Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 39051 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Shoffi Hanifa; Pembimbing: Engkus Kusdinar Achmad; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Nazhif Ghifari
Abstrak: Penelitian ini meneliti keseimbangan antara stres dan pemulihan, yang tergambar dalam recovery-stress state/RSS atlet. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya perbedaan posisi pemain, tingkat hidrasi, tipe olahraga, pengalaman pemain, starting status, serta tingkat latihan pada RSS atlet di Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar DKI Jakarta pada tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi potong lintang. Hasil penelitian ini menunjukkan 71,4% responden tergolong dehidrasi dan 73,5% responden memiliki RSS buruk, dengan rata-rata skor tertinggi pada skala penilaian conflicts/pressure. Selain itu, perbedaan posisi pemain pada RSS terbukti signifikan pada seluruh responden maupun pada responden laki-laki. Kata kunci: Atlet, hidrasi, posisi pemain, recovery-stress state The focus of this study is the balance between recovery and stress, which can be seen from recovery-stress state/RSS of athletes. The purpose of this study is to know the diffrences between player position, hydration level, sport type, player experience, starting status, and exercise level on RSS of athletes on Students Sport Training Center of DKI Jakarta in 2018. This is a quantitative research with cross-sectional design. The result of this research shows that 71,4% respondents are dehydrated and 73,5% respondents has a bad RSS, with highest mean score in conflicts/pressure scale. Moreover, the difference between player position on RSS of athletes is significant on all respondents and on male respondents. Key words: Athlete, hydration, player position, recovery-stress state
Read More
S-9877
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yovila Putri Salsabila; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Isnindyarti
Abstrak: Obesitas dan Diabetes Melitus merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan. Diabetisi yang obesitas cenderung memiliki kontrol glikemik, gula darah, dan tekanan dari yang lebih buruk. Obesitas pada diabetisi berisiko untuk mengalami komplikasi lebih lanjut dari penyakit serta penyakit kardiovaskular lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kejadian obesitas berdasarkan faktor gaya hidup, asupan dan konsumsi, kepatuhan diet, pengetahuan, lama menderita diabetes melitus, serta karakteristik individu pada diabetisi di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Desain studi yang digunakan adalah cross-sectional menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 119 orang. Pengukuran asupan dilakukan menggunakan SFFQ, aktivitas fisik menggunakan GPAQ, dan variabel lain menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 58% diabetisi mengalami obesitas (IMT ≥25 kg/m2 ). Hasil yang bermakna (pvalue < 0,05) ditemukan pada aktivitas fisik, asupan energi, asupan karbohidrat, kepatuhan diet, dan lama menderita diabetes melitus. Edukasi oleh pihak puskesmas penting dilakukan untuk mengurasi obesitas serta mencegah komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular dari diabetes melitus.
Kata kunci: Diabetes Melitus, Obesitas, Penyakit Komplikasi

Obesity and Type 2 Diabetes Mellitus are two components that related each other. Diabetic patients are more risk to have poor glycemic control, high blood glucose, and high blood pressure. Obesity among adult with type 2 diabetes heightens the risk of other comorbid diseases and cardiovascular disease. The aim of this study was to determine the differences of Obesity based on life style, intake and consumption, adherence to diet, health and nutrition knowledges, duration of diabetes mellitus, and individual characteristics in diabetic in District Health Clinics Pasar Minggu South Jakarta. This study was conducted by using a cross-sectional design study and purposive sampling technique, were collected from 119 subjects. Food intake was assessed with Semi Food Frequency Questionnaire, Physical Activity with Global Physical Activity Questionnaire, and other variabel with questionnaire. The result showed proportion of obesity among adult with type 2 diabetes was 58% (BMI ≥25 kg/m2 ). This research also showed that physical activity, energy intake, carbohydrate intake, adherence to diet, and duration of diabetes mellitus were significantly associated with obesity in diabetics (pvalue < 0,05). Health education is important for diabetic patients to reduce obesity and prevent microvascular and macrovascular complications of diabetes melitus.
Key words: Complications Disease, Diabetes Melitus, Obesity
Read More
S-9666
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nabila Arifai Arrieta; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Engkus Kusdinar Achmad, Zainal Abidin
S-8475
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Asti Shafira; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Engkus Kusdinar Achmad, Djohan Musali
Abstrak: Hiperkolesterolemia merupakan salah satu prediktor kuat berbagai penyait jantung yang merupakan penyebab utama kematian di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan berbagai faktor yang berkaitan dengan kejadian hiperkolesterolemia pada penderita diabetes melitus di Puskesmas Pasar Minggu pada tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan jumlah sampel sebesar 126 responden menggunakan consecutive sampling. Variabel penelitian yang diteliti adalah kejadian hiperkolesterolemia, jenis kelamin, lama menderita diabetes melitus, riwayat DM keluarga, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, tingkat stress, persen lemak tubuh dan asupan lemak. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi kejadian hiperkolesterolemia pada penderita DM adalah 56,3% dengan 37,1% pada pria dan 63,7% pada wanita. Dari seluruh variabel independent yang diteliti, perbedaan yang bermakna dengan hasil uji chi square terdapat pada variabel jenis kelamin (OR = 2,947; CI = 1,326-6,672), riwayat keluarga (OR = 0,443; CI = 0,209-0,895) dan kebiasaan merokok (OR = 1,233; CI = 0,990-11,898). Sementara itu, tidak terdapat perbedaan bermakna kejadian hiperkolesterolemia berdasarkan lama menderita DM, aktivitas fisik, tingkat stress, antropometri dan asupan lemak karena p > 0,05. Untuk menyimpukan, terdapat perbedaan yang signifikan pada jenis kelamin, riwayat DM keluarga dan kebiasaan merokok dengan kejadian hiperkolesterolemia, dengan peningkatan risiko hiperkolesterolemia sejalan dengan jenis kelamin perempuan, adanya riwayat DM keluarga dan kebiasaan aktif merokok.
Kata kunci: Diabetes mellitus, hiperkolesterolemia, antropometri

Hypercholesterolemia is the leading predictor of various cardiac disease (CVD) which is the leading cause of death in the world. This study aims to determine whether there are any differences the incidence of hypercholesterolemia based on factors related to it in people with diabetes mellitus at Pasar Minggu Primary Health Care in 2018. This study used a cross-sectional method with a sample size of 126 respondents using consecutive sampling. Research variables studied were incidence of hypercholesterolemia, sex, duration of diabetes mellitus, family history of diabetes mellitus, smoking habit, physical activity, stress level, body fat percentage and fat intake. The results of this study showed that the prevalence of hypercholesterolemia incidence in DM patients was 56.3% with 37.1% in men and 63.7% in women. Of all independent variables studied, significant differences with statistical analysis were in sex (OR = 2.947, p = 0.009), family history (OR = 0.443, p = 0.018) and smoking habits (OR = 1,233; p = 0.038). Meanwhile, there was no significant the incidence of hypercholesterolemia differences based on duration of diabetes mellitus, physical activity, stress level, anthropometry and fat intake due to p > 0.05. To conclude, there were significant differences in sex, family history of diabetes mellitus and smoking habits with hypercholesterolaemia incidence, with an increased risk of hypercholesterolemia in line with female sex, family history of DM and active smoking habits.
Key words: Diabetes mellitus, hypercholesterolemia, anthropometry
Read More
S-9821
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nada Thifali; Pembimbing: Trini Sudiarti; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Endang Darajat
Abstrak: Dehidrasi pada atlet dapat menyebabkan penurunan performa fisik dan mental pada atlet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan status hidrasi pada atlet berdasarkan faktor-faktor yang memengaruhinya. Penelitian ini dilakukan pada atlet berusia 10-19 tahun dengan desain studi cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 37,1% responden mengalami dehidrasi. Terdapat perbedaan status hidrasi yang signifikan berdasarkan jenis kelamin (OR = 6,1; 95% CI 1,93-19,08), asupan air (p-value= 0,004), jenis minuman yang dikonsumsi selama latihan (OR = 3,11; 95%CI 1,125-8,604), dan luas permukaan tubuh (p-value= 0,044). Oleh sebab itu, memperhatikan asupan air selama latihan bagi atlet perlu dilakukan terutama bagi atlet laki-laki yang memiliki peluang lebih besar untuk mengalami dehidrasi. Kata kunci: status hidrasi, atlet, bulutangkis, gizi olahraga Dehydration in athletes led to decrease their physical and mental performance. The aim of this study was to determine differences in hydration status of athletes based on the factors related to dehydration. This study conducted on athletes aged 10-19 with cross sectional study design. The results showed 37% of respondents dehydrated. There was the significant differences in hydration status by sex (OR = 6,1; 95% CI 1,93- 19,08), fluid intake (p-value= 0,004), types of beverages that consumed during exercise (OR = 3,11; 95%CI 1,125-8,604), and body surface area (p-value= 0,044). Thus ensuring adequate fluids intake as needed during exercise is important especially for male athletes that have greater probabilities to experience dehydration. Key words: hydration status, athletes, badminton, sport nutrition
Read More
S-9201
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rofiiah Darajat Nurfadhilah; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Siti Arifah Pudjonarti, Fajrinayanti
Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan pola makan pada masyarakat dewasa DKI Jakarta selama pandemi COVID-19 dibandingkan dengan sebelum pandemi COVID-19 berdasarkan variabel usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, anggota rumah tangga, dan pendapatan menggunakan kuesioner online. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan crosssectional dengan subjek pada penelitian ini masyarakat dewasa di DKI Jakarta yang berusia 20-45 tahun dengan menggunakan teknik purposive dan snowballing sampling. Hasil menunjukkan sebagian besar masyarakat dewasa di DKI Jakarta memiliki perubahan pola makan menjadi tidak sehat selama pandemi COVID-19 (41,8%).
Read More
S-10636
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nur Zakiyah Fahiroh; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Asih Setiarini, R. Giri Wurjandaru
Abstrak: ABSTRAK Skripsi ini meneliti tingkat literasi gizi fungsional, interaktif dan kritikal yang dapat menggambarkan tingkatan kemampuan individu untuk memperoleh, menerima dan membuat keputusan gizi yang sesuai pada ibu siswa sekolah dasar. Faktor-faktor yang duji beda proporsinya adalah usia ibu, tingkat pendidikan, pendapatan keluarga, dan paritas. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Data diambil menggunakan kuesioner dengan metode self administered pada 108 responden yang bersedia berpartisipasi dan tidak mengalami kesulitan membaca dan menulis. Variabel yang memiliki perbedaan proporsi yang signifikan adalah tingkat literasi gizi fungsional dengan usia (p value = 0,012) dan tingkat pendapatan keluarga (p value = 0,02), literasi gizi interaktif dengan usia (p value = 0,024) dan pendidikan (p value = 0,035). Kata kunci: Literasi gizi, ibu siswa sekolah dasar, usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, paritas. ABSTRACT This thesis examines the level of functional, interactive and crticical nutrition literacy that can describe the level of individual ability to obtain, receive, anda make appropriate nutritional decisions on tthe mother of elementary school students. Factors analyzed for different proportions were mother‟s age, education level, family income and parity. This research is a quantitative research with cross-sectional study design. Data were colected using quetionnaires with self administered method on 108 respondents who were willing to participate and had no troubling reading and writing. The variables that have significant difference of the proportion are the functional literacy with age (p value = 0,012), and family income (p value = 0,02), the interactive nutritional literacy with age (p value = 0,024) and education (p value = 0,035). Keyword: Nutrition literacy, mother of elementary school students, age, educational level, income level, parity.
Read More
S-9857
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ledya Octaviani; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Siti Arifah Pudjonarti, Isnindyarti
Abstrak: Diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah akibat kelainan pada sekresi insulin, aksi insulin, atau keduanya. Tingginya kadar glukosa darah pada penderita diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi, dan kegagalan pada beberapa organ tubuh terutama mata, ginjal, jantung, saraf, dan pembuluh darah. Kadar glukosa darah pada penderita diabetes dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti asupan, aktivitas fisik, dan lainlain. Skripsi ini bertujuan untuk melihat perbedaan proporsi kadar glukosa darah pada penderita diabetes berdasarkan aktivitas fisik dan faktor lainnya. Penelitian ini dilakukan pada penderita diabetes di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu pada bulan April 2018. Desain penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan jumlah sampel 110 orang. Kadar glukosa darah diketahui melalui catatan medik responden, aktivitas fisik dan asupan diketahui melalui kuesioner aktivitas fisik (GPAQ) dan Semi-quantitative Food Frequency Questionnaire (SFFQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 57,3% penderita diabetes memiliki kadar glukosa darah terkontrol. Uji chi-square menyatakan bahwa variabel aktivitas fisik, kepatuhan minum obat, asupan serat, durasi penyakit, dan stres memiliki perbedaan bermakna dengan kadar glukosa darah. Untuk meningkatkan angka kadar glukosa darah terkontrol pada penderita diabetes, disarankan untuk diberikan edukasi mengenai aktivitas fisik, kepatuhan minum obat, asupan serat, dan manajemen terhadap stres apabila diperlukan kepada penderita diabetes.
Kata kunci: Diabetes melitus, kadar glukosa darah, aktivitas fisik, asupan serat

Diabetes mellitus is a metabolic disorder characterized by high blood glucose levels due to abnormalities in insulin secretion, insulin action, or both. High blood levels in diabetics are associated with long-term damage, dysfunction, and failure of some organs, especially the eyes, kidneys, heart, nerves, and blood vessels. Blood glucose levels of diabetics can be influenced by various factors such as intake, physical activity, and others. This study aims to see the differences proportion of blood glucose levels in diabetics based on physical activity and other factors. The study was conducted on diabetics at Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu on April 2018. The design of this study is cross-sectional with a total sample of 110 people. Blood glucose levels are known through the medical records of respondents, physical activity and intake are known through physical activity questionnaires (GPAQ) and Semi-quantitative Food Frequency Questionnaire (SFFQ). The results showed that 57.3% of diabetics had controlled blood glucose levels. Chisquare test showed that physical activity, medication adherence, fiber intake, duration of disease, and stress have significant differences with blood glucose levels. To increase the rate of controlled blood glucose in diabetics, it is recommended to be educated about physical activity, fiber intake, and management of stress (if necessary) in diabetics.
Keywords: Diabetes mellitus, blood glucose level, physical activity, fiber intake
Read More
S-9667
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rindu Rachmiaty; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Engkus Kusdinar Achmad, Ida Ruslita
S-5745
Depok : FKM-UI, 2009
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ni Kadek Anggi Mahendra Putri;Pembimbing: Fatmah; Penguji: Wahyu Kurnia Yusrin Putra, Eti Rohati
Abstrak: Weight cycling merupakan suatu siklus berulang dari penurunan berat badan yang disengaja melalui diet yang diikuti oleh peningkatan berat badan kembali yang tidak disengaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi weight cycling berdasarkan keseimbangan asupan makro saat diet, frekuensi makan, dukungan sosial, aktivitas olahraga, dan tingkat stres pada model di tiga agency model terpilih di Denpasar, Bali tahun 2016. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Penelitian ini melibatkan 78 orang model wanita dari tiga agnecy model terpilih di Denpasar dengan rentang usia 19-25 tahun. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner dan wawancara semiquantitative food frequency questionnaire. Hasil penelitian ini menunjukkan 62,8% model mengalami weight cycling dan sebesar 79,6% model tergolong dalam weight cycler tingkat ringan. Uji chi-square menunjukkan terdapat perbedaan proporsi weight cycling yang bermakna berdasarkan keseimbangan asupan makro saat diet (OR=10,000), frekuensi makan (OR=19,556), dukungan sosial (OR=9,738), aktivitas olahraga (OR=3,143 dan OR=13,750), dan tingkat stress (OR=1,600 dan OR=9,120) pada model di tiga agency model di Denpasar, Bali tahun 2016. Kata Kunci: Weight cycling, model, keseimbangan asupan saat diet, frekuensi makan, dukungan sosial, aktivitas olahraga, tingkat stres. Weight cycling is a repetitive cycle of intentionally losing weight through diet followed by unintentionally weight regain. This study aims to determine the differences proportion of weight cycling based on macronutrient intake balance when dieting, eating frequency, social supports, exercise activities, and stress levels among models in three selected Model Agencies in Denpasar, Bali in 2016. The study design that used in this research is cross sectional study. This research involved 78 female models from three different selected agency in Denpasar, with an age range between 19-25 years old. The data was collected through questionnaire and interview of semiquantitative food frequency questionnaire. The study result showed 62,8% models experience weight cycling and 79,6% models are categorized to mild weight cyclers. Chi-square test show that there are significant differences in the proportion of weight cycling based on macronutrient intake balance when dieting (OR=10,000), eating frequency (OR=19,556), social supports (OR=9,738), exercise activities, (OR=3,143 dan OR=13,750) and stress levels (OR=1,600 dan OR=9,120) among models in three selected Model Agencies in Denpasar, Bali in 2016. Key Words: Weight cycling, model, intake balance when dieting, eating frequency, social support, exercise activities, stress levels.
Read More
S-9163
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive