Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 21773 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Sri Mulyani; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Sandy Iljanto, Vetty Yulianty Permanasari, Nienne Aridayanthi Hainum, Bambang Wisnubroto
Abstrak: Rumah sakit Hermina Tangerang merupakan rumah sakit swasta anggota ke-sebelasdari Hermina Hospital Group. Ketatnya persaingan antar rumah sakit khususnya di areKota Tangerang menuntut rumah sakit untuk berupaya meningkatkan kemampuan diriuntuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat sehinggamenjadikan RS Hermina Tangerang sebagai rumah sakit yang unggul dan terkemuka diwilayah cakupannya terutama era Jaminan Kesehatan Nasional ini.Tesis ini membahas tentang perencanaan strategi RS Hermina Tangerang denganpendekatan Balanced Scorecard sehingga dapat dijadikan pedoman dalam melakukanperencanaan, pelaksanaan maupun pengendalian pelayanan selama kurun waktu 20018-2022. Pendekatan Balanced Scorecard merupakan salah satu metode yang mampumengintegrasikan seluruh aspek dan menempati posisi strategis dalam sistemmanajemen strategis dengan melakukan pengamatan terhadap trend perubahanlingkungan makro dan lingkungan industry dan berdampak signifikan terhadapperencanaan strategis, penyusunan program, dan penyusunan anggaran, serta berperandalam memperluas ukuran kinerja personil dalam tahap implementasi dan tahappemantauan. Trend perubahan lingkungan tersebut ditafsirkan dampaknya terhadaprumah sakit melalui empat perspektif : keuangan, customer, proses bisnis internal, danpembelajaran dan partumbuhan.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan cara mengumpulkan data sekunderkuantitatif dan mengambil data primer melalui wawancara mendalam dan ConsensusDecision Making Group. Melalui kerangka kerja, dilakukan 3 tahapan yaitu tahap inputstage, matching stage dan decision stage yaitu menentukan strategi prioritas denganmenggunakan matriks QSPM (Quantitave Strategic Planning Matrix).Hasil penelitian diperoleh posisi strategi RS Hermina Tangerang Grow and Builddengan strategi alternative penetrasi pasar , pengembangan pasar pengembanganproduk, dan tersusunnya 4 strategi prioritas, yaitu: 1) pengembangan pelayananunggulan rumah sakit (hemodialisa. Klinik tumbuh kembang, fisioterapi, kemoterapi,layanan bedah sentral); 2) pengembangan dan penetrasi pasar dengan meningkatkanupaya-upaya pemasaran; 3) peningkatan kerjasama dengan perusahaan industry danasuransi; 4) pengembangan dan penambahan gedung dan area lahan parker. Selain itu,tersusunnya key performance indicator di RS Hermina Tangerang sebagai langkah pemenuhan pencapaian sasaran strategi. Pelaksanaan rencana strategi ini memerlukandukungan dan rencana aksi yang aplikatif dan penjabaran yang lebih rinci sehinggamemudahkan dalam pelaksanaan dan evaluasinya, serta komitmen dari seluruh jajaranmanajemen dan staf pelaksana di rumah sakit.Kata kunci: rencana strategi, Balanced Scorecard.
Read More
B-1979
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurul Mufti; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Wahyu Sulistiadi, M. Hafizurrachman, Rahmi Rahim
Abstrak: Penelitian ini bertujuan menyusun rencana strategis Rumah Sakit Budhi Graha (RSBG) Jambi tahun 2006-2010 dengan menggunakan pendekatan balanced scorecard (BSC). Lingkup penelitian meliputi formulasi strategi dan penyusunan action plan dengan BSC. Metode penelitian ini adalah action research. Pengambilan keputusan melibatkan staf RSBG yang dikumpulkan dalam Consensus Decision Making Group (CDMG). Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam serta kuesioner terhadap staf RSBG. Data sekunder diperoleh dari data internal RSBG, Dinkes/Depkes, BPS serta literatur. Data primer dan sekunder yang didapat dipaparkan kepada anggota CDMG. Selanjutnya dilakukan analisis lingkungan eksternal dengan EFE dan lingkungan internal dengan IFE. Tujuan jangka panjang ditentukan secara konsensus, dilanjutkan dengan menentukan strategi alternatif dengan matriks TOWS dan matriks IE. Strategi terpilih ditentukan secara konsensus. Dengan kuesioner dan teknik delphi ditentukan tema-tema strategis yang penting untuk keberhasilan RSBG. Berdasarkan tema-tema strategis ditentukan tujuan, ukuran, target dan inisiatif dari keempat perspektif BSC yaitu perspektif keuangan, konsumen, proses bisnis internal dan pertumbuhan dan perkembangan. Selanjutnya ditentukan peta strategi berdasarkan BSC. Skor EFE = 1,66 menunjukkan respons RSBG terhadap peluang dan ancaman di bawah rata-rata atau cenderung tidak berespons. Skor IFE = 2,30 menunjukkan posisi RSBG secara internal lemah. Penentuan strategi alternatif dengan matriks TOWS dan IE menghasilkan satu strategi yaitu restrukturisasi. Strategi terpilih yang ditetapkan secara konsensus adalah restrukturisasi. Kemudian disusun berbagai tujuan, ukuran, target dan inisiatif sesuai BSC. RSBG disarankan untuk mengimplementasikan sistem manajemen strategis BSC secara menyeluruh dan lebih memperhatikan inisiatif-inisiatif perspektif pertumbuhan dan pembelajaran untuk mencapai keuntungan dalam jangka panjang. Kata kunci : rencana strategis, balanced scorecard, action research, consensus decision making group, restrukturisasi, peta strategi
This research was purposed to arrange a strategic plan for Budhi Graha Hospital (BGH) Jambi using balanced scorecard (BSC) approach. The scope was strategy formulation and action plan arrangement. This was an action research. Decision taking was done by BGH staffs whom jointed to Consensus Decision Making Group (CDMG). Primary data was collected by deep interview and questioner. Secondary data was collected from internal data of BGH, Local Health Agency, Department of Health, Central for Statistical Bureau, and literatures. It was analyzed the environment using EFE and IFE. Alternative strategies generated using TOWS and IE matrix. Decision strategy was decided by consensus. It was collected the strategic themes which were important to BGH as critical success factors. Based on the strategic them, it was developed objectives, measures, targets and inisiatives of the four BSC?s perspectives, namely financial, costumer, internal bussiness process, growth and learning perspective. Then the strategy map drawed based on BSC. The EFE score = 1,66 meaned the respond to opportunities and threats was below average or went to no respond tendency. IFE score = 2,30 showed the position internally was weak. The generation of alternative strategies resulted to one strategy namely restructurization and was taken by consensus as the decision strategy. Then it was arranged objectives, measures, targets and inisiatives according to BSC. BGH was suggested to implement BSC as strategic management system comprehensively to all unit, and more concern to inisiatives in growth and learning perspective in order to get advantage in long-term. Keywords : strategic plan, balanced scorecard, action research, consensus decision making group, restructurization, strategy map
Read More
B-898
Depok : FKM UI, 2005
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Evy Febrina Nurpeni; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Atik Nurwahyuni, Kaunang, Yosefa Rumbawati
B-1612
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agnes Vianti; Pembimbing: Masyitoh; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Puput Oktamianti, Khafifah Any, Iing Icshan Hanafi
Abstrak:
Latar Belakang: RS Hermina Jatinegara adalah RS swasta yang ditetapkan menjadi RS dengan pelayanan anak sebagai layanan unggulan. Penetapan layanan unggulan ini dilakukan untuk menjaga keberadaan RS mengingat persaingan bisnis yang tinggi dengan adanya pertumbuhan jumlah RS baik swasta maupun pemerintah. Layangan unggulan anak ditetapkan di RS Hermina Jatinegara juga atas dasar riwayat RS yang sebelumnya merupakan RSIA dimana RS memiliki banyak sumber daya terkait pelayanan anak. Data rekam medis di RS Hermina Jatinegara menampilkan bahwa dalam kurun lima tahun terakhir didapatkan proporsi kunjungan pasien anak yang stabil baik rawat jalan maupun rawat inap. Tujuan penelitian: secara umum adalah tersusunnya rencana strategi pelayanan anak RS Hermina Jatinegara periode 2023-2027, secara khusus adalah teridentifikasi analisis situasi dan posisi RS, diperolehnya gambaran positioning RS, tersusunnya strategi yang tepat bagi RS Hermina Jatinegara untuk mengembangkan pelayanan kesehatan anak, ditetapkannya indikator kinerja yang tepat digunakan untuk mengevaluasi implementasi rencana strategi dengan pendekatan Balanced Scorecard, ditetapkannya target sesuai dengan indikator kinerja yang digunakan dan ditetapkannya aktivitas dan biaya yang dibutuhkan. Metode penelitian: Jenis data pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa data kualitatif hasil wawancara mendalam (in depth interview) dan Consensus Decisions Making Group (CDMG) bersama informan. Data sekunder terdiri dari data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa laporan rekam medis dan laporan kinerja rumah sakit sedangkan data kualititatif adalah dokumen internal RS dan dokumen eksternal yaitu regulasi Pemerintah, literatur, hasil penelitian dan data pendukung lain. Hasil penelitian: visi dan misi RS mendukung rencana strategis pengembangan layanan anak. Analisis lingkungan internal dan eksternal dengan EFE Matrix dan IFE Matrix menunjukkan data yang mendukung untuk pengembangan. Hasil Matching Stage pada matriks IE menunjukkan posisi RS pada sel 1 di matriks IE, yaitu grow dan build sementara matriks TOWS menempatkan posisi RS pada future quadrant dengan SO strategies. Hasil QSPM dalam penentuan strategi prioritas menghasilkan urutan strategi sebagai berikut: pengembangan produk layanan kanker dan urologi anak, membuat jejaring rujukan dari FKTP dan FKRTL, pengembangan teknologi, redisain layout, promosi dan analisis unit cost. Strategi yang ada dilengkapi dengan 18 (delapan belas) KPI dengan target, aktivitas dan biaya masing-masing. Kesimpulan: rencana strategis yang dibuat lengkap dengan indikator sesuai BSC dan target akan mampu menjadi pedoman bagi RS dalam mewujudkan pelayanan anak sebagai layanan unggulan.

Background: Hermina Jatinegara Hospital is a private hospital that is designated as a hospital with children's services as a superior service. The determination of superior services is carried out to maintain the existence of hospitals considering the high business competition with the growth in the number of hospitals, both private and government. Children's flagship kites are set at Hermina Jatinegara Hospital also based on the history of the hospital which was previously an RSIA where the hospital has many resources related to children's services. Medical record data at Hermina Jatinegara Hospital shows that in the last five years, a stable proportion of pediatric patient visits, both outpatient and inpatient, has been obtained. Objesctives: In general, the preparation of a child service strategy plan for Hermina Jatinegara Hospital for the 2023-2027 period, specifically is the identification of the situation analysis and position of the hospital, obtaining an overview of hospital positioning, compiling the right strategy for Hermina Jatinegara Hospital to develop children's health services, the establishment of appropriate performance indicators used to evaluate the implementation of the strategy plan with an approach Balanced Scorecard, the setting of targets in accordance with the performance indicators used and the determination of activities and costs needed. Method: The types of data in this study are primary data and secondary data. Primary data is qualitative data from in-depth interviews and Consensus Decisions Making Group (CDMG) with informants. Secondary data consists of quantitative data and qualitative data. Quantitative data is in the form of medical record reports and hospital performance reports while qualitative data are internal hospital documents and external documents, namely government regulations, literature, research results and other supporting data. Results: the vision and mission of the hospital supports the strategic plan for the development of children's services. Analysis of the internal and external environment with EFE Matrix and IFE Matrix shows favorable data for development. The Matching Stage result in the IE matrix shows the RS position in cell 1 in the IE matrix, namely grow and build while the TOWS matrix places the RS position in the future quadrant with SO strategies. The results of QSPM in determining priority strategies resulted in the following sequence of strategies: development of children's cancer and urology service products, creating referral networks from FKTP and FKRTL, technology development, layout design, promotion and analysis of unit cost. The existing strategy is equipped with 18 (eighteen) KPIs with their respective targets, activities and costs. Conclusion: the strategic plan made complete with indicators according to BSC and targets will be able to become a guideline for hospitals in realizing children's services as superior services
Read More
B-2382
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maqdhesy; Pembimbing: Peter Albert W. Pattinama: Penguji: Dumillah Ayuningtyas, Ronnie Rivany, Mira Safriadi
B-1013
Depok : FKM UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gabriella Suarez Pratiwi; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Puput Oktamianti, Wahyu Sulistiadi, Yuniy; Marsada Baik Marpikir Mamora
Abstrak:
Penelitian ini membahas dan mengulas tentang rencana strategis RS Mitra Keluarga Depok periode 2023-2027 dan menggunakan pendekatan Balance Scorecard sebagai pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan layanan selama periode waktu tersebut untuk mengidentifikasi faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Rencana strategis ini dilakukan dengan melihat dampak rumah sakit terhadap empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode telaah literatur, wawancara, consensus decision making group (CDMG) dan telaah data sekunder. Penelitian ini dilakukan dengan empat tahapan yaitu input stage dengan melakukan analisis situasi berdasarkan faktor internal dan eksternal rumah sakit, matching stage untuk menentukan posisi agar rumah sakit mengetahui strategi apa yang harus dilakukan menggunakan matriks IE dan matriks TOWS, decision stage untuk menentukan strategi prioritas dengan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) serta implementasi dengan menyusun pedoman penerapan menggunakan pendekatan Balance Scorecard. Hasil dari penelitian diperoleh bahwa terdapat beberapa faktor internal yang menjadi kekuatan bagi RS Mitra Keluarga Depok seperti visi misi dan pemasaran sedangkan faktor internal yang menjadi kelemahan rumah sakit adalah sumber daya manusia. Salah satu contoh faktor eksternal yang menjadi peluang bagi rumah sakit adalah geografi sedangkan faktor eksternal yang menjadi ancaman bagi rumah sakit adalah teknologi. Posisi strategi RS Mitra Keluarga Depok berada pada sel V dalam matriks IE yang berartikan Hold and Maintain. Oleh karena itu, rumah sakit dalam lima tahun kedepan memfokuskan pengembangannya dengan penetrasi pasar, pengembangan produk dan pengembangan pasar dengan tersusunnya empat prioritas strategi yaitu: 1) pengembangan layanan unggulan (prostate and stone center), 2) penetrasi pasar dengan meningkatkan upaya-upaya pemasaran serta bekerja sama dengan komunitas, 3) mendorong semangat karyawan untuk selalu meningkatkan pelayanan prima, dan 4) mengembangkan budaya tata kelola yang baik dan meningkatkan inovasi terkait pelayanan digitalisasi Selain itu tersusun juga key performance indicator RS Mitra Keluarga Depok sebagai langkah-langkah untuk memenuhi pencapaian sasaran strategi.

This research discusses the strategic planning of Mitra Keluarga Depok Hospital 2023-2027 in identifying the strength, weaknesses, opportunities, and threat factors with the Balance Scorecard approach so it can be put to use as guidance in planning, implementing, and controlling service from 2023 through 2027. This strategic plan is carried out by looking at the hospital?s impact from four perspectives: finance, customer, internal business process, and learning and growth. This qualitative research uses several methods such as literature review, interviews, Consensus Decision Making Group (CDMG), and secondary data analysis. This qualitative research uses a literature review, interviews, group consensus decision-making (CDMG) methods, and secondary data analysis. This research was conducted in four stages, namely the input stage by conducting a situation analysis based on the hospital's internal and external factors, the matching stage to determine the position so that the hospital knows what strategy to do using the IE matrix, and the TOWS matrix, the decision stage to determine strategic priorities with Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) as well as implementation by compiling implementation guidelines using the Balanced Scorecard approach. The study results showed that several internal factors became strengths for Mitra Keluarga Depok Hospital, such as vision, mission, and marketing. In contrast, the internal factors that became the weakness of the hospital were human resources. An example of an external factor that becomes an opportunity for a hospital is geography, while an external factor that becomes a threat to a hospital is technology. The strategic position of Mitra Keluarga Depok Hospital is in cell V in the IE matrix, which means Hold and Maintains. Therefore, the hospital in the next five years, focuses its development on market penetration, product development, and market development by compiling four strategic priorities, namely: 1) developing center of excellence (prostate and stone center), 2) market penetration by increasing marketing efforts as well as working with the community, 3) encouraging employee enthusiasm to improve excellent service continuously, and 4) developing a culture of good governance and increasing innovation related to digitalization services. In addition, key performance indicators for Mitra Keluarga Depok Hospital were also prepared as steps to fulfill the achievements strategy goal.
Read More
B-2315
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fitri Yuli Mardiyati; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Ede Surya Darmawan, Jaslis Ilyas, Abdul Khoja, Amila Megraini
Abstrak: Latar belakang: Kebutuhan dan Ketersediaan Sumber Daya Manusia sangat penting dalam mendukung upaya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Unit manajemen Sumber Daya Manusia perlu mengatur dan membuat strategi rencana dalam menjalankan fungsi kerjanya. Balanced Scorecard sebagai salah satu metode pengukuran kinerja memiliki aspek yang lengkap karena tidak hanya menilai dari aspek keuangan tapi juga dari non keuangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penilaian kinerja pada unit manajemen Sumber Daya Manusia dengan pendekatan Balanced Scorecard di Rumah Sakit Syariah tahun 2019 dengan studi kasus di RS Sari Asih Sangiang Kota Tangerang.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode campuran kuantitatif dan kualitatif dengan memakai desain potong lintang dan mengambil keseluruhan jumlah sampel sebanyak 62 orang pada unit keperawatan rawat inap di Rumah Sakit Sari Asih Sangiang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian dilakukan sejak bulan September sampai dengan Desember 2019. Data dikumpulkan dengan kuesioner, telaah dokumen dan wawancara mendalam.
Hasil: Berdasarkan hasil uji korelasi dari keempat variabel menunjukkan hubungan pengaruh antara persepsi perawat dalam hal turn over, produktivitas dan pentingnya pengadan diklat/training/pelatihan terhadap kinerja perawat. Penilaian kinerja dengan menggunakan Balanced Scorecard menunjukkan hasil yang belum optimal pada perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pertumbuhan dan pembelajaran
Read More
B-2126
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Abdul Barry; Pembimbing: Amal C. Sjaaf; Penguji: Purnawan Junadi, Alex Papilaya, Nina Rosyina
Abstrak:

Dalam era reknologi informasi dan globalisasi sepeni saal ini, perusahaan dihadapkan pada lingkungan bisnis yang kompleks dan dinamis. Persaingan tidak hanya dari perusahaan-perusahaan sejenis dalam industri, tapi juga meiuas dari luar indusui dan luar negeri dengan hcrbagai cara persaingan yang demikian kompleks dan turbulen. Agar dapat memasuki Iingkungan bisnis yang kompetitif dan turbuien tersebut, kemampuan scbuah perusahaan untuk mengeksploitasi aktiva tidak berwujudnya mcnjacli jauh lebih menentukan dibandingkan dengan melakukan investasi dan mengeldla aktiviias fisik yang berwujud. RS MH Thamrin Internasional Salemba yang selanjutnya disebut RSMHTIS mengalami penurunan kinerja di berbagai unit potensial, sena utilisasi fasilitas rumah sakit yang dinilai masih belum optimal dibandingkan kapasitas yang seluruhnya berdampak secara langsung pada kinexja keuangan. Oleh karena ini, mulai tahun 2005 RSMHTIS mcncrapkan balanced scorecard untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam melipatgandakan kinerja keuangan secara luar biasa (sustainable outslcmding financial peqformance) Serta menghasilkan kekuatan luar biasa pemsahaan dalam bersaing memperebutkan pilihan pelanggan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinelja RSM!-ITIS setelah balanced scorecard diaplikasikan Sebagai alat pengukur kinerja (tahun 2005-2007). Data primer yang dipcrolch dari wawancara dengan bagian terkait di RSM!-ITIS serta data sekunder yang diperoleh dari laporan RSM!-ITIS 2005-2007, laporan divisi terkait, dan Iaporan Suku Dinas Kesehatan tahun 2006 yang dianalisa secara dcskriptif. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa secara umum peningkatan kinerja RSMHTIS mulai membuahkan hasil yang positif sctclah mengaplikasikan balanced scorecard meskipun tidak rneneapai kategori ideai karena tidak sesuai dengan ukuran baku kinerja keuangan atau pelayanan industri rumah sakit serta tujuan dan sasaran kincrja RSMHTIS. Hasil penilaian masing-masing perspektif dinilai dengan pembohotan yang sama masing-masing 25% karena semua pcrspcktif dianggap sama pentingnya terhadap peningkatan kincrja RSMHTIS dengan hasil sebagai berikut: Perspektif keuangan z tingkat pertumbuhan pendapatan 2006-2007 ideal; tingkat pengeluaran biaya 2006 tidak ideal, tahun 2007 ideal; rasio efektifitas 2005-2007 tidak ideal; current ratio 2005-2007 tidak ideal; rasio biaya modal 2005-2007 tidak ideal; return on asser 2005-2007 ideal; dan return on equi/y 2005-2007 tidak ideal sehingga secara keseluruhan kinezja perspektif keuangan ticlak ideal. Perspektif pclanggan: Tingkat keluhan pelanggan 2006 tidak ideal. tingkat keluhan tahun 2007 tidak ideal; akuisisi pelanggan 2006-2007 tidak ideal; retensi pelanggan 2006-2007 tidak ideal; dan pangsa pasar 2006 tidak ideal, sehingga secara keseluruhan kincrja pelanggan RSMHTIS tidak ideal. Perspektif bisnis internal : Indikator pclayanan 2005-2007 tidak ideal; kinerja unit produksi 2005-2007 tidak ideal; kemampuan inovasi 2005-2007 tidak ideal; dan layanan puma jual tahun 2005-2007 tidak ideal, sehingga secara kcseluruhan kinerja bisnis inlemal tidak ideal. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan : Tingkat kepuasan kerja pegawai 2006-2007 ideal; tingkat (urn over 2006-2007 tidak ideal; tingkat kcdisplinan pcgawai 2006-2007 tidak ideal; dan akses pelatihan dan pendidikan 2006 tidak ideal. sedangkan akses pendidikan dan pelatihan 2007 membaik mcnjadi ideal, sehingga secara keseluruhan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan tidak ideal. sehingga disimpulkan kinerja RSMHTIS 2005-2007 tidak ideal. Dari hasil penelitian tersebut, peneliti mengajukan saran kepada pihak manajemen RSMHTIS antara lain: Seliap tahun rnenerapkan BSC dengan menetapkan target yang lebih terpola dan temkur agar memudahkan pengukuran di setiap indikalor dan mengacu pada parameter SMART: Specdic; Measurable; Achievable; Relevant; dan Time- consrrained. Misalnya dengan menentukan besaran persentase tertentu untuk perlumbuhan yang diharapkan umuk tiap periode tahun kalendar. Sclain itu upaya pemasaran juga perlu dipenajam khususnya promosi untuk dapat meningkatkan awareness masyarakat dalam rangka menjaring pelanggan barn serta memperluas pangsa pasar; Revitalisasi unit yang kinerjanya menurun (Rehabilitasi Medik, Klinik Tumbuh Kembang. Endoskopi, Estetidenna, dan Gizi yang menurun selama 3 tahun terakhir); Optimalisasi utilisasi fasilitas yang ada agar investasi yang sudah ditanamkan dapat memberi hasil yang sesuai baik secara parameter ukuran standar baku maupun finansial dengan melakukan upaya-upaya promosi yang efektifl Merealisasikan program layanan puma jual yang terencana seperti homecare, pelayanan pembayaran yang mengesankan, keringanan pelayanan pembayaran. dan layanan tambahan lain; Inovasi produk berdasarkan riset pasar yang mendalam sehingga dapat menciptakan produk yang benar-bcnar dibutuhkan dan diinginl-can oleh masyarakat dan mengefektifkan investasi yang dilakukan; serta menyusun jcnjang karir dan paket renumerasi yang lebih menarik agar dapat menurunkan Iurn over karyawan serta meningkatkan kcdisiplinan.


In the era of infomation technology and globalization nowadays, companies are being lbrced to face a complex and dynamic business environment. Competitions are not only coming from similar companies within the industry, but also from outside the industry and from other countries with so many means of complex and turbulence competitions. To be able to enter this competitive and turbulence business enviromnent, a company capability to exploit its intangible assets has become an important factor compare to investing and managing the tangible ones. RS MH Thamrin lntemasional Salemba has been experiencing dcclinines in some of its potential units, as well as a relatively low utilization in some of its facilities compared to its capacity. All of which directly affected its financial performance. In that regards, the management of the Hospital has commited to implement the Balanced Scorecard in order to increase the Hospital capabilities to sustain outstanding financial performance as well as creating a powerful force in the competition of being the choice of the customers. The goals of this research is to obtain a description of the hospital performance after the implementation of balanced scorecard as perfonnance measurement tools since 2005. Primary dates are obtained from interviews with employees in related units, and secondary datas are obtain from the Hospital Annual Reports from 2005-2007, Local Govermnent reports, and interviews with employees of related units, all being analyzed descriptively. This research found that in general there is an increase in perfomrance of the hospital alter implementing balanced scorecard although has not reached ideal category since it has never met the industry standard as well as goals and objectives that has been set by the management. The evaluation of each perspective is given a weighted score of 25% with a consideration that each perspective has the equal importance in the role of increasing the Hospital performance. The results of each perspective evaluations are as follows: Financial perspectives: revenue growth rates for year 2006-2007 are ideal; expenditure growth rate tor 2006 is not ideal, but for 2007 is ideal; effectiveness rates for 2005-2007 are not ideal; current ratios for 2005-2007 are not ideal; equity cost ratio for 2005-2007 are not ideal; retum on assets for 2005-2007 are ideal; and return on equity for 2005-2007 are not ideal. So in general the performance on financial perspective is not ideal. Customer perspective: customer complaint rates for 2006-2007 are not ideal; customer acquisitions for 2006-2007 are not ideal; customer retentions for 2006-2007 are not ideal; and market shares for 2006-2007 are not ideal. So in general the performance on customer perspective is not ideal. Internal business process perspective: Hospital basic indicators for 2005-2007 are not ideal; performances of production units for 2005-2007 are not ideal; innovation capabilities for 2005-2007 are not ideal; and after sales service for 2005-2007 are not ideal. So in general the performance on intemal business process perspective is not ideal. Leam and growth perspective: employees’ satisfaction rates for 2006-2007 are ideal; employees’ tumover rates for 2006-2007 are not ideal; employees’ disciplinary levels for 2006-2007 are not ideal; and employees access for education and training for 2006 is not ideal, but for 2007 is ideal. So in general the performance on learn and growth perspective is not ideal. Based on these results, I offer some suggestions for the Hospital as follows: make the BSC implemented each year with a certain pattem and measure in setting the target, goals, and objectives, to make an easier measurement for each indicator by using the SMART principles: Spec0'ic; Measm-able; Achievable; Relevant; and Time-constrained. i.e by setting a certain percentage of expected growth for every calendar year; Also, the Hospital has to increase its marketing effort, especially in promotional activity, in order to create a higher awareness from the public so that could attract new customers and broadened the market share; Revitalizing the production unit that has been experiencing decreasing trend during the last 3_years; Optimizing the utilization of he Hospital’s facility so that the assets that has been invested could give the expected retum both financially and met the industry standards, by campaigning in effective promotion; Realization of a well-planned afier sales service e.g homecare, flexible payment, and other extra-ordinary services; innovating new products based on a well-executed market research so that the products that being created are really what are needed by the customers in order to bring more effectiveness on the investment made; Creating a career path system and a more attractive renumeration package so that could increase employees’ motivation so it could decrease employees’ turnover and increase their disciplines.

Read More
B-1083
Depok : FKM UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Jusnan Calamento Mokoginta; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Bambang Sutrisna, Wahyu Sulistiadi, Sayfuddin Zuhri
Abstrak:

Rurnah Sakit Tugu Ibu adalah salah satu Rumah Sakit di Kota Depok yang didirlkan sebagai respons atas kebutuhan pelayanan kesehatan di kota Depok dan sekitarnya. Layalcnya Industri jasa yang lain, pelayanan yang ada mensyaratkan kualitas pelayanan yang bermutu tinggi dalarn memenuhi kepuasan pelanggan sesuai tuntutan lingkungan yang berubah pesat. Pengelola Rumah Sakit harus dapat memanfaatkan seluruh sumberdaya yang ada untuk memperoleh hasil yang baik. Untuk itu diperlukan sistem keuangan yang baik, upaya-upaya yang fokus pada kepuasan pelanggan, kinerja bisnis yang profesional dan peningkatan mutu sumberdaya manusia. Pendekatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinelja keempat aspek tersebut adalah dengan menggunakan Balance Scorecard. Untuk itulah Penggunaan konsep Balanced Scorecard sangat diperlukan Rumah sakit Tugu Ibu dalam rangka ingin mengetahui kinelja yang ada selama. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan tujuan ingin mengetahui potret kinerja rumah sakit Tugu Ibu pada tahun 2004~2006 dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard. Data primer yang diperoleh melalui survei terhadap 84 orang pasien dan 84 orang karyawan pada Instalasi Rawat Inap dan wawancara mendalam pada pihak terkait serta data selcunder diperoleh dari Laporan Keuangan, Laporan Kepegawaian, Profil Rumah Sakit dan evaluasi koniirmatif terhadap penanggung jawah kegiatan yang diteliti. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pada perspektif keuangan terdapat pertumbuhan tingkat pendapatan, realisasi pendapatan masih dibawah target dan 11-end CRR yang meningkat. Pada perspektif pelanggan diketahui bahwa tingkat pertumbuhan pelanggan positif dengan pangsa pasar berkisar 20% dari Rumah Sakit di wilayah Kota Depok Serta hasil survey didapatkan tingkat kepuasan pasien 83, %. Dari Important-Performance Analysis didapatkan 9 aspek deli ke 5 dimensi Servqual yang perlu mendapatkan prioritas utama untuk diperbaiki. Pada perspektif proses bisnis internal didapatkan tingkat produktivitas yang positif dan kinerja operasional pada pelayanan ( Rasio pasien terlmdap dokter, Rasio pasien terhadap perawat., BOR, AVLOS, TOL BTO ) masih belum eiisien yaitu 57,5% berdasarkan indikator penilaian RS Perjan (2002). Pada perspektif perturnbuhan dan pembelajaran didapatkan basil sunrei bahwa tingkat kepuasan kexja karyawan tertinggi pada aspek kesempatan untuk mengikuti pendidikan, kursus dan pelatihan (72,2%) dan terendah pada aspek pengharapan akan kesejahteraan, promosi dan jaminan hari tua yaitu (46,5%). Untuk kapabilitas sistem informasi didapatkan tingkat kepuasan tertinggi bagi karyawan ada pada aspek ketersediaan informasi (77,4%) dan terehdah pada aspek kemudahan mengakses informasi (60,7%). Tum over cukup tinggi pada mhun 2004 (6,7%) dan terendah pada tahun 2005 yaitu 1,3%. Dari hasil penelitian keempat aspek dengan pendekatan konsep Balanced Scorecard diperoleh kesimpulan bahwa kinerja Instalasi Rawat Inap RS Tugu Ibu sudah cukup baik.


 

Rumah Sakit Tugu Ibu is a hospital at Depok founded as response for health service requirement at Depok town and its surroundings. As the other service industries, public require a high service quality to fulfill customers satisfaction according to environment demand which is changing fastly. Hospital organizer has to exploit entire resource to obtain good result. For that objective need financial system support and all effort focused on customer’s satisfactions, professionally business performance, human resources improvement. Approach can be used to increase performance of four aspects by utilizing Balance Scorecard. For that require very much by Rurnah Sakit Tugu Ibu in order to know the existing performance at mean time. This research has character of analytic descriptive to 'know portrait performance of Inpatient Care Rumah Sakit Tugu Ibu in 2004-2006 by using Balanced Scorecard approach. Primary data obtained through survey on 84 patients and 84 employees at Inpatient Care Installation unit and deep interview on relevant circumstantial and also secondary data which was obtained from financial statement, employees report, hospital profile and contirmative evaluating on personnel on charge on this activity researched. From research result obtained that in financial perspective there are increasing of earnings, earnings realization still below and increasing CRR trend. In customers perspective known there are positively customer growth on captive market around 20% at hospitals at Depok and survey result obtained patients satisfaction at 83%. And from Important. Performance Analysis obtained 9 aspects for the fifth dimension require first priority to improve. In perspective internal business process found productivity level which are positive and the operational performance service ( ratio patient to doctor, ratio patient to nurse, BGR, AVLOS. TOL BTO ) not enough efficient yet. Which are 57, 5 %, bases on assessment indicator of RS Perjan (2002). On growth and learning perspective found survey result that the highest satisfaction on employee working has laid down on aspect of opportunity to get the training, course or any educational event (72,2%) and the lowest on aspect of prosperity expectation, old day guarantee (pension) and promotion that is ( 46,5%). For information capability system got a highest satisfaction level for employees where is information availability aspect (77,4%) and the lowest at the simplicity aspect to access information (60,7%). Turn over at the high level in the year 2004 (6, 7%) and lowest in the year 2005 that is 1, 3%. From research result on the fourth aspect with approach Balanced Scorecard concept obtained conclusion that in house care unit performance RS Tugu Ibu has good enough.

Read More
B-866
Depok : FKM UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
David Rainer Irianto Hutajulu; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Adang Bachtiar, Dumilah Ayuningtyas, Desi Harviani, Citra Bakti Pangaribuan
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui posisi strategis RSIA Nabasa saat ini, (2) merekomendasikan alternatif strategi yang sesuai, (3) menerjemahkan strategi terpilih menjadi program kerja dengan pendekatan Balanced Scorecard, dan (4) mengusulkan rencana implementasi strategi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen. Keabsahan data diuji dengan metode triangulasi. Tahapan penelitian mencakup input stage menggunakan analisis EFAS dan IFAS, matching stage menggunakan matriks IE dan TOWS, serta decision stage menggunakan QSPM. Strategi terpilih kemudian diterjemahkan ke dalam sasaran strategis dan program kerja menggunakan kerangka Balanced Scorecard. Hasil penelitian menunjukkan posisi strategis RSIA Nabasa berada pada kuadran V (Hold and Maintain) matriks IE dan kuadran II (Internal Fix-It) matriks TOWS, yang mengarahkan pada strategi penetrasi pasar. Strategi ini dijabarkan ke dalam 12 sasaran strategis dan 31 program kerja dalam 4 perspektif Balanced Scorecard. Program kerja unggulan yang direkomendasikan antara lain peningkatan kualitas layanan, efisiensi biaya, pengembangan SDM, dan optimalisasi teknologi. Rencana implementasi strategi disusun untuk periode 5 tahun dengan roadmap, indikator kinerja, dan target yang jelas. Implikasi manajerial utama meliputi penguatan fungsi pemasaran, pengembangan sistem informasi, penyelarasan organisasi, serta monitoring dan evaluasi berkala. Penelitian ini juga merekomendasikan penerapan strategi omnichannel marketing untuk meningkatkan jangkauan pelanggan dan memberikan pengalaman layanan yang konsisten.

This study aims to (1) assess the current strategic position of RSIA Nabasa, (2) recommend suitable alternative strategies, (3) translate the chosen strategy into action plans using the Balanced Scorecard approach, and (4) propose a strategy implementation plan. This research employs a qualitative methodology with a case study approach. Data collection is conducted through in-depth interviews, observations, and document analysis. Data validity is examined using the triangulation method. The research stages include an input stage using EFAS and IFAS analysis, a matching stage using IE and TOWS matrices, and a decision stage using QSPM. The selected strategy is then translated into strategic objectives and action plans using the Balanced Scorecard framework. The findings reveal that RSIA Nabasa's strategic position lies in quadrant V (Hold and Maintain) of the IE matrix and quadrant II (Internal Fix-It) of the TOWS matrix, directing towards a market penetration strategy. This strategy is elaborated into 12 strategic objectives and 31 action plans across 4 perspectives of the Balanced Scorecard. The recommended flagship programs include service quality improvement, cost efficiency, human resource development, and technology optimization. The strategy implementation plan is developed for a 5-year period with a clear roadmap, performance indicators, and targets. Key managerial implications encompass strengthening the marketing function, developing an information system, organizational alignment, and regular monitoring and evaluation. This study also recommends the adoption of an omnichannel marketing strategy to enhance customer reach and deliver a consistent service experience. The results of this research contribute to the body of knowledge in strategic management, particularly in the context of healthcare organizations. The proposed strategic plan and implementation roadmap serve as a guiding framework for RSIA Nabasa to navigate the dynamic healthcare landscape, optimize its resources, and deliver superior value to its stakeholders. Furthermore, the recommendation to embrace omnichannel marketing highlights the importance of integrating digital and physical touchpoints to create a seamless patient experience in the digital era.
Read More
B-2470
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive