Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 31120 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Alfie Fiandra Garcia; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Dumilah Ayuningtyas, Winarto, Wirda Saleh
Abstrak: Penanggulangan Tuberkulosis merupakan salah satu program nasional yang wajib dilaksanakan oleh setiap fasyankes. Berdasarkan Pergub DKI Jakarta Nomor 28 Tahun 2018 diatur bahwa Pengobatan TB dengan penyulit atau dengan penyakit penyerta lainnya wajib dilaksanakan oleh FKRTL. Permasalahan SDM, kurang sarana dan prasarana yang mendukung, belum sesuainya pelaksanaan penanggulangan TB merupakan beberapa kendala yang dihadapi RS. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sistem (input, proses, dan output) dalam pelayanan TB di RSUD Cempaka Putih untuk kemudian memberikan usulan yang dibutuhkan untuk pengembangan pelayanan TB di RS Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam, observasi, dan telaah dolumen Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah anggaran untuk poli TB sudah mencukupi dan metode baik alur, SOP, dan kebijakan lainnya sudah sesuai standar. Begitu pula halnya dengan dengan penemuan dan penanganan kasus TB serta surveilans TB di RS. Akan tetapi, RS masih memiliki kendala dalam kurangnya jumlah SDM dan pelatihan TB, bangunan poli TB masih belum sesuai peraturan yang berlaku, promosi kesehatan di RS yang masih perlu dikembangkan dengan penggunaan media lainnya, pengendalian faktor risiko terutama kepatuhan penggunaan APD yang perlu ditingkatkan, dan perlunya peningkatan edukasi dan promosi dalam pemberian kekebalan dan pemberian obat pencegahan. Kendala lain di luar penelitian ini adalah kebijakan yang belum mendukung dalam pelayanan TB di RS. Perbaikan dan peningkatan dalam semua faktor tersebut diperlukan untuk mengembangkan layanan TB di RS
Read More
B-2106
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Juliet M.N. Pieter; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Adang Bachtiar, Mardiati Nadjib, Jhon S.T. Marbu, Ati Nirwanawati
Abstrak: Pelayanan kesehatan dasar adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial ekonomi dan pemerintahan. Undang Undang nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit pasal 40 ayat 1 disebutkan bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit wajib dilakukan akreditasi secara berkala minimal 3 tahun sekali. Selanjutnya dikeluarkan Permenkes 129/Menkes/ PER/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal yang menjadi panduan bagi daerah dalam melaksanakan penyelenggaraan SPM di Rumah Sakit. Salah satu model pengukuran yang sudah dikenal dan terbukti secara efektif untuk mengukur mutu manajemen adalah dengan pendekatan Malcolm Baldrige Assessment. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis mutu kinerja RSUD Cempaka Putih. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif dengan melihat gambaran pencapaian SPM sebelum dan sesudah akreditasi. Posisi skor kinerja RSUD Cempaka Putih berdasarkan MBA didapatkan hasil 259 (self assessment) dan atau 241 (penilaian peneliti), maka masuk dalam kisaran/ rentang 0-275, berada dalam jenjang predikat early development. RSUD Cempaka Putih dapat mengembangkan bagian yang menjadi opportunity for improvement. MBA dapat digunakan untuk melakukan penilaian mutu organisasi secara umum dan juga secara khusus seperti penilaian yang dilakukan untuk melihat pencapaian SPM sebelum dan sesudah akreditasi di RSUD Cempaka Putih.

Basic health care is a basic and essential type of public service to meet the needs of society in socio-economic and governance. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 44 of 2009 on hospital article 40 paragraph 1 mentioned that in an effort to improve the quality of hospital services must be done accreditation periodically at least 3 years. Subsequently issued Permenkes 129 / Menkes / PER / II / 2008 on Minimum Service Standards that become guidance for the region in implementing the SPM in the Hospital. One well-known and proven measurement model that effectively measures quality management is the Malcolm Baldrige Assessment approach. The purpose of this research is to analyze the quality of RSUD Cempaka Putih performance. The type of this research is descriptive analytic research with qualitative approach by looking at the achievement of MSS before and after accreditation. The position of RSUD Cempaka Putih performance score based on the MBA obtained 259 results (self assessment) and / or 241 (assessment of researchers), then entered in the range / range 0-275, is in the level of early development predicate. RSUD Cempaka Putih can develop part which become opportunity for improvement. The MBA can be used to assess the quality of the organization in general as well as in particular the assessment undertaken to see the achievement of MSS before and after accreditation at RSUD Cempaka Putih. Basic health care is a basic and essential type of public service to meet the needs of society in socio-economic and governance. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 44 of 2009 on hospital article 40 paragraph 1 mentioned that in an effort to improve the quality of hospital services must be done accreditation periodically at least 3 years. Subsequently issued Permenkes 129 / Menkes / PER / II / 2008 on Minimum Service Standards that become guidance for the region in implementing the SPM in the Hospital. One well-known and proven measurement model that effectively measures quality management is the Malcolm Baldrige Assessment approach. The purpose of this research is to analyze the quality of RSUD Cempaka Putih performance. The type of this research is descriptive analytic research with qualitative approach by looking at the achievement of MSS before and after accreditation. The position of RSUD Cempaka Putih performance score based on the MBA obtained 259 results (self assessment) and / or 241 (assessment of researchers), then entered in the range / range 0-275, is in the level of early development predicate. RSUD Cempaka Putih can develop part which become opportunity for improvement. The MBA can be used to assess the quality of the organization in general as well as in particular the assessment undertaken to see the achievement of MSS before and after accreditation at RSUD Cempaka Putih.
Read More
B-1937
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ferti Dwi Ekasari; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Ede Surya Darmawan, Winarto, Indah Rachmawati
Abstrak: Pelaksanaan akreditasi rumah sakit merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di rumah sakit serta persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap rumah sakit yang melayani Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) merupakan salah satu standar akreditasi yang sangat penting di rumah sakit dan merupakan program yang baru berjalan di RSUD Cempaka Putih. Peneliti merasa perlu untuk mengetahui bagaimana kesiapan RSUD Cempaka Putih terhadap standar PMKP sesuai SNARS Edisi 1 sehingga tercipta budaya mutu dan keselamatan pasien. Jenis penelitian ini merupakan penelitian desktiptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan dan analisis data kuantitatif dengan menggunakan kuesioner kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan dan analisis data kualitatif dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan RSUD Cempaka Putih dalam pelaksanaan implementasi program PMKP baru sekitar 50%, masih diperlukan upaya perbaikan secara bertahap. Rencana aksi yang dapat dilakukan dalam meningkatkan efiesiensi pelaksanaan program PMKP di RSUD Cempaka Putih antara lain dengan perbaikan sarana dan prasarana, peningkatan kompetensi dan wawasan terhadap program PMKP, peningkatan kesadaran dan disiplin staf rumah sakit, resosialisasi komunikasi dan koordinasi program PMKP serta pemenuhan manajemen data yang terintegrasi.

The implementation of hospital accreditation is a government effort to improve the quality of service and safety of patients in hospitals and the requirements that must be met by each hospital serving the National Health Insurance Program (JKN). Quality and Patient Safety Improvement (PMKP) is one of the most important accreditation standards in hospitals and is a new program that runs in Cempaka Putih Hospital. The researcher felt that it was necessary to find out how prepared the Cempaka Putih Hospital was towards the PMKP standard in accordance with SNARS Issue 1 so as to create a quality and patient safety culture. This type of research is desktiptif research with quantitative and qualitative approaches. Collection and analysis of quantitative data using a questionnaire then continued with the collection and analysis of qualitative data with indepth interviews. The results showed that the readiness of Cempaka Putih Hospital in the implementation of the PMKP program was only around 50%, it still needed gradual improvement efforts. Action plans that can be taken to improve the efficiency of the PMKP program implementation at Cempaka Putih Hospital include improvements in facilities and infrastructure, increased competency and insight into PMKP programs, increased hospital staf awareness and discipline, communication and coordination of PMKP programs and fulfillment of an integrated data management.
Read More
B-2111
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wida Guslianti; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Pujiyanto, Vetty Yulianty Permanasari, Dewi R. Anggraini, Ati Nirwanawati
Abstrak: Tesis ini membahas kelengkapan resume medis dan ketepatan koding diagnosis dalam potensi risiko klaim BPJS di Unit Rawat Inap RSUD Cempaka Putih Tahun 2016. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan desain studi cross sectional. Hasil penelitian ditemukan ketidaklengkapan pengisian resume medis pada variabel diagnosis sekunder 46%, variabel tanda tangan dokter penanggung jawab layanan 10,5%, variabel pemeriksaan penunjang 1,6 %. Ketidaktepatan koding diagnosis pada diagnosis utama 28,2%, diagnosis sekunder 6,4% dan prosedur 6%. Didapatkan risiko klaim tertunda akibat ketidaklengkapan resume medis sebesar Rp. 159.580.200,-, dan didapatkan selisih klaim akibat ketidaktepatan koding diagnosis sebesar Rp. 7.062.100,- pada bulan November dan Rp. 4.821.400,- di bulan Desember. Hasil penelitian menyarankan agar dilakukan sosialisasi Standar Prosedur Operasional (SPO), pelatihan koding, pemberlakuan reward dan punishment, audit koding, pembentukan Tim Koding, dan evaluasi secara berkesinambungan oleh manajemen.

Analysis of medical resume completeness and the accuracy of coding diagnoses against potential risks of BPJS claims at Inpatient Units of RSUD Cempaka Putih in 2016. This research discussed about medical resume completeness and the accuracy of coding diagnoses against potential risks of BPJS claims at Inpatient Units of RSUD Cempaka Putih in 2016. This research used mix method approach with cross sectional design. This research found that there is still incompleteness in filling the medical record for secondary diagnostic variables 46%, the signature of in charge physician variable 10,5%, and supporting examination variable 1,6 %. Inaccuracy of coding diagnoses on primary diagnostic 28,2%, secondary diagnostic 6,4% and procedur 6%. The risk of claims is delayed due to the incompleteness of medical resume amounting to Rp. 159.580.200,- ,and obtained the difference in claims due to inaccuracy of Rp. 7.062.100,- in November and Rp. 4.821.400,- in December. The results suggested that socialization of standar operational procedur,coding practice, reward dan punishment implementation, coding audit, coding team formulation, and continous evaluation by management. 
Read More
B-1889
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nopiana; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Helen Andriani, Rochimiah, Siti Aisyah
Abstrak: Siklus logistik obat yang baik diperlukan oleh manajemen rumah sakit dalam memenuhi ketersediaan obat di Rumah Sakit. Siklus logistik obat tersebut dimulai dari tahap perencanaan sampai dengan pengawasan dan pengendalian, yang melibatkan semua unsur organisasi dari pimpinan tingkat atas sampai dengan tingkat pemakai (user). Penelitian ini dilatarbelakangi dengan tingginya jumlah kunjungan pasien kardiovaskular sehingga ketersediaan obat kardiovaskular menjadi hal penting di RSIJCP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor input yaitu SDM, anggaran, kebijakan, fasilitas, dan sistem informasi terhadap siklus logistik obat dalam upaya pemenuhan ketersediaan obat kardiovaskular di RSIJCP. Desain penelitian ini berupa penelitian observasional studi kasus di RSIJCP dengan pendekatan teori IPO (Input Process Output). Penelitian ini bersifat kualitatif disertai dengan data perhitungan analisis ABC Indeks Kritis, Economic Order Quantity (EOQ) maupun Reorder Point (ROP) sebagai metode pengendalian persediaan obat kardiovaskular. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa setiap faktor berpengaruh pada ketersediaan obat kardiovaskular, namun faktor yang dinilai masih kurang dan perlu diperbaiki oleh manajemen adalah pada faktor sistem informasi, fasilitas gudang, dan kelancaran arus kas sebagai faktor input, serta faktor perencanaan dan penyimpanan sebagai faktor proses. Ketersediaan obat kardiovaskular di RSIJCP sudah cukup baik, namun dari total 257 item obat kardiovaskular, terdapat 22 item obat (8,56%) yang harganya lebih besar dari harga E-Katalog untuk pelayanan BPJS Kesehatan. Diperlukan adanya kolaborasi antar bagian dan dukungan manajemen dalam melakukan pengelolaan obat, terutama obat kardiovaskular
A good drug logistics cycle is needed by hospital management in meeting the availability of drugs in the hospital. The drug logistic cycle starts from the planning stage to supervision and control, which involves all elements of the organization from the top management to the user level. This study was motivated by the high number of visits by cardiovascular patients so that the availability of cardiovascular drugs is important at RSIJCP. The purpose of this study was to determine the input factors, namely human resources, budget, policies, facilities, and information systems on the drug logistics cycle in an effort to meet the availability of cardiovascular drugs at RSIJCP. The research design was an observational case study at RSIJCP with the IPO (Input Process Output) theory approach. This research is qualitative studies accompanied by the calculation data of the ABC Critical Index analysis, Economic Order Quantity (EOQ) and Reorder Point (ROP) as a method of controlling cardiovascular drug supplies. The conclusion of the study shows that each factor affects the availability of cardiovascular drugs, but the factors that are considered to be lacking and need to be improved by management are information systems, warehouse facilities, and smooth cash flow as input factors, as well as planning and storage factors as process factors. The availability of cardiovascular drugs at RSIJCP is quite good, but from a total of 257 items of cardiovascular drugs, there are 22 drug items (8.56%) whose prices are higher than the E-Catalog price for BPJS Kesehatan services. Collaboration between divisions and management support is needed in managing drugs, especially cardiovascular drugs
Read More
B-2198
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Asri Yunita; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Amal C. Sjaaf, Purnawan Junadi, Eko Prijono
Abstrak:

Abstrak

Penelitian ini menganalisis piutang pasien rawat jalan dalam hal nominal, lama pembayaran dan lama pelunasan, menggunakan metode deskriptif analitik. Subyek penelitian adalah seluruh dokumen kontrak kerjasama dan 3.587 nota transaksi yang terdapat pada kartu piutang tahun 2010. Hasil penelitian, bahwa nominal piutang rawat jalan tahun 2010 sebesar Rp11.012.911.833 dengan saldo piutang yang belum tertagih hingga akhir Desember 2010 sebesar 7,3%. Rata-rata lama pembayaran 55 hari , dan lama pelunasan 76 hari. Uji statistik membuktikan adanya hubungan antara: jenis instansi dengan nominal piutang, kepemilikan modal dengan lama pembayaran, jenis instansi dengan lama pelunasan, serta ada hubungan antara kepemilikan modal dan jenis usaha terhadap lama pelunasan. Sebagai saran, diperlukan evaluasi kebijakan kredit, evaluasi kinerja instansi perusahaan penjamin, perbaikan manajemen piutang serta melanjutkan penelitian analisis faktor eksternal dan internal terkait keterlambatan pelunasan piutang di RSIJ Cempaka Putih.

This study analyzes the outpatients accounts receivables in nominal terms, the length of payments and the length of repayment using the analytical descriptive method. The subjects are all contract documents and the 3.587 memorandum containing card transaction receivables in 2010. The results, outpatient account receivables for 2010 are Rp11.012.911.833 with the balance of account receivable that have not collectible until the end of December 2010 by 7.3%. The average length of payment is 55 days, and the length of repayment is 76 days. The statistical test proves the relationship between: the types of institutions with a nominal accounts, the ownership of capital with the length of payment,the type of institution with the length of repayment, and there is also a relationship between the ownership of capital and the type of business to the length of repayment. It is suggested that credit policy evaluation, corporate guarantee agencies' performance evaluation, improve account receivable management, and continuing research of the internal and external factors related to the management of account receivable in RSIJ CempakaPutih are needed.

Read More
B-1383
Depok : FKM UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Pristy Septia; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Budi Hartono
S-6226
Depok : FKM UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mega Dewanty; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Anhari Achadi, Surya Fitri
S-7273
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dedy Kurnia PS; Pembimbing: Suprijanto Rijadi
B-756
Depok : FKM UI, 2003
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eka Yuliartiningsih; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Puput Oktamianti, Jaslis Ilyas, Khafifah Any, Ahmad Hijazi
Abstrak: ABSTRAK Nama : Eka Yuliartiningsih NPM : 1706005256 Program Studi : Kajian Administrasi Rumah Sakit Judul : Analisis Kebutuhan Dokter Spesialis Pelayanan Medik Spesialis Dasar Berdasarkan Beban Kerja di RSUD Petala Bumi 2019 Situasi ketenagaan Dokter Spesialis Pelayanan Medik Spesialis Dasar di RSUD Petala Bumi mengalami kesenjangan, sehingga terdapat keluhan baik dari pasien karena pembatasan pelayanan, keluhan dari dokter karena beban kerja yang banyak, dan adanya konflik antara manajemen dan dokter. Sehingga diperlukan analisis kebutuhan dokter spesialis pelayanan medik spesialis dasar berdasarkan beban kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian gabungan kualitatif dan kuantitatif (mixed methods), yang menghasilkan data kualitatif berupa aktifitas yang dilakukan oleh dokter spesialis, serta menghasilkan data kuantitatif berupa perhitungan kebutuhan jumlah tenaga. Aktifitas dokter dicatat menggunakan teknik time motion study, perhitungan kebutuhan jumlah tenaga dokter menggunakan metode Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK Kes). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kebutuhan tenaga dokter spesialis pelayanan medik spesialis dasar berdasarkan beban kerja di RSUD Petala Bumi masing-masing adalah 4 orang untuk dokter spesialis penyakit dalam, 3 orang untuk dokter spesialis anak, 2 orang untuk dokter spesialis obstetri ginekologi dan 3 orang untuk dokter spesialis bedah. Sebagai kesimpulan penelitian ini adalah perbandingan situasi ketenagaan dan jumlah kebutuhan dokter spesialis pelayanan medik spesialis dasar di RSUD Petala Bumi mengalami kesenjangan berupa kekurangan tenaga pada Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Spesialis Anak, dan Dokter Spesialis Bedah, serta kelebihan tenaga pada Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi. Kata kunci : Dokter Spesialis, beban kerja, time motion study, ABK Kes ABSTRACT Name : Eka Yuliartiningsih NPM : 1706005256 Study Program : Hospital Administration Study Title : Analysis of Needs of Basic Spesialist Medical Services Doctors Based on Workload at RSUD Petala Bumi 2019 The situation of the staff of the Basic Specialist Medical Services Doctors in RSUD Petala Bumi experienced a gap, so that there were complaints from both patients due to service restrictions, complaints from doctors because of the large workload, and the existence of conflicts between management and doctors. So that it is necessary to analyze the needs of basic specialist medical service doctors based on workload. The research method used is a combination of qualitative and quantitative research (mixed methods), which produces qualitative data in the form of activities carried out by specialist doctors, and produces quantitative data in the form of calculation of the amount of needed. Doctor activities are recorded using a time motion study technique, calculation of the need for the number of doctors using the Health Workload Analysis method. The results showed that the number of basic medical specialist services doctors based on workload in Petala Bumi Hospital was 4 people for internal medicine specialists, 3 for pediatricians, 2 for gynecology obstetricians and 3 for surgeon. In conclusion, the comparison of the workforce situation and the number of needs of basic specialist medical service doctors in Petala Bumi Hospital experiencing gaps in the form of lack of needs for internal medicine specialists, pediatricians and surgeon, excess needs for gynecological obstetricians Keywords: Specialist Doctors, workload, time motion study, Health Workload Analysis methode.
Read More
B-2114
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive