Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 32938 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Kurnia Hariyani Sudarman; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Kusharisupeni Djokosujono, Trini Sudiarti, Oki Kurniawan, Armein Sjuhary Rowi
Abstrak: Sebanyak 40% kematian yang diakibatkan hipertensi tidak terkendali, salahsatunya karena ketidakpatuhan diet, Makanan yang dimakan akan berpengaruh terhadapkestabilan tekanan darah. Dietary Approach to Stop Hypertension for Indonesian(DASHI) direkomendasikan karena dapat mengendalikan tekanan darah bagi penderitahipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kepatuhan diet DASHIterhadap perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi usia 25-65 tahun. Desain penelitian ini adalah studi longitudinal yang dilakukan dari bulan Meihingga September 2017, dengan menggunakan data primer. Hasil uji Reapeted MeasureAnova menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh kepatuhan diet (DASHI) terhadapperbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi, namunberdasarkan perbandingan pada setiap hasil pengukuran terdapat perbedaan perubahantekanan darah sistolik dan diastolik berdasarkan kepatuhan diet DASHI diantaranyaadalah pengukuran bulan pertama dibandingkan bulan ketiga, serta pengukuran bulankedua dibandingkan dengan bulan ketiga, dengan nilai p-value <0.05. Hasil uji Mancovamenunjukan terdapat pengaruh kepatuhan diet (DASHI) terhadap perbedaan tekananandarah sistolik setelah dikontrol oleh kovariat merokok dengan nilai p value <0.05 selainitu terdapat pengaruh diet (DASHI) terhadap perbedaan tekanan darah diastolik setelahdikontrol kovariat kepatuhan minum obat dan merokok dengan nilai p-value <0.05.Kata kunci:Kepatuhan DASHI, penderita hipertensi, tekanan darah
As many as 40% of deaths caused by uncontrolled hypertension, one of them dueto dietary disobedience, Food eaten will affect the stability of blood pressure. DietaryApproach to Stop Hypertension for Indonesian (DASHI) is recommended, because it cancontrol blood pressure for people with hypertension. The purpose of this study to seewhether there is influence of (DASHI) diet adherence to differences in systolic anddiastolic blood pressure changes in patients with hypertension 25-65 years old. The designof this study was a longitudinal studies conducted from May to September 2017 usingprimary data. There is no effect of dietary compliance (DASHI) on the difference ofsystolic and diastolic blood pressure in hypertensive patients, but based on the comparisonon each measurement result there is difference of systolic and diastolic blood pressurechanges based on DASHI diet compliance including first month compared to third month,and second month measurement compared with third month, with p-value <0.05.Mancova test results showed there was an effect of (DASHI) dietary compliance to thedifference in systolic blood preassure after controlled smoking habit covariate, and therewas an effect of (DASHI) dietary compliance to difference in diastolic blood pressureafter controlled medication compliance and smoking habit covariate.Key words:DASHI compliance, patients with hypertension, blood pressure.
Read More
T-5194
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Hana; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Trini Sudiarti, Endang Sri Wahyuningsih, Fajrinayanti
Abstrak: Hipertensi dan hiperkolesterol merupakan penyebab terjadinya penyakit jantung koroner (PJK) sehingga adanya hiperkolesterolemia pada penderita hipertensi akan meningkatkan risiko terjadinya PJK. Obesitas sentral menggambarkan penumpukan lemak di perut yang dapat mengakibatkan adanya keabnormalan jumlah lipid dalam darah, ketika terjadi pada penderita hipertensi dapat menimbulkan progresifitas terjadinya kolesterol darah tinggi dan berisiko menyebabkan aterosklerosis dan penyakit jantung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan lingkar pinggang dan faktor lainnya dengan kejadian hiperkolesterolemia pada penderita hipertensi. Penelitian ini adalah studi kuantitaf melalui data sekunder dengan desain Cross Sectional. Menurut hasil uji multivariat dengan regresi logistik ganda menunjukan terdapat hubungan antara lingkar pinggang, jenis kelamin dan umur setelah dikontrol oleh variabel aktifitas fisik. Jenis kelamin sebagai faktor risiko yang paling berhubungan dengan kejadian hiperkolesterolemia dengan risiko 8,5 kali lebih tinggi pada perempuan dibandingkan laki-laki. Uji stratifikasi lingkar pinggang menurut jenis kelamin pada penderita hipertensi dengan kasus obesitas sentral didapatkan hubungan yang signifikan bahwa penderita obesitas sentral perempuan memiliki risiko mengalami hiperkolesterolemia sebanyak 5,5 kali dibandingkan obesitas sentral pada laki-laki dengan nilai p < 0,05. Terdapat hubungan yang signifikan antara lingkar pinggang dengan kejadian hiperkolesterolemia, pada perempuan yang obesitas sentral lebih berisiko mengalami hiperkolesterolemia dibandingkan laki-laki yang obesitas sentral.
Kata kunci: Hiperkolesterolemia, lingkar pinggang, obesitas sentral, perempuan, penderita hipertensi

Hypertension and hypercholesterolemia are the causes of coronary heart disease (CHD) so that the presence of hypercholesterolemia in patients with hypertension will increase the risk of CHD. Central obesity describes the accumulation of fat in the stomach which can lead to abnormalities in the amount of lipids in the blood, when it occurs in patients with hypertension can lead to progression of the occurrence of high blood cholesterol and the risk of causing atherosclerosis and heart disease. The purpose of this study was to determine the relationship of waist circumference and other factors with the incidence of hypercholesterolemia in patients with hypertension. This research is a quantitative study through secondary data with Cross Sectional design. According to the results of multivariate tests with multiple logistic regression, there was a relationship between waist circumference, gender and age after being controlled by physical activity variables. Gender as a risk factor most associated with the incidence of hypercholesterolemia with a risk 8.5 times higher in women than men, then carried out waist circumference stratification test by sex in hypertensive patients with cases of central obesity found a significant relationship that central obesity patients women have a risk of experiencing hypercholesterolemia as much as 5.5 times more than central obesity in men with a value of p < 0.05. There is a significant relationship between waist circumference and the incidence of hypercholesterolemia in women who are obese obese at greater risk of hypercholesterolemia than men who are obese central.
Keywords: Hypercholesterolemia, waist circumference, central obesity, women, hipertension patient
Read More
T-5497
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Clarissa Tiffany Leslie; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Endang Laksminingsih Achadi, Victor Saija
Abstrak: Hipertensi merupakan kondisi saat tekanan darah yang mendorong dinding pembuluh darah menjadi lebih besar dari seharusnya. Penderita hipertensi biasanya memiliki durasi tidur yang lebih rendah daripada orang biasa. Durasi tidur kurang pada penderita hipertensi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti asupan zat gizi, gaya hidup, dan lain-lain. Skripsi ini bertujuan untuk melihat hubungan antara asupan zat gizi dan faktor lain dengan durasi tidur penderita hipertensi di Puskesmas Tegal Gundil pada tahun 2017. Desain penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang. Durasi tidur ditentukan berdasarkan pengakuan responden, asupan zat gizi melalui Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire SFFQ , aktivitas fisik dengan kuesioner GPAQ, stress dengan kuesioner PSS, serta pengukuran antropometri untuk IMT.
 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata durasi tidur penderita hipertensi 6,39 jam lebih rendah dari populasi umum pada penelitian sebelum 6,8 jam. Selain itu, sebanyak 54 responden memiliki durasi tidur kurang dari rekomendasi. Uji Korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan positif bermakna antara asupan protein dan stress dengan durasi tidur. Sedangkan uji Chi-Square menunjukkan variabel teman sekamar memiliki perbedaan bermakna dengan durasi tidur. Untuk bisa memperbaiki durasi tidur, disarankankan untuk mengonsumsi protein dengan triptofan tinggi dan kadar garam rendah, serta menurunkan gangguan dari teman sekamar.
 

Hypertension is a condition when the pressure in the blood vessels is higher than it should be. Hypertensive patients usually have shorter sleep duration than normal people. Short sleep duration in hypertensive patients could be caused by dietary intake, lifestyle, or other factors. This undergraduate thesis aims to find the relationship between dietary intake and other factors with hypertensive patients rsquo sleep duration in Puskesmas Tegal Gundil in 2017. This study used cross sectional method, with 100 people as sample size. Sleep duration is determined by using self reported method, dietary intake using Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire SFFQ , physical activity using GPAQ, stress using PSS, and anthropometric measurements for BMI.
 
The results of this study showed that the average of hypertensive patients rsquo sleep duration is shorter than normal population. In addition, 54 subjects had sleep duration that is shorter than recommendation. Pearson Correlation Test stated that there were positive correlation between protein intake and stress with sleep duration. Meanwhile, Chi Square test showed that roommate had significant differences with sleep duration. In order to repair sleep duration, it is recommended to consume protein with high tryptophan but low sodium and to minimalize disruption from roommate.
Read More
S-9661
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nia Apsari; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Siti Arifah Pujonarti, Fadila Wirawan, Firlia Ayu Arini
Abstrak:
Kepatuhan diet penderita hipertensi yang tidak baik dapat mempengaruhi upaya dalam pengontrol tekanan darah dan dapat meningkatkan risiko komplikasi. Diet Approach to Stop Hypertension (DASH) merupakan salah satu diet yang direkomendasikan untuk mengendalikan tekanan darah bagi penderita hipertansi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kepatuhan diet DASH terhadap pengendalian tekanan darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Kemiri Muka Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Peneliti menggunakan data sekunder dari penelitian ”Hubungan Kebiasaan Minum Kopi dan Faktor Lainnya dengan Pengendalian Tekanan Darah Pasien Hipertensi di Puskesmas Kemiri Muka Tahun 2023”. Pengolahan data sekunder dilakukan pada bulan April-Mei 2024. Total sampel pada penelitian ini adalah 156 penderita hipertensi usia >18 tahun yang berobat dan kontrol rutin setiap bulan serta merupakan peserta Prolanis dan Posbindu di Puskesmas Kemiri Muka Kota. Data dianalisis menggunakan uji chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukan 68,6% responden memiliki tekanan darah tidak terkendali dan 59,4% responden pada kategori tidak patuh dalam pelaksanaan diet hipertensi DASH. Hasil uji statistik diketahui nilai p-value 0,985 dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel kepatuhan diet DASH dengan tekanan darah responden dalam penelitian ini. Variabel usia menjadi variabel yang mempengaruhi pengendalian tekanan darah (p-value <0,05).

Non-compliance with the diet among hypertensive patients can affect efforts to control blood pressure and may increase the risk of complications. The Diet Approach to Stop Hypertension (DASH) is one of the recommended diets for managing blood pressure in hypertensive patients. This study aimed to determine adherence to the DASH diet in controlling blood pressure among hypertensive patients at the Kemiri Muka Public Health Center in Depok City. This research was a quantitative study with a cross-sectional design. Researchers used secondary data from the study "Relationship between Coffee Drinking Habits and Other Factors with Blood Pressure Control in Hypertensive Patients at the Kemiri Muka Public Health Center 2023". Data processing was conducted from April to May 2024. The total sample in this study was 156 hypertensive patients aged >18 years who received regular treatment and monthly check-ups and were participants in the Prolanis and Posbindu at Kemiri Muka Public Health Center. The data were analyzed using the chi-square test and logistic regression. The results of this study showed that 68.6% of respondents had uncontrolled blood pressure, and 59,4% of respondents were categorized as non-compliant in implementing the DASH hypertension diet. Statistical tests revealed a p-value of 0.985, indicating that there was no significant relationship between adherence to the DASH diet and respondents' blood pressure in this study. Age was identified as variable influencing blood pressure control (p-value <0.05).
Read More
T-7126
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siseana Gabriela; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Oki Kurniawan
Abstrak: Tekanan darah pada penderita hipertensi dapat dipastikan tinggi, namun bukan berarti tidak dapat dikontrol. Sebaliknya, tekanan darah pada penderita hipertensi harus dikontrol, karena tekanan darah yang tinggi secara kontinu mampu menyebabkan kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tekanan darah pada penderita hipertensi berdasarkan asupan zat gizi makro dan mikro (makromineral) serta faktor risiko lainnya, menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode recall-24h di antara 106 penderita hipertensi di Puskesmas Tegal Gundil. 84.9% penderita hipertensi di Puskesmas Tegal Gundil mengalami tekanan darah tidak terkontrol. Kesimpulannya, ditemukan perbedaan yang bermakna pada tekanan darah berdasarkan asupan kalium (p=0,037) dan kalsiumnya (p=0,033). Blood pressure among the hypertensive patients are known to be high, but it does not mean cannot be controlled. On the contrary, the blood pressure among the hypertensive patients must be controlled, otherwise it will lead into higher risks of diseases and causing death. The purpose of this study is to determine the differences between blood pressure among the hypertensive patients based on dietary macronutrient and macromineral intake using cross-sectional design study. This study is using 24h-recall method among 106 hypertensive patients at Puskesmas Tegal Gundil. 84,9% of the hypertensive patients at Puskesmas Tegal Gundil suffers from uncontrolled high blood pressure. In conclusion, significant differences were found between blood pressure among hypertensive patients based on dietary intake of potassium (p=0,037) and calcium (p=0,033).
Read More
S-9634
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhamad Aziz Firdaus; Pembimbing: Kusharisupeni Djokosujono; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Salimar
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui Hubungan antara karbohidrat dan factor lain dengan gula darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Tegal Gundil Kecamatan Bogor Utara tahun 2017 (Data Sekunder). Desain penelitian mengunakan cross sectional penelitian dengan observasi dengan pengumpulan data dalam satu waktu di puskesmas Tegal Gundil Kecamatan Bogor Utara Tahun 2017. Hasil penelitian ini tidak ada hubungan antara variabel independen dan dependen. Kadar Gula sewaktu peneliti rata-rata 133,72 mg/dl , kadar gula terendah 69 mg/dl dan tertinggi 407 mg/dl. Disarankan untuk melakukan melakukan pengecekan gula darah sewaktu secara rutin, agar gula darah terkontrol Kata kunci : Hipertensi, kadar gula sewaktu. Asupan This study aims to determine the relationship between carbohydrates and other factors with blood sugar in patients with hypertension in the Tegal Gundil Health Center in North Bogor District in 2017 (Secondary Data). The study design used cross-sectional research with observations by collecting data at one time in the Tegal Gundil Community Health Center, Bogor Utara District in 2017. The results of this study there was no relationship between independent and dependent variables. Sugar content when researchers averaged 133.72 mg / dl, the lowest sugar content was 69 mg / dl and the highest was 407 mg / dl. It is recommended to do blood sugar checks regularly, so that blood sugar is controlled Keywords: Hypertension, current sugar levels. Intake
Read More
S-9908
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anila Istitis Atin; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Fatmah, Victor Saija
Abstrak: ABSTRAK Prevalensi obesitas sentral pada penderita hipertensi mengalami peningkatan dalam sepuluh tahun terakhir. Obesitas sentral dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang, seperti diabetes mellitus tipe 2, kanker, dan penyakit kardiovaskular lainnya. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas tidur dan faktor lainnya dengan obesitas sentral pada penderita hipertensi. Responden penelitian ini adalah penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei, Juli, dan September 2017 dengan jumlah sampel 92 orang. Penelitian ini dengan menggunakan desain studi cross-sectional. Obesitas sentral diukur berdasarkan lingkar perut dengan menggunakan pita ukur. Responden termasuk ke dalam kategori obesitas sentral jika lingkar perut ≥80 cm untuk perempuan dan ≥90 cm untuk laki-laki. Aktivitas fisik dan aktivitas sedentari dinilai menggunakan General Physical Activity Questionnaire (GPAQ). Kualitas dan durasi tidur dinilai menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Data asupan energi, karbohidrat, protein, lemak, dan serat dinilai menggunakan semi-quantitative food frequency questionnaire (SFFQ) dan kemudian dianalisis menggunakan aplikasi Nutrisurvey 2007. Uji statistik yang digunakan adalah uji T independen, uji Mann Whitney-U, dan uji chi-square dengan confidence interval (CI) 90%. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 82.6% responden mengalami obesitas sentral. Berdasarkan uji Mann Whitney-U dan uji T independen ditemukan perbedaan yang bermakna antara kualitas tidur, asupan energi dan asupan karbohidrat dengan kejadian obesitas sentral. Sosialisasi mengenai dietary approach to stop hypertension for Indonesian (DASHI) pada penderita hipertensi perlu dilakukan oleh Puskesmas. Selain itu, pasien dianjurkan untuk mengurangi nasi putih dan menggantinya dengan makanan sumber karbohidrat lain, seperti ubi, singkong, dan kentang agar sumber karbohidratnya beragam. Pasien juga dianjurkan menjalani gaya hidup sehat seperti rutin melakukan aktivitas fisik minimal 3 kali per minggu agar status kesehatannya meningkat sehingga dapat terhindar dari komplikasi akibat hipertensi. Kata kunci: Aktivitas fisik, asupan, kualitas tidur, obesitas sentral, penderita hipertensi The prevalence of central obesity in hypertensive patients has increased during past ten years. Central obesity becomes risk factor of long term complications such as type 2 diabetes, cancer, and cardiovascular diseases. This cross-sectional research aims to identify the difference between sleep quality and other factors with central obesity in hypertensive patients. A total of 92 participants in this study are hypertensive patients in Puskesmas Tegal Gundil, North Bogor District. Data was collected in May, July, and September 2017. Central obesity is defined by waist circumference ≥80 cm in women and ≥90 cm in men. General Physical Activity Questionnaire (GPAQ) is used to assess physical activity and sedentary activity. Sleep quality and duration are assessed using Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Energy and macronutrients intake (carbohydrate, protein, fat, and dietary fiber) are assessed using semi-quantitative food frequency questionnaire (SFFQ) and analyzed with Nutrisurvey 2007 software. Statistical analyses used in this study are independent T test, Mann Whitney-U, and chi-square (confidence interval 90%). The prevalence of central obesity is 82.6%. In this study, there are significant difference between sleep quality, energy and carbohydrate intake with central obesity. Dietary approach to stop hypertension for Indonesian (DASHI) should be socialized to hypertensive patients. Patients should reduce white rice consumption and replace it with the other sources of carbohydrate such as potatoes, sweet potatoes, and cassavas. Patients should promote healthy life style such as increasing physical activity at least 3 times per week so that complications of hypertension can be avoided. Keywords: Central obesity, food intake, hypertensive patients, physical activity, sleep quality
Read More
S-9675
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Inggriani Priscilia; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Triyanti, Djohan Musali
Abstrak: TEKANAN PANAS DI TAMBANG BAWAH TANAH PT CIBALIUNG SUMBERDAYA TERJADI KARENA KOMBINASI DARI TEMPERATUR LINGKUNGAN KERJA, PANAS METABOLIK TUBUH, PAKAIAN KERJA, DAN KARAKTERISTIK PEKERJA. TEKANAN PANAS DAPAT MENIMBULKAN BERBAGAI KELUHAN KESEHATAN YANG DIRASAKAN SECARA SUBJEKTIF OLEH PEKERJA. PENELITIAN DILAKUKAN PADA52 PEKERJA DENGAN DESAIN STUDI CROSS-SECTIONAL. DARI 9 TITIK PENGUKURAN DI UNDERGROUNDMENUNJUKKAN INDEKS WBGT INDOOR BERKISAR ANTARA 29,1OC HINGGA 35,5OC. SETELAH DILAKUKAN ANALISIS BERDASARKAN PERMENKES NO. 70 TAHUN 2016, DIDAPATKAN HASIL BAHWA DARI 52 RESPONDEN, TERDAPAT 48 RESPONDEN (92,3%) MENGALAMI TEKANAN PANAS. SEBANYAK 50 RESPONDEN (96,2%) MERASA TEMPERATUR LINGKUNGAN KERJA MEREKA PANAS DAN 46 RESPONDEN (88,5%) MERASA TIDAK NYAMAN DENGAN KONDISI PANAS TERSEBUT. SELURUH RESPONDEN MENYATAKAN PERNAH MENGALAMI KELUHAN SUBJEKTIF AKIBAT PAJANAN TEKANAN PANAS DENGAN FREKUENSI YANG BERBEDA-BEDA. OLEH KARENA ITU, PERUSAHAAN PERLU MELAKUKAN BERBAGAI UPAYA PENGENDALIAN TEKANAN PANAS UNTUK MEMINIMALISASI RISIKO KELUHAN KESEHATAN YANG DIRASAKAN PEKERJA. KATA KUNCI: INDEKS WBGT, TEKANAN PANAS, KELUHAN SUBJEKTIF, TAMBANG BAWAH TANAH
Read More
S-9831
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fhadilla Amelia; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Agus Triwinarto
Abstrak: Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah dengan prevalensi penderita hipertensi terbesar di Provinsi Jawa Barat, selain itu kepatuhan diet penderita hipertensi di wilayah tersebut masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan diet berdasarkan Dietary Approach to Stop Hypertension for Indonesian (DASHI) pada penderita hipertensi dengan pendekatan teori Health Belief Model. Penelitian yang dilakukan di wilayah kerja Unit Pelayanan Fungsional (UPF) Puskesmas Bojonggede Kabupaten Bogor ini menggunakan desain studi cross sectional dan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 105 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa 49,52% responden cukup patuh dan 50,48% resonden kurang patuh. Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi manfaat (OR= 3.9 95% CI 1.18-12.9) dan persepsi hambatan (OR= 3.007 95% CI 1.34-7.05) dengan kepatuhan diet. Instansi terkait diharapkan mampu memotivasi penderita hipertensi untuk lebih patuh dalam menerapkan diet melalui edukasi gizi, monitoring dan evaluasi pola makan, serta pengembangan media KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi) yang efektif dan efisien. Kata Kunci: DASHI, Health Belief Model, Hipertensi, Kepatuhan Kabupaten Bogor is the one place in West Java Province with highest prevalence of hypertension people, yet the dietary adherence among them still poor. The objective of this studi was to identify factors related to dietary adherence based on Dietary Approach to Stop Hypertension for Indonesian (DASHI) among hypertensive patient in Health Belief Model Theory point of view. This study was conducted in work area of UPF Puskesmas Bojonggede Kabupaten Bogor by using cross sectional design with purposive sampling method. The total samples of this study was 105 persons. The result showed that 49,52% respondents are having enough adherence to dietary recommendation and 50,48% respondents still poor. There were significant associations between percevied benefits (OR= 3.9 95% CI 1.18-12.9) and perceived barriers (OR= 3.007 95% CI 1.34-7.05) with dietary adherence. Institutions are hoped to motivate hypertensive patient to get more adherence in dietary recommendation through nutrition education, monitoring and evaluation of dietary pattern, and developed KIE (Communication, Information, and Education) media which are effective and efficient. Keywords: Adherence, DASHI, Health Belief Model, Hypertension
Read More
S-8667
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lulu Octaviani; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Asih Setiarini, Agus Triwinarto
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan terapi kombinasi pada penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan dilakukan selama bulan April 2015 di UPF Puskesmas Bojonggede. Responden dalam penelitian ini berjumlah 105 penderita hipertensi berusia ≥ 30 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kuesioner, semi quantitative food frequency questionnaire, dan pengukuran antropometri. Penelitian menunjukkan bahwa responden yang patuh menjalankan terapi kombinasi hanya 39%. Selain itu, terdapat hubungan yang bermakna antara usia (OR = 0,301) dan dukungan tenaga kesehatan (OR = 2,769) dengan kepatuhan menjalankan terapi kombinasi. Kata Kunci: Kepatuhan, terapi kombinasi, hipertensi
Read More
S-8700
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive