Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 39250 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Erin Firliana; Pembimbing: Zakianis; Penguji: Agustin Kusumayati, Ika Widianingrum
Abstrak: Permasalahan timbulan sampah yang terus meningkat disebabkan karena kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah rumah tangga berkonsep 3R. Penyuluhan merupakan kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan menyebarluaskan informasi dan menanamkan kayakinan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang pengelolaan sampah rumah tangga berkonsep 3R.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyuluhan yang lebih efektif antara penyuluhan individual dan kelompok terhadap peningkatan nilai rata-rata pengetahuan, sikap, dan perilaku pengelolaan sampah rumah tangga berkonsep 3R di Kelurahan Abadijaya, Depok. Jenis penelitian ini adalah Quasi experiment. Subjek penelitian terdiri dari 50 rumah tangga pada masing-masing kelompok. Uji statistic yang digunakan adalah uji chi-square, pair t-test, Wilcoxon,dan mann whitney.

Hasil menunjukkan bahwa penyuluhan individual dan kelompok secara signifikan dapat meningkatkan nilai rata-rata pengetahuan, sikap, dan perilaku pengelolaan sampah rumah tangga bekonsep 3R saat sebelum dan setelah penyuluhan. Akan tetapi, tidak ada perbedaan nilai rata-rata pengetahuan, sikap, dan perilaku pengelolaan sampah rumah tangga berkonsep 3R pada penyuluhan individual dan kelompok

Kata kunci : Pengelolaan sampah rumah tangga berkonsep 3R, Pengetahuan, Penyuluhan individual, Penyuluhan Kelompok, Perilaku, Sikap

The problem of increasing amount of waste is due to the lack of understanding and public awareness about household waste management using the 3R concept. Counseling is a health education activity carried out by disseminating information and instilling confidence to improve the knowledge, attitude, and behavior concerning household waste management using the 3R concept.

The goal of this study is to find out which of the following counseling methods between individual counseling or group counseling is more effective at improving the value of average knowledge, attitude, and behavior towards household waste management using the 3R concept in Kelurahan Abadijaya, Depok. This research is quasi-experimental. The subjects consisted of 50 households in each group. The statistical tests used in this study are the chi-square, pair t-test, Wilcoxon, and Mann-Whitney test.

Results showed that individual and group counseling significantly improves the value of average knowledge, attitude, and behavior towards household waste management using the 3R concept before and after counseling. However, there was no correlation between the values of average knowledge, attitude, and behaviors towards household waste management using the 3R concept between individual and group counseling.

Key words: Household waste management using the 3R concept, Knowledge, Attitude, Behavior, Individual Counseling, Group Counseling
Read More
S-10119
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Avicenna Inovasanti; Pembimbing: Dewi Susanna; Penguji: Ema Hermawati, Aria Kusuma
Abstrak:
Pandemi COVID-19 meningkatkan kebutuhan dan produksi masker. Hal ini mendatangkan masalah yaitu timbulan sampah masker yang berakhir dilingkungan tanpa dikelola. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan faktor sosiodemografi dengan perilaku mahasiswa dalam pengelolaan limbah masker rumah tangga di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif desain studi cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner online, yang terdiri dari sosiodemografi, pengetahuan, sikap, dan perilaku responden. Hasil dari penelitian ini adalah mayoritas mahasiswa yang menjadi responden memiliki pengetahuan tinggi (63.3%), sikap positif (52.5%), dan perilaku baik (50.6%). Secara statistik terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dan perilaku (p value-0.022), namun tidak terdapat hubungan bermakna antara sikap dengan perilaku (p value- 0.269). Selain itu, variabel faktor sosiodemografi yang diteliti menunjukkan bahwa adanya hubungan bermakna antara tempat tinggal dengan perilaku (p value-0.008) namun tidak ada hubungan yang bermakna antara usia, jenis kelamin, pendidikan, dan rumpun keilmuan dengan perilaku karena p value>0,05. Analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel tinggal bersama keluarga memiliki pengaruh paling besar terhadap perilaku buruk dengan OR 1.664 (95% CI=1.124-2.464). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah hanya variabel pengetahuan dan tempat tinggal yang memiliki hubungan signifikan dengan perilaku pengelolaan limbah masker di rumah tanggal dengan faktor dominannya yaitu tempat tinggal.

The COVID-19 pandemic has increased the need and production of masks. This creates a problem that lot of mask waste ends up in the environment without being managed. This research was conducted to determine the relationship between knowledge, attitudes, and sociodemographic factors with student behavior in managing household mask waste in DKI Jakarta Province. This study uses a quantitative approach with cross-sectional study design. Data collection was carried out using an online questionnaire, which consisted of the sociodemographic, knowledge, attitudes, and behavior of the respondents. The results of this study were that the majority of students who were respondents had high knowledge (63.3%), positive attitudes (52.5%), and good behavior (50.6%). Statistically, there is a significant relationship between knowledge and behavior (p value-0.022), but there is no significant relationship between attitudes and behavior (p value-0.269). In addition, the sociodemographic factor variables studied showed that there was a significant relationship between place of residence and behavior (p value-0.008) but there was no significant relationship between age, gender, education, and scientific family and behavior because p value> 0.05. Multivariate analysis showed that living with family had the greatest influence on bad behavior with OR 1.664 (95% CI=1.124-2.464). The conclusion in this study is that only the knowledge and place of residence variables have a significant relationship with the behavior of mask waste management at home with the dominant factor, namely place of residence.
Read More
S-11211
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Raditha Cahyani Isty Ningdiyah; Pembimbing: Haryoto Kusno Putranto; Penguji: Ririn Arminsih Wulandari, Yulia Fitria Ningrum
Abstrak:
Sampah merupakan sisa dari suatu kegiatan sehari-hari manusia dan proses alam yang berwujud padat, keberhasilan pengelolaan sampah berhubungan dengan tingkat partisipasi masyarakat. Partisipasi masyarakat merupakan segala bentuk keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah mulai dari proses prencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan faktor sosiodemografi, pengetahuan, dan faktor eksternal terhadap partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga di Kelurahan Batu Ampar, Jakarta Timur pada tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan menggunakan metode penelitian cross sectional dengan teknik pengambilan sampel stratified random sampling. Setelah dilakukan perhitungan besar sampel minimum menggunakan rumus uji hipotesis beda proporsi (Lemeshow, 1990) didapatkan besar sampel minimum sebanyak 114 sampel. Hasil penelitian menyatakan bahwa mayoritas rumah tangga di Kelurahan Batu Ampar telah memiliki tingkat partisipasi tinggi dalam pengelolaan sampah rumah tangga yaitu sebanyak 60 responden (52,6%), dimana 54 responden lainnya (47,4%) memiliki tingkat partisipasi rendah dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Pada penelitian juga dinyatakan bahwa terdapat faktor yang memiliki hubungan signifikan dengan partisipasi pengelolaan sampah rumah tangga yaitu faktor sosiodemografi dan faktor eksternal. Faktor sosiodemografi yang memiliki hubungan signifikan dengan partisipasi masyarakat adalah usia (nilai p 0,009; OR 10,26), sedangkan faktor eksternal yang memiliki hubungan signifikan dengan partisipasi masyarakat adalah dukungan tokoh masyarakat (nilai p 0,002; OR 3,39). Untuk faktor sosiodemografi seperti jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan; pengetahuan; dan faktor eksternal berupa sarana prasarana tidak memiliki hubungan dengan partisipasi masyarakat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah variabel usia dan dukungan tokoh masyarakat memiliki hubungan yang signifikan dengan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga.
Waste is the residue of daily human activities and natural processes in solid form, the success of waste management is related to the level of community participation. Community participation is all forms of community involvement in waste management starting from the process of planning, implementation, to evaluation. The aim pf this research is to analyze the relationship between sociodemographic factors, knowledge, and external factors on community participation in household waste management in Batu Ampar Subdistrict, East Jakarta, in the year 2023. This study employs an analytic survey method using a cross-sectional research design with stratified random sampling as the sampling technique. After calculating the minimum sample size using the hypothesis test formula for the difference in proportions (Lemeshow, 1990), the minimum sample size was determined to be 114 samples. The research result indicated that majority of households in Batu Ampar Subdistrict have a high level of participation in household waste management, with 60 respondents (52,6%), while the remaining 54 respondents (47,4%) have a low level of participation. The study also states that there are factors significantly associated with household waste management participation, namely sociodemographic and external factors. Sociodemographic factors significantly associated with community participation are age (p-value 0,009; OR 10,26), while the external factors significantly associated with community participation is community leader support (p-value 0,002; OR 3,39). Sociodemographic factors such as gender, education, occupation, and income; knowledge; and external factors such as facilities do not have significant relationship with community participation. In conclusion, age and community leader support variable are significantly associated with community participation in household waste management.
Read More
S-11537
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lilis Nurul Husna; Pembimbing: Laila Fitria; Penguji: Zakianis, Nur Fajarudin
S-9925
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rafi Aflah Fadlirahman; Pembimbing: Dewi Susanna; Penguji: Bambang Wispriyono, Aria Kusuma
Abstrak:

Pandemi COVID-19 dapat berdampak pada lingkungan salah satunya dengan timbulan limbah masker. Limbah masker dapat membawa patogen dan mencemari lingkungan dengan mikroplastik. Pengelolaan limbah masker dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mengurangi dampak tersebut. Perilaku pengelolaan limbah masker dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan karakteristik sosiodemografi, pengetahuan, dan keterpaparan media terhadap perilaku masyarakat dalam pengelolaan limbah masker. Penelitian ini menggunakan pendeketan kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner secara daring. Responden pada penelitian ini didominasi oleh masyarakat pada rentang usia 18-24 tahun, berjenis kelamin perempuan, dan bertempat tinggal di Jabodetabek. Hasil yang didapat yaitu sebagian besar responden memiliki pengetahuan tinggi (56,8%), sudah terpapar oleh media informasi (71,5%), dan memiliki perilaku baik (55,8%) terhadap pengelolaan limbah masker. Hasil analisis statistik menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara keterpaparan media (p=0,000) dan jenis kelamin (0,006) dengan perilaku masyarakat dalam pengelolaan limbah masker di rumah tangga. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel keterpaparan media merupakan variabel paling dominan dengan Exp(β)=2,333 p=0,0001 (OR=2,333, 95% CI=1,496-3,638). Penelitian ini menunjukkan bahwa jenis kelamin dan keterpaparan media berhubungan dengan perilaku masyarakat dalam pengelolaan limbah masker di rumah tangga.


The COVID-19 pandemic have an impact on the environment, especially is the generation of mask waste. Mask waste can carry pathogens and pollute the environment with microplastics. Mask waste management can be carried out by the community to reduce this impact. Mask waste management behavior can be influenced by several factors. Therefore, this study was conducted to determine the relationship between sociodemographic characteristics, knowledge, and media exposure to community behavior in managing mask waste. This research used a quantitative approach with a cross-sectional study design. Data collection was carried out using an online questionnaire. Respondents in this study were dominated by people in the age range of 18-24 years old, female, and residing in Jabodetabek. The results obtained were that most respondents had high knowledge (56.8%), had been exposed to information media (71.5%), and had good behavior (55.8%) towards mask waste management. The results of statistical analysis showed that there was a significant relationship between media exposure (p=0.000) and gender (0.006) with community behavior in managing mask waste in households. The results of multivariate analysis showed that the media exposure variable was the most dominant variable with Exp(β)=2.333 p=0.0001 (OR=2.333, 95% CI=1.496-3.638). Finally, this study shows that gender and media exposure are associated with people’s behavior in household mask waste management.

Read More
S-11474
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Pratiwi Koesoemawardani; Pembimbing: Zakianis; Penguji: Ririn Arminsih Wulandari, Lusi Nurbaiti Badri
Abstrak: Pemantauan pemilahan sampah di Kelurahan Abadijaya merupakan kegiatan peninjauan ulang kembali kondisi sampah di tingkat rumah tangga untuk memudahkan pemerosesan sampah selanjutnya sehingga dapat meminimalisir timbulan sampah di TPA. Sebelumnya warga Kelurahan Abadijaya telah diberikan penyuluhan terkait pengelolaan sampah rumah tangga. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis dan mengetahui faktor-faktor yakni karakteristik rumah tangga (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan dan tingkat pendapatan) serta tingkat pengetahuan responden dalam berperilaku konsistensi memilah sampah. Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus hingga November 2018 dengan metode wawancara dan pemantauan. Data yang diperoleh dianalisis secara analitik dengan desain studi cross sectional dan uji statistik chi square sehingga diperoleh data terdapat hubungan antara karakteristik rumah tangga (usia dan status pekerjaan) dengan perilaku konsistensi memilah sampah rumah tangga. Dengan demikian, sasaran utama penyuluhan dan program pemilahan sampah ialah rumah tangga khususnya individu yang tidak bekerja agar tujuan konsistensi memilah sampah dapat tercapai dan sampah yang didistribusikan ke TPA terminimalisir
Read More
S-9947
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ardya Garini; Pembimbing: Zakianis; Penguji: Ririn Arminsih, Didik Supriyono
S-7161
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dhiya Farah Athaya Wijaya; Pembimbing: Zakianis; Penguji: I Made Djaja, Anita Rentauli Gultom
Abstrak: Perilaku memilah sampah oleh rumah tangga masih cenderung rendah. Hal ini disebabkan oleh 2 faktor yaitu kurangnya motivasi dalam diri dan kondisi dari luar yang tidak mendukung untuk melakukan pemilahan sampah. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui hubungan antara program pemilahan sampah di wilayah kerja TPS3R dengan perilaku memilah sampah di rumah tangga di Kota Depok, Bogor dan Tangerang Selatan. Faktor lainnya yang diduga terkait dengan pemilahan sampah di rumah tangga antara lain karakteristik rumah tangga yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, luas bangunana, dan luas lahan. Uji statistik yang digunakan adalah Uji chi-square dan regresi logistik.. Hasil menunjukkan bahwa program pemilahan sampah di wilayah kerja TPS3R adalah faktor yang paling dominan terkait dengan perilaku memilah sampah oleh rumah tangga. Sehingga perlu adanya perencanaan dan pelaksanaan program pemilahan sampah untuk mengurangi timbulan sampah.
Kata kunci: Pemilahan Sampah, TPS3R/UPS, Perilaku Memilah Sampah di Rumah Tangga, Sampah Rumah Tangga, Program Pemilahan Sampah

Waste sorting behaviour by household is still tending to low. This is caused by 2 factors namely lack of motivation from themselves and condition from outside that does not support to do waste sorting. This study aims to find out that waste sorting program in works area of temporary waste dump based on reduce, reuse, recycle (TPS3R) can encourage household to sort their waste in Depok, Bogor, and South Tangerang City. Another factors that predicted to have relation with waste sorting behaviour by household among others household characteristic that consist of age, sex, education level, household monthly income, employment, house size, and land size. This study will use chi-square and regression logistics test as statistic tests. Results showed that waste sorting program in works area of TPS3R is a dominant factor to encourage waste sorting behaviour by household. So there should have been planning and implementation of the waste sorting program to reduce pileup waste.
Key words: Sorting Waste, TPS3R/UPS, Waste Sorting Behaviour, Household Waste, Waste Sorting Program
Read More
S-9760
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maria Ulfah; Pembimbing: Sri Tjahjani Budi Utami
S-3766
Depok : FKM-UI, 2004
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Larissa Naya Clorinda; Pembimbing: Dewi Susanna; Penguji: Ema Hermawati, Aria Kusuma
Abstrak:
DKI Jakarta menjadi provinsi kedua dengan timbulan sampah terbanyak di Indonesia yang mencapai 8.527 ton/hari di tahun 2022. Sampah yang tidak dikelola menjadi tempat perkembangbiakan patogen dan vektornya, faktor terjadinya banjir, dan menyebabkan penyakit menular. Pengelolaan sampah efektif dilakukan dari perilaku masyarakat sebagai sumbernya dalam mengelola sampah. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui hubungan pengetahuan dan keterpaparan media informasi dengan perilaku pengelolaan sampah pada masyarakat DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan kuesioner online dan desain studi cross-sectional. Populasi penelitian yaitu masyarakat DKI Jakarta usia 15 – 64 tahun sebanyak 400 orang. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara pengetahuan (0,000), keterpaparan media informasi (0,000), jenis kelamin (0,009), dan pendidikan (0,003) dengan perilaku pengelolaan sampah serta tidak terdapat hubungan antara usia dengan perilaku pengelolaan sampah (p-value = 0,854). Analisis multivariat menunjukkan bahwa keterpaparan media informasi menjadi variabel dominan pada perilaku pengelolaan sampah (OR = 7,729, 95% CI = 4,794 – 12,461). Terdapat empat variabel yang berhubungan dengan perilaku pengelolaan sampah pada masyarakat di DKI Jakarta dengan keterpaparan media informasi menjadi faktor dominannya. Pemerintah dapat bekerja sama dengan media massa (online, sosial, cetak) untuk menyediakan konten edukatif dan kampanye pengelolaan sampah yang sesuai dengan tren dan berkolaborasi dengan influencer dan NGO.

DKI Jakarta is the second province with the highest waste generation in Indonesia, reaching 8,527 tons per day in 2022. Improper waste management leads to the proliferation of pathogens and vectors, contributes to flooding, and poses risks of infectious diseases. Effective waste management starts with the behavior of the community as its primary source. The aim of this research is to examine the relationship between knowledge and media exposure with waste management behavior among the residents of DKI Jakarta. This study adopts a quantitative approach using an online questionnaire and a cross-sectional study design. The study population consisted of 400 individuals aged 15 to 64 years. The findings of this study reveal significant associations between knowledge (p-value = 0.000), media exposure (p-value = 0.000), gender (p-value = 0.009), education (p-value = 0.003) with waste management behavior. However, there is no significant relationship found between age and waste management behavior (p-value = 0.854). Multivariate analysis indicates that media exposure is the dominant variable that significantly influences waste management behavior (OR = 7.729, 95% CI = 4.794 – 12.461). Four variables are associated with waste management behavior among the residents of DKI Jakarta, with media exposure emerging as the dominant factor. The government can collaborate with mass media to provide educational content and waste management campaigns that align with current trends and collaborate with influencers and NGOs.
Read More
S-11341
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive