Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 22208 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Firma Oktaviaan; Pembimbing: Lukman Hakim Tarigan; Penguji: Ratna Djuwita, Budi Santoso
S-5384
Depok : FKM UI, 2008
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yuliana Wisna Simarmata; Pembimbing: Lukman Hakim Tarigan; Penguji: Mondastri Korib Sudaryo, AKP. I Nengah Adi Putra
S-5451
Depok : FKM-UI, 2008
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
I Triswanto; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono
S-2974
Depok : FKM-UI, 2002
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Riskina Tri Januarti; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Pembinmbing: Yovsyah, Eulis Wulantari
S-5944
Depok : FKM-UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
R.A. Della Patrisia Pramesti; Pembimbing: Helda; Penguji: Ratna Djuwita, Andri Mursita
Abstrak: latar belakang: prevalensi stunting di provinsi dki jakarta dan beberapa kabupaten/kota di dalamnya masih berada di atas 20% berdasarkan beberapa riset berbeda di tahun 2013, 2015, dan 2016. stunting masih menjadi masalah gizi di wilayah tersebut.
tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita 6-59 bulan di provinsi dki jakarta tahun 2016.
metode: penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional ini menggunakan data sekunder yaitu data pemantauan status gizi 2016. penelitian ini menggunakan sampel sejumlah 1562 balita untuk menganalisis 10 faktor risiko stunting.
hasil: penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi stunting dalam penelitian ini sebesar 21.1%. hasil analisis menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan secara bermakna dengan kejadian stunting diantaranya adalah usia balita (por = 1.62, 95% ci = 1.23-2.12), jumlah balita dalam rumah tangga (por = 3.24, 95% ci = 1.08-9.71), dan pendidikan ibu (por = 1.52, 95% ci = 1.18-1.95).
kesimpulan: prevalensi stunting di provinsi dki jakarta dalam penelitian ini masih diatas 20% dan hanya ada tiga faktor risiko yang memiliki hubungan signifikan secara statistik dengan kejadian stunting.
kata kunci : stunting, gizi, balita.
Read More
S-9604
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nova Lestari; Pembimbing: Bambang Sutrisna; Penguji: Yovsyah; Shirley Ivonne Moningkey
T-3588
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Endang Widuri Wulandari; Pembimbing: Sudarto Ronoatmodjo; Penguji: Helda, Ngabila Salama, Muhammad Ikhsan Mokoagow
Abstrak: Pendahuluan: Komorbid Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu faktor risiko kematian pada kasus konfirmasi Coronavirus Diseases (COVID-19). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan komorbid DM dengan kematian pada kasus konfirmasi COVID-19 di DKI Jakarta, periode Maret-Agustus 2020 setelah dikontrol dengan variabel perancu. Metode: Desain penelitian ini adalah kohort retrospektif. Kriteria inklusi adalah kasus yang terkonfirmasi COVID-19 dengan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dilaporkan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) provinsi DKI Jakarta, dengan variabel yang lengkap. Kriteria eksklusi adalah wanita hamil. Dari total 41.008 kasus dalam laporan COVID-19 dinkes provinsi DKI Jakarta, terdapat 30.641 kasus yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. 1.480 sampel dalam penelitian ini diambil dari semua (740) kasus COVID-19 dengan komorbid DM dan 740 kasus COVID-19 tanpa komorbid DM yang diambil melalui simple random sampling dari 29.901 kasus COVID-19 tanpa komorbid DM. Data analisis menggunakan regresi cox proporsional hazard. Hasil penelitian menunjukkan besar hubungan kasar komorbid DM dengan kejadian kematian pada kasus COVID-19 Crude Hazard Ratio (CHR) 7,4 (95% CI 4,5-12,3, nilai p < 0,001). Besar hubungan komorbid DM dengan kejadian kematian pada kasus COVID-19 setelah dikontrol oleh kovariat (komorbid hipertensi dan kelompok usia (> 50 tahun dan < 50 tahun) adalah Adjusted Hazard Rasio 3,9 (95% CI 2,2-6,8 nilai p <0,001), yang berarti kasus COVID-19 dengan komorbid DM berisiko 3,9 kali untuk mengalami kejadian kematian. Diskusi: Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian lainnya yang menunjukkan komorbid DM meningkatkan risiko kematian COVID-19. Untuk menurunkan kejadian kematian pada kasus COVID-19 dengan komorbid DM, diperlukan strategi pencegahan dan tatalaksana COVID-19 dengan triase dan perhatian khusus untuk tatalaksana cepat dan tepat serta monitoring untuk kasus COVID-19 dengan komorbid DM.
Introduction: Comorbid Diabetes Mellitus (DM) is one of the risk factors for Coronavirus Diseases (COVID-19) mortality. Aim of this study is to determine the association of comorbid diabetes mellitus and COVID-19 mortality among COVID-19 confirmed cases in DKI Jakarta for period March-August 2020, after being controlled with confounding variables. Methode: The study design is a retrospective cohort. The inclusion criteria are confirmed cases of COVID-19 with Polymerase Chain Reaction (PCR) reported to the DKI Jakarta provincial health office, with complete variables. Exclusion criteria is pregnant women. Of the total 41,008 cases in the Jakarta provincial health office's COVID-19 report, there are 30,641 cases that met the inclusion and exclusion criteria. 1,480 samples in this study are taken from all (740) COVID-19 cases with comorbid DM and 740 COVID-19 cases without comorbid DM which are taken through simple random sampling of 29,901 COVID-19 cases without comorbid DM. The data were analyzed using cox proportional hazard regression. The study result indicates that the crude association between DM and mortality among COVID-19 confirmed cases is Crude Hazard Ratio (CHR) 7,4 (95% CI 4,5-12,3, pValue < 0,001). While association between DM and mortality among COVID-19 confirmed cases after being controlled by covariates (hypertensive comorbidities and age groups (> 50 years and < 50 years) is 3.9 (95% CI 2.2- 6.8, p Value <0.001), which means that COVID-19 cases with comorbid DM have a 3.9 times risk of death. Discussion: The results of this study are in line with other studies that indicate DM co- morbidities increase the risk of death from COVID-19. To reduce the incidence of death in COVID-19 cases with comorbid DM, a strategy for preventing and treating COVID- 19 with triage and special attention is needed for rapid and prompt management and monitoring for COVID-19 cases with comorbid DM.
Read More
T-6249
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ridwan Febryanto Syahputra; Pembimbing: Yovsya; Penguji: Ratna Djuwita, Chitra Rasjmi
S-6212
Depok : FKM-UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yudha Asy'ari; Pembimbing: Asri C. Adisasmita; Penguji: Putri Bungsu, Esti Widorini
Abstrak:
Cedera medula spinalis merupakan peristiwa traumatis atau non-traumatis yang dapat mempengaruhi fungsi neurologis baik motorik, sensorik, atau autonom penderitanya. Insiden dan prevalensi cedera medula spinalis meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas manusia. Cedera medula spinalis dapat menyebabkan morbiditas temporer atau permanen, hingga mortalitas. Namun, beberapa studi menunjukkan adanya perbaikan selama masa perawatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang memprediksi perbaikan sensorik dan motorik pada pasien dengan cedera medula spinalis yang di rawat inap RSUP Fatmawati dari tahun 2022 hingga 2024. Desain penelitian yang digunakan adalah kohort retrospektif. Besar sampel yang digunakan adalah 316 sampel berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua variabel yang berhubungan bermakna setelah dilakukan logistik regresi yaitu, penanganan medis (RR= 2.538 95%CI 1.808-3.900; p<0.001) dan lama rawat inap (RR 0.646 95%CI 0.486-0.838; p=0.013). Selain itu, terdapat tiga variabel lain yang bertahan hingga model akhir yaitu status pernikahan, AIS saat masuk, dan komorbid hipertensi. Model menunjukkan kecocokan yang baik (Hosmer-Lemeshow p=0.268) dan kemampuan diskriminasi yang cukup (AUC = 0.710), sehingga layak digunakan untuk memprediksi kemungkinan perbaikan.

Spinal cord injury is a traumatic or non-traumatic event that can affect the neurological function, whether motoric, sensory, or autonomic. The incidence and prevalence of spinal cord injury increase along with increasing human activity. Spinal cord injury can cause temporary or permanent morbidity, even mortality. However, several studies have shown recovery of sensory and motor during the treatment period. This study aimed to identify factors that predict sensory and motor recovery in patients with spinal cord injury who were hospitalized af Fatmawati General Hospital from 2022 to 2024. A retrospective cohort design was employed, involving 316 patients who met the inclusion and exclusion criteria. The results of logistic regression analysis showed two variables significantly associated with sensory and motor recovery: medical intervention (RR= 2.538; 95%CI 1.808-3.900; p<0.001) and length of hospital stay (RR= 0.646; 95%CI 0.486-0.838; p=0.013). additionally, three other variables, marital status, AIS score at admission, and hypertension comorbidity, remained in the final model as non-significant covariate. The model demonstrated a good fit (Hosmer-Lemeshow p=.0.268) and fair discriminative ability (AUC=0.710), indicating its suitability for predicting the likelihood of sensory and motor recovery in SCI patients

Read More
T-7338
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Betty Weri Yolanda Nababan; Pembimbing: Sudarto Ronoatmodjo; Penguji: Mondastri Korib Sudaryo, Siti Nadia Tarmizi, Yovita Hartantri
T-4653
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive