Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 34802 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Ika Khairunnisa; Pembimnbing: Helda; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Rita Damayanti, Wisnu Trianggono, Popy Irawati
Abstrak: World Population Data Sheet tahun 2014 menunjukkan bahwa Indonesia merupakanpendudukan terbanyak sebesar 251 juta. Salah satu faktor penyebabnya adalah tingginyaTFR di Indonesia dengan angka menetap sebesar 2.6%, hal ini masih belum mencapaitarget RPJMN tahun 2015-2019 sebesar 2,3%. Salah satu upaya dalam pengendalianpenduduk dan menurunkan angka kelahiran yaitu dengan penggunaan metodekontrsepsi jangka panjang yang dinilai efektif dan efesian bagi wanita usia subur. DiIndonesia cakupan penggunaan MKJP masih rendah sebesar 10,2% sedangkan di NTBsebesar 11,3%, angka tersebut masih di bawah target BKKBN tahun 2016 tentangpencapaian penggunaan MKJP sebesar 21,1%. Kurangnya pemakaian kontrasepsijangka panjang ini dikarenakan berbagai macam faktor diantaranya kurangnyadukungan suami. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan dukungan suami denganpenggunaan MKJP di Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitiankuantitatif desain cross sectional menggunakan data sekunder endline survey ImprovingContraceptive Method Mix (ICMM) diselenggarakan oleh Jhon Hopskins University(JHU-CCP) bekerjasama dengan Yayasan Cipta Cara Padu (YCCP), Pusat PenelitianKesehatan Universitas Indonesia, Kementerian Kesehatan RI dan BKKBN di 6Kabupaten Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016 dengan besar sampel 4.822orang. Hasil analisis bivariat pada penelitian ini menyebutkan tidak terdapat hubunganbermakna menurut statistik antara dukungan suami dengan penggunaan MKJPberdasarkan nilai uji statistik (p value = 0,135 POR = 1,14 CI 95% = 0,96-1,35).Diskusi dan pengambilan keputusan yang dilakukan suami terhadap WUS dalampenggunaan alat kontrasepsi, secara keseluruhan belum berkontribusi dalam pemilihanmetode atau jenis alat kontrasepsi yang efektif dan efesien yaitu MKJP sehingga lebihtingginya penggunaan Non-MKJP di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Hasil uji regresilogistik menunjukkan dukungan suami berhubungan dengan penggunaan MKJP setelahdikontrol oleh pendidikan (POR = 1,37), pengetahuan (POR= 7,04) dan adanya interaksiantara dukungan suami dengan keterpaparan informasi media dengan POR = 3,99.Sehingga, WUS dengan adanya dukungan suami dan keterpaparan media memilikipeluang 3,99 kali untuk berdiskusi dengan suami menggunakan MKJP dibandingdengan WUS yang tidak ada dukungan suami dan tidak terpapar media.Kata kunci:Dukungan Suami, Metode Kontrasepsi Jangka Panjang, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
World Population Data Sheet 2014 shows that Indonesia is the most occupied by 251million. One factor is the high TFR in Indonesia with a fixed rate of 2.6%, it still has notreached the target RPJMN 2015-2019 of 2.3%. One of the efforts in controlling thepopulation and reducing the birth rate is the use of long-term contraceptive methods thatare considered effective and efficient for women of childbearing age. In Indonesia thecoverage of MKJP is still low at 10.2% while in NTB it is 11.3%, the figure is stillbelow the target of BKKBN 2016 about the achievement of MKJP of 21.1%. Lack oflong-term use of contraception is due to various factors including lack of husbandsupport. The purpose of this study to analyze the relationship of support of the husbandwith the use of MKJP in West Nusa Tenggara. This research uses cross sectional designquantitative research type using secondary data of endline survey ImprovingContraceptive Method Mix (ICMM) organized by Jhon Hopskins University (JHU-CCP) in cooperation with Yayasan Cipta Cara Padu (YCCP), Health Research CenterUniversity of Indonesia, Ministry of Health and BKKBN in 6 districts of West NusaTenggara Province in 2016 with a sample size of 4,822 people. The result of bivariateanalysis in this study mentioned that there was no statistically significant relationshipbetween husband support and MKJP use based on statistical test value (p value = 0,135POR = 1,14 CI 95% = 0,96-1,35). Discussion and decision-making by husbands againstWUS in the use of contraceptives, as a whole, has not contributed to the selection ofeffective or efficient method of contraceptive methods, ie MKJP so that the higher useof Non-MKJP in West Nusa Tenggara Province. The result of logistic regression testshowed that husband support was related to the use of MKJP after controlled byeducation (POR = 1.37), knowledge (POR = 7.04) and the interaction between husbandsupport and media information exposure with POR = 3.99. Thus, WUS with the supportof husbands and media exposure has a chance 3.99 times to discuss with the husbandusing MKJP compared with WUS that no husband support and not exposed to themedia.
Read More
T-5111
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Surotul Ilmiyah; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Ede Surya Darmawan, Iwan Ariawan, Priyono, Dini Haryati
Abstrak: ABSTRAK Indonesia pernah berhasil mengendalikan laju pertumbuhan penduduk melalui program KB, namun angka Total Fertility Rate (TFR) masih stagnan, bahkan tinggi dibanding negara ASEAN. Metode Kontrasepsi jangka panjang (MKJP) adalah metode efektif yang disarankan pemerintah untuk menunda, memberi jarak kehamilan. Nusa Tenggara Barat merupakan provinsi dengan angka TFR cukup tinggi, Contraceptive Prevalence Rate (CPR) rendah dan penggunaan KB MKJP rendah. Desentralisasi seharusnya memperkuat dukungan kelembagaan untuk KB di tingkat desa. John Hopskin University melalui Pusat Penelitian Kesehatan UI dan Yayasan Cipta Cara Padu (YCCP) telah melakukan inisiasi advokasi UU Desa Nomor 6/2014 untuk kepentingan program KB. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan pemanfaatan alokasi dana desa untuk promosi MKJP dengan penggunaan MKJP di Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional menggunakan analisis bivariat chi square dan alanisis multivariat menggunakan analisis multilevel dengan level 1 individu dan level dua desa dengan data sekunder endline survey Improving Contraceptive Method Mix Project (ICMM) yang diadakan John Hopskin University bekerjasama dengan Yayasan Cipta Cara Padu (YCCP) dan Pusat Penelitian Kesehatan UI tahun 2016. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh alokasi dana desa untuk meningkatkan penggunaan MKJP dengan nilai P sebesar 0,041, dan MOR sebesar MOR 1,162 artinya desa yang memiliki alokasi dana desa untuk promosi MKJP 1,162 kali lebih besar kecenderungan dalam meningkatkan jumlah akseptor pengguna MKJP di desa tersebut dibandingkan dengan desa yang tidak memiliki alokasi dana desa untuk promosi MKJP. Selain itu variabel lain yang berengaruh signifikan yaitu kebijakan KB di desa, kelembagaan KB desa, pengetahuan setelah dikontrol variabel pendidikan, usia,statsu ekonomi, biaya pelayanan KB, biaya transportasi. Rekomendasi penelitian ini, perlu ada intervensi advokasi kesehatan level desa di berbagai daerah dengan mengalokasikan dana desa diatas Rp.7.500.000,- untuk penguatan program keluarga berencana mendukung pemakaian MKJP. Hambatan akses dalam penggunaan KB MKJP ini dapat diatasi dengan penggunaan dana selain untuk kegiatan penggerakan penyuluhan, konseling, juga dapat digunakan untuk transport akseptor, dan transport kader yang mengantar akseptor ke fasilitas kesehatan. Kata kunci: pembangunan desa, dana desa, advokasi, MKJP, KB ABSTRACT Name : Surotul Ilmiyah Department : Public Health, Health Promotion Title : "Utilization of village funds allocation for family planning promotion with uptake Long Acting and Permanent Method (LAPM) in West Nusa Tenggara Province , Indonesia Advisor : Dr. Dra. Rita Damayanti, M.SPH Indonesia has managed to control the rate of population growth through family planning programs, but the Total Fertility Rate (TFR) is still stagnant, even higher than ASEAN countries. LAPM is an effective method and be a government recommendation for spacing and limitting, distinguish pregnancy. West Nusa Tenggara is high TFR province, low Contraceptive Prevalence Rate (CPR) and low LAPM. Decentralization should strengthen institutional support for family planning at the village level. John Hopskin University through the Center for Health Research Universitas Indonesia and Yayasan Cipta Cara Padu (YCCP) has initiated advocacy of Village Law No. 6/2014 for the interest of family planning (FP) programs. This study aims to examine the relationship between utilization of village fund allocation for LAPM promotion with uptake of LAPM in West Nusa Tenggara. This research was conducted by cross sectional design using bivariate analysis (chi square) and multivariate analysis using multilevel regresi logistic with level 1 (individual) and level two (village) with secondary data endline survey Improving Contraceptive Method Mix Project (ICMM) held by John Hopskin University in collaboration with Yayasan Cipta Cara Padu (YCCP) and Center for Health Research UI in 2016. The results show that there is influence of village fund allocation to increase the use of MKJP with P value of 0.041, and OR of OR 1,162 means that village that has a village funds allocation for promotion of LAPM, 1.162 times greater increased uptake LAPM acceptors in villages compared to villages with no allocation. In addition, variables that significantly influence LAPM uptake were village fund allocation for promoting LAPM, family planning policy in the village, FP village team, knowledge after adjusted by education, age, economic statistics, cost of family planning services, transportation costs. Recommendation of this research, there should be village-level health advocacy intervention in various regions by allocating village fund above Rp.7.500.000, and creating district working group (DWG) family planning for strengthening of family planning program to support uptake LAPM. Keywords: village development, village fund, advocacy, LAPM, Family Planning
Read More
T-5101
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Reva Mulyati; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Anwar Hassan, Dami
Abstrak: Metode Kontrasepsi Jangka Panjang adalah kontrasepsi yang efektif dan efisienuntuk tujuan pemakaian menjarangkan kelahiran atau mengakhiri kehamilan pada pasanganyang sudah tidak ingin tambah anak lagi. Secara nasional, cara KB yang paling banyakdigunakan adalah suntikan sebesar 34,4%, pil sebesar 13,9%, IUD/AKDR (4,3%), implant(3,5%), sterilisasi wanita (2,3%), dan kondom (0,7%), dan lain-lain. Penggunaan metodekontrasepsi jangka panjang (MKJP) di Puskesmas Kelurahan Cipinang Besar Utara padaTahun 2015 sebesar 34,1% menurun menjadi 21,8% pada tahun 2016. Dalam RPJMN 2010-2014 salah satu strategi dari pelaksanaan program KB adalah meningkatnya penggunaanmetode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) seperti IUD, implan dan sterilisasi.Tujuanpenelitian ini untuk memperoleh informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan denganpenggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) pada WUS di Puskesmas KelurahanCipinang Besar Utara Tahun 2017. Desain penelitian menggunakan cross sectional.Pengambilan sampel dilakukan secara acak atau simple random sampling. Jumlah sampelyang digunakan adalah 110 responden.Uji statistik menggunakan chi square test. Hasilpenelitian didapatkan ada hubungan antara umur ibu (p =0,019dan OR 3,1 ), pengetahuan ibu(p=0,043dan OR 2,5), kelengkapan pelayanan KB (p =0,033dan OR 2,8), jarak ke tempatpelayanan KB (p =0,007dan OR 0,3), dukungan teman sebaya (p =0,002dan OR 0,2) denganpenggunaan MKJP.
Kata kunci : Kontrasepsi; Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP); Wanita Usia Subur.
Long Term Contraceptive Methods (MKJP) are effective and efficient contraceptionfor the purpose of using birth or termination of pregnancy in couples who do not wish to addmore children. Nationally, the most widely used family planning methods were injections of34.4%, pill 13.9%, iud / akdr (4.3%), implants (3.5%), female sterilization (2.3%) , Andcondoms (0.7%), and others. The use of long-term contraceptive method (MKJP) at theCipinang Besar Utara Public Health Center by 2015 by 34.1% decreased to 21.8% in 2016. Inthe RPJMN 2010-2014 one of the strategies of the implementation of family planningprogram is the increasing use of the term contraceptive method Length (MKJP) such as IUD,implant and sterilization. The purpose of this study is to obtain information about factorsrelated to long-term use of contraceptive method (MKJP) in WUS at Cipinang Besar UtaraPublic Health Center in 2017. The study design was cross-sectional. Sampling is donerandomly or simple random sampling. The number of samples used is 110 respondents. Teststatistic using chi square test. The results of the study showed that there was a relationshipbetween maternal age (p = 0.019 and OR 3.1), maternal knowledge (p = 0.043 and OR 2.5),completeness of family planning services (p = 0.033 and OR 2.8) KB (p = 0,007 and OR 0,3),peer support (p = 0,002 and OR 0,2) with the use of MKJP.
Keywords: Contraception; Long Term Contraceptive Method; Women Of Childbearing Age.
Read More
S-9411
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alfiah Rahma; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Laila Fitria, Sabarinah, Maria Gayatri ; Dini Dachlia
Abstrak:
Indonesia terus mengalami perkembangan yang dinamis. Indonesia merupakan negara ke 4 penduduk terbanyak di dunia yaitu 275 juta jiwa. Keluarga Berencana adalah upaya pengendalian jumlah anak yang dilahirkan, jarak dan umur lahir yang ideal. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) merupakan metode yang dinilai paling efektif mencegah kehamilan. Angka penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) di Indonesia pada tahun 2017 sebesar 13,4%. Provinsi Banten memiliki tingkat kesertaan MKJP terendah sebesar 7,4% diikuti oleh provinsi Aceh 7,7%. Beberapa provinsi juga mengalami penurunan penggunaan MKJP, seperti provinsi riau pada tahun 2017 8,3% sedangkan tahun 2012 sebesar 8,5%, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2017 18,6% pada tahun 2012 21,1%. Media informasi kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran akan suatu penyebab atau topik dengan menyebarkan data dan informasi yang relevan kepada khalayak luas. Penggunaan internet di rumah mencapai 78,18% pada tahun 2020. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan akses media informasi dengan penggunaan metode kontraseosi jangka panjangpada wanita usia subur di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel wanita usia subur berstatus kawin dan menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang yang terpilih menjadi responden dalam SDKI tahun 2017 serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 18.263 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara akses media informasi dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (p value <0,001). Wanita usia subur yang akses media informasi sebanyak 3.188 responden (25,5%) memiliki kemungkinan untuk menggunakan MKJP 1,2 kali (95% CI: 1,1-1,8) lebih tinggi dibandingkan dengan wanita usia subur yang tidak akses media informasi.

Indonesia continues to experience dynamic development. Indonesia is the 4th most populous country in the world, namely 275 million people. Family planning is an effort to control the number of children born, spacing and ideal birth ages. The Long Term Contraceptive Method (MKJP) is the method that is considered the most effective in preventing pregnancy. The rate of use of long-term contraceptive methods (MKJP) in Indonesia in 2017 was 13.4%. Banten province has the lowest MKJP participation rate at 7.4% followed by Aceh province at 7.7%. Several provinces also experienced a decrease in the use of MKJP, such as Riau Province in 2017 8.3% while in 2012 it was 8.5%, Yogyakarta Special Region Province in 2017 18.6% and in 2012 21.1%. Health information media is to increase awareness of a cause or topic by disseminating relevant data and information to a wide audience. Internet use at home reached 78.18% in 2020. The aim of this research was to determine the relationship between access to information media and the use of long-term contraception methods among women of childbearing age in Indonesia. This study used a cross-sectional design with a sample of women of reproductive age who were married and used long-term contraceptive methods who were selected as respondents in the 2017 IDHS and met the inclusion and exclusion criteria of 18,263 respondents. The research results show that there is a relationship between access to information media and the use of long-term contraceptive methods (p value <0.001). Women of childbearing age who had access to information media as many as 3,188 respondents (25.5%) were 1.2 times more likely to use MKJP (95% CI: 1.1-1.8) compared to women of childbearing age who did not have access to information media.
Read More
T-7131
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ema Maratus Sholihah A; Pembimbing: Tris Eryando; Penguji: Iwan Ariawan, Rahma Dewi
S-8844
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maryuni; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Dumilah Ayuningtya, Evi Martha, Flourisa J. Sudrajat, Hasnerita, Hartono
T-4201
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nenda Wulandari Nurzakiah; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Besral, Dadan Erwandi, Rahmadewi, Jusuf Kristianto
Abstrak: Tesis ini membahas hubungan pemeriksaan kesehatan masa nifas dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang dikontrol dengan variabel kovariat yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, daerah tempat tinggal, jumlah anak ideal, pengambilan keputusan dan keterpaparan informasi pada wanita usia subur di Indonesia dengan menganalisis data sekunder SDKI tahun 2017. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan hasil analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian yaitu sebagian besar responden menggunakan KB jenis Non-MKJP yaitu sebesar 78,0%; responden paling banyak melakukan pemeriksaan kesehatan masa nifas pada periode late postpartum; terdapat perbedaan risiko dari variabel usia, keputusan penggunaan KB, status pekerjaan, tingkat pendidikan dan keterpaparan informasi dengan penggunaan jenis KB; tidak terdapat perbedaan risiko dari variabel status ekonomi dan jumlah anak ideal dengan penggunaan jenis KB; pemeriksaan kesehatan masa nifas tidak mempunyai pengaruh terhadap penggunaan jenis KB (nilai-p >0,05). Peningkatan konseling kontrasepsi secara individu sejak awal perlu dilakukan terutama pada masa perencanaan kehamilan hingga masa nifas agar meningkatnya penggunaan MKJP khususnya KB pascasalin sehingga berkurangnya unmetneed dan angka kejadian kehamilan tidak diinginkan
Read More
T-6431
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Juita Ayu Bima Putri; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Yovsyah, Lintje
Abstrak: Selama tahun 2015-2050, setengah dari pertumbuhan penduduk dunia diperkirakan akan terkonsentrasi di sembilan negara salah satunya adalah Indonesia. Pada tahun 2015 persentase penggunaan metode kontrasepsi modern sebesar 58,99%. Sebagian besar PUS peserta KB di Indonesia masih mengandalkan kontrasepsi suntikan (59,57%), sedangkan persentase pengguna MKJP adalah 17,01% (Susenas, 2015). Data Puskesmas Kecamatan Cipayung tahun 2016, proporsi peserta KB aktif yang menggunakan MKJP berjumlah 4.024 (9,3%) PUS. Tujuan penelitian ini diketahuinya gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) pada wanita usia 15-49 tahun di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cipayung tahun 2017. Desain penelitian menggunakan kasus kontrol. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 sampel untuk kelompok kasus (pengguna MKJP) dan 60 sampel untuk kelompok kontrol (pengguna Non MKJP). Uji statistik menggunakan Chi Square test. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara umur, status pekerjaan, jumlah anak hidup, pengetahuan tentang MKJP, sikap terhadap MKJP, biaya pelayanan KB, keterpaparan informasi mengenai MKJP, dukungan tenaga kesehatan terhadap penggunaan MKJP, dukungan suami terhadap penggunaan MKJP, dan pengambilan keputusan ber-KB dengan penggunaan MKJP.
Kata Kunci : Faktor Risiko, Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)

During 2015-2050, half of the world population growth is expected to be concentrated in nine countries, one of which is Indonesia. By 2015 the percentage of modern contraceptive method usage is 58.99%. Most of the couples of reproductive age participants in Indonesia still rely on injectable contraception (59.57%), while the percentage of LTCM users is 17.01% (Susenas, 2015). Data of Puskesmas Kecamatan Cipayung in 2016, the proportion of active family planning participants using LTCM amounted to 4,024 (9.3%). The purpose of this research is to know the overview of factors associated to the use of long-term contraception method (LTCM) in women aged 15-49 years in work area of Puskesmas Kecamatan Cipayung East Jakarta year 2017. The research design use case control. Sampling was done by simple random sampling. The number of samples in this study were 60 samples for case group (LTCM users) and 60 samples for control group (Non LTCM user). Statistical test using Chi Square test. The results of the study showed that there was a relationship between age, occupation status, number of live children, knowledge of LTCM, attitudes toward LTCM, cost of family planning services, exposure of information about LTCM, support of health workers on the use of LTCM, husband support for LTCM use, and family planning decision making with the use of LTCM.
Keywords: Risk Factor, Long Term Contraception Method (LTCM)
Read More
S-9443
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aldia Rizki Anisa; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Tris Eryando, Saripah Yuniar
Abstrak: Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) merupakan metode kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi, reversibel dan berjangka panjang. Namun dengan berbagai kelebihan yang dimiliki, pengguna Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) masih rendah di berbagai wilayah. Padahal pemerintah telah mengeluarkan kebijaksanaan melalui program Jampersal yang didalamnya mengarahkan para peserta Jampersal untuk memakai Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Tujuan penelitian ini ingin mengetahui hubungan pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang dengan keikutsertaan dalam program Jampersal, karakteristik akseptor dan faktor lainnya pada wanita usia subur di wilayah Puskesmas Margajaya Kota Bekasi. Desain penelitian adalah kasus-kontrol berpadanan dengan sampel penelitian 86 akseptor yang terdiri dari 43 kasus dan 43 kontrol. Populasi adalah wanita usia subur (15-49 tahun) yang mulai menjadi akseptor KB baru dari bulan Januari 2012 sampai Mei 2013 yang menetap di wilayah Puskesmas Margajaya. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan bermakna pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dengan jumlah anak hidup, tujuan menggunakan kontrasepsi, pengetahuan dan keterpaparan terhadap sumber informasi atau media massa tentang Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).
 

Long-acting reversible contraception (LARC) is a contraceptive method that has high effectiveness, reversible and long-term. But with many advantages, users Long - Acting Reversible Contraception (LARC) is still low in many areas. Though the government has issued wisdom through Jampersal program that includes directing the participants of Jampersal to use Long-Acting Reversible Contraception (LARC). The purpose of this study wanted to know the relationship between long-acting reversible contraceptive use with participation in the program Jampersal, acceptor characteristics and other factors in women of childbearing age in the health center Margajaya Bekasi. The study design was a case-control study sample corresponds with acceptor 86 consisting of 43 cases and 43 controls. Population is women of childbearing age (15-49 years) who started a new family planning acceptors from January 2012 to May 2013 who settled in the region Margajaya Health Center. The results showed a statistically significant association use Long- Acting Reversible Contraception (LARC) with the number of living children, the purpose of using contraception, knowledge and exposure to mass media sources or information about Long Acting Reversible Contraception (LARC).
Read More
S-7741
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ayuning Aulia; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Evi Martha, Fabiola Tazrina Tazir, Narila Mutia Nasir
Abstrak: Metode kontrasepsi jangka panjang diharapkan dapat menurunkan fertilitas di Indonesia serta menurunkan angka kematian ibu yang masih cukup tinggi. Oleh karena itu, pemerintah membuat Renstra 2015-2019 dan menargetkan capaian persentase peserta KB aktif MKJP tahun 2017 menurut yaitu 21,7%. (BKKBN,2015). Pemakaian kontrasepsi di Kecamatan Semparuk Kabupaten Sambas Kalimantan Barat tahun 2017 masih didominasi oleh pengguna non MKJP yaitu sebesar 94,46 sementara pengguna MKJP hanya 5,44%. Tujuan penulisan ini untuk menganalisis hambatan keikutsertaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang di Kecamatan Semparuk Kabupaten Sambas Kalimantan Barat Tahun 2018. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian menerangkan umur dan dukungan suami tidak ada hubungan dengan keikutsertaaan menggunakan Metode kontrasepsi jangka panjang sedangkan Pendidikan (pvalue=0,039, CI=1,279-30,396, OR=6,234), pengetahuan (p value=0,007, CI= 1,578-13,449, OR=4,577), jumlah anak (p value=0,024, CI=1,263-10,853, OR=3,702), Ketepaparan informasi (pvalue= 0,028, CI=1,226-10,533, OR=3,593), dan Ketersediaan alat kontrasepsi (p value=0,049, CI= 1,090-14,067, OR=3,916) mempengaruhi keikutsertaan menggunakan MKJP. Saran penelitian yaitu untuk BKKBN dapat melakukan pengadaan PLKB yang dalam hal ini sebagai perpanjangan tangan dari BKKBN untuk menyampaikan informasi tentang kontrasepsi dimasyarakat. Dapat melakukan pelatihan untuk PLKB dalam menyempaikan informasi tentang Kontrasepsi agar dapat diterima oleh masyarakat. Untuk PLKB memberikan informasi kepada pasangan usia subur tentang efek samping alat kontrasepsi, cara mengatasi efek samping, waktu dan jadwal KB, dan Cara menggunakan/ pemasangan alat/cara KB. Informasi tersebut dapat disampaikan melalui acara/kegiatan dimasyarakat. Untuk Penelitian Selanjutnya melakukan penelitian secara kualitatif tentang keikutsertaan MKJP agar bisa mengetahui lebih mendalam tentang alasan ketidakikutsertaan MKJP. Variabelnya dapat ditambah dengan efek samping kontrasepsi yang digunakan, jumlah anak yang diinginkan, kompetensi bidan dalam pemasangan MKJP dan lain sebagainya
Read More
T-5512
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive