Ditemukan 21746 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Sri Amelia; Pembimbing: Yayuk Hartriyanti
S-3970
Depok : FKM UI, 2004
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Krisnatalina Citraningsih; Pembimbing: Yayuk Hartriyanti
S-3380
Depok : FKM UI, 2003
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Bul. Pen. Kes. (Bulitkes), Vol.38, No.1, 2010, hal. 36-42, ( Cat ada di bendel 2008-2011 )
[s.l.] :
[s.n.] :
s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Rizki Agus Priana; Pembimbing: Milla Herdayati
S-2690
Depok : FKM UI, 2002
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Muhammad Syarif; Pembimbing: Endang L. Achadi
S-3023
Depok : FKM UI, 2003
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Fani Handayani; Pembimbing: Meily L. Kurniawidjaja; Penguji: Robiana Modjo, Hendra, Tasdikin Wardjo, Triovva Elsy Armita
Abstrak:
ABSTRAK Prevalensi BB lebih (27%) dan obesitas (36%) crew di PT. X lebih tinggi dari prevalensi nasional, menandakan terdapat masalah kesehatan pada PT. X. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor risiko perilaku kesehatan yang berkontribusi terhadap IMT. Desain penelitian ini adalah sequential dengan dua tahap, tahap pertama menggunakan analisis kuantitatatif untuk melihat faktor risiko perilaku kesehatan, tahap kedua dengan menggunakan content analysis kualitatif untuk melihat predisposing, enabling, dan reinforcing factors yang melatarbelakangi perilaku kesehatan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan faktor risiko yang melatarbelakangi crew pada kebiasaan olahraga dan aktivitas fisik, pola makan dan keseimbangan energi, durasi tidur, serta stres kerja.
ABSTRACT Prevalence of overweight (27%) and obesity (36%) crew at PT. X are higher than the national prevalence, indicating health problems. The objective was to determine the health behavior risk factors that contribute to BMI. The study design is sequential with two stages, the first using quantitative analysis to see health behavior risk factors, the second using qualitative content analysis to see the predisposing, enabling, and reinforcing factors behind the health behavior. The results showed that there were differences in risk factors that led to crew on exercise habits and physical activity, diet and energy balance, sleep duration, and work stress.
Read More
T-4930
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Rezka Arsy Effrin; Pembimbing: Kusharisupeni Djokosujono; Penguji: Kusdinar Achmad, Husnah Maryati
Abstrak:
Prahipertensi pada remaja diketahui dapat menyebabkan kejadian hipertensi di masa dewasa, oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor dominan kejadian prahipertensi pada remaja di SMA Budi Mulia Kota Bogor tahun 2016. Penelitian yang bersifat kuantitatif dengan desain crosssectional ini dilakukan pada April?Mei 2016 pada 130 siswa berusia 14-18 tahun. Data tekanan darah didapatkan melalui pengukuran menggunakan sfigmomanometer merkuri Riester tipe novapresameter dan stetoskop Littmann. Indeks Massa Tubuh (IMT) dikalkukasi dari hasil pengukuran antropometri berat badan dan tinggi badan. Physical Activity Questionnaire for Adolescence digunakan untuk mengukur tingkat aktivitas fisik. Data asupan natrium didapatkan dari wawancara 24 hour food recall. Sedangkan data berat lahir, waktu tidur, riwayat hipertensi keluarga, dan jenis kelamin didapatkan dari pengisian angket. Prevalensi prahipertensi pada penelitian ini adalah 21,5% serta ditemukan perbedaan yang bermakna antara tekanan darah dengan indeks massa tubuh, berat lahir, dan riwayat hipertensi keluarga.Indeks massa tubuh merupakan faktor dominan kejadian prahipertensi dengan odds ratio sebesar 7,664. Responden disarankan untuk menjaga IMT kurang dari 1 standar deviasi menurut standar WHO serta menghindari faktor risiko lain jika memiliki riwayat hipertensi pada keluarga untuk mengurangi risiko kejadian prahipertensi.
Prehypertension in adolescents known as a risk factor of developing hypertension later in life. The objective of this study is to identify the dominant factor determining the prevalence of prehypertension among adolescents in SMA Budi Mulia Kota Bogor 2016. Cross-Sectional Study was conducted from April until May 2016 involving 130 students aged 14?18. Blood Pressure measurement obtained using Riester Novapresameter Mercury Sfigmomanometer and Littman Stethoscope. Body Mass Index data was calculated from weight and height measurements. Physical Activity Questionnaire for Adolesent was used to obtain Physical Activity Data. Sodium Intake was calculated by conducting twice 24-hour food recall. Self Administered Questionnaire was used to collect remaining data such as Birth Weight, Sleep Duration, Family History of Hypertension, and Sex. The prevalence of prehypertension is 21,5%. Chi-Square analysis found no association between blood pressure and physical activity, and also with sleep duration. Associations adjusted for Sodium Intake, Birth Weight and Sex showed independent relationship with BMI (OR=7,664) and Family History of Hypertension(OR=4,007) Respondents are advised to maintain BMI below 1 standard deviation according to WHO standards and avoid other risk factors if happen to have hypertension history in the family to reduce the risk of prehypertension.
Read More
S-9107
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dian Prihatina; Pembimbing: Siti Arifah Pudjonarti; Penguji: Fatimah Yusron, Bing Wantoro
S-5088
Depok : FKM UI, 2007
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Rizkya Wida Pradini; Pembimbing: Trini Sudiarti; Penguji: Engkus Kusdinar Achmad, Mury Kuswari
Abstrak:
Kebugaran kardiorespiratori rendah berhubungan dengan risiko penyakitkardiovaskular dan hipertensi. Kebugaran kardiorespiratori pekerja masih rendah.Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan status kebugarankardiorespiratori berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT), Persen Lemak Tubuh(PLT), asupan gizi, aktivitas fisik, status merokok, dan kualitas tidur melalui Tesbangku 3 menit YMCA. Penelitian dilakukan pada karyawan PT Pos IndonesiaRegional IV Jakarta pada April 2016. Desain penelitian yang digunakan adalahcross sectional dengan sampel 124 orang. Hasil penelitian menunjukkan 44,4%karyawan tergolong tidak bugar. Uji chi square dan uji T-independent digunakandalam analisis penelitian ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa IMT, PLT,asupan gizi energi, karbohidrat, dan zat besi/Fe memiliki perbedaan bermaknadengan kebugaran kardiorespiratori. Berdasarkan hasil tersebut, karyawandisarankan untuk memantau IMT dan PLT secara berkala, meningkatkan aktivitasfisik, dan pola makan gizi seimbang.Kata kunci :Kebugaran kardiorespiratori, karyawan, tes bangku 3 menit YMCA, Indeks MassaTubuh, asupan gizi
Low cardiorespiratory fitness is associated with the risk of cardiovascular diseaseand hypertension. Cardiorespiratory fitness in workers is still low. This researchaims to determine the difference in cardiorespiratory fitness status based on theBody Mass Index (BMI), body fat percentage, dietary intake, physical activity,smoking status, and quality of sleep. Cardiorespiratory fitness is measured byYMCA 3 minutes Step Test. The research was conducted on the employees of PTPos Indonesia Regional IV Jakarta in April 2016. Study design that used in thisresearch is cross sectional in 124 employees. The results showed 44.4% ofemployees are classified as unfit. Chi-square and T-independent test are used inanalysis. The analysis showed that BMI, body fat percentage, dietary intake ofenergy, carbohydrates, and iron give significant differences to cardiorespiratoryfitness. Based on these results, employees are advised to monitor BMI and bodyfat regularly, increasing physical activity, and nutrition balanced diet.Keywords :Cardiorespiratory fitness, employees, YMCA 3 minutes Step Test, body massindex, dietary intak
Read More
Low cardiorespiratory fitness is associated with the risk of cardiovascular diseaseand hypertension. Cardiorespiratory fitness in workers is still low. This researchaims to determine the difference in cardiorespiratory fitness status based on theBody Mass Index (BMI), body fat percentage, dietary intake, physical activity,smoking status, and quality of sleep. Cardiorespiratory fitness is measured byYMCA 3 minutes Step Test. The research was conducted on the employees of PTPos Indonesia Regional IV Jakarta in April 2016. Study design that used in thisresearch is cross sectional in 124 employees. The results showed 44.4% ofemployees are classified as unfit. Chi-square and T-independent test are used inanalysis. The analysis showed that BMI, body fat percentage, dietary intake ofenergy, carbohydrates, and iron give significant differences to cardiorespiratoryfitness. Based on these results, employees are advised to monitor BMI and bodyfat regularly, increasing physical activity, and nutrition balanced diet.Keywords :Cardiorespiratory fitness, employees, YMCA 3 minutes Step Test, body massindex, dietary intak
S-9153
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Rahmi Dwi Septi; Pembimbing: Fatmah; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Agus Joko Susanto
Abstrak:
Obesitas sentral merupakan salah satu faktor risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan seperti penyakit kardiovaskular. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan obesitas sentral. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional pada 83 orang karyawan laki- laki bagian produksi di PT. Semen Padang Sumatera Barat pada bulan April- Mei 2017. Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran berat badan, tinggi badan, persen lemak tubuh, lingkar perut, dan pengisian kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan 50,6% responden mengalami obesitas sentral. Berdasarkan analisis bivariat diketahui bahwa terdapat hubungan bermakna antara IMT, persen lemak tubuh, aktivitas fisik, asupan energi, asupan protein, asupan lemak, dan asupan serat dengan obesitas sentral. Kata Kunci: Obesitas sentral, IMT, persen lemak tubuh, aktivitas fisik, asupan energi dan zat gizi Abdominal obesity is one of the risk factors for various health problems such as cardiovascular disease. This study was conducted to assess the association of risk factors for abdominal obesity. This study used cross-sectional study design on 83 male employees at PT. Semen Padang Sumatera Barat in April-May 2017. Data collection was done by measuring body weight, height, percent body fat, abdominal circumference, and filling questionnaire. The results showed 50.6% of respondents had abdominal obesity. Based on bivariate analysis known that there were a significant relationship between BMI, percent body fat, physical activity, energy intake, protein intake, fat intake, and fiber intake with abdominal obesity. Key words: Abdominal obesity, BMI, percent body fat, physical activity, energy and nutrient intake
Read More
S-9401
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
