tetangga terdekat dari rumah kasus. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini meliputi laporan kasus DBD dari Puskesmas Depok Utara, kuesioner, dan lembar observasi keberadaan jentik nyamuk. Analisis data meliputi univariat dan bivariat (uji Chi Square). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian DBD pada penelitian ini adalah keberadaan jentik (p-value = 0,026 ; OR = 4,58), container index (CI) (p-value = 0,014 ; OR = 7,56), sumber air bersih (p-value = 0,036 ; OR = 0,205), dan kebiasaan menggantung pakaian kotor (p-value = 0,046 ; OR = 0,31). Puskesmas Depok Utara dan Dinas Kesehatan Kota Depok disarankan untuk meningkatkan upaya edukasi dan penyuluhan terkait praktik PSN yang efektif kepada masyarakat dan menggiatkan gerakan 1 rumah 1 jumantik. Masyarakat Kelurahan Beji juga harus meningkatkan partisipasi aktif dalam gerakan 1 rumah 1 jumantik, meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan dalam melaksanakan praktik PSN, serta menghindari kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko DBD.

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a viral infection transmitted through the bites of Aedes aegypti and Aedes albopictus mosquitoes. In Beji Subdistrict, Depok City, DHF cases have shown a high trend over the past few years. In 2022, this area recorded the highest number of cases in Depok City, with a total of 177 cases and an incidence rate (IR) of 370,73 per 100.000 population. Initial analysis indicates that household environmental factors and suboptimal community participation in mosquito nest eradication may contribute to the high number of DHF cases in Beji Subdistrict. This study aims to identify the influence of household environmental conditions and mosquito nest eradication practices on the incidence of DHF in Beji Subdistrict in 2024. The research was conducted in Beji Subdistrict, Depok City, from May to June 2024 using a case-control study design. The sample consisted of 35 cases and 35 controls. Case samples were selected using simple random sampling from DHF case reports recorded at Depok Utara Public Health Center, while control samples were selected from the nearest neighbors of the case households. The instruments used in this study included DHF case reports from Depok Utara Public Health Center, questionnaires, and observation sheets for mosquito larvae presence. Data analysis included univariate and bivariate analysis (Chi-Square test). Bivariate analysis showed that the variables associated with the incidence of DHF in this study were the presence of larvae (p-value = 0,026 ; OR = 4,58), container index (CI) (p-value = 0,014 ; OR = 7,56), clean water source (p-value = 0,036 ; OR = 0,205), and the habit of hanging dirty clothes (p-value = 0,046 ; OR = 0,31). Depok Utara Public Health Center and the Depok City Health Office are advised to enhance education and counseling efforts regarding effective mosquito nest eradication practices in the community and to intensify the “1 House 1 Jumantik” movement. The community in Beji Subdistrict should also increase active participation in the “1 House 1 Jumantik” movement, improve awareness and discipline in implementing mosquito nest eradication practices, and avoid habits that can increase the risk of DHF.
Read More
S-11792
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nur Indah Iriana; Pembimbing: Laila Fitria; Penguji: Zakianis, Yulia fitria
Abstrak:
Latar Belakang : Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang bisa menimbulkan kematian di Indonesia. Salah satu wilayah Puskesmas di Banyuwangi yang mengalami peningkatan kasus DBD tahun 2022 yang signifikan adalah Puskesmas Purwoharjo yakni lebih dari 7 kali lipat. Salah satu cara untuk mengendalikan penyakit DBD yakni dengan mengendalikan pertumbuhan jentik yakni melalui program Pemberantsan Sarang Nyamuk 3M Plus. Untuk mengetahui apakah program PSN berjalan dibutuhkan evaluasi. Tujuan : Mengevaluasi program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Demam Berdarah di Puskesmas Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan evaluasi CIPPO (Context, Input, Process, Product, Outcome) dengan pemilihan informan penelitian menggunakan metode purposive sampling serta pengambilan data menggunakan metode telaah dokumen, observasi, dan wawancara yang akan divalidasi dengan triangulasi. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan sosial dan fisik, termasuk masyarakat dan kebersihan lingkungan, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap program pemberantasan sarang nyamuk di lokasi pedesaan. Tujuan program ini sesuai dengan petunjuk teknis Kementerian Kesehatan, dengan sasaran utama program adalah masyarakat. Meskipun input petugas yang terlibat sudah mencukupi untuk menjalankan program ini dan dana berasal dari bantuan operasional kesehatan, anggaran yang ada belum secara spesifik dialokasikan untuk program pemberantasan sarang nyamuk. Meskipun sarana dan prasarana yang digunakan sudah cukup, namun belum ada standar operasional prosedur yang ditetapkan. Proses pemilihan kader jumantik dilakukan secara langsung dengan hambatan tugas yang tumpeng tindah, sedangkan penyuluhan kesehatan dilakukan oleh petugas puskesmas. Pemberantasan jentik nyamuk terkendala oleh kurangnya kesadaran masyarakat, dan pencatatan jentik oleh masyarakat belum terlaksana karena kurangnya sosialisasi dan peraturan yang mengikat. Selain itu, cakupan pemeriksaan rumah dan Angka Bebas Jentik (ABJ) belum memenuhi target sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan. Oleh karena itu, diharapkan agar Puskesmas Purwoharjo dapat meningkatkan koordinasi, partisipasi, dan pemberdayaan kepada masyarakat guna mencapai optimalisasi program ini.

Background: Dengue fever (DF) remains a public health problem in Indonesia that can lead to fatalities. One of the areas served by a Community Health Center (Puskesmas) in Banyuwangi that experienced a significant increase in DF cases in 2022 is Puskesmas Purwoharjo, which saw a seven-fold rise. One way to control DF is by managing mosquito breeding sites through the 3M Plus Mosquito Nest Eradication Program. An evaluation is needed to assess the implementation of the DF Mosquito Nest Eradication Program (PSN) in Puskesmas Purwoharjo, Banyuwangi Regency. Objective: To evaluate the DF Mosquito Nest Eradication Program (PSN) in Puskesmas Purwoharjo, Banyuwangi Regency. Method: This study employed a qualitative research design with the CIPPO (Context, Input, Process, Product, Outcome) evaluation approach. The selection of research informants was done using purposive sampling, and data were collected through document review, observation, and interviews, which were validated through triangulation. Results: The findings of this study indicate that the social and physical environment, including the community and environmental hygiene, significantly influence the mosquito nest eradication program in rural areas. The program's objectives align with the technical guidelines provided by the Ministry of Health, with the primary target being the community. Although the input of the involved personnel is sufficient to carry out the program and funding comes from operational health assistance, there is no specific budget allocated for mosquito nest eradication. While the facilities and infrastructure are adequate, there is a lack of established standard operating procedures. The selection process of jumantik cadres is done directly, with the challenge of overlapping duties. Health education is conducted by Puskesmas personnel. The eradication of mosquito larvae is hindered by the community's lack of awareness, and the recording of larvae by the community has not been implemented due to insufficient socialization and binding regulations. Additionally, the coverage of house inspections and the Larval-Free Index (LFI) have not met the targets set by the Ministry of Health. Therefore, it is hoped that Puskesmas Purwoharjo can improve coordination, participation, and community empowerment to optimize the program's effectiveness.
Read More
S-11409
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mega Utami Basra; Pembimbing: R. Budi Haryanto, Laila Fitria; Penguji: Budi Hartono, Didik Supriyono
Abstrak: Pencemaran udara yang berasal dari sektor transportasi, industri, dan aktivitas domestikmenjadi masalah bagi kesehatan masyarakat di Indonesia. Pengolahan semen banyakmelepaskan partikulat di udara, ditambah dengan kegiatan transportasi untukdistribusinya. Menurut data yang diperoleh dari laporan tahunan PuskesmasKlapanunggal dari tahun 2016-2018, penyakit gangguan pernapasan terbanyak berada didesa sekitar industri semen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungankonsentrasi PM2,5 di dalam rumah dengan gangguan fungsi paru pada ibu rumah tanggadi sekitar industri semen, Kecamatan Klapanunggal. Penelitian ini menggunakan studicross-sectional yang dilaksanakan pada Bulan April-Mei 2018. Jumlah sampelsebanyak 97 orang ibu rumah tangga usia 20-55 tahun. Pengukuran konsentrasi PM2,5dilakukan dengan menggunakan alat Haz-Dust EPAM 5000 dan pengukuran fungsi parudilakukan dengan uji spirometri menggunakan alat spirometer. Hasil penelitianmenunjukkan rata-rata konsentrasi PM2,5 di udara rumah adalah 70,51 μg/m3. Semuasampel mengalami gangguan fungsi paru restriktif dan 8,2% diantaranya mengalamigangguan fungsi paru obstruktif. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak adahubungan signifikan antara konsentrasi PM2,5 dengan gangguan fungsi paru restriktifpada ibu rumah tangga di Kecamatan Klapanunggal dengan nilai p=0,199. Perludilakukan monitoring dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai cara menjagakualitas udara rumah sekaligus bekerja sama dengan perguruan tinggi atau lembagakesehatan lingkungan daerah setempat serta mengupayakan pemeriksaan fungsi parusecara berkala bagi masyarakat.
Kata kunci: PM2,5; gangguan fungsi paru, ibu rumah tangga
Air pollution from the transportation, industrial and domestic activities are problems forpublic health in Indonesia. Cement processing releases many particulates in the air, evenwith transport activities for its distribution. According to data obtained from the annualreport of Klapanunggal Puskesmas from 2016-2018, most respiratory diseases are in thevillages around the cement industry. This study aims to analyze the correlation of PM2.5concentration in household with impaired lung function among housewife aroundcement industry area, Klapanunggal sub-district. This study used a cross-sectional studyconducted in April-May 2018. The sample size is 97 housewives aged 20-55 years.Measurement of PM2.5 concentration was done by using Haz-Dust EPAM 5000 andpulmonary function measurement was done by spirometry test using spirometer tool.The results showed that the average concentration of PM2.5 in the house air was 70.51μg/m3. All samples had impaired restrictive lung function and 8.2% of them hadimpaired obstructive lung function. The result of bivariate analysis showed that therewas no significant correlation between PM2.5 concentration with restrictive lungfunction disorder in housewife in Kecamatan Klapanunggal with p value = 0,199.Monitoring and counseling needs to be done to the public about how to maintain thequality of house air as well as working with local universities or environmental healthagencies and seek fo regular lung function checks for the community.
Key words: PM2.5, impaired lung function, housewive.
Read More
T-5242
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mifta Rahmiza; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Laila Fitria, Budi Hartono, Didik Supriyono
Abstrak: Asma merupakan penyakit inflamasi (peradangan) kronik saluran napas. Asma termasuk penyakit dengan fatalitas yang rendah namun kasusnya cukup banyak dijumpai di masyarakat. WHO memperkirakan 100-150 juta penduduk dunia menderita asma dan akan terus bertambah sebesar 180.000 orang setiap tahunnya. Asma pada usia dewasa dapat disebabkan oleh polusi udara. Ibu rumah tangga yang tinggal di pemukiman sekitar industri semen serta menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam rumah dengan berbagai aktivitas rumah tangga berisiko terpapar polutan partikulat (PM2,5). Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan konsentrasi PM2,5dalam rumah dan asma pada ibu rumah tangga di pemukiman sekitar industri semen Kecamatan Klapanunggal. Penelitian menggunakan studi cross-sectionalyang dilaksanakan pada April-Mei 2018. Jumlah sampel sebanyak 110 ibu rumah tangga dengan metode simple random sampling. Rata-rata konsentrasi PM2,5dalam rumah sebesar 50,5 μg/m3. Ditemukan sebanyak 30% ibu rumah tangga menderita asma. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara konsentrasi PM2,5dalam rumah dan asma pada ibu rumah tangga di pemukiman sekitar industri semen Kecamatan Klapanunggal, namun terdapat satu variabel konfounding, yaitu lubang asap dapur dimana p=0,013; OR= 3,52(1,38-8,93). Penelitian ini mengkonfirmasi bahwa terdapat hubungan antara konsentrasi PM2,5dalam rumah dan asma pada ibu rumah tangga yang dipengaruhi oleh lingkungan fisik rumah, sumber polutan dalam rumah, serta faktor individu tertentu. Perlu dilakukan pengendalian risiko dengan pengaturan ventilasi untuk pertukaran udara, tidak merokok di dalam rumah, tidak menggunakan bahan bakar berisiko, tidak menggunakan obat nyamuk bakar, serta pengendalian status obesitas.
Kata kunci:Polusi udara dalam ruang, PM2,5, Asma

Asthma is a chronic airway inflammatory disease (inflammation). Asthma is adisease with low fatalities yet the case is quite common in the society. WHO estimates 100-150 million people of the world suffer from asthma and will continue to grow by 180,000 people every year. Asthma in adulthood can be caused by air pollution. Housewives who live in settlements around the cement industry and spend most of their time in the home with various household activities is at risk of exposure to particulate pollutants (PM2.5). This study aims to identify the relationship between PM2.5 concentrations in the home with asthma on housewives at settlement around cement industry Klapanunggal sub-District. The study used a cross-sectional study conducted in April-May 2018. The sample size is 110 housewives with simple random sampling method. The average concentration of PM2.5 in the house is 50.5 μg / m3. Found as many as 30% of housewives suffered from asthma. The result showed no significant correlation between PM2.5 concentration in house with asthma on housewife at settlement around cement industry Klapanunggal sub district, but there is still one confounding variable, that is kitchen smoke hole where p = 0.013; OR = 3.52 (1.38-8.93). This study confirms that there is a relationship between PM2.5 concentrations in the home and asthma on housewives who are affected by the physical environment of the home, the source of home pollutants, as well as certain individual factors. Risk control is required with ventilation arrangements for air exchange, non-smoking within the home, no use of risky fuels, no use of mosquito coils, and controlling the obesity status.
Keywords: Indoor air pollution, PM2.5, Asthma
Read More
T-5247
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andri Syahputra; Pembimbing: Dewi Susanna; Penguji: Budi Hartono, Noor Aliyah
Abstrak: Pada akhir tahun 2018 terjadi peningkatan kejadian penyakit DBD yang berada di Kota Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengetahui perbedaan pengetahuan, sikap dan perilaku dari siswa kelas 5 Sekolah Dasar terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) serta Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) guna meningkatkan Angka Bebas Jentik (ABJ) di sekolah setelah dilaksanakannya kedua metode intervensi yang berbeda yakni metode presentasi dan video edukasi. Penelitian ini menggunakan metode desain quasi experimental dengan teknik rancangan pre test dan post test design.Hasilnya diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil skor pada pengetahuan, sikap dan perilaku siswa setelah diberikan intervensi. Penelitian ini diharapkan dapat menurunkan kejadian penyakit DBD di wilayah Kecamatan Sukmajaya dan meningkatkan pengetahuan siswa sehingga memicu terbentuknya sikap positif dan perilaku yang baik dalam melakukan suatu upaya pencegahan penyakit DBD melalui kegiatan PSN.
Read More
S-10055
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yuli Tri Widjastuti; Pembimbing: Soekidjo Notoatmodjo; Penguji: Evi Martha, Sukanda
S-7135
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rina Marina; Pembimbing: Ema Hermawati; Penguji: Laila Fitria, Dewi Susanna, Jusniar Ariati, Erliana Setiani
T-5466
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mohammad Nasip; Pembimbing: Agustin Kusumayati
T-961
Depok : FKM UI, 2001
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive