Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 33237 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Eka Wulan Sari; Pembimbing: Prastuti C. Soewondo; Penguji: Mardiati Nadjib, Atik Nurwahyuni, Indra Maryunif, Ani Ruspitawati
Abstrak: Tesis ini membahas mengenai analisis biaya pemulihan pada NICU RSUD Koja padatahun 2016. Permasalahan yang ada adalah besarnya pengeluaran yang harus ditanggungoleh rumah sakit pada di NICU. Penelitian ini merupakan analisis kualitatif dengan datakuantitatif, analisis kuantitatif yaitu menghitung tingkat pemulihan biaya pelayananNICU RSUD Koja yang terjadi dalam rentang waktu Januari-Desember 2016.metodeyang di gunakan adalah step down dan analisis SWOT.

Dari hasil penghitungan inimenunjukan pembiayaan terbesar adalah pada operasional yaitu sebesar 54% dari totalbiaya. Pengeluaran terbesar adalah belanja pegawai yaitu sebesar 26% dari total biaya,pemulihan biaya di NICU sebesar 85 % yang menggambarkan NICU mengalami defisit.Dalam mengatasi defisit tersebut manajemen RSUD dapat membuat kebijakan yangberkaitan dengan penetapan biaya satuan serta membuat langkah strategis antara lainmeningkatkan utilisasi, efisiensi, mengurangi lama hari rawat dan melibatkan perawatpelaksana. Rumah sakit dapat meningkatkan pemanfaatan NICU salah satunya denganmenjadi rujukan pelayanan NICU di DKI maupun rujukan nasional yang bekerjasamadengan asuransi swasta dan rumah sakit lainnya

Kata kunci:Biaya Pemulihan, Biaya Satuan, NICU RSUD Koja
This thesis discuss about the cost recovery rate analysis at NICU RSUD Koja in 2016.The existing problem is the amount of expense that should be borne by the hospital onNICU. This research is qualitative analysis by using quantitative data and interviews.the method use is step down and SWOT analysis.

From the results of this calculationshows that the largest financing is on the operational that is equal to 54% of the totalcost. The largest expense is employee expenditures that is equal to 26% of the total cost,cost recovery in the NICU described that the NICU is experiencing deficit. In addressingthe deficit management of RSUD can create a policy with regard to the costing unit aswell as making strategic steps such as improving utilization, efficiency, reducing lengthof stay and involving nurses. Hospitals can improve the utilization of NICU such asbecoming a referral NICU service in DKI as well as national reference that work togetherwith private insurance and other hospitals.

Key words:Cost Recovery Rate, Cost Unit, NICU RSUD Koja.
Read More
B-1973
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Emmelia Kristina; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Prastuti C. Soewondo, Wahyu Sulistiadi, Dharmasetiawani
B-1191
Depok : FKM UI, 2009
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Reny Puspita; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Sandi Iljanto, Dumilah, Ichsan Hanafi
B-1730
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Novia Afdhila; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Mardiati Nadjib, Budi Hartono
S-5946
Depok : FKM UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dian Laras Suminar; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Ede Surya Darmawan, Vetty Yulianty Permanasari, Franz Sinatra Yoga, Purwa Kurnia Sucahya
Abstrak:

Tantangan yang dihadapi RSU GMC dalam mengelola biaya pelayanan kesehatan, khususnya pada tindakan operasi pterygium yang memiliki variasi rawat inap dan rawat jalan pada pelayanannya, di tengah sistem pembayaran berbasis INA-CBGs BPJS Kesehatan yang seringkali tidak mencerminkan biaya riil pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya satuan dan tingkat pemulihan biaya (Cost Recovery Rate/CRR) pada layanan operasi pterygium di RSU GMC, Pesawaran Lampung tahun 2024. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kuantitatif melalui analisis biaya menggunakan metode Double Distribution dan Relative Value Unit (RVU), serta pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dengan informan kunci di rumah sakit. Data yang dikumpulkan meliputi biaya investasi, operasional, dan pemeliharaan untuk seluruh unit terkait selama tahun 2024, baik biaya langsung maupun tidak langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya yang dikeluarkan RSU GMC untuk seluruh pelayanan rumah sakit pada tahun 2024 mencapai Rp18,4 miliar, dengan proporsi terbesar dialokasikan untuk biaya operasional (74%), diikuti investasi (25%) dan pemeliharaan (1%). Biaya satuan tindakan operasi pterygium rawat inap bervariasi menurut kelas, mulai dari Rp8.393.130 (VVIP) hingga Rp5.758.508 (kelas 3), sedangkan estimasi jika dilakukan rawat jalan sebesar Rp3.222.238 untuk metode konjungtival graft dan Rp2.680.442 untuk metode bare sclera. Terdapat selisih negatif yang signifikan antara unit cost aktual dan tarif INA CBGs, dengan tingkat pemulihan biaya (CRR) pada rawat inap hanya 80-87% dan rawat jalan 49-58%. Rekomendasi penelitian yaitu evaluasi ulang terhadap perjanjian KSO alat operasi, pengkajian ulang jasa medis, serta optimalisasi utilitas SDM dan ruang operasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa tarif INA CBGs belum mampu menutupi biaya riil pelayanan operasi pterygium di RSU GMC, baik pada layanan rawat inap maupun rawat jalan, sehingga diperlukan evaluasi biaya rumah sakit dan efisiensi internal agar keberlanjutan dan mutu pelayanan tetap terjaga. 


 

The main challenge faced by RSU GMC in managing healthcare service costs is related to providing pterygium surgery, which includes both inpatient and outpatient care, within the limitations of the INA-CBGs payment system under BPJS Kesehatan that often does not reflect the actual service costs. This study aims to analyze the unit cost and cost recovery rate (CRR) of pterygium surgery services at RSU Gladish Medical Center (GMC) Pesawaran, Lampung, in 2024. The research applies a case study method with a quantitative approach using cost analysis based on the Double Distribution and Relative Value Unit (RVU) methods, supported by a qualitative approach through in-depth interviews with key hospital informants. The data collected include investment, operational, and maintenance costs for all related units in 2024, covering both direct and indirect costs. The results show that the total hospital expenditure in 2024 reached IDR 18.4 billion, with the majority allocated to operational costs (74%), followed by investment (25%) and maintenance (1%). The unit cost of inpatient pterygium surgery varied by class, from IDR 8,393,130 for VVIP to IDR 5,758,508 for Class 3. For outpatient procedures, the estimated cost was IDR 3,222,238 for the conjunctival graft method and IDR 2,680,442 for the bare sclera method. There is a significant negative gap between the actual unit cost and the INA-CBGs tariff. The CRR for inpatient care ranges from 80% to 87%, while for outpatient care it is lower, between 49% and 58%. Based on these findings, it is recommended that the hospital conduct a comprehensive review of the surgical equipment partnership agreement, reassess medical service fees, and optimize the use of human resources and operating room capacity. This study concludes that the INA-CBGs tariff does not sufficiently cover the actual costs of pterygium surgery at RSU GMC, for both inpatient and outpatient services. Therefore, regular cost evaluation and internal efficiency improvements are crucial to maintain the sustainability and quality of healthcare services.

Read More
B-2544
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Adi Negara; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Atik Nurwahyuni, Robi Hari Setiawan
S-8158
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anisa Rotana; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Febi Hediyanto
Abstrak: Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta merupakan rumah sakit umum tipe B yang baru saja menerapkan sistem informasi rekam medis elektronik di unit rawat jalan guna mendukung kegiatan pelayanan rawat jalan. Rekam medis elektronik merupakan sistem informasi yang diadopsi dari rekam medis manual yang terintegrasi secara elektronik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan rekam medis elektronik berdasarkan model kesuksesan sistem informasi DeLone and McLean terbaru. Penelitian ini merupakan penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan mix method (kuantitatif dan kualitatif), pengambilan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel kualitas informasi, kualitas sistem dan kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap variabel penggunaan dan kepuasan pengguna, begitu juga dengan variabel penggunaan dan kepuasan pengguna terhadap manfaat. Selain itu, diketahui bahwa rekam medis elektronik RSUD Koja akan memiliki manfaat/berdampak positif jika mampu memenuhi kepuasan pengguna, yang didasari pada tiga variabel kesuksesan awal, terutama pada variabel kualitas informasi.
Read More
S-10131
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gina Tania; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Purnawan Junadi, Zulvi Wiyanti
Abstrak: Di era JKN ini, rumah sakit dituntut harus efisien dalam mengendalikan biaya layanan agar tidak melebihi tarif INA CBGs dengan catatan mutu layanan harus tetap terjaga dengan baik. Penelitian deskriptif kuantitatif ini bertujuan menganalisis biaya berdasarkan tarif rumah sakit dan klaim INA CBGs pada pasien peserta BPJS kasus sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus pada Januari sampai Agustus Tahun 2016.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui biaya yang tidak dibayar sesuai tarif rumah sakit sebesar Rp 1.708.663.354 (42%). Biaya pelayanan persalinan sesar ringan sesuai tarif rumah sakit pada kelas 1 sebesar Rp 10.267.710,-, kelas 2 sebesar Rp 9.441.399,- dan kelas 3 sebesar Rp 8.591.730,-. Komponen biaya tertinggi adalah biaya tindakan operasi. Sehingga perlu dilakukan kajian ulang tarif pelayanan Sectio caesarea.
Kata Kunci : tarif rumah sakit, tarif INA CBGs, Sectio Caesaria.

In this National Health Insurance period, hospital ospitals are required to be efficient in controlling the cost of services so as not to exceed the tariff of INA CBGs with the quality record of the service must be maintained properly. This quantitative descriptive study aims to analyze the cost of Sectio caesarea of BPJS participants based on hospital rates and INA CBGs rates in dr. Doris Sylvanus regional public hospital on January until August 2016.
The result revealed that the unpaid cost according to hospital rates is Rp 1.708.663.354 (42%). The cost of light cesarean delivery service according to hospital rates in grade 1 is Rp 10,267,710,-, 2nd grade is Rp 9,441,399,- and grade 3rd is Rp 8,591,730,-. The highest cost component is the cost of surgery. So it is necessary to review the hospital rates of cesarean delivery service.
Keywords : hospital rate, INA CBGs rate, Sectio Caesaria
Read More
S-9621
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maqdhesy; Pembimbing: Peter Albert W. Pattinama: Penguji: Dumillah Ayuningtyas, Ronnie Rivany, Mira Safriadi
B-1013
Depok : FKM UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurani Purnama Sari; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Mardiati Nadjib, Rosita, Prima Yunika D. Ruswati
Abstrak: Tesis ini membahas tentang faktor-faktor yang memengaruhi kebelangsungan program rujuk balik (PRB) BPJS Kesehatan di RSUD Kota Kendari Tahun 2021. PRB adalah salah satu layanan dari BPJS Kesehatan yang menangani pasien-pasien dengan penyakit kronis. Sejak tahun 2019 RSUD Kota Kendari menyelenggarakan layanan PRB namun dalam studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis, didapatkan bahwa PRB di RSUD Kota Kendari terkendala oleh beberapa hal, yakni pengetahuan beberapa petugas rumah sakit mengenai program ini tidak begitu baik, adanya peserta yang tidak mau dirujuk kembali ke rumah sakit meski kondisi kesehatannya tidak bisa tertangani di FKTP, adanya peserta yang enggan dikembalikan ke FKTP, dan adanya peserta yang telah dikembalikan ke FKTP tidak lagi rutin mengambil obat ke FKTP atau ke apotek yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Data dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam, telaah dokumen, dan observasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor pendukung PRB di RSUD Kota Kendari adalah pelaksana program rujuk balik berkomitmen menjalankan PRB, DPJP melaksanakan PRB, komunikasi yang baik antar pelaksana PRB, dan pelaksana PRB mengetahui adanya formularium nasional. Faktor penghambat PRB di RSUD Kota Kendari adalah tidak ditemukan adanya kebijakan terkait PRB, tidak adanya SPO sebagai dasar pelaksanaan PRB, kurangnya sosialisasi, monitoring, dan evaluasi PRB di rumah sakit, rangkap tugas PIC PRB, belum adanya pelatihan terkait PRB, tidak ada insentif terakit PRB, dan tidak tersedianya pojok PRB
Read More
B-2285
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive