Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 31881 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Citra Aditya Puspita; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Masyitoh, Enita Tampubolon
Abstrak: Penelitian ini membahas tentang rencana strategis pelayanan medical check up di Instalasi Bougenville RSUP Fatmawati. Berdasarkan hasil observasi didapatkan trend yang menurun pada pemeriksaan MCU dan Mitra IKS yang memeriksakan MCU di RSUP Fatmawati. Oleh karena itu diperlukan optimalisasi untuk meningkatkan pelayanan medical check up. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis dari peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan pada pelayanan medical check up di Instalasi Bougenville RSUP Fatmawati yang kemudian akan dirumuskan strategi alternatif untuk optimalisasi pelayanan. Penelitian ini menggunakan metode operational research dengan objek yang diteliti adalah lingkungan eksternal dan lingkungan internal organisasi yang berkaitan dengan pelayanan medical check up RSUP Fatmawati, pengumpulan data dilakukan dengan kajian literatur, telaah dokumen, observasi dan wawancara mendalam berdasarkan stage/tahapan pembuatan rencana strategis. Hasil akhir penelitian ini, dengan menggunakan matriks Internal-External posisi pelayanan medical check up RSUP Fatmawati berada pada sel V, yaitu hold and maintain strategi yang cocok pada posisi ini adalah market penetration dan product development. Selain itu peneliti merumuskan strategi yang dianalisis menggunakan matriks TOWS dan menghasilkan strategi alternative yang sejalan dengan matriks IE. Kata kunci: Rencana Strategis, Medical Check Up, Analisis SWOT, Matriks IE, Matriks TOWS This research discusses the strategic plan of medical check up service at Bougenville Instalation of Fatmawati General Center Hospital. Based on the observation result, there is a decreasing trend figure in the examination of MCU and IKS Partners at Fatmawati General Center Hospital. Therefore, the optimization to improve medical check up service is necessary. The purpose of this study is to know the analysis of the strengths, weaknesses, opportunities and threats in the medical check up service at Bougenville Installation of Fatmawati General Center Hospital to formulate alternative strategies for service optimization. This study uses operational research method which the objects being studied are external and internal environment of organization related to medical check up service of Fatmawati General Center Hospital. Data collection is done by literature review, document review, observation and in-depth interview based on stage of strategic plan making. The final result of this research, using the matrix of Internal-External, the position of medical check up service of Fatmawati General Center Hospital is in cell V, which the hold and maintain strategy suitable in this position is market penetration and product development. In addition, the researchers formulate the strategies analyzed using the TOWS matrix and produced alternative strategies that were in line with the IE matrix. Keywords: Strategic Plan, Medical Check Up, SWOT Analysis, IE Matrix, TOWS Matrix.
Read More
S-9500
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Prima Ayu Tristika; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Masyitoh, Ririn Fristika Sari
S-9761
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ana Uswatun Hasanah; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Masyitoh, Enita Tampobolon
Abstrak: PENELITIAN INI BERTUJUAN UNTUK MEGEVALUASI PENULISAN ASESMEN DAN REASESMEN PADAHARI LIBUR OLEH DOKTER PENANGGUNG JAWAB PASIEN (DPJP) DAN HUBUNGANNYA DENGAN KONTINUTAS PELAYANAN MENGGUNAKAN CLINICAL PATHWAY DENGAN RENCANA HARI RAWAT ≤5 HARI. DESIGN YANG DIGUNAKAN ADALAH CROSSSECTIONAL DENGAN PENDEKATAN KUANTITATIF.DATA DIKUMPULKAN MELALUI TELAAH DATA SEKUNDER REKAM MEDIS 368 PASIEN SECARA REALTIME DENGAN KERANGKA WAKTU SESUAI DENGAN KETENTUAN PENGISIAN ASESMEN YAITU 1 X 24 JAM SETELAH PASIEN MASUK RAWAT INAP DAN SETIAP HARI UNTUK PENGISIAN REASESMEN. 31,7% ASESMEN DAN 13,5 % ASESMEN DAN REASESMEN DITULIS OLEH DOKTER PENANGGUNG JAWAB PASIEN (DPJP) PADA HARI LIBUR. TIDAK DITEMUKAN ADANYA HUBUNGAN ANTARA PENULISAN ASESMEN/REASESMEN DENGAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM, RADIOLOGI DAN PEMBERIAN TERAPI OBAT. PENULISAN ASESMEN/REASESMEN SECARA SIGNIFIKAN BERHUBUNGAN DENGAN LAMA HARI RAWAT PASIEN, P VALUE = 0,049. KATA KUNCI : ASESMEN, KONTINUITAS, CLINICAL PATHWAY THIS RESEARCH AIM TO EVALUATE THE IMPLEMENTATION OF ASSESSMENT AND REASSESSMENT WRITTEN BY PRIMARY RESPONSIBLE PHISYCIAN AT DAYS OFF INCLUDING WEEKEND AND THEIR ASSOCIATION TO CONTINUITY OF CARE USING CLINICAL PATHWAYS WITH ≤ 5 DAYS LENGTH OF STAY. CROSSECTIONAL STUDY WITH KUANTITATIVE APPROACHES WAS USED TO 368 MEDICAL RECORD. 31,7% ASSESSMENT COUNTED AS WRITTEN BY THE PRIMARY RESPONSIBLE PHISYCIAN DUE TO THE TIME FRAME, 1 X 24 HOURS IN PATIENT ADMITTED ON DAYS OFF AND ONLY 13,5% REASSESSMENT WRITTEN AT DAYS OFF INCLUDING WEEKEND. ASSESSMENT/REASSESSMENT IS NOT A SIGNIFICANT FACTORS ASSOCIATED TO THE CONTINITY OF CARE MEASURED BY NUMBERS OF APPROPRIATE DIAGNOSTIC WORK UP (RADIODIAGNOSTIC AND LABORATORY TEST), AND THERAPY BY CLINICAL PATHWAYS. ASSESSMENT/REASSESSMENT ON DAYS OFF WAS SIGNIFICANTLY ASSOCIATED WITH IN PATIENT LENGTH OF STAY, P VALUE = 0, 049. KEYWORD : ASSESSMENT, CONTINUITY OF CARE, CLINICAL PATHWAY
Read More
S-9470
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Innes Candra Devita; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Purnawan Junadi, Abdul Aziz
Abstrak: Data turnover di RSUP Fatmawati menunjukkan trend yang meningkat dalam tiga tahun belakangan yaitu pada tahun 2014, 2015, dan 2016. Pada tahun 2016, angka turnover nya yaitu 9,65% hampir mencapai batas normal turnover yaitu 10%. Selain itu, angka keterlambatan yang merupakan indikator adanya turnover intention, juga menunjukkan trend yang meningkat dari tahun 2015, 2016 dan 2017. Pada tahun 2017, angkanya mencapai 86%. Faktor quality of work life menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kecenderungan dan keputusan perawat untuk keluar dari tempat kerjanya. Komponen quality of work life antara lain pengembangan karir, keterlibatan karyawan, rasa bangga terhadap institusi, kompensasi yang seimbang, rasa aman terhadap pekerjaan, fasilitas yang didapat, keselamatan lingkungan kerja, penyelesaian masalah dan komunikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komponen quality of work life terhadap turnover intention perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap Teratai RSUP Fatmawati Tahun 2017. Penelitian ini dilakukan dengan desain studi cross sectional dengan pegumpulan data primer melalui penyebaran kuisioner kepada 80 orang responden yaitu perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap Teratai yang telah bekerja minimal 1 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat masing-masing komponen quality of work life masih kurang. Adapun faktor yang mempengaruhi turnover intention perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap Teratai RSUP Fatmawati adalah komponen quality of work life yaitu rasa bangga terhadap institusi (OR = 5,8 dan P value = 0,012) serta rasa aman terhadap pekerjaan (OR = 3,4 dan P value = 0,019). Maka, disarankan untuk meningkatkan quality of work life khususnya di Instalasi Rawat Inap Teratai RSUP Fatmawati

Turnover data at RSUP Fatmawati showed an increasing trend in the last three years, that is in 2014, 2015, and 2016. In 2016, its turnover rate is 9.65% almost reached its normal turnover limit of 10%. In addition, the tardiness rate which is an indicator of turnover intention, also shows an increasing trend from 2015, 2016 and 2017. In 2017, the tardiness persentation reached 86%. The quality of work life factor is one of the factors that influence the tendency and decision of the nurse to have an intention to leave from the workplace. The quality of work life components includes career development, employee involvement, pride of institution, fair compensation, job security, wellness, save environment, conflict resolution and communication. The purpose of this research is to know the influence of quality of work life component to turnover intention of executor nurses at Teratai Inpateint Installation RSUP Fatmawati in 2017. This research was conducted with cross sectional study design with primary data collection through questioner distribution to 80 respondents whom is executor nurses at Teratai Inpateint Installation which has been working for at least 1 year. The results showed that the level of each component quality of work life is still lacking. The factors that influence the turnover intention of the executor nurses in the Teratai Inpatient Installation RSUP Fatmawati is the component of quality of work life that is the pride of institution (OR = 5,8 and P value = 0,012) and the job security (OR = 3,4 and P value = 0,019). Thus, it is advisable to improve the quality of work life especially in the Teratai Inpatient Installation RSUP Fatmawati 
Read More
S-9620
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mayfree Syari; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Vetty Yulianti Permansari, Cornelia Jaqualina,
Abstrak: Jumlah kunjungan layanan medical check up di RS MMC mengalami perubahan yang fluktuatif dan cenderung rendah. Padahal layanan ini merupakan revenue centre dan produk unggulan di RS MMC. Bauran pemasaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan utilisasi. Hasil penelitian dengan metode kualitatif deskriptif melalui wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasi pasif ditinjau dari bauran pemasaran jasa 7P (product, price, place, promotion, people, physical evidence, dan process) menggambarkan bahwa produk layanan medical check up RS MMC berada di tahap kematangan dengan mempertimbangkan aspek prestige dalam proses penentuan harga. Layanan ini berada di lokasi yang strategis dan memiliki beberapa saluran pemasaran melalui pihak ketiga maupun secara langsung. Terdapat media promosi berupa leaftlet, company profile, website, dan buku layanan untuk mendukung promosi layanan ini. Latar belakang tenaga pelaksana sudah sesuai dengan proses pekerjaan yang dilakukan serta dilengkapi dengan SOP dan job description. Informan penelitian menilai terdapat kekurangan terkait desain fisik yang ada. Manajerial sebaiknya meningkatkan keterlibatan pasien sebagai target pasar yang memanfaatkan jasa layanan diperlukan dalam proses evaluasi guna mewujudkan pelayanan yang berorientasi pada pasien. Kata Kunci: Pemasaran, Bauran Pemasaran Jasa, Medical Check Up, Rumah Sakit
Read More
S-8547
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Figlia Gracia Wijaya; Pembimbing: Helen Andriani; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Arief Wahyu Mulyana
Abstrak:
Kunjungan layanan MCU di Klinik Medika Occupational Health Center mengalami penurunan pada tiga tahun terakhir. Jumlah perusahaan/instansi yang bekerjasama untuk melakukan MCU karyawan cenderung stagnan, juga banyak ditemukan perusahaan/instansi tidak melanjutkan kerjasama di tahun berikutnya. Menurunya jumlah kunjungan menjadi salah satu tanda bahwa strategi pemasaran bermasalah. Bauran pemasaran menjadi alat pemasaran yang terdiri dari kombinasi variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahun gambaran bauran pemasaran pada layanan Medical Check Up di Klinik Medika Occupational Health Center tahun 2023. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2023. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan metode wawancara mendalam, telaah dokumen, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bauran penasaran product: paket layanan MCU dikategorikan menjadi MCU umum non massal, MCU persyaratan khusus non massal, dan MCU massal. Place: letak klinik cukup strategis, mudah diakses, dan tidak berdekatan dengan kompetitor, ruangan layanan pemeriksaan MCU cukup strategis dan memiliki akses yang mudah, namun lahan parkir kurang memadai. Price: tarif layanan MCU tergolong standar, tidak murah namun relatif juga tidak mahal. Promotion: Promosi dilakukan melalui melalui website, media sosial, brosur, serta Whatssapp dan e-mail untuk melalukan broadcast messages. Promosi dan pemasaran kurang optimal dan belum efektif, tenaga SDM marketing kurang kompeten di bidangnya. Professional: terdiri dari dokter umum, perawat, analis, radiographer, dan dokter spesialis, ketetersediaannya cukup memadai. People: terdiri dari resepsionis, kasir, bagian marketing, dan petugas kebersihan, ketersediannya memadai. Public: masyarakatnya memiliki kelas sosial menengah, baik menengah ke atas maupun menengah ke bawah, sedangkan pasien MCU umum di klinik umumnya berada di kelas sosial mengengah ke atas. Power: cukup baik, sudah memiliki dokumen-dokumen legalitas dan sertifikasi tambahan, namun belum melakukan akreditasi. Pressure: klinik bertanggungjawab terhadap pelaksanaan MCU sampai hasil MCU diterima. Performance: cukup baik, pasien cukup puas terhadap layanan yang diberikan, umumnya pasien memberikan nilai 4 dan 5 pada survei kepuasan. Disimpulkan bahwa melalui variabel 10P, bauran pemasaran klinik dapat tergambar dengan baik. Saran pada penelitian ini dibagi menjadi saran yang ditujukan untuk manajemen klinik, bagian pemasaran, dan bagian kepegawaian. Saran yang diberikan peneliti diharapkan dapat bermanfaat bagi klinik untuk mengambil kebijakan dan mengembangkan strategi pemasaran yang optimal dan efektif.

MCU service visits at Medika Occupational Health Center Clinic have decreased in the last three years. The number of companies that cooperate tends to be stagnant, it is also found that many companies do not continue cooperation in the following year. Decreased number of visits is a sign that the marketing strategy is problematic. The marketing mix as a marketing tool consists of a combination of variables that can be controlled by the company to influence the reactions of buyers or consumers. This study aims to find out the description of the marketing mix for Medical Check Up services at Medika Occupational Health Center Clinic in 2023. This research was conducted from March to June 2023. The research conducted in this study is qualitative research with in-depth interview methods, document review, and observation. The results, product: service package MCUs are categorized into non-mass general MCUs, non-mass specific requirements MCUs, and mass MCU. Place: the location of the clinic is quite strategic, easy to access, and not close to competitors, the MCU examination service room is quite strategic and has easy access. Price: MCU service rates are standard, not cheap but relatively inexpensive too. Promotion: promotion and marketing are not optimal and not yet effective, marketing staff are less competent in their fields. Professional: consisting of doctors, nurses, analysts, radiographers, and specialist doctors, the availability is sufficient but needs additional analysts staff. People: consisting of receptionists, cashiers and cleaners, the availability is sufficient. Public: the public has a middle social class, both upper middle and lower middle class, while general MCU patients in clinics are generally in the upper middle social class. Power: quite good, already has additional legality and certification documents, but has not yet carried out accreditation. Pressure: the clinic is responsible for implementing the MCU until the MCU results are received. Performance: quite good, patients are quite satisfied with the services provided, generally patients give scores of 4 and 5 on the satisfaction survey. It is concluded that through the 10P variable, the marketing mix of Medika Occupational Health Center Clinic can be described well. Reccomendations in this study are divided into recommendations addressed to the management, marketing division, and human resources division of Medika Occupational Health Center Clinic. The recommendation given is expected to be useful for clinic to make policies and develop optimal and effective marketing strategies.
Read More
S-11389
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tyas Dita Astari; Pembimbing: Masyitoh; Penguji: Atik Nurwahyuni, Rahmi Handayani
Abstrak:
Penelitian ini membahas mengenai gambaran utilisasi cathlab di RSUP Fatmawati tahun 2017 berdasarkan variabel penjadwalan tindakan, Indeks Kinerja Individu IKI dokter, pasien darurat, keterlambatan tindakan pertama, pembatalan tindakan dan overtime tindakan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode observasi dan ditunjang dengan penelitian kualitatif dengan metode wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata utilisasi cathlab RSUP Fatmawati sebesar 37,9 dan dikategorikan sebagai underutilisasi. Faktor yang paling mempengaruhi utilisasi tersebut adalah Indeks Kinerja Individu IKI dokter yang berkaitan dengan penjadwalan tindakan. Peneliti menyarankan untuk mengoptimalisasikan utilisasi cathlab dengan mempertimbangkan faktor-faktor utilisasi cathlab sebagai dasar penyusunan Indeks Kinerja Individu IKI dokter.
 

 
ABSTRAK
 
 
This research is discussing about cathlab utilization at RSUP Fatmawati during 2017 period based on several variables treatment scheduling, Doctor rsquo s Individual Performance Index IKI , emergency patient, delay on first treatment schedule, treatment cancellation and treatment overtime. This is a quantitative research with observation and supported by qualitative method with indepth interview. Result on this study shows that the average of cathlab utilization at RSUP Fatmawati is 37.9 and categorized as underutilized. Factor that influence most is Doctor rsquo s Individual Performance Index IKI related to treatment scheduling. Researcher suggest to increase the cathlab utilization optimalization with considering cathlab utilization factors as a fundamental of conducting Doctor rsquo s Individual Performance Index IKI.
Read More
S-9507
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sentari Shela Hapsari; Pembimbing: Masyitoh; Penguji: Purnawan Junadi, Sarwanti
Abstrak: Proses pengembalian rekam medis pasien rawat jalan di RSUP Fatmawati masih belum optimal, ditunjukan dengan penyelenggaraan yang belum sesuai dengan peraturan, masih ada rekam medis yang terlambat, bahkan tidak kembali dari Instalasi Rawat Jalan (IRJ) ke Instalasi Rekam Medis dan Pusat Data Informasi (IRMPDI) pada hari dimana rekam medis digunakan. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan hasil analisis proses pengembalian rekam medis pasien rawat jalan dari IRJ ke IRMPDI dengan pendekatan lean six sigma. Jenis penelitian ini adalah operational research, dengan desain penelitian kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian digambarkan dengan value stream mapping yang memperlihatkan lead time proses pengembalian rekam medis pasien rawat jalan selama 183,09 menit dengan value added 41,55 menit (22,7%) dan non value added 141,54 menit (77,3%), proses paling lama terjadi pada langkah pengembalian rekam medis dari IRJ ke IRMPDI karena menunggu petugas IRMPDI mengambil rekam medis. Waste paling besar yaitu waste waiting sebesar 124,16 menit atau 87,72% dari total seluruh waste yang ditemukan. Berdasarkan analisis fishbone diagram diketahui bahwa akar penyebab masalah paling banyak berasal dari kategori man. Berdasarkan analisis tersebut diberikan usulan berupa pembuatan standarisasi kerja, penghitungan beban kerja, melakukan rapat koordinasi, membagi pekerjaan ke dalam periode waktu tertentu (heijunka), dan meningkatkan pengawasan.
Kata Kunci: Lean Six Sigma, Pengembalian Rekam Medis, Rawat Jalan

The process of returning outpatient medical records at RSUP Fatmawati is not optimal enough, indicated by the process is not in accordance with existing regulations, medical records are late, and not returned from Outpatient Installation (IRJ) to Installation of Medical Record and Information Data Center (IRMPDI) at the same day when it used. The aim of this research is to get analysis result of outpatient medical records return process from IRJ to IRMPDI using lean six sigma approach. This research is operational research type that use quantity and quality design. The results of this research were described with the value stream mapping that showed lead time of outpatient medical records return process for 183,09 minutes, with value added 41,55 minutes (22,7%) and non value added 141,54 minutes (77,3%), the longest process occurs on returning of medical record form IRJ to IRMPDI due to the waiting of IRMPDI officers to take medical records. The biggest waste is waiting for amount of 124,16 minutes (87,72%) of the total waste. Based on fishbone diagram analysis it is known that the root cause of medical record problem mostly comes from man category. Based on that analysis, an improvement proposal will be given as the following development of work standarization, workload calculation, coordination meeting, devide the work into a certain period of time (implementation of heijunka), and improvement of supervision.
Keywords: Lean Six Sigma, Outpatient, Returning of Medical Record
Read More
S-9639
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sherly Purnama Dewi; Pembimbing: Masyitoh; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Rakhmi Savitri
Abstrak:
Latar belakang: Medical Check Up rutin sangat penting untuk deteksi dini masalah kesehatan akibat kerja, sejalan dengan regulasi K3 yang mewajibkan medical check up. Waktu tunggu yang lama dalam layanan medical check up dapat mengurangi efisiensi dan kepuasan pasien. Deteksi dini membantu mencegah risiko kesehatan serius, namun efisiensi waktu tunggu perlu diperbaiki untuk menjaga kualitas layanan. Pengelolaan waktu tunggu menjadi kunci menciptakan lingkungan kerja yang aman dan pelayanan yang optimal. Tujuan penelitian: penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil analisis waktu tunggu pada Medical Check Up menggunakan metode Lean Six Sigma di Klinik X Sudirman tahun 2024. Metodologi penelitian: penelitian ini menggunakan observasi dengan teknik time motion study, wawancara mendalam, dan telaah dokumen dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Sampel penelitian diambil menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah 30 responden. Hasil penelitian: hasil penelitian ini menunjukkan non value added terbanyak pada tahapan treadmill selama 41 menit 44 detik (71%) pada jenis waste waiting dan transportation. Kedua pada tahapan EKG dengan non value added selama 34 menit 13 detik (70%) dengan jenis waste waiting.  Ketiga pada tahapan urine selama 7 menit 53 detik (68%) dengan jenis waste waiting dan transportation dari keseluruhan kegiatan value-added sebesar 2 jam 10 menit 20 detik atau 56% dan kegiatan non value-added sebesar 2 jam 1 menit 20 detik atau 44%.

**Background:** Routine medical check-ups are essential for the early detection of health issues caused by work-related factors, in alignment with occupational health and safety (OHS) regulations that mandate medical check-ups. Long waiting times during medical check-up services can reduce efficiency and patient satisfaction. Early detection helps prevent serious health risks; however, waiting time efficiency needs improvement to maintain service quality. Managing waiting times is crucial to creating a safe working environment and delivering optimal services.  **Research Objective:** This study aims to analyze waiting times during medical check-ups using the Lean Six Sigma method at Clinic X Sudirman in 2024.  **Research Methodology:** The study uses observation with time-motion study techniques, in-depth interviews, and document review, adopting both quantitative and qualitative approaches. The research sample was selected using purposive sampling, consisting of 30 respondents.  **Research Results:** The study found the highest non-value-added activity occurred in the treadmill phase, lasting 41 minutes and 44 seconds (71%) due to waiting and transportation waste. The second-highest was in the EKG phase, with 34 minutes and 13 seconds (70%) of non-value-added activities due to waiting waste. The third was in the urine phase, with 7 minutes and 53 seconds (68%) of non-value-added activities due to waiting and transportation waste. Overall, value-added activities accounted for 2 hours, 10 minutes, and 20 seconds (56%), while non-value-added activities totaled 2 hours, 1 minute, and 20 seconds (44%).
Read More
S-11862
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Jaka Yuhenda; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Masyitoh, Loli J. Simajuntak
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui penyebab belum optimalnya pemanfaatan SAMRS dalam hal mempercepat proses komplain alat medik pada dua unit pelayanan di RSUP Fatmawati. Skripsi ini membatasi pemanfaatan SAM RS pada Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Griya Husada pada tahun 2017 dengan menggunakan variabel UTAUT yaitu harapan kinerja pengguna, harapan usaha pengguna, pengaruh sosial pengguna, kondisi pendukung pengguna, dan minat menggunakan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif.
Read More
S-10864
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive