Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 38094 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Vivi Lailatul Rohmah; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Cristian Toddy Patinggil Naibaho
Abstrak: Pada tahun 2017, konstruksi merupakan penyumbang angka kecelakaan kerja terbanyak yaitu sebanyak 32%, oleh karena itu penerapan K3 menjadi sangat penting. Penelitian ini membahas tentang analisis pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di proyek Tamansari Iswara Apartement Bekasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penerapan K3 serta faktor yang terkait berdasarkan fungsi manajemen K3 (safety planning, safety organizing, safety leading, dan safety controlling). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dilakukan dengan metode observasi, wawancara semi terstruktur, serta telaah dokumen perusahaan. Hasil penelitian di dapatkan bahwa secara umum di proyek ini fungsi manajemen K3 sudah ada, namun secara spesifik masih banyak sub fungsi manajemen K3 yang belum sesuai dan memerlukan perbaikan. Secara rinci, 3 dari 6 sub fungsi safety planning masih belum sesuai (safety forecasting, safety programming, dan safety budgeting), 5 dari 6 sub fungsi safety organizing menunjukkan masih adanya kurang sesuaian (integrating safety,creating safety relationships, safety authority, safety responsibilities, dan safety accountability), 2 dari 5 sub fungsi safety leading belum sesuai (making safety decisions dan safety communication), dan untuk sub fungsi safety controlling secara umum sudah sesuai. Diharapkan pihak manajemen proyek dapat menerapkan semua fungsi manajemen K3 dan memperbaiki beberapa hal yang belum sesuai. Kata Kunci: pengelolaan K3, proyek konstruksi, fungsi manajemen K3 In 2017, construction accounted for the highest number of occupational accidents of 32%, therefore the application of OSH becomes very important. This study discussed the analysis of health and safety (OSH) management in Tamansari Iswara Apartement Bekasi project. The purposed of this study was to analyze the application of OSH consist of safety planning, safety organizing, safety leading, and safety controlling. This research was a descriptive research with qualitative approach, conducted by observation method, semi structured interview, and study of company document. It was found that in general the OSH management functions was already exist, however they were some OSH management functions that have not been that need to be improve. In detail, 3 of the 6 sub-functions of safety planning (safety forecasting, safety programming, and safety budgeting), 5 of the 6 sub-function of safety organizing (integrating safety, creating safety relationships, safety authority, safety responsibilities, and safety accountability), 2 of the 5 sub-functions of safety leading (making safety decisions and safety communication) were still insufficient, and the other hand all element of safety controlling has been implemented appropriately. Keywords: OSH management, construction project, OSH management function
Read More
S-9778
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Imania Al-Faiza Nurfigni; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Auliah Rahmi
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran penerapan manajemen K3 terhadap kepatuhan keselamatan pekerja di proyek konstruksi PT.XYZ. Variabel dependen penelitian ini adalah kepatuhan keselamatan pekerja, sedangkan variabel independennya adalah aspek penerapan manajemen K3 (kepemiminan manajemen, partisipasi pekerja, identifikasi dan penilaian bahaya, pencegahan dan pengendalian bahaya, pendidikan dan pelatihan, evaluasi dan perbaikan program, serta komunikasi dan koordinasi pekerja). Penelitian ini merupakan penelitiana dengan desain studi cross sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan April sampai Juli 2021 dengan metode pengisian kuesioner, wawancara dan observasi lapangan. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Penelitian ini melibatkan 163 pekerja lapangan. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang paling memenuhi dalam penerapan manajemen K3 adalah variabel partisipasi pekerja, dan yang paling tidak memenuhi adalah variabel pendidikan dan pelatihan, serta kepatuhan keselamatan pekerja di proyek konstruksi PT.XYZ dikategorikan patuh. Terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan dan pelatihan (p = 0,026) dengan kepatuhan keselamatan pekerja, sedangkan kepemimpinan manajemen, partisipasi pekerja, identifikasi dan penilaian bahaya, pencegahan dan pengendalian bahaya, evaluasi dan perbaikan program, komunikasi dan koordinasi pekerja tidak memiliki hubungan signifikan dengan kepatuhan keselamatan pekerja.
Read More
S-10797
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Vena Adrianti Ningrum; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Auliah Rahmi
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran penerapan manajemen K3 dan kepatuhan keselamatan pekerja pada pekerja harian di Proyek X. Variabel dependen dari penelitian ini merupakan kepatuhan keselamatan pekerja. Untuk variabel independen dari penelitian ini adalah penerapan manajemen K3 yang dilihat berdasarkan 7 aspek, yaitu kepemimpinan manajemen, partisipasi pekerja, identifikasi dan penilaian bahaya, pencegahan dan pengendalian bahaya, pendidikan dan pelatihan, evaluasi dan perbaikan program, serta koordinasi dan komunikasi. Desain penelitian cross sectional dengan metode penelitian deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner, wawancara, dan observasi lapangan kepada 105 orang pekerja harian di Proyek X pada bulan Juni-Juli 2021. Analisis yang dilakukan adalah univariat menggunakan SPSS.
Read More
S-10668
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hana Fajrianti; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Abdul Kadir, Ferry Hermawan, Kusumo Drajad Sutjahjo
Abstrak:
Biaya Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) merupakan elemen penting dalam memastikan keselamatan kerja pada proyek konstruksi sipil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya SMKK berdasarkan Work Breakdown Structure (WBS), mengevaluasi alokasi biaya SMKK pada proyek konstruksi sipil, dan mengidentifikasi hubungan antara biaya SMKK dengan kejadian kecelakaan kerja. Penelitian dilakukan pada satu proyek bendungan dengan perhitungan ulang biaya berdasarkan WBS dan 20 proyek konstruksi sipil (gedung bertingkat, bendungan & irigasi, jalan & jembatan) tahun 2020–2023. Data dianalisis melalui dokumen proyek dan validasi oleh lima pakar keselamatan konstruksi menggunakan metode diskusi terfokus untuk memastikan relevansi identifikasi, pengendalian risiko, dan alokasi biaya sesuai Permen PUPR No. 8 Tahun 2023. Uji statistik Spearman digunakan untuk mengkaji hubungan biaya SMKK dan kecelakaan kerja. Hasil menunjukkan bahwa pendekatan berbasis WBS memungkinkan identifikasi kebutuhan spesifik dan alokasi biaya yang lebih akurat. Personel keselamatan mencatat alokasi terbesar (24,61%), sedangkan asuransi memiliki alokasi terkecil (0%). Rasio biaya SMKK per Rp1 miliar lebih proporsional dibandingkan persentase terhadap nilai kontrak, terutama untuk proyek besar. Korelasi antara biaya SMKK dan kecelakaan kerja tidak signifikan (p>0,05), tetapi proyek dengan alokasi SMKK lebih tinggi menunjukkan penurunan kecelakaan serius. Penelitian ini merekomendasikan pengaturan berbasis rasio biaya SMKK, prioritas pada pelatihan keselamatan, dan evaluasi cost-benefit penerapan SMKK dalam proyek konstruksi.

The cost of Construction Safety Management Systems (SMKK) is a critical element in ensuring workplace safety in civil construction projects. This study aims to analyze SMKK costs based on the Work Breakdown Structure (WBS), evaluate the allocation of SMKK costs in civil construction projects, and identify the relationship between SMKK costs and workplace accidents. The research was conducted on one dam project with a recalculation of costs based on WBS and 20 civil construction projects (high-rise buildings, dams & irrigation, roads & bridges) from 2020–2023. Data were analyzed through project documents and validated by five construction safety experts using a focused group discussion method to ensure the relevance of risk identification, risk control, and cost allocation in accordance with Permen PUPR No. 8 of 2023. Spearman’s statistical test was used to examine the relationship between SMKK costs and workplace accidents. The results show that the WBS-based approach enables the identification of specific needs and more accurate cost allocation. Safety personnel recorded the largest allocation (24.61%), while insurance had the smallest allocation (0%). The SMKK cost ratio per IDR 1 billion was found to be more proportional compared to a percentage of the contract value, especially for large-scale projects. The correlation between SMKK costs and workplace accidents was not statistically significant (p>0.05), but projects with higher SMKK allocations showed a reduction in serious accidents. This study recommends regulation based on SMKK cost ratios, prioritization of safety training, and a cost-benefit evaluation of SMKK implementation in construction projects.
Read More
T-7226
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sarah Safira; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Mila Tejamaya, Laksita Ri Hastiti, Lorencius Kukuh Prabowo, Mohammad Rifky Rosadi
Abstrak: Proyek konstruksi gedung wajib memiliki SMK3 dikarenakan memiliki tingkat risiko yang tinggi sehingga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 66/SE/M/2015 tentang Biaya Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum. Tujuan studi ini yaitu untuk melihat gambaran rincian kegiatan penyelenggaraan SMK3 sesuai dengan surat edaran tersebut pada proyek konstruksi gedung. Desain penelitian ini adalah analisis deskriptif dan unit analisisnya adalah proyek konstruksi gedung di Jabodetabek yang dimulai pada tahun 2016-2019 sebanyak 15 proyek. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang disusun berdasarkan SE Menteri PUPR Nomor 66/SE/M/2015, kemudian disebarkan kepada responden menggunakan teknik purposive sampling. Semua proyek yang menjadi unit analisis penelitian ini telah mengalokasikan biaya K3 sesuai Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 66/SE/M/2015. Komponen dengan rata-rata alokasi biaya tertinggi adalah komponen personil K3 (komponen 6) dan yang terendah adalah komponen penyiapan RK3K (komponen 1). Masing-masing tren antara biaya K3 dengan FAR, MTR Fat-R dan FR menunjukkan bahwa semakin tinggi biaya K3 maka FAR, MTR, Fat-R dan FR semakin rendah, namun hal tersebut tidak berlaku bagi proyek 5, 11 dan 1. Uji t menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara biaya K3 dengan FAR
Read More
T-6066
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fidia Siamyarwati; Pembimbing: Hendra
S-3288
Depok : FKM-UI, 2003
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sutanto; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Zulkifli Djuanidi, Nungki Agusti
Abstrak: PT. Deraya Air merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang transportasi udara, dimana dalam setiap proses produksi mempunyai risiko kecelakaan kerja cukup tinggi. Pekerjaan di Hangar/shelter ini digunakan untukmelakukan perawatan pesawat dengan skala tertentu sesuai dengan aturan yangtelah ditetapkan peruntukannya, tidak terlepas dari kondisi keadaan tersebutdiatas.Persepsi karyawan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja perlu terusdi budayakan untuk menghadapi kemajuan teknologi dan peralatan.Untuk mengetahui gambaran persepsi karyawan terhadap penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang bekerja di hangar/shelter PT.Deraya Air Jakarta, maka dilaksanakan penelitian kuantitatif yang bersifatdeskriptif, yang dibatasi pada pekerja yang bekerja di hangar/shelter PT. DerayaAir Jakarta Tahun 2012 dengan jumlah sampel adalah seluruh populasi yang adasebanyak 58 orang. Variabel K3 yang akan diteliti antara lain : Kebijakan K3,Program Pengendalian Bahaya, Pelatihan K3 dan Alat Pelindung Diri (APD).Dari hasil penelitian diketahui bahwa secara keseluruhan persepsi sebagian besar karyawan PT. Deraya Air yang bekerja dihanggar terhadappenerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan menggunakan 4 varia beladalah baik (74,1%).Dari hasil penelitian ini disarankan kepada pihak manajemen PT. DerayaAir Jakarta untuk meningkatkan pelaksanaan kegiatan monitoring, evaluasi dan sosialisasi serta pelatihan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) dengan kualitas yang baik danmeningkatkan kinerja menuju level dengan standarisasi ISO 9001:2008 maupunOHSAS 18001:2007.Daftar Pustaka : 22 (1984-2012)
PT. Deraya Air is a company engaged in the field of air transport, which in everyproduction process has a high risk of accidents. Work at Hangar / shelter is usedfor the maintenance of aircraft with a certain scale in accordance with theestablished rules of allocation, not the circumstances regardless of the conditionsabove.Employee perceptions about the Occupational Safety and Health needs tocontinue in safety culture to deal with the advent of technology and equipment.To find a picture of employee perceptions of the implementation of OccupationalHealth and Safety working in the hangar / shelter PT. Deraya Air Jakarta, thenconducted a descriptive quantitative research, which is limited to workersemployed in the hangar / shelter PT. Deraya Air Jakarta in 2012 with a sample ofthe entire population there are as many as 58 people. Occupational Health andSafety variables that will be examined include: Policy of Occupational Safety andHealth, Hazard Control Program, Occupational Safety and Health Training andPersonal Protective Equipment (PPE).The survey results revealed that overall perception of most employees of PTDeraya Air at hangar working towards the implementation of Health and Safety atWork by using the 4 variables was good (74.1%).From the results of this study suggested to the management of PT. Deraya AirJakarta to improve the implementation of monitoring, evaluation anddissemination and training on Occupational Health and Safety . Provision ofPersonal Protective Equipment (PPE) with good quality and enhance theperformance to the level of the standards ISO 9001:2008 and OHSAS18001:2007.Bibliography: 22 (1984-2012)
Read More
S-7616
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Azzam Syahid Annasai; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Mufti Wirawan, Nurani Fitri
S-10457
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hendy Marendra; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Hendra, Yuni Kusminanti, Estu Prayogi
T-4200
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lena Kurniawati; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Mila Tejamaya, Doni Hikmat Ramdhan, Waluyo, Ida Rochmawati
T-4040
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive