Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 29103 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Sri Yuwanti; Pembimbing: Hafizurrachman
B-335
Depok : FKM UI, 1998
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Etti Rohetti Gunawan; Pembimbing: Hafizurrachman
B-330
Depok : FKM UI, 1998
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ni Putu Juwanita Dewi; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Sandi Iljanto, Bihantoro, Yanyan Rusyandi
Abstrak: Rumah sakit sebagai tempat bekerja yang memiliki risiko tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan sumber daya manusia rumah sakit sehingga kesehatan pegawai rumah sakit perlu menjadi perhatian. Dengan terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit maka RSUD R. Syamsudin, SH. Kota Sukabumi telah mengimplementasikan kebijakan kesehatan kerja untuk pegawai rumah sakit dengan diterbitkannya Keputusan Direktur Nomor 88 Tahun 2017 tentang Panduan Pelayanan Kesehatan Kerja di RSUD R. Syamsudin,SH dan menyelenggarakan kegiatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk pegawai rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mendalam mengenai Analisis Implementasi Kebijakan terkait Kesehatan Kerja Pegawai di RSUD R. Syamsudin, SH. Kota Sukabumi Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Rapid Assesment Procedure (RAP), pengumpulan data dengan melalui wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Penelitian ini menggunakan kerangka teori dari Van Meter dan Van Horn yang terdiri dari enam variabel yaitu standar dan tujuan kebijakan, sumber daya, karakterikstik badan pelaksana, komunikasi antar organisasi, disposisi pelaksana dan dukungan lingkungan sosial ekonomi dan politik. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa terdapat beberapa kendala berdasarkan enam variabel dari teori van meter dan van horn sehingga implementasi kebijakan kesehatan kerja pegawai di RSUD R. Syamsudin, SH. Kota Sukabumi belum optimal dilaksanakan. Beberapa saran direkomendasikan pada penelitian ini antara lain melakukan sosialisasi dan monitoring evaluasi secara berkala terhadap implementasi kebijakan kesehatan kerja pegawai di rumah sakit, pemerintah daerah mengalokasikan anggaran khusus untuk kesehatan kerja pegawai, serta membuat mekanisme atau SOP terkait implementasi kebijakan kesehatan kerja untuk pegawai rumah sakit.

Hospitals as workplaces that have a high risk to the safety and health of hospital human resources so that the health of hospital employees need to be a concern. With the issuance of Regulation of the Minister of Health No. 66 of 2016 on Occupational Health and Safety of Hospitals, RSUD R. Syamsudin, SH. Kota Sukabumi has implemented a work health policy for hospital staff with the issuance of Director Decree No. 88 of 2017 on Health Service Guidelines at RSUD R. Syamsudin, SH and conducting promotive, preventive, curative and rehabilitative activities for hospital staff. This study aims to obtain in-depth information on Policy Implementation related to Occupational Health of Employees in RSUD R. Syamsudin, SH. City of Sukabumi Year 2018. This research uses qualitative method with approach Rapid Assessment Procedure (RAP), data collecting by in-depth interview, observation and document review. This study uses the theoretical framework of Van Meter and Van Horn which consists of six variables, namely standard and policy objectives, resources, executing agency characteristics, inter-organizational communication, implementing disposition and support of socioeconomic and political environment. In this research, there are some obstacles based on six variables from van meter and van horn theory so that the implementation of employee health policy in RSUD R. Syamsudin, SH. The city of Sukabumi has not been optimally implemented. Suggestions recommended in this study include socializing and monitoring periodic evaluations of the implementation of health policy of employees in the hospital, local governments allocate special budgets for occupational health to worker, as well as establishing relevant mechanisms or SOPs implementation of occupational health policy for hospital staff.
Read More
T-5301
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indra Kristanto; Pembimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: Kemal N. Siregar, Artha Prabawa, Bahrul Anwar, Yanyan Rusyandi
Abstrak:
Sejak januari 2014 program JKN sudah berjalan. Diharapkan pada tahun ini seluruh masyarakat di Indonesia sudah terlayani oleh program jaminan kesehatan tersebut. Pada kenyataannya banyak rumah sakit walaupun sudah banyak yang menggunakan sistem informasi di rumah sakitnya, tetapi sistem informasi yang berjalan belum dapat menampilkan data dan informasi tentang cashflow rumah sakit, jumlah pasien yang di klaim, jumlah pasien tunda bayar, jumlah pasien tidak layak bayar dan diagnosa pasien yang over cost. Menghadapi kondisi demikian, penelitian ini mengajukan suatu model sistem informasi dasbor yang dapat membantu mengolah dan menampilkan aktifitas pelayanan rumah sakit secara keseluruhan dalam suatu tampilan satu layar (dasbor), menjadi sebuah informasi yang dibutuhkan oleh stakeholder. Dasbor ini diharapkan dapat menjamin cashflow yang sehat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan metode pengembangan sistem prototyping, dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil luaran penelitian ini adalah rancangan sistem informasi dasbor yang mengolah dan menyajikan data/informasi bentuk visualisasi secara ringkas dan mudah di pahami. Disimpulkan bahwa dengan adanya sistem informasi ini, dapat menjadi sarana yang efektif untuk mengukur kinerja rumah sakit. Hasil dari sistem informasi ini digunakan untuk mendukung manajemen rumah sakit terkait dalam proses pengambilan tindakan intervensi dalam upaya efisiensi biaya

Since 2014 the JKN program has been running. In fact Many hospitals are not ready for information system software, and there are also hospitals had been used information systems in their hospitals, but the information system running cannot display data and information about hospital cash flow, the cliams is payed, the pending claims, the claims is not eligible to payed and diagnosis of patients who are over cost. Facing such conditions, this study proposed a dashboard information system model that could help process and display the overall hospital service activities in a one-screen display (dashboard), becoming an information needed by stakeholders. This dashboard is expected to guarantee healthy cash flow. The method used in this research was a qualitative method by using the prototyping system. The result of this research is the dashboard information system design that processes and presents data in the form of visualization in a concise and easy to understand way. The results of this information system are used to support the management of the relevant hospitals in the process of taking interventions in an effort to reduce costs.

Read More
T-5972
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yuliati Amperaningsih; Pembimbing: Hendrik M. Taurany
S-1255
Depok : FKM UI, 1998
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kurnia Chandra; Pembimbing: Hasbullah Thabrany
S-1345
Depok : FKM UI, 1998
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Chodidjah Alie; Pembimbing: Anwar Hasan; Penguji: Wachyu Sulistyadi, Dian Ayubi, Ahmad Husni, Wibisono Wijono
Abstrak:

Kepuasan pasien adalah salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan di rumah sakit. Kepuasan pasien yang rendah menggambarkan ketidak-sesuaian persepsi antara pasien dan penyedia layanan. Keadaan ini dapat mendatangkan image yang kurang baik terhadap suatu tempat pelayanan kesehatan, khususnya milik pemerintah yang selama ini sering dianggap berkualitas rendah. Penelitian ini bertujuan mcmperoleh gambaran tentang tingkat kepuasan pasien di ruang rawat Inap RSU Raden Mattaher Jambi sesuai dengan karakteristik dan kelas perawatan pasien terhadap pelayanan rawat Inap. Pengukuran tingkat kepuasan dilakukan terhadap 100 responden dari berbagai tingkatan kelas dan ruang perawatan melalui pengisian kuesioner secara self administered. Jenis penelitian adalah cross sectional. Menggunakan data primer dengan analisa univariat, bivariat, multivariat dan tingkat kesesuaian antara harapan dan kenyataan tentang pelayanan yang diterima pasien di ruang rawat Inap yang tergambar dalam importance performance analysis. Hasil penelitian menunjukkan proporsi pasien yang puas terhadap pelayanan rawat Inap sebesar 67% dan yang tidak puas 33%. Dari aspek pelayanan rawat Inap, proporsi pasien yang puas terhadap pelayanan dokter 49%, pelayanan perawat 47%, pelayanan makanan/menu 28%, fasilitas perawatan 06% dan lingkungan perawatan 41%. Karakteristik pasien yang mempunyai hubungan signifikan (p 0,030) dan mempunyai pengaruh yang dominan (p=0,015 dan p-wa1d 0,019) dengan tingkat kepuasan pasien adalah pekerjaan. Rata-rata harapan pasien adalah 3,43 dan rata-rata kenyataan yang diterima pasien adalah 2,98 dengan tingkat kesesuaian 86,88%. Belum ditemukan faktor-faktor yang menjadi prioritas utama (kuadran A) yang menjadi kelemahan dalam pelayanan rawat Inap di RSU Raden Mattaher Jambi dan terdapat 9 faktor yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan keberadaannya (kuadran B) sebagai kekuatan yang dimiliki rumah sakit. Hasil diatas menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat Inap di RSU Raden Mattaher Jambi masih rendah. Penulis menyarankan kepada pihak RSU Raden Mattaher Jambi untuk melakukan pemantauan dan evaluasi tingkat kepuasan pasien secara kontinyu melalui kotak saran dan survei kepuasan pasien setiap 1-3 bulan. Melakukan pelatihan manajemen pelayanan rawat inap secara berkesinambungan bagi pelaksana pelayanan, melengkapi fasilitas perawatan seperti pengadaan bel pada setiap kamar perawatan dan memberikan lingkungan perawatan yang tenang, aman, nyaman serta terhindar dari segala kebisingan, mencari dana untuk memenuhi fasilitas dan lingkungan perawatan sesuai kebutuhan pasien.


 

Analysis of Patient Satisfaction Level at Inpatient Ward of Raden Mattaher Jambi General Hospital in 2002Patient satisfaction is one of indicators to measure the quality of service in hospital. The low of patient satisfaction describes the inappropriateness perception between patient and service provider. This condition can invite bad image to a place where provide health service, especially to State Owned Enterprises, where presently considered having low quality. The objective of this study is be obtain the description of patient satisfaction level at inpatient ward of Raden Mattaher Jambi General Hospital, based on characteristic and class of inpatient service. The measurement of satisfaction level was conducted to 100 subjects of variety classes and wards through self-administered questionnaire with cross sectional design. The result of study showed that proportion of patient that satisfied to inpatient ward service was 67% and unsatisfied was 33%. When it seen from inpatient service aspect, the proportion of patient that satisfied to doctor service was 49%, nursing service 47%, menu service 28%, care facility 06% and care environment 41%. Characteristic of patient that having significant relationship (p=0,030) and influence that dominant (p=0,015 and p-ward=0,019) with patient satisfaction level was occupation. The average of patient wish was 3,43 and average fact that accepted by patient was 2,92 with the appropriateness level were 86,88. It has not found yet the factors that become main priority (quadrant A), which become weakness in patient service at Raden Mattaher Jambi General Hospital. There also nine factors that should be maintained and improved its availability (quadrant B) as power that owned by hospital. The above result shows that patient satisfaction level to inpatient service at Raden Mattaher Jambi General Hospital as still lower. It is recommended to Raden Mattaher Jambi General Hospital to do controlling and evaluation on patient satisfaction level continually through suggestion box and survey on patient' satisfaction every 1-3 month. Training quality management of care in patient continuously for service provider, supply facility like bell in every patient's room, and create environment caring in silent, safety, comfort and free of noising and looking relief fund for complete with facility and environment caring according to patient's necessaries.

Read More
T-1244
Depok : FKM UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
T-2024
Depok : FKM-UI, 2004
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Deden Herlan Suangsa; Pembimbing: Indang Trihandini; Penguji: Artha Prabawa, Rico Kurniawan, Bahrul Anwar, Yanyan Rusyandi
Abstrak: Pelayanan medis di rumah sakit sangat penting dalam menjamin keselamatan pasien, dan salah satunya yaitu pelayanan kefarmasian, khususnya pelayanan informasi obat (PIO). PIO berfungsi mengidentifikasi obat yang harus diwaspadai (high-alert medication) serta obat berisiko tinggi sebagai penyebab Reaksi Obat yang Tidak Diinginkan (ROTD). Saat ini, fungsi PIO dijalankan secara manual hingga memakan waktu cukup lama dan sering terjadi kesalahan manusia, berupa tidak terdeteksinya risiko reaksi obat. Penelitian ini akan membangun model sistem notifikasi interaksi obat yang bersifat otomatis bagi petugas farmasi, sehingga petugas dapat segera mengedukasi pasien atau keluarga. Penelitian dilaksanakan di RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi. Pengumpulan data dan informasi untuk studi awal melalui Focus Group Discussion (FGD). Wawancara mendalam dengan apoteker, asisten apoteker, staf promosi kesehatan rumah sakit, dan programer rumah sakit merupakan pendalaman dari hasil Focus Group Discussion (FGD). Analisis sistem yang dilakukan berdasarkan wawancara menjadi dasar perancangan sistem dengan pendekatan pengembangan sistem yaitu menggunakan metode prototyping sampai tahap pemodelan. Cara pencarian obat di RSUD R. Syamsudin, SH masih berorientasi manual, seperti keterangan interaksi obat dengan obat lain sehingga tidak terintegrasi dalam sebuah sistem, dan edukasi yang diberikan masih sebatas edukasi penggunaan obat secara umum. Hal ini memiliki resiko keselamatan pasien terkait dengan interaksi obat. Rancangan logik sistem notifikasi interaksi obat yang berfungsi sebagai pengingat kepada petugas farmasi pada saat input resep obat memerlukan sistem yang terintegrasi, sehingga pasien tersebut akan diberikan edukasi yang lebih tepat. Sistem ini dapat memberikan kemudahan untuk mengakses informasi, efisiensi waktu, menyimpan data lebih banyak dengan ruang penyimpanan yang kecil. Secara teoritis disain dapat memberikan solusi yang efisien dan efektif dalam mengidentifikasi obat yang harus diwaspadai yang diberikan kepada pasien, dengan terintegrasi pada sistem notifikasi interaksi obat rumah sakit. Hasil penelitian dari 53 pasien lansia yang dirawat ditemukan 125 jenis obat yang digunakan selama pasien dirawat dan ditemukan sebanyak 141 interaksi dalam basis data prototipe sistem notifikasi interaksi obat dengan obat, sedangkan data yang ditemukan oleh apoteker 1 sebanyak 13 interaksi dan 34 interaksi ditemukan oleh apoteker 2. Dapat disimpulkan bahwa basis data prototipe sistem notifikasi interaksi obat dengan obat bisa menemukan interaksi obat lebih banyak dan dapat memberikan peringatan kepada apoteker lebih cepat
Patient safey is fundamental to delivering quality essensial health services in hospital, and one of them is pharmaceutical services, specifically pharmacy information services (PIO). PIO has the function of identifying drugs to watch out for (high alert drugs) as well as high-risk drugs that cause unwanted drug reactions (ROTD). The PIO function has been carried out manually so that it takes a long time and human errors often occur, in the form of undetectable risks from drug reactions. This research will build an automatic drug interaction notification system model for pharmaceutical staff, so they can immediately educate patients or families. The study was conducted at the RSUD R. Syamsudin, SH Sukabumi City. Data and information collection for the initial study through Focus Group Discussion (FGD). In-depth interviews with pharmacists, pharmacist assistants, hospital health promotion staff, and hospital programmers deepened the results of Focus Group Discussions (FGD). System analysis conducted based on interviews is the basis of system design with a system development approach using prototype methods to the modeling stage. Searching drugs information in the RSUD R. Syamsudin, SH is still oriented manually, such as information about drug interactions with other drugs. Due it is not integrated in a system, so the education provided is still limited to education on drug use in general. This has a patient safety risk associated with drug interactions. The logic design of the drug interaction notification system that serves as a reminder to pharmaceutical staff when entering prescription drugs requires an integrated system, so patients will be given more appropriate education. This system can provide easy access to information, save time, save more data with less storage space. Theoretically the design can provide efficient and effective solutions in identifying drugs that must be considered to be given to patients, by integrating them into the hospital drug interaction notification system. The results of the study of 53 treated elderly patients found that 125 types of drugs were used during the patient's treatment and 141 interactions were found in the prototype database of the drug-drug interaction notification system, while the data found by pharmacist 1 were 13 interactions and 34 interactions were found by pharmacist 2 It can be concluded that the prototype database for drug-drug interaction notification systems can find more drug interactions and can alert pharmacists more quickly
Read More
T-6083
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Henni Djuhaeni; Pembimbing: Suprijanto Rijadi
B-06
Depok : FKM UI, 1991
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive