Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 35285 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Sesmeri Haryani; Pembimbing: Hendra; Penguji: Robiana Modjo, Sjahrul Meizar Nasri, Muthia Ashifa, Devie Fitri Octaviani
Abstrak: Faktor kelelahan merupakan salah satu penyebab terjadinya kecelakaan. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui gambaran potensi kelelahan akut berdasarkanskala OFER dan jenis alat berat, menganalisa hubungan faktor work-relatedfatigue(durasi kerja, beban kerja dan shift kerja),faktor non-work-relatedfatigue(usia, status gizi, commuting time, jumlah jam tidur) dengan potensikelelahan akut pada operator alat berat. Penelitian ini dilakukan bulan Aprilhingga Juli 2016 pada operator alat berat di area 1 tambang Bukit Karang Putih.Jumlah responden penelitian 50 orang. penelitian kuantitatif observasional,metode cross-sectional. Pengukuran kelelahan menggunakan kuesioner skalaOccupational Fatigue Exhaustion Recovery (OFER) dan hasilnya menunjukkanbahwa 48% responden mempunyai potensi kelelahan akut sedang, 44% potensikelelahan akut pada operator dump truck, shift kerja mempunyai hubungan yangsignifikan terhadap potensi kelelahan akut tinggi dan sedang (p value = 0.027).diharapkan PT Semen Padang memberikan edukasi tentang faktor risiko kelelahanpada operator alat berat.Kata Kunci:Potensi Kelelahan Akut, Kelelahan Operator Alat Berat, Skala OFER, Shift
Fatigue is one of the cause of accidents. The objective of this study is to examineacute fatigue potential based on a Occupational Fatigue Exhaustion Recovery(OFER) scale and types of heavy equipment, analyze the relationship betweenwork-related fatigue (duration, workload and shift work), response to non-work-related fatigue (age, nutritional status, commuting time, the number of hours ofsleep) with the occurrence of fatigue on heavy equipment operator. This researchwas conducted from April until July 2016 at heavy equipment operator in themine area 1 Bukit Karang Putih. Number of study respondents 50 people. Thestudy is observational quantitative research with cross-sectional method.Measurement of fatigue using a OFER scale and the results show that 48% ofrespondents experiencing moderate acute fatigue, 44% of dump truckexperiencing high acute fatigue, shift has significant correlation with high andmoderate acute fatigue potential (p value = 0.027). recomendation to company PTSemen Padang to provide education or training about risk factor fatigue to heavyequipment operator.Keywords:Acute fatigue, Heavy Equipment Operator Fatigue, OFER Scale, Shift
Read More
T-4755
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ira Budi Hayati; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Mila Tejamaya, Arief Budiman
S-10462
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wafiq Febri Erlianti Safitri; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Fatma Lestari, Hendra, Muthia Ashifa, Ahmad Afif Mauludi
Abstrak:
Abstrak Pada tahun 2021, Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan mencatat 7.298 kasus kecelakaan kerja dan 9% diantaranya disebabkan oleh kelelahan kerja. Dari data kasus tersebut 96% terjadi di industry pertambangan yang juga menyebabkan produktivitas pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kelelahan kerja pada operator alat berat pertambangan di PT XYZ. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penerapan rancangan cross-sectional. Studi ini melibatkan 115 pekerja yang diminta untuk mengisi kuisioner SOFI. Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 71,3% pekerja mengalami kelelahan kerja pada tingkat ringan, sedangkan 28,7% responden mengalami kelelahan kerja pada tingkat berat. Nilai p dari hasil uji korelasi antara kelelahan kerja dengan faktor-faktor risikonya, masing-masing adalah jam kerja = 0,087, jumlah hari berurutan = 0,105, roster kerja = 0,556, shift kerja = 0,720, lama perjalanan = 0,005, usia = 0,992, riwayat penyakit kronis = 1,000, gangguan tidur = <0,001, kebiasaan tidur = <0,001, kemampuan tidur siang/istirahat = 0,047, usaha = 0,006, penghargaan = 0,152, overcommitment = 0,014, suhu = 0,482, kebisingan = 0,277, pencahayaan = 0,127. Selanjutnya disimpulkan bahwa determinan dari kelelahan kerja adalah lama perjalanan, gangguan tidur, kebiasaan tidur, kemampuan tidur siang/istirahat, usaha, dan overcommitment.

Abstract In 2021, the Directorate General of Labor Inspection recorded 7,298 cases of workplace accidents, with 9% attributed to work fatigue. Of these cases, 96% occurred in the mining industry, adversely affecting worker productivity. This study aims to identify the risk factors for work fatigue among heavy equipment operators in PT XYZ using a cross-sectional design. Involving 115 workers who completed the SOFI questionnaire, data analysis was conducted using the Chi-square test. The research findings revealed that 71.3% of workers experienced mild work fatigue, while 28.7% reported severe fatigue. Correlation tests showed varying p-values for factors such as working hours (0.087), consecutive workdays (0.105), work roster (0.556), shift work (0.720), travel duration (0.005), age (0.992), chronic illness history (1.000), sleep disturbances (<0.001), sleep habits (<0.001), nap/rest capability (0.047), effort (0.006), recognition (0.152), overcommitment (0.014), temperature (0.482), noise (0.277), and lighting (0.127). In conclusion, determinants of work fatigue include travel duration, sleep disturbances, sleep habits, nap/rest capability, effort, and overcommitment.
Read More
T-6874
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rr. Asri Wahyuningsih; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Fetrina Lestari
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran fatigue dan hubungannya dengan faktor risiko terkait pekerjaan dan faktor risiko tidak terkait pekerjaan di PT X. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan metode kuantitatif dan analisis deskriptif. Penelitian ini dilakukan kepada 373 operator dump truck yang tersebar di 8 site project di PT X pada Februari – Agustus 2022. Variabel dependen penelitian ini adalah faktor risiko terkait pekerjaan (masa kerja dan beban kerja) dan faktor risiko tidak terkait pekerjaan (umur dan tingkat pendidikan). Data yang dipergunakan di dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui pengisian kuesioner Multidimentional Fatigue Inventory 20 (MFI-20) secara daring (online). Hasil menunjukan bahwa 67,3% responden mengalami fatigue. Keluhan fatigue cenderung dialami oleh operato dump truck yang memiliki masa kerja ≥ 10 tahun, beban kerja mengoperasikan 1 jenis dump truck, berumur ≥ 30 tahun, dan tingkat pendidikan SMA/SMK.

This study aims to seek fatigue image and its correlation with work-related risk factors and non-work-related risk factors in PT X. This study uses a cross-sectional study design with quantitative methods and descriptive analysis. This study was conducted with 373 dump truck operators spread across eight site projects in PT X in February – August 2022 as subjects. The study's dependent variables were work-related risk factors (work and workload) and non-work-related risk factors (age and education level). The data used in this study are secondary data obtained by filling out the Multidimensional Fatigue Inventory 20 (MFI-20) questionnaire online. Results showed that 67,3% of respondents experienced fatigue. Fatigue complaints tend to be experienced by dump truck operators with a working period of ≥ 10 years, a workload of operating 1 type of dump truck, an age of ≥ 30 years, and an educational level of SMA/SMK.
Read More
S-11212
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Martha Dina Apriliana; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Didik Triwibowo
Abstrak: Kecelakaan yang berkaitan dengan lalu lintas dan insiden yang berkaitan dengan kendaraan menjadi penyebab utama kecelakaan di area pertambangan. Salah satu penyebabnya adalah kelelahan pada operator truk tambang. Penelitian ini dilaksanakan untuk menjelaskan gambaran kelelahan subjektif dan menganalisis faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kelelahan subjektif pada operator kendaraan tambang batu bara di area mining dan hauling PT Adaro Indonesia. Faktor-faktor risiko yang diteliti meliputi faktor risiko tidak terkait pekerjaan (usia, status gizi (IMT), lingkar leher, keluhan kesehatan, kuantitas tidur, dan kualitas tidur) dan faktor risiko terkait pekerjaan (area kerja, masa kerja, shift kerja, commuting time, dan lingkungan kerja terutama temperatur, kebisingan, getaran, dan pencahayaan). Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juli 2022. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari kuesioner yang disebarkan secara dalam jaringan (daring), yang meliputi kuesioner karakteristik individu dan pekerjaan, Fatigue Assessment Scale (FAS) dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial dengan uji chi-square serta uji regresi logistik ganda model prediksi. Besar sampel minimal dalam penelitian ini adalah 436 operator, namun data yang berhasil dianalisis adalah sebanyak 440 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 130 operator (29,5%) mengalami kelelahan subjektif. Hasil analisis statistik inferensial menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor risiko tidak terkait pekerjaan, yaitu status gizi (IMT gemuk dan obesitas), keluhan kesehatan, dan kualitas tidur terhadap kelelahan subjektif pada operator. Hasil analisis statistik inferensial juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor risiko terkait pekerjaan, yaitu masa kerja, temperatur, kebisingan, getaran, dan pencahayaan, terhadap kelelahan subjektif pada operator. Sementara itu, hasil analisis inferensial menggunakan uji regresi logistik ganda model prediksi menunjukkan bahwa kualitas tidur merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan kelelahan subjektif pada operator.
Accidents related to traffic and incidents related to vehicles are the main causes of accidents in mining areas. One of the causes is fatigue on mining truck operators. This study was conducted to describe subjective fatigue and analyze risk factors related to subjective fatigue in coal mining vehicle operators in mining and hauling area of PT Adaro Indonesia. The risk factors studied included non-work-related risk factors (age, nutritional status (BMI), neck circumference, health complaints, sleep quantity, and sleep quality) and work-related risk factors (work area, length of work, shift work, commuting time, and work environment, especially temperature, noise, vibration, and lighting). The study was conducted from February to July 2022. The data used in this study came from a questionnaire distributed online, which included a questionnaire on individual and job characteristics, the Fatigue Assessment Scale (FAS), and the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Data were analyzed using descriptive analysis and inferential analysis with chi-square test and multiple logistic regression test for prediction models. The minimum sample size in this study was 436 operators, but the data that were successfully analyzed were 440 respondents. The results showed that as many as 130 operators (29.5%) experienced subjective fatigue. The results of inferential statistical analysis using the chi-square test showed that there was a significant relationship between risk factors not related to work, namely nutritional status (fat and obesity BMI), health complaints, and sleep quality on subjective fatigue in operators. The results of inferential statistical analysis also show that there is a significant relationship between work-related risk factors, namely working period, temperature, noise, vibration, and lighting, and subjective fatigue on operators. Meanwhile, the results of inferential analysis using multiple logistic regression test predictive models indicate that sleep quality is the most dominant variable associated with subjective fatigue in operators.
Read More
S-11040
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ria Novasari Mei Astuti; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Ade Kurdiman, Ali Syahrul Chairuman
Abstrak:

Data Kementerian ESDM mencatat 93 kecelakaan di area pertambangan pada tahun 2021, dengan 36 kecelakaan ringan dan 57 kecelakaan berat, merenggut 11 korban jiwa. Tahun 2019 menjadi tahun terburuk dengan 133 kecelakaan (27 ringan, 106 berat) dan 24 korban jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan kelelahan kerja setelah dikontrol oleh variabel confounding pada operator alat berat industri pertambangan PT.X Site A 2024. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penerapan rancangan cross-sectional. Studi ini melibatkan 213 pekerja yang diminta untuk mengisi kuisioner. Analisis data dilakukan menggunakan uji multivariat analisis faktor risiko. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 49,3% pekerja mengalami kelelahan kerja pada tingkat berat, sedangkan 50,7% responden mengalami kelelahan kerja pada tingkat ringan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan kelelahan kerja (p value=0,011). Pekerja yang memiliki kualitas tidur buruk berisiko 2,38 kali untuk mengalami kelelahan kerja berat dibandingkan pekerja yang memiliki kualitas tidur baik setelah dikontrol oleh variabel masa kerja, waktu perjalanan, lingkungan tidur, dan faktor psikososial (overcommitment) (aOR=2,38 95% CI 1,22 – 4,65). Kata kunci: kelelahan kerja, kualitas tidur, operator alat berat, pertambangan


Data from the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) recorded 93 accidents in mining areas in 2021, with 36 minor accidents and 57 serious accidents, claiming 11 lives. The year 2019 was the worst year with 133 accidents (27 minor, 106 serious) and 24 fatalities. This research aims to determine the relationship between sleep quality and work fatigue after controlling for confounding variables in heavy equipment operators in the mining industry of PT.X Site A 2024. The method used in this research is the application of a cross-sectional design. This study involved 213 workers who were asked to fill out questionnaires. Data analysis was performed using multivariate risk analysis. The results of the study showed that 49.3% of workers experienced severe work fatigue, while 50.7% of respondents experienced mild work fatigue. The results of the study showed that there is a relationship between sleep quality and work fatigue (p value = 0.011). Workers with poor sleep quality were 2.38 times more likely to experience severe work fatigue compared to workers with good sleep quality after controlling for work experience, travel time, sleep environment, and psychosocial factors (overcommitment) (aOR = 2.38 95% CI 1.22 – 4.65).   Keywords : work fatigue, sleep quality, heavy equipment operators

Read More
T-7066
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Elvira Damayanti; Pembimbing: Hendra; Penguji: Mila Tejamaya, Ade Kurdiman
Abstrak: Industri pertambangan menerapkan sistem shift kerja untuk meningkatkan produktivitasnya. Salah satu masalah yang tidak dapat dihindari dari shift kerja adalah kelelahan. Kelelahan merupakan perasaan subjektif dari aktivitas secara mental maupun fisik yang mengarah pada penurunan konsentrasi, kewaspadaan, meningkatkan kesalahan hingga kecelakaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kelelahan pada operator tambang di PT Harmoni Panca Utama dan PT Hasta Panca Mandiri Utama tahun 2021. Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan data sekunder penelitian Dr. Hendra S.K.M., M.K.K.K. dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 101 responden. Variabel penelitian meliputi kelelahan dan faktor risiko yang terdiri dari faktor terkait pekerjaan (masa kerja, shift kerja, tingkat stres kerja, lingkungan kabin) dan faktor tidak terkait pekerjaan (usia, status gizi, status kesehatan, tempat tinggal, kuantitas dan kualitas tidur). Beberapa variabel pada penelitian ini diukur menggunakan instrumen standar, seperti kuesioner checklist individual strength-20 untuk mengukur kelelahan, kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengukur kuantitas dan kualitas tidur, dan kuesioner perceived stress scale (PSS) untuk mengukur tingkat stres kerja. Analisis hubungan faktor risiko kelelahan dengan kelelahan operator menggunakan uji chi-square. Analisis faktor risiko yang dominan berhubungan dengan kelelahan didapatkan melalui uji regresi logistik berganda. Hasil analisis didapatkan 13,9% operator mengalami kelelahan. Faktor risiko yang berhubungan secara signifikan dengan kelelahan pada operator hanya faktor terkait pekerjaan, yaitu shift kerja (p=0,01; OR=7,38; CI 95%: 1,55-7,38) dan tingkat stres kerja (p=0,02; OR=10,08; CI 95%: 1,26- 80,5). Faktor dominan yang berhubungan dengan kelelahan adalah tingkat stres kerja. Operator yang memiliki tingkat stres sedang-berat berisiko 8,7 kali mengalami kelelahan dibandingkan operator yang memiliki tingkat stres ringan. Saran bagi perusahaan diantaranya melakukan pelatihan fatigue awareness kepada pekerja, meningkatkan program manajemen stres, dan pengawasan pada pekerja shift malam. Bagi pekerja diharapkan untuk melakukan tidur siang sebelum bekerja pada shift malam dan melakukan relaksasi, peregangan, serta rekreasi di waktu luang atau libur.
The mining industry applies a work shift system to increase its productivity. One of the unavoidable issue of shift work is fatigue. Fatigue is a subjective feeling of mental and physical activity that leads to decreased concentration, alertness, increased errors and accidents. The purpose of this study is to analyze fatigue on mining operators at PT Harmoni Panca Utama and PT Hasta Panca Mandiri Utama in 2021. This research is quantitative using secondary data from Dr. Hendra S.K.M., M.K.K.K. with a cross sectional approach. The sample in this study are 101 respondents. Research variables include fatigue and risk factors consisting of work-related factors (work period, work shifts, work stress levels, cabin environment) and non-work-related factors (age, nutritional status, health status, place of residence, sleep quantity and quality). Several variables in this study were measured using standard instruments, such as Cheklist Individual Strength-20 Questionnaire to measure fatigue, the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) Questionnaire to measure sleep quantity and quality, and Perceived Stress Scale (PSS) Questionnaire to measure work stress levels. Analysis of the relationship between fatigue risk factors and operator fatigue using the chi-square test. The analysis of the dominant risk factors associated with fatigue is obtained through multiple logistic regression tests. The results of the analysis showed that 13.9% of operators experienced fatigue. The only risk factors associated with operator fatigue were work-related factors, namely work shifts (p=0.01; OR=7.38; 95% CI: 1.55-7.38) and work stress levels (p= 0.02; OR=10.08; 95% CI: 1.26-80.5). The dominant factor related to fatigue is the level of work stress. Operators who have moderate-to-severe stress have 8.7 times the risk of experiencing fatigue compared to operators who have low stress levels. Suggestions for companies include conducting fatigue awareness training for workers, increasing stress management programs, and supervising night shift workers. Workers are expected to take a nap before working on the night shift and do relaxation, stretching, and recreation in their spare time or holiday
Read More
S-10979
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rika Nurhayati; Pembimbing: Sjahrul M. Nasri; Penguji: Ridwan Z. Sjaaf, Neneng Churaeroh
S-6503
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mukodas; Pembimbing: Izhar M. Fihir; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Adenan
Abstrak: Skripsi ini membahas tentang analisis penyebab traffic accident yang terjadi sepanjang tahun 2012 di PT Pamapersada Nusantara Jobsite Kideco, Batu Kajang, Kalimantan Timur dengan menggunakan metode telaah data sekunder dan diklasifikasikan ke dalam Human Factor Analysis and Classification System for Mining Industry (HFACS-MI) untuk melihat faktor penyebab berkaitan dengan unsafe act, precondition of unsafe act, dan unsafe leadership. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar traffic accident terjadi karena unsafe act dan terdapat manifestasi juga dari precondition of unsafe act dan unsafe leadership. Faktor yang berpengaruh paling besar dalam traffic accident adalah skill-based error
Read More
S-7750
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Akbar Maulana; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Mufti Wirawan, Agung Nugroho
Abstrak: Skripsi ini menganalisis risiko kecelakaan kendaraan alat berat pada jalan hauling tambang batu bara PT. X Tahun 2020 dengan menggunakan metode bowtie. Metode bowtie digunakan untuk mengidentifikasi ancaman, pengendalian, dan konsekuensi pada kronologi kecelakaan yang kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat efektifitas pengendalian berdasarkan data kecelakaan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa perusahaan perlu mengimplementasikan barrier management system, peningkatan teknologi pada pengendalian kecelakaan, pengawasan dan pemeliharaan rutin yang disiplin, serta kebijakan yang menekankan peningkatan kompetensi dan kedisiplinan pekerja sebagai upaya pencegahan kecelakaan. Kata kunci: Analisis kecelakaan, kendaraan alat berat, metode bowtie, tambang batu bara This study analyzes the risk of heavy equipment accidents on coal mining hauling road of PT. X of 2020 using the bowtie method. The bowtie method is used to identify threats, barriers, and consequences on accident chronology which are then analyzed to determine the level of effectiveness based on accident data. This research is a qualitative research with a descriptive design. The results of the study suggest that companies need to implement barrier management system, technological improvements in accident control, routine supervision and maintenance, and policies that emphasize the improvement of employee competency and discipline as an effort to prevent accidents. Key words: Accident analysis, heavy equipment, bowtie method, coal mine
Read More
S-10292
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive