Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 34389 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Taufan Primawan; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Mieke Savitri, Irma Suryani, Nine Mei
B-2034
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Widya Anita; Pembimbing: Wiku Bakti Bawono Adisasmito; Penguji: Pujiyanto, Iva Diansari
S-6600
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Arini Idza Safdarina; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Anhari Achadi, Myrna Octaviany
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya proporsi kelengkapan resume medis pasien BPJS rawat inap selama bulan Maret 2017 berdasarkan empat komponen yakni komponen identifikasi pasien, laporan penting, autentifikasi penulis, dan catatan yang baik, serta mengetahui gambaran kelanacaran pengajuan klaim BPJS. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen, yaitu kelengkepan resume medis pasien rawat inap bulan Maret terhadap variabel dependen yaitu kelancaran pengajuan klaim. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilaksanakan dengan observasi menggunakan daftar tilik, desain dari penelitian ini adalah cross sectional dengan sample seluruh lembar resume medis pasien rawat inap pada bulan Maret 2017 di Rumah Sakit Masmitra Bekasi yakni sebanyak 145 resume medis. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitianini didapatkan bahwa dari empat komponen jumlah jumlah hasil rekapitulasi kelengkapan resume medis yang lengkap rata-rata 124(85%) dan tidak lengkap 21(15%). Klaim BPJS yang lancar 118 (81%) dan yang tidak lancar 27 (18.6%). Hasil uji Chi Square. didapatkan P-value 0.007 < 0,05 maka ada hubungan antara kelengkapan resume medis dengan kelancaran klaim ke BPJS di Rumah Sakit Mamitra Bekasi Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kelengkapan resume medis dapat mempengaruhi kelancaran klaim. Dari keempat komponen diatas yang berhubungan terhadap kelancaran klaim ke BPJS adalah komponen laporan penting dan komponen catatan yang baik. Untuk mengurangi ketidaklengkapan resume medis dan memperlancar pengajuan klaim diharapkan dokter dapat mengisi resume dengan lengkap dan benar agar tingkat kelengkapan mencapai standar 100% serta petugas rekam medis perlu melakukan analisis kuantitatif dan kualitatif.
Kata Kunci : Resume Medis; Kelancaran Klaim; BPJS
Read More
S-9445
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhamad Rezaldi; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: IJaslis lyas, Prastuti Soewondo, Muhammad Firdaus
Abstrak:



ABSTRAK
Nama
: Muhamad Rezaldi
Program Studi : Kajian Administrasi Rumah Sakit
Judul
: Analisis Faktor Penentu Keterlambatan Klaim INA CBG’s Pasien
Rawat Inap di RSIA Murni Asih Kabupaten Tangerang pada Januari
2018
Pembimbing : DR. dr. Sandi Iljanto, MPH.


Latar Belakang: Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sebagai pemberi perlindungan sosial menuntut rumah
sakit untuk memberikan pelayanan bermutu dan berkualitas kepada peserta BPJS
Kesehatan. Dalam menjalankan fungsi rumah sakit untuk memberikan pelayanan kepada
peserta BPJS Kesehatan, maka rumah sakit perlu melakukan klaim dana kepada pihak
BJPS Kesehatan sesuai diagnosa yang sudah ditetapkan Indonesian Case-Based Groups
(INA CBG’s). Klaim biaya tersebut digunakan sebagai pengganti dari biaya yang sudah
dikeluarkan rumah sakit dalam menjalankan pelayanan kesehatannya kepada peserta
BPJS Kesehatan. Namun pada kenyataannya masih banyak berkas-berkas yang ditunda
ataupun ditolak BPJS sehingga rumah sakit tidak mendapatkan klaim tersebut. Penundaan
dan atau penolakan klaim disebabkan karenan tidak lolosnya berkas-berkas melalui
verifikator BPJS Kesehatan. Dengan diberlalukannya system Vedika (Verifikasi di
Kantor) ada beberapa perubahan kebijakan pada proses klaim berkas INA CBG’s yang
membuat rumah sakit dituntu untuk bisa beradaptasi.
Tujuan: Mengetahui faktor-faktor penentu keterlambatan klaim INA CBG’s BPJS
Kesehatan berdasarkan beberapa variabel yang sudah ditentukan sebelumnya dan
dimodifikasi oleh peneliti.
Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif.
Pengumpulan data dilakukan kepada berkas-berkas klaim INA CBG’s yang akan
diajukan ke BPJS Kesehatan dari pasien rawat inap. Data yang dikumpulkan dimasukkan
ke dalam checklist kuesioner yang kemudian akan diolah hasilnya.
Hasil: Dari 8 variabel independent yang diuji, variabel Ketepatan Pengisian Resume
Medis Koding Diagnosa Sekunder memiliki peran paling penting menyebabkan berkas
klaim tertunda. Koding Diagnosa Sekunder juga berhubungan dengan Variabel
Independent Severity Level atau tingkat keparahan penyakit yang bisa mempengaruhi
kelayakan berkas klaim.
Kesimpulan: Saat ini, aspek dan kaidah koding berperan penting dalam kelayakan berkas
klaim INA CBG’s, sehingga rumah sakit harus terus belajar dan mencari tahu apa saja
yang baik untuk diinputasi dalam nenentukan koding yang tepat, sehingga berkas klaim
dapat terbayarkan tepat waktu tanpa ditunda.
(kata kunci: INA CBG’s, klaim BPJS, verifikator BPJS, Vedika)


ABSTRACT Name : Muhamad Rezaldi Study Program : Kajian Administrasi Rumah Sakit Title : Analisis Faktor Penentu Keterlambatan Klaim INA CBG’s Pasien Rawat Inap di RSIA Murni Asih Kabupaten Tangerang pada Januari 2018 Counsellor : DR. dr. Sandi Iljanto, MPH. Background: National Health Insurance (JKN) through the provider of Social Security Administering Agency (BPJS) Health as a social protection provider requires the hospital to provide quality and quality services to BPJS Kesehatan participants. In performing the function of the hospital to provide services to participants BPJS, eating hospital needs to make claims of funds to the BJPS Kesehatan according to the diagnosis set by Indonesian Case-Based Groups (INA CBG’s). Claim fees are used in lieu of the costs already incurred hospital in running health services to participants BPJS Kesehatan. But infact there are still many files that are postponed or rejected by BPJS Kesehatan so that the hospital does not get the claim. Delays and or rejection of claims are caused due to not passing the files through BPJS Kesehatan verifier. With the implementation of The Vedika (Verification in the Office) there were several policy changes to the claim process of INA CBG's file which made the hospital to be able to adapt. Purpose: Find out the determinants of the delay in INA CBG's BPJS Kesehatan claims based on some predefined variables which has been predetermined and modified by the researcher. Method: This research is analytical descriptive with quantitative approach. The data collection is done to the claims file of INA CBG’s that will be submitted to BPJS Kesehatan of inpatients. The data collected is included in the checklist of questionnaires which will then be processed. Result: Of the 8 independent variables tested, the Adjustment Resume Filling variable Medical Coding Secondary Diagnosis has an important role causing the tertunda claim. Secondary Diagnostic coding is also associated with the Severity Level variable that may affect the eligibility of the claim. Conclusion: Currently, coding aspects and rules play an important role in the feasibility of INA CBG's claim, so hospitals must continue to learn and find out what is good to input in determining proper coding so that claims files can be paid on time without delay. (key words: INA CBG’s, Claim BPJS, Verifikator BPJS, Vedika).

 

Read More
B-2023
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lediana Tampubolon; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Mieke Savitri, Anny Tri Dewo, Tri Dewo Asmoro
Abstrak: Latar Belakang:Selama proses pengobatan berlangsung dapat terjadi kesalahan yang mungkin disebabkanoleh tenaga kesehatan maupun pasien itu sendiri. Kesalahan medikasi adalah kejadianpemberian obat yang dapat menimbulkan cedera kepada pasien yang seharusnya dapatdicegah selama dalam kontrol tenaga kesehatan, dan pasien itu sendiri. Salah satu peranpenting perawat di layanan kesehatan yaitu memperhatikan prinsip tujuh benar obat saatmemberikan obat kepada pasien. Dari data insiden keselamatan pasien di rumah sakit Xtahun 2015 - 2017 tercatat ada 35 kasus insiden keselamatan pasien yang 14 kasusdiantaranya adalah kasus kesalahan pemberian obat di rawat inap. Hal ini tidak sesuaidengan standar yang diatur oleh Kemenkes RI tahun 2008 yang menyatakan bahwa insidendi rumah sakit seharusnya zero accident.Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisa faktor faktor yang mempengaruhi penerapanprinsip keselamatan pasien oleh perawat dalam proses pemberian obat di bangsal rawatinap rumah sakit XMetode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data primer diperolehmelalui wawancara mendalam dengan 10 orang informan dan observasi. Data yangterkumpul dianalisa untuk mengetahui penyebab kesalahan dan kemungkinanperbaikannya.Hasil Penelitian: Dari penelitian terlihat bahwa faktor yang memicu terjadinya kesalahanpemberian obat di ruang rawat inap rumah sakit X berasal dari kondisi laten yaitukurangnya jumlah staff keperawatan, turnover yang tinggi dan tidak tersedianya SPO 7benar pemberian obat. Faktor lingkungan tempat kerja yang kurang memadai, adanyapekerjaan tambahan perawat, kurangnya supervisi dari pimpinan , panduan yang kurangjelas serta tidak adanya farmasi klinik merupakan faktor kontributor yang dapatmempengaruhi terjadinya insiden keselamatan pasien dimana salah satunya adalah kejadianmedication error di unit rawat inap rumah sakit X saat ini.Kesimpulan: Faktor faktor yang mempengaruhi penerapan prinsip keselamatan pasiendalam pemberian obat di rawat inap rumah sakit X antara lain adalah faktor leadership,kurangnya jumlah SDM pelayan kesehatan , tingginya turnover perawat, faktor lingkungantempat kerja yang kurang kondusif, tidak tersedianya SPO pemberian obat dengan prinsip 7benar, sosialisasi yang tidak dilakukan secara konsisten dan kontinyu serta tidakberjalannya program diklat atau pelatihan.Kata kunci: Keselamatan Pasien, medication error, pemberian obat, perawat.
Read More
B-2012
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Pretty Kristianti Dewi; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Suprijanto Rijadi, Vebry Haryati Lubis
B-1740
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Harry Rayadi; Pembimbing: Sandi Iljanto
B- 422
Depok : FKM UI, 2000
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mailis Suyanti Munthe; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Purnawan Junadi, Pujiyanto, Abdul Kadir, Lies Dina Liastuti
B-2037
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ditia Gilang Shah Putra Rahim; Pembimbing: Prastuti Soewondo; Penguji: Adang Bachtiar, Ascobat Gani, Torang M. Napitupulu, Budi Hartono
Abstrak:
Latar belakang: Kejadian klaim pending rawat inap JKN di RS Pelni pada tahun 2022 dari 29.100 berkas yang diajukan pada pengajuan klaim tahap pertama sebanyak 949 berkas (3,26%). Hal ini dapat menghambat operasional, pengembangan pelayanan dan mengganggu arus kas, sehingga perlu dilakukan identifikasi dan analisis terhadap penyebab klaim pending. Tujuan: Diidentifikasi variabel penyebab klaim pending sehingga dapat memperbaiki sistem pengajuan klaim JKN di RS Pelni. Metode penelitian: Desain penelitian deskriptif melalui wawancara mendalam terhadap 8 informan dan telaah terhadap 459 berkas untuk diidentifikasi penyebab masalah berdasarkan teori implementasi kebijakan Van Meter dan Van Horn. Hasil penelitian: Alasan berkas klaim yang pending adalah konfirmasi coding diagnosis dan prosedur sebanyak 38,7%, kesalahan pengisian resume medis sebanyak 23,8%, ketidaklengkapan berkas penunjang sebanyak 13,6%, konfirmasi pembayaran oleh Jasa Raharja sebanyak 5,1%, kesalahan grouping sebanyak 0,4%. Walaupun persentase klaim pending relatif rendah (3.26%), tetapi pembiaran akan mengakibatkan kesehatan arus kas operasional serta potensi keterlambatan arus kas masuk senilai minimal 2% dari total pendapatan per bulan. Kesimpulan: Alasan klaim pending berhubungan dengan tenaga coder baru, clinical pathway belum dijalankan dengan baik, kurangnya supervisi DPJP dalam membuat resume medis. Dibutuhkan pelatihan dan supervisi terhadap SDM, membangun komunikasi efektif antar stakeholder dan melakukan monitoring dan evaluasi terkait pengelolaan klaim. Kata kunci: RS Pelni, klaim pending, teori implementasi kebijakan Van Meter dan Van Horn.

Background: The incidence of JKN inpatient pending claims at Pelni Hospital in 2022 out of 29,100 files submitted in the first stage of claim submission was 949 files (3.26%). This can hinder operations, service development and disrupt cash flow, so it is necessary to identify and analyze the causes of pending claims. Objective: To identify the variables that cause pending claims so that they can improve the system for submitting JKN claims at Pelni Hospital. Research method: Descriptive research design through in-depth interviews with 8 informants and analysis of 459 files to identify the causes of problems based on the theory of policy implementation by Van Meter and Van Horn. The results of the study: The reasons for pending claim files were confirmation of diagnosis coding and procedures as much as 38.7%, medical resume filling errors as much as 23.8%, incomplete supporting documents as much as 13.6%, payment confirmation by Jasa Raharja as much as 5.1%, grouping error of 0.4%. Even though the percentage of pending claims is relatively low (3.26%), neglecting it will result in a healthy operational cash flow and potential delays in cash inflows of at least 2% of total income per month. Conclusion: The reasons for pending claims are related to new coder staff, clinical pathways that have not been implemented properly, lack of DPJP supervision in making medical resumes. HR training and supervision is needed, building effective communication between stakeholders and monitoring and evaluating related to claim management.
Read More
B-2392
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yuliani; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Surya Ede Darmawan, Prastuti Soewondo, Puji Triastuti, Priscilla Kristianti
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kelengkapan dan ketepatan diagnosis prosedur dan koding pada klaim pasien rawat inap JKN di RSU Mayjen H. A. Thalib Kabupaten Kerinci. Penelitian ini menggabungkan penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan model triangulasi. Hasil penelitian ditemukan ketidaktepatan koding dari 105 sampel klaim yang menyebabkan kerugian rumah sakit dengan selisih klaim kurang lebih 4 %. Hal ini disebabkan oleh pengetahuan dokter spesialis mengenai aturan koding yang masih rendah, pelatihan koding yang masih kurang bagi dokter spesialis, koder dan verifikator, beban kerja verifikator yang tinggi, rekam medis yang masih manual, ketiadaan SIMRS, alokasi anggaran yang masih rendah untuk meningkatkan kualitas rekam medis dan koding. Manajemen harus menyusun alur klaim, melaksanakan monitoring dan evaluasi klaim, melakukan pelatihan koding rutin, menyediakan SIMRS terintegrasi dengan billing system, rekam medis elektronik, dan menyusun indikator penilaian kinerja untuk remunerasi, menerapkan reward dan punishment bagi yang terlibat dalam klaim.
Read More
B-2134
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive