Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 29085 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Yuliastari; Pembeimbing: Artha Prabawa; Penguji: Besral, R. Sutiawan, Muh Jusran Jufri, Sugiarto
Abstrak: Abstrak: Untuk memenuhi kebutuhan pengungkapan informasi publik dalam Undang-Undang No.14 Tahun 2008 tentang Penyebaran dan Penggunaan Data Informasi Kesehatan, dinas kesehatan wajib menyediakan fasilitas bagi semua pemangku kepentingan dan masyarakat umum untuk menyediakannya. Proses rekapitulasi data hasil kegiatan puskesmas yang masih berjalan masih sangat panjang. Sehingga penyebarluasan data dan informasi menjadi terlambat. Agar Dinas Kesehatan mengembangkan sistem informasi dashboard laporan bulanan Puskesmas untuk memudahkan semua pengguna agar memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan lebih cepat. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan Perekaman dan Pelaporan Sistem Informasi Bulanan Puskesmas Online yang telah berada di Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang menjadi sistem informasi berupa Dashboard Laporan Bulanan Puskesmas Berbasis Web yang dapat menampilkan ringkasan informasi yang dibutuhkan untuk semua pengguna dan pemangku kepentingan terkait dengan kegiatan program Kesehatan Di Kabupaten Tangerang. Metode: Penelitian ini meliputi Kepala Seksi Perencanaan, Kepala Seksi Informasi dan Data, Kepala Pejabat Program Puskesmas, Pejabat Pengelola dan Sistem Informasi baik di Dinas Kesehatan atau Puskesmas. Hasil: Prototipe secara praktis mampu mengurangi semua proses atau tahapan data. Pengolahan dan telah mempercepat proses perolehan data juga. Semua pemangku kepentingan. Kata kunci: Dashbord, laporan bulanan puskesmas, SistemInformasi
Abstract : To meet the needs of public information disclosure in UU No.14 of 2008 on Dissemination and Use of Health Information Data, the health office is obliged to provide facilities for all stakeholders and the general public to provide them. The process of data recapitulation result of puskesmas activity which is still running is still very long. So that the dissemination of data and information to be late.For that the health department to develop information system dashboard monthly report Puskesmas to facilitate all users in order to obtain data and information needed more quickly.Goals : The purpose of this study is to develop an Information System Recording and Reporting Monthly Puskesmas Online that has been in the Health Office Tangerang District into an information system in the form of Dashboard Monthly Reports Puskesmas Web-Based which can display summary information required for all users and stakeholders related to program activities Health in Tangerang District. Methods : This study was conducted with qualitative research methods and techniques of collecting information through in- depth interview and observations The informants in this study include Section Head of Planning, Head of Data and Information Section, Head of Puskesmas, Program Holder and Information System Officer either at Health Office or Puskesmas.Result : Prototype has practically been able to cut all the processes or stages of data processing and has accelerated the process of obtaining the data as well as the information needed so that the dissemination process will no longer be delayed for all stakeholders. Keywords: Dashboard, Monthly report of puskesmas, System Information.
Read More
T-4885
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Niken Ayu Damayanti; Pembimbing: Besral, R. Sutiawan; Penguji: Popy Yuniar, Imelda Amelia
S-5726
Depok : FKM-UI, 2009
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Riza Sofia Parmawaty; Pembimbing: Tris Eryando; Penguji: Milla Herdayati, Widya Anggraeni, Andri Mursita
Abstrak: Seribu hari pertama kehidupan merupakan periode emas seorang anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Gangguan yang terjadi pada periode ini akibat asupan gizi yang kurang lengkap dalam jangka pendek terganggunya perkembangan otak, kecerdasan dan gangguan pertumbuhan fisik sedang dalam jangka panjang resiko penyakit tidak menular. Salah satu upaya yang dilakukan untuk penanggulangan melalui percepatan kegiatan intervensi gizi spesifik. Namun angka drop out pemeriksaan di Posyandu masih tinggi hal ini dapat menghambat intervensi yang seharusnya didapatkan. Penelitian ini bertujuan untuk membangun prototipe untuk memantauan intervensi gizi spesifik pada baduta di puskesmas serta mengidentifikasi baduta yang tidak datang periksa (drop out) ke posyandu. Penelitian ini merupakan pengembangan sistem informasi dengan teknik prototipe menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC). Pengembangan sistem informasi ini memberikan notifikasi informasi ketidakhadiran baduta di Posyandu berupa SMS kepada bidan desa dan ibu baduta sehingga dapat dilakukan follow up. Sistem ini juga dapat digunakan untuk memantau intervensi gizi spesifik pada baduta secara berkesinambungan sebagai salah satu upaya mencegah stunting Kata kunci : 1000 hpk, intervensi gizi spsifik, drop out, sdlc The first thousand days of life is a golden period for a child to grow and develop optimally. Disorders that occur in this period due to the lack of complete nutritional intake in the short term disruption of brain development, intelligence and disruption of physical growth is in the long term risk of non-communicable diseases. One effort was made to tackle through the acceleration of specific nutrition intervention activities. However, the number of out-checks in Posyandu is still high. This can prevent the intervention that should be obtained. This study aims to build prototypes to monitor specific nutrient interventions in baduntas at puskesmas as well as to identify badans that do not come drop out to posyandu. This research is an information system development with prototype technique using System Development Life Cycle (SDLC) method. The development of this information system can provide notification of baduta absence information in Posyandu in the form of SMS to village midwife and mother baduta so it can be follow up. This system can also be used to monitor specific nutritional interventions on baduta on an ongoing basis as an effort to prevent stunting. Keywords: 1000 hpk, specific nutritional interventions, drop out, sdlc
Read More
T-4926
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Donny Hermanto; Pembimbing: Martya Rahmaniati Makful; Penguji: R. Sutiawan, Artha Prabawa, Herliani Sudardja, Ira Dewi Jani,
Abstrak: Puskesmas dan Klinik yang merupakan gate keeper dalam memberikan pelayanan klinis kepada masyarakat harus dapat menyediakan pelayanan klinis tingkat pertama yang aman dan bermutu. Dengan kata lain, Puskesmas dan Klinik merupakan ujung tombak dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Prinsip penyelenggaraan Puskesmas yaitu pertenggungjawaban kesehatan di daerah kerjanya membuat Puskesmas memiliki kewenangan untuk mengkoordinir dan membina klinik yang berada di wilayah kerjanya. Namun, di Kota Bandung, pelaksanaan pengawasan dan pembinaan klinik oleh Puskesmas saat ini tidak seragam dikarenakan tidak adanya pedoman pelaksanaanya di lapangan dan di tingkat Dinas Kesehatan pengelolaannya belum berjalan. Dengan menerapkan metode System Development Life Cycle (SDLC) Prototyping, penelitian ini bertujuan membangun prototype pengawasan dan pembinaan klinik oleh Puskesmas. Tahapan penting yang dilalui adalah menyusun format standar pengawasan, menetapkan standar klinik yang sesuai dengan pengawasan dan pembinaan klinik oleh Puskesmas, dan menyusun informasi standar output. Terdapat 73 parameter yang terbagi ke 10 jenis kategori pengawasan dan 6 jenis keluaran yang dihasilakan oleh sistem ini yang salah satunya adalah klinik yang sesuai dengan standar pengawasan dan pembinaan Puskesmas. Teknologi internet, berupa prototype berbasis Web, yang memiliki keunggulan memangkas jarak dan waktu dapat menjadi solusi bersama. Tujuannya, selain keunggulan diatas, situs Web mampu berkomunikasi, melakukan jasa, mengumpulkan informasi dari penguna dan berbagi basis data dengan pihak-pihak yang telah ditentukan sebelumnya. Kebijakan yang mendukung pengembangan sistem informasi ini dapat dilakukan pada perumusan pedoman pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pembinaan klinik oleh Puskesmas dengan mengundang lebih banyak pihak seperti oraganisasi profesi dan ASKLIN. Puskesmas and Clinics, the gatekeepers of social health services, as spearheads in providing first communal health services, always have to be on the top of their roles, giving the community their basic health services. Puskesmas as a senior partner, has the authority to nurture, coordinate, and to monitor its subordinate Clinics in order to implement their portion of health responsibility roles in the community. However, in the City of Bandung, the implementation of monitoring and supervising clinic by Puskesmas is not in the same shape over one another due unavaliable of implementation guidance in the field. The management of this activity at The District Health Office level has not been enabled yet. However, in the city of Bandung, the implementations of Puskesmas and Clinics monitoring- supervising activities differ one from another, due to the absence of a thorough implementation guideline that can act as a Puskesmas-Clinic uniformed. Meanwhile, at the District Health Office level, such guidance or system are also yet to be invented, controlled nor managed systematically. This research objective is to build a monitoring sytem prototype in which to help Puskesmas effectively performs one of its functions and intended roles in the community, which are to monitor and to supervise its subordinate Clinics. The system suitable to perform in this environment is called System Development Life Cycle (SDLC). Important steps are arrange the standard format of supervision, establishing clinic standards monitoring and supervision of clinic by the Puskesmas, and the preparation of standard output information. The important steps are therefore broke down into three main stages. The first stage is to arrange the standard form for supervision, to be followed by establishing clinical standard for monitoring and supervising Clinics by the Puskesmas, and the third stage is to arrange the information standard output. The SLDC is going to generate seventy three parameters, which are then divided into ten different supervisory catagories and six different type of outputs. One of the outputs is going to produce a Clinic that complies with Monitoring and Supervision Standards of Puskesmas. Web- based data, supported by lightning fast internet connection that shaves time and distance, can be offered as solution to become the backbone of SLDC. Furthermore, web-based technology is projected to have the ability to communicate, to provide services, to collect information from users, and even to be able to share data to many different type of pre-selected individuals or institutions.. The governing policies which will support the development of this information system can be proposed and formulated by Puskesmas under the Clinical Supervision and Monitoring Guidelines, with the help of other professional associates such as from ASKLIN or other professional institutions. Keywords : system information, monitoring and supervision, health care facility
Read More
T-4934
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ita Ainy Ulfah; Pembimbing: Tris Eryando; Penguji: Martya Rahmaniati Makful, Milla Herdayati, Erizon Safari, Indah Rachmawati
Abstrak: Pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas masih menemui hambatan di Indonesia. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan melaksanakan akreditasi puskesmas. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berperan penting dalam penyelenggaraan akreditasi puskesmas sebagai pendamping yang bertugas untuk menyiapkan puskesmas dalam menghadapi survei akreditasi oleh Komite Akreditasi. Kegiatan pendampingan akreditasi merupakan bagian dari kegiatan pembinaan, pengawasan dan pengendalian yang menjadi tugas pokok Suku Dinas Kota. Sayangnya kegiatan ini banyak menemui hambatan karena penjadwalan, pencatatan dan pelaporan manual menyebabkan kesulitan dalam hal koordinasi, penyimpanan, pengawasan dan penentuan rencana tindak lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk merancang prototipe aplikasi E-Binwasdal akreditasi puskesmas yang mampu menjamin ketersediaan data dan informasi kegiatan pendampingan yang berkualitas secara cepat dan mudah diakses sehingga mempermudah upaya pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap status akreditasi puskesmas. Penelitian terdiri dari analisis kebutuhan sistem, perancangan prototipe dan uji penerimaan pengguna. Hasil penelitian adalah prototipe E-Binwasdal akreditasi puskesmas dengan platform berbasis web. Sistem informasi yang dikembangkan dapat memberikan kemudahan mengakses informasi akurat, relevan dan terkini; menghemat kebutuhan biaya; menjamin pengendalian penyimpanan dan keamanan data; fleksibel, mudah dan nyaman digunakan oleh pengguna dalam kegiatan pendampingan akreditasi. Sistem informasi memberikan solusi dalam mengidentifikasi informasi capaian status akreditasi puskesmas di Jakarta Pusat
Quality basic health services are still facing obstacles in Indonesia. One of the efforts that can be done is to carry out accreditation of puskesmas. The District/City Health Office plays an important role in implementing the accreditation of puskesmas as a companion in charge of preparing puskesmas to face the accreditation survey by the Accreditation Committee. Accreditation assistance activities are part of the guidance, supervision and control activities which are the main tasks of the City Service Office. Unfortunately, this activity encountered many obstacles because manual scheduling, recording and reporting caused difficulties in terms of coordination, storage, monitoring and determining follow-up plans. This study aims to design a prototype of the E-Binwasdal application for puskesmas accreditation which is able to ensure the availability of quality data and information on mentoring activities that are quickly and easily accessible so as to facilitate efforts to develop, supervise and control the accreditation status of puskesmas. The research consists of system requirements analysis, prototype design and user acceptance test. The result of the research is a prototype of E-Binwasdal accreditation of puskesmas with a web-based platform. The developed information system can provide easy access to accurate, relevant and up-to-date information; save costs; ensure the control of data storage and security; flexible, easy and convenient for users to use in accreditation assistance activities. The information system provides a solution in identifying information on the achievement of the accreditation status of puskesmas in Central Jakarta
Read More
T-6147
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dea Allan Karunia Sakti; Pembimbing: Indang Trihandini; Penguji: Rico Kurniawan, Ella Nurlaella Hadi; Arizky Perdana Kusuma, Didin Mirandani
Abstrak: Penelitian ini membahas perancangan sistem informasi konseling kesehatan gigi dan mulut siswa penyandang disabilitas intelektual (tunagrahita) sebagai tools menghasilkan informasi status kesehatan gigi dan mulut untuk kebutuhan dan memfasilitasi upaya pencegahan dan intervensi permasalahan kesehatan gigi dan mulut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain pendekatan pengembangan sistem model prototyping. Hasil penelitian diperoleh analisa kebutuhan sistem informasi, desain model terstruktur dan antarmuka untuk kemudahan penerapan sistem informasi oleh pengguna. Sistem informasi yang dikembangkan dapat memberikan kemudahan mengakses informasi akurat, relevan dan terkini; menghemat waktu kerja pengguna; terjamin pengendalian penyimpanan dan keamanan data; serta fleksibel, mudah dan nyaman digunakan oleh pengguna untuk layanan konseling kesehatan gigi dan mulut pada siswa tunagrahita. Sistem informasi memberikan solusi dalam mengidentifikasi informasi status kesehatan gigi dan mulut siswa tunagrahita di SLB Dharma Asih Kraksaan
The focus of this study is the design of dental and oral health counseling information system for students with intellectual disabilities as tools to produce information on dental and oral health status for needs and facilitate efforts to prevent and intervene in dental and oral health problems. This research is qualitative research with the design of prototyping model system development approach. The results obtained analysis of information system needs, structured model design and interface for ease of application of information system by users. Developed information systems can provide easy access to accurate, relevant and up-to-date information; save user working time; guaranteed storage control and data security; and flexible, easy and convenient to use by users for dental and oral health counseling services. The information system provides solutions in identifying information on the health status of dental and oral students with intellectual disabilities at SLB Dharma Asih Kraksaan
Read More
T-6274
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fresty Cahya Maulina; Pembimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: Tris Eryando, Martya Rahmanianti Makful, Retno Damarwati, Widya Anggareni
T-4940
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ira Octaviana Madjid; Pembimbing: Indang Trihandini; Penguji: Artha Prabawa, Bambang Setiaji, Sururin
Abstrak: Permasalahan yang dihadapi oleh Pusat Promosi Kesehatan adalah sistempelaporan kegiatan organisasi kemasyarakatan yang ada saat ini masih manual,laporan hasil pelaksanaan rincian kegiatan disampaikan setiap akhir termin,prosedur penyampaian laporan melalui tim pemeriksa dan pemerima barang, sertamonitoring dan evaluasi dilakukan dengan cara kunjungan lapangan pada terminketiga (akhir). Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi kegiatanorganisasi kemasyarakatan berbasis web di Pusat Promosi Kesehatan KementerianKesehatan Republik Indonesia.

Desain penelitian ini adalah riset operasional,yaitu melalui serangkaian proses ilmiah untuk mengidentifikasi masalah danmencari solusi terhadap masalah yang ditemukan pada sistem. Sedangkanpemecahan masalah menggunakan metode pengembangan sistem prototyping.Sistem yang dikembangkan ini dapat menghasilkan berbagai macam laporandalam bentuk grafik, narasi, serta tabel yang dapat digunakan untuk monitoringdan evaluasi serta membantu proses perencanaan kegiatan organisasikemasyarakatan.

Hasil penelitian menyarankan perlu dibuat kebijakan tentangpengoperasian sistem informasi ini kepada pihak-pihak yang terlibat dalampelaksanaan kegiatan; perlu mereviu prosedur pelaporan kegiatan organisasikemasyarakatan; sistem masih berupa prototype yang dikembangkanmenggunakan data kegiatan pembinaan PHBS; kebutuhan diluar sistem aplikasiseperti spesifikasi sistem, perangkat lunak sistem, sumber daya manusia sertabrainware sumber daya manusia perlu juga diperhatikan; serta pemerintah perlumenyediakan teknologi internet agar masyarakat dapat dengan mudah dan murahmengakses sistem informasi ini sebagai salah satu bentuk pertanggungjawabanorganisasi kemasyarakatan kepada masyarakat.

Kata Kunci :Berbasis web, kegiatan organisasi kemasyarakatan, prototyping, sistem informasi.
The problem occurred at the Health Promotion Center is still manuallyCommunity Agencies reporting system, the implementation of details activitiesreport delivered each end of the term, the procedure for submission of reportssubmitted by the inspection and consignee team, monitoring and evaluation doneon the third installment (final) through work visit. This research aims to designweb based information systems for community agencies at Health PromotionCenter of the Ministry of Health Republic of Indonesia.

This research use anoperational research design, through a series of scientific process to identifyproblems and seek solutions found in the system. The problem solving based onprototyping system development. This system can produce various kinds ofreports such as graphics, narration, and tables that can be use for monitoring andevaluation as well as assist in the planning of activities of community agencies.

Results of this research suggest the need of policy regarding operation of theseinformation systems to the parties involved in the implementation activities; needto review the activities of community agencies reporting procedures; the system isstill as prototype that was developed using the PHBS's activities data;requirements beyond of application systems such as system specifications, systemsoftware, human resources and human resources brainware should also be noted;also the government should to provide Internet technology access so peoples caneasily and cheaply to access this information system as a form of communtyagencies responsibility to the public.

Keyword :Web based; community agencies activities; prototyping; information system.
Read More
T-4514
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agus Haryanto; Pembimbing: Pandu Riono; Penguji: Poppy Yuniar, Munaryo
Abstrak: Bervariasinya penerapan SIMPUS IHIS dan e-Health di Kabupaten Bantul membuat laporan SP2TP sebagai keluran dari SIMPUS menjadi terhambat. Dalam penerapan SIMPUS IHIS dan e-Health di Kabupaten Bantul terdapat hambatan-hambatan yang perlu diperhatikan dan ditangani dengan baik agar tidak semakin kompleks. Evaluasi SIMPUS di Kabupaten Bantul dengan menggunakan metodeHOT-fit digunakan untuk mengetahui sejauh mana penerapan dan kendala dalam implementasi. Metode penelitian dengan menggunakan pendekatan penelitian campuran yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Pengumpulan datadilakukan dengan wawancara mendalam, kuesioner, observasi pada Puskesmasdan dokumentasi tertulis kegiatan penerapan SIMPUS IHIS dan e-Health. Hasilpenelitian menunjukkan SIMPUS IHIS dan e-Health sudah digunakan seluruhPuskesmas di Kabupaten Bantul. Faktor organisasi memberikan pengaruhterhadap berjalannya sistem, komitmen Kepala Puskesmas tidak dijabarkan dalambentuk operasional teknis seperti pembentukan tim SIK dan tidak dibuatnya SOPdalam penerapan SIMPUS IHIS dan e-Health.
Kata kunci : IHIS, e-Health, Bantul
The variations in the application of SIMPUS IHIS and e-Health in Bantul detainSP2TP reports as the output of SIMPUS. There are obstacles in the application ofSIMPUS IHIS and e-Health in Bantul that need to be considered and dealt with inorder not to become more complex. The evaluation of SIMPUS in Bantul usingHOT-fit method is used to determine the effectiveness of implementation and theconstraints in implementation. The research uses both qualitative research andquantitative research. Data was collected through in-depth interviews,questionnaires, observation and written documentations on the SIMPUS IHIS ande-Health application. The results shows that SIMPUS IHIS and e-Health havebeen used in all Puskesmas in Bantul. Organizational factors impact the run of thesystem, head of the health center's commitment is not described in technicaloperations such as forming SIK team and SIMPUS IHIS and e-Health SOP is notdetermined.
Keywords : IHIS, e-Health, Bantul
Read More
S-8429
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dyana Santika Sari; Pembimbing: Milla Hedayati; Penguji: Artha Prabawa, Endang Faridah
S-6740
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive