Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 33103 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Syifa Ruminsyah; Pembimbing: Milla Herdayati; Penguji: R. Sutiawan, Lina Widyastuti
Abstrak: Semakin meningkatnya jumlah penduduk dan tingginya angka kematian ibu, maka program Keluarga Berencana hadir untuk peningkatan kesehatan ibu dan penekanan laju pertumbuhan penduduk. Keberhasilan dari program KB tidak lepas dari peran pencatatan dan pelaporan setiap pelayanan Keluarga Berencana di Indonesia. Kualitas data yang dihasilkan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan program Keluarga Berencana di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas data pelayanan keluarga berencana di Kota Depok tahun 2019 menggunkan metode Routine Data Quality Assassment (RDQA) yang dikembangkan oleh WHO. Sampel penelitian ini adalah DPAPMK Kota Depok dan PLKB Kecamatan di Kota Depok. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, telaah dokumen dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan kelengkapan dan konsistensi data pelayanan KB di Kota Depok sudah baik. Namun, ditemukan kekurangan pada beberapa aspek seperti penilaian sistem monitoring dan evalusi, dimana dimensi struktur, fungsi dan kapasitas monitoring evaluasi serta pengolahan dan analisis data masih kurang baik. Kesimpulan, secara umum kualitas data pelayanan KB di Kota Depok sudah baik. Namun perlu adanya peningkatan pada beberapa dimensi seperti pada pada ketepatan waktu dan sistem monitoring evaluasi khususnya pada dimensi struktur, fungsi dan kapasitas monitoring evaluasi. Kata Kunci : Akurat; Kelengkapan data; Keluarga Berencana; Kualitas data.
Read More
S-10041
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aisya Amalia Putri; Pembimbing: Popy Yuniar; Penguij: Besral, Zakiah
Abstrak:
Kualitas data SPM KIA yang baik diperlukan untuk dapat digunakan sebagai dasar perencanaan. Salah satu model penilaian data yang telah dikembangkan adalah model Penilaian Kualitas Data Rutin (PKDR), yang merupakan adaptasi model WHO yang diadopsi oleh Pusdatin. Hingga saat ini belum pernah dilakukan penelitian pada Kota Depok. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk menilai data SPM Kesehatan Ibu, khususnya indikator K4 dan Linakes, di Kota Depok. Penilaian dilakukan dengan memperhatikan indikator kelengkapan, ketepatan waktu, konsistensi internal, dan konsistensi eksternal, akurasi serta faktor-faktor organisasi yang mempengaruhinya. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kelengkapan data di Kota Depok tergolong baik, ketepatan waktu belum dapat dianalisis secara optimal, konsistensi internal relatif baik meski terdapat beberapa puskesmas yang tidak konsisten, serta konsistensi eksternal bagus, terakhir ketidakakuratan ditemukan di salah satu puskesmas di Kota Depok. Selain itu, penelitian ini juga menemukan masalah-masalah organisasi seputar pengumpulan data yang berpotensi mempengaruhi kualitas data.


Data of good quality on Minimum Service Standard of Maternal and Child Health (MSS MCH) is required to be utilized as a basis for planning. One of the data assessment models that has been developed is the Routine Data Quality Assessment (RDQA) model, which is an adaptation of the WHO model adopted by Pusdatin. No research has been conducted in Depok City until recently. Therefore, this study aimed to assess SPM data on maternal health, specifically indicators such as the K4 and Linakes, in Depok City. The assessment was conducted by considering the indicators of completeness, timeliness, internal consistency, external consistency, and accuracy as well as the organizational factors that influence them. The results showed that data completeness in Depok City was good, timeliness could not be optimally analyzed, internal consistency was relatively good although there was some inconsistent data in some puskesmas, external consistency was good, and lastly, inaccuracy was found in one of the health centers in Depok City.. In addition, this study also found organizational issues surrounding data collection that could potentially affect data quality.
Read More
S-12086
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Robiatul Adawiyah; Pembimbing: Sutiawan, R; Penguji: Popy Yuniar, Hirty Lianda
Abstrak:
Keberlangsungan klaim JKN di RSUD Khidmat Sehat Afiat Kota Depok sekurang kurangnya harus didukung oleh SIMRS yang dapat diintegrasikan dengan E-Klaim INA-CBG’s dan V-Claim. Maka pada tahun 2019 SIMRS dilakukan integrasi dengan kedua sistem informasi tersebut guna meningkatkan keberhasilan klaim JKN. Namun sejak SIMRS dilakukan integrasi hingga saat ini belum pernah dilakukan analisis. Padahal, E-Klaim INA-CBG’s dan V-Claim terus mengalami perubahan yang menjadikan banyaknya fitur yang belum tersedia pada SIMRS yang berujung membuat proses pengajuan klaim JKN menjadi terhambat. Desain penelitian ini menggunakan teori Delone dan McLean (2003) dengan jenis penelitian kuantitatif pendekatan cross sectional dan pengambilan sampel menggunakan proportional stratified random sampling. Data dikumpulkan menggnakan metode survei dengan membagikan kuesioner kepada 110 responden. Hasil penelitian ini didapatkan kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan serta net benefit berhubungan positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna.

The continuity of JKN claims at Khidmat Sehat Afiat Hospital, Depok City must at least be supported by SIMRS which can be integrated with INA-CBG's E-Claim and V-Claim. So in 2019 SIMRS was integrated with these two information systems to increase the success of JKN claims. However, since SIMRS was integrated until now no analysis has been carried out. In fact, INA-CBG's E-Claim and V-Claim continue to undergo changes which means that many features are not yet available on SIMRS which results in the JKN claim submission process being hampered. This research design uses the theory of Delone and McLean (2003) with a quantitative research type of cross sectional approach and sampling using proportional stratified random sampling. Data was collected using a survey method by distributing questionnaires to 110 respondents. The results of this research show that system quality, information quality, service quality and net benefits are positively and significantly related to user satisfaction.
Read More
S-11494
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Julita Pangesti: Pembimbing: Besral; Penguji: Martya Rahmaniati Makful, Elvida Rosyita
Abstrak:
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue, ditularkan oleh nyamuk dan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat utama di Indonesia. DBD disebabkan oleh berbagai faktor risiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi secara spasial keterkaitan antara faktor-faktor risiko DBD yaitu kepadatan penduduk, ketinggian wilayah, indikator kepadatan vektor (HI, ABJ), cakupan PHBS (rumah tangga, TTU), dan pelayanan kesehatan (puskesmas) dengan kejadian DBD di tiap kelurahan Kota Depok pada tahun 2020-2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan spasial yang signifikan dengan pola sebaran kasus mengelompok yaitu pada variabel kasus DBD terhadap wilayah geografis tahun 2020 dan 2021, kepadatan penduduk terhadap kasus DBD tahun 2020 dan 2021, cakupan PHBS RT terhadap kasus DBD tahun 2020 dan 2021, cakupan PHBS TTU terhadap kasus DBD tahun 2021, dan variabel puskesmas terhadap kasus DBD tahun 2021.Sedangkan variabel pada tahun lainnya tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Hasil skoring prioritas wilayah dengan risiko paling tinggi terhadap kejadian DBD di Kota Depok yaitu kelurahan Pancoran Mas, Beji, dan Kemirimuka. Peningkatan pengendalian DBD yang berfokus pada kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan kegiatan Pemantauan Jentik Berkala (PJB), penguatan komitmen stakeholder untuk monitoring dan evaluasi pengendalian DBD, serta penguatan program Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J), pelatihan kader DBD, dan pemantau jentik di lingkungan masyarakat dan tempat-tempat umum diharapkan dapat menjadi kunci keberhasilan pengendalian kejadian DBD di wilayah Kota Depok.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious disease caused by the dengue virus, transmitted by mosquitoes and is still a major public health problem in Indonesia. DHF is caused by various risk factors. This study aims to spatially identify the relationship between DHF risk factors, that is population density, altitude, vector density indicators (house index, free larva index), clean and healthy live behavior or PHBS (households, public places), and health services (puskesmas) with DHF incidents in each urban village area of Depok City in 2020-2021. The results showed that there was a significant spatial relationship with the pattern of distribution of cases in clusters, that is the variable DHF cases for geographical areas in 2020 and 2021, population density for DHF cases in 2020 and 2021, PHBS households coverage for DHF cases in 2020 and 2021, PHBS public coverage for DHF cases in 2021, and puskesmas for DHF cases in 2021. Meanwhile, the variables in other years do not show a significant relationship. The results of the priority scoring areas with the highest risk of DHF incidents in Depok City are the Pancoran Mas, Beji, and Kemirimuka sub-districts. Increasing DHF control that focuses on community empowerment activities with the Mosquito Nest Eradication (PSN) movement and Periodic Larvae Monitoring (PJB) activities, strengthening stakeholder commitment to monitoring and evaluating DHF control, as well as strengthening the Movement of 1 House 1 Jumantik (G1R1J) program, DHF cadre training, and larva monitoring in the community and public places is expected to be the key to successful control of DHF incidents in the Depok City area.
Read More
S-11194
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Haniyyah Tafsha Syahidah; Pembimbing: Popy Yuniar; Penguji: Rico Kurniawan, Nurdianty
Abstrak:
Kesehatan jiwa merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang memiliki tantangan signifikan, termasuk keterbatasan tenaga profesional, pendanaan yang tidak memadai, dan tingginya kesenjangan pengobatan. Dalam pelaksanaan program kesehatan jiwa, Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat primer menggunakan Sistem Informasi Kesehatan Jiwa (SIMKESWA) untuk pencatatan dan pelaporan data. Namun, SIMKESWA hanya mencakup input data dari program kesehatan jiwa dan berjalan terpisah dari Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS), yang digunakan untuk pengelolaan layanan secara menyeluruh. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesenjangan antara SIMKESWA dengan standar interoperabilitas SATUSEHAT yang dikembangkan Kementerian Kesehatan. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui studi dokumen dan wawancara mendalam dengan informan terkait. Hasil penelitian menunjukkan adanya duplikasi data antara SIMKESWA dan SIMPUS, yang menyebabkan tenaga kesehatan harus melakukan input ganda, sehingga menambah beban kerja. Selain itu, pencatatan data kesehatan jiwa saat ini belum sepenuhnya selaras dengan standar data dan struktur interoperabilitas yang ditetapkan oleh SATUSEHAT. Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini menghasilkan rancangan awal panduan interoperabilitas (playbook) untuk program kesehatan jiwa, yang mencakup pemetaan elemen data, struktur resource FHIR yang relevan, serta rekomendasi integrasi antar sistem yang diharapkan menjadi langkah awal menuju sistem informasi kesehatan jiwa yang lebih terintegrasi dan efisien. 


Mental health is one of the major public health issues in Indonesia, facing significant challenges such as a shortage of professionals, insufficient funding, and a high treatment gap. In implementing mental health programs, Puskesmas utilize the Mental Health Information System (SIMKESWA) for data recording and reporting. However, SIMKESWA only covers data input specific to mental health programs and operates separately from the Puskesmas Management Information System (SIMPUS), which is used for overall healthcare service management. This study aims to identify the gaps between SIMKESWA and the SATUSEHAT interoperability standards developed by the Ministry of Health. A qualitative descriptive method was used through document analysis and in-depth interviews with relevant informants. The findings reveal data duplication between SIMKESWA and SIMPUS, which requires healthcare workers to perform double data entry, increasing their workload. Additionally, the current state of mental health data recording is not yet fully aligned with the data standards and interoperability structures outlined by SATUSEHAT. Based on these findings, the study produces an initial draft of an interoperability playbook for the mental health program, including a mapping of key data elements, relevant FHIR resource structures, and system integration recommendations. This playbook draft is expected to serve as a preliminary step toward a more integrated and efficient mental health information system.
Read More
S-12073
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Magda Doria; Pembimbing: Tris Eryando; Penguji: Popy Yuniar, Winarni Naweng Triwulandari
Abstrak:
Sebagai salah satu upaya untuk menjamin kesehatan setiap warga negara dan peningkatan pembangunan bangsa, Pemerintah mencanangkan Posyandu sebagai Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM). Posyandu diharapkan dapat memberikan layanan dan informasi mengenai kesehatan masyarakat secara tepat dan akurat. Namun, kegiatan pencatatan pelayanan Posyandu di wilayah kerja UPTD Puskesmas Mampang Kota Depok masih berlangsung secara manual menggunakan kertas dan alat tulis. Hal ini menimbulkan berbagai masalah antara lain pencatatan dan pengumpulan data memakan wakyu yang lama, data yang tidak lengkap bahkan hilang. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancang bangun desain antar muka sistem informasi pencatatan Posyandu di UPTD Puskesmas Mampang Kota Depok. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan tahapan perancangan sistem menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC). Hasil penelitian berupa rancang bangun desain antar muka sistem informasi pencatatan Posyandu berbasis mobile application. Evaluasi pengguna menunjukkan bahwa rancang bangun sistem sudah cukup baik dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Diharapkan adanya penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung dan sistem dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan Posyandu.

As an effort to ensure the health of every citizen and increase national development, the Government has declared Posyandu as a community based health enterprise (UKBM). Posyandu is expected to be able to provide services and information regarding public health precisely and accurately. However, activities for recording Posyandu services in UPTD Puskesmas Mampang, Depok City, still take place manually using paper and stationery. This causes various problems, including recording and collecting data taking a long time, incomplete and even lost data. This research aims to create a design for the interface of the Posyandu recording information system at the UPTD Puskesmas Mampang, Depok City. The research uses qualitative methods with system design stages using the System Development Life Cycle (SDLC) method. The results of the research are in the form of a mobile application-based Posyandu recording information system interface design. User evaluation shows that the system design is good enough and can meet user needs. It is hoped that there will be provision of supporting facilities and infrastructure and the system can be developed according to the needs of the Posyandu.
Read More
S-11569
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Supriyanti; Pembimbing: Kemal Nazaruddin Siregar; Penguji: Martya Rahmaniati Makful, Dharma Ningsih Dwi Putri
Abstrak:
Tuberkulosis masih menjadi ancaman kesehatan utama secara global dan di Indonesia. Kota Depok salah satu penyumbang Beban TBC di Jawa Barat. Dinas Kesehatan Kota Depok memiliki bidang khusus yang berfungsi untuk menangani permasalahan penyakit TBC, namun pada pengolahan data menjadi informasi dari SITB masih manual menggunakan Microsoft Excel, data yang akan diolah harus disesuaikan kebutuhan sehingga menyita banyak waktu dan menyebabkan tahap analisis tidak maksimal. Tujuan penelitian ini untuk memantau evaluasi program TBC dengan merancangan dashboard Sistem Pemantauan dan Evaluasi program TBC di Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen, perancangan dashboard menggunakan metode Rapid Application Development yang terdiri atas kegiatan analisis kebutuhan dan perancangan prototipe. Penelitian ini menghasilkan rancang bangun dashboard pemantauan dan evaluasi program TBC yang dapat menganalisis data dan menyajikan informasi jumlah pasien TBC, Jumlah Penemuan & Pengobatan Pasien TBC, Data Kasus Berdasarkan Faskes, Laporan Penemuan & Pengobatan Pasien TBC dan Laporan Keberhasilan Pengobatan Pasien TBC berdasarkan jenis kelamin, data laboratorium TBC serta capaian program TBC berdasarkan indikator-indikator. Pengembangan sistem informasi dashboard yang dirancang menjadi platform analisis data program TBC dan dapat menampilkan informasi ke Dinas kesehatan secara langsung pada dashboard Informasi.

Tuberculosis is still a major health threat globally and in Indonesia. Depok City is one of the contributors to the TBC burden in West Java. The Depok City Health Service has a special field that functions to deal with TB disease problems, but processing data into information from SITB is still manual using Microsoft Excel, the data to be processed must be adjusted to needs, which takes up a lot of time and causes the analysis stage to not be optimal. The aim of this research is to monitor the evaluation of the TBC program by designing a dashboard for the Monitoring and Evaluation System for the TBC program in Depok City. This research is qualitative research with data collection carried out by conducting in-depth interviews, observations and document studies, using the Rapid Application Development method which consists of needs analysis and prototype design activities. This research resulted in the design of a TBC program monitoring and evaluation dashboard that can analyze data and present information on the number of TB patients, the number of TBC patient discoveries & treatment, case data based on health facilities, TBC patient discovery & treatment reports and TBC patient treatment success reports based on gender. TBC laboratory data and TBC program achievements based on indicators. Development of a dashboard information system designed to be a data analysis platform for the TBC program and can display information to the Health Service directly on the Information dashboard.
Read More
S-11486
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gita Maharani; PembimbingL: Milla Herdayati; Penguji: Martya Rahmaniati Makful, Dion Zein Nuridzin
Abstrak:
Latar Belakang.  Kabupaten Bogor merupakan salah satu daerah di Jawa Barat dengan beban kasus TB tertinggi yang dilaporkan pada Tahun 2022 yaitu berjumlah 15.433 kasus serta prevalensi yang mencapai 413/100.000 penduduk. Hal ini menunjukan upaya penurunan prevalensi TB di daerah Jawa Barat masih kurang baik. Metode. Metode yang digunakan meliputi uji korelasi Spearman dan analisis spasial overlay terhadap data sekunder tahun 2022 dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor. Variabel yang dianalisis meliputi proporsi tenaga kesehatan, rasio puskesmas cakupan imunisasi BCG, proporsi penduduk miskin, pendidikan rendah, PHBS, balita gizi buruk, kepadatan penduduk, pengelolaan air dan makanan, pengelolaan sampah, serta kualitas udara dalam rumah tangga. Kesimpulan. Variabel yang memiliki hubungan signifikan secara statistik dengan kasus TB adalah penduduk miskin (R = 0.492) (P = 0.001). Sementara variabel lain menunjukkan korelasi lemah dan tidak signifikan. Analisis spasial overlay mengungkapkan pola sebaran TB yang cenderung tinggi di wilayah dengan kombinasi kerentanan sosial dan lingkungan yang juga tinggi, seperti Jonggol, Sukaraja, dan Parung.


Background. Bogor regency is one of the regions in West Java with the highest reported TB burden in 2022, totaling 15,433 cases with a prevalence of 413 per 100,000 population. Indicating that TB prevalence reduction efforts in West Java remain suboptimal. Methods. This study employed Spearman correlation test and spatial overlay analysis on secondary data from 2022, covering 40 sub-districts in Bogor Regency. The analyzed variables included the proportion of healthcare workers, ratio of health facilities, BCG immunization coverage, proportion of poor population, low education levels, PHBS, malnourished children, population density, hygienic management of water and food, household waste management, and indoor air quality. Conclusion. The variable significantly associated with TB cases was the proportion of poor population (R = 0.492; P = 0.001) The spatial overlay analysis revealed that TB distribution tended to be higher in areas with a combination of high social and environmental vulnerability, such as Jonggol, Sukaraja, and Parung.
Read More
S-12142
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Maryani; Pembimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: R. Sutiawan, Theresia Tobing
S-5590
Depok : FKM-UI, 2008
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muh. Isra Nabil Iksan; Pembimbing: Popy Yuniar; Penguji: Artha Prabawa, Nikson Sitorus
Abstrak:
Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama kematian di Indonesia dan berkontribusi besar terhadap beban penyakit tidak menular. Identifikasi faktor-faktor risiko hipertensi secara menyeluruh sangat penting untuk mendukung intervensi kesehatan yang lebih terarah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor risiko kejadian hipertensi pada penduduk usia ≥18 tahun di Indonesia dengan pendekatan probabilistik menggunakan Bayesian Network. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif menggunakan data sekunder Indonesia Family Life Survey (IFLS) Gelombang ke 5. Sampel terdiri dari 34.271 individu yang telah melewati tahap pembersihan data dan klasifikasi variabel. Struktur Bayesian Network disusun secara manual berdasarkan analisis bivariat dan referensi teoritis, kemudian divisualisasikan menggunakan perangkat lunak R (bnlearn) dan Python (CausalNex). Analisis probabilitas bersyarat dilakukan melalui perhitungan Conditional Probability Table (CPT) untuk mengidentifikasi jalur risiko langsung maupun tidak langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel merokok dan imt_kat (kategori Indeks Massa Tubuh tidak normal) merupakan dua faktor risiko utama yang secara langsung meningkatkan probabilitas kejadian hipertensi. Probabilitas hipertensi tertinggi ditemukan pada kombinasi individu yang merokok dan memiliki IMT tidak normal, yaitu sebesar 25,87%. Selain itu, jalur tidak langsung juga teridentifikasi, seperti pendapatan → pendidikan → stres → merokok → hipertensi, serta usia, aktivitas fisik, dan pola makan → IMT → hipertensi. Variabel perilaku dan sosial ekonomi terbukti saling terhubung dalam memengaruhi risiko hipertensi secara kumulatif. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan Bayesian Network mampu mengungkap hubungan probabilistik antar variabel risiko secara komprehensif. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya intervensi kesehatan masyarakat yang bersifat holistik, dengan mempertimbangkan determinan sosial, perilaku, dan fisik sebagai satu kesatuan sistem risiko.


Hypertension is one of the leading causes of death in Indonesia and contributes significantly to the burden of non-communicable diseases. This study aims to analyze the risk factors associated with hypertension among individuals aged ≥18 years in Indonesia using a probabilistic approach through Bayesian Network modeling. This research is a quantitative study utilizing secondary data from the fifth wave of the Indonesia Family Life Survey (IFLS-5). The sample consisted of 34,271 individuals who met the inclusion criteria after data cleaning and variable classification. The Bayesian Network structure was constructed manually based on bivariate analysis and theoretical references, then visualized using R (bnlearn) and Python (CausalNex). Conditional Probability Tables (CPTs) were generated to identify both direct and indirect risk pathways. The results indicate that smoking and abnormal BMI (imt_kat) are two primary risk factors that directly increase the probability of hypertension. The highest probability of hypertension (25.87%) was found among individuals who both smoke and have an abnormal BMI. Additionally, indirect pathways were also identified, such as income → education → stress → smoking → hypertension, as well as age, physical activity, and dietary patterns → BMI → hypertension. Behavioral and socioeconomic variables were shown to be interconnected in influencing hypertension risk cumulatively. In conclusion, this study demonstrates that the Bayesian Network approach is effective in revealing the probabilistic relationships among various risk factors. These findings highlight the importance of holistic public health interventions that consider social, behavioral, and physiological determinants as an integrated risk system.
Read More
S-12045
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive