Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 36176 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Putri Karina Syafitri; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Ede Surya Darmawan, Anhari Achadi, Ari Sudarsono, Ratna Sari
Abstrak: Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang mempunyai peranan penting dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar. Upaya pelayanan kesehatan tersebut lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Fisioterapi merupakan pelayanan inovasi di Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peran layanan fisioterapi dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan di enam Puskesmas Kecamatan di wilayah DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan metodologi peneltian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk melihat gambaran mendalam dari peran layanan fisioterapi di Puskesmas wilayah DKI Jakarta. Hasil dari penelitian ini pelayanan fisioterapi untuk kasus muskuloskeletal dapat berkunjung ke semua Puskesmas di wilayah DKI Jakarta. Pelayanan fisioterapi untuk kasus neurologi dapat dilayani di Puskesmas Kecamatan Koja, Matraman, Pasar Minggu, Kebayoran Lama, dan Pancoran. Pelayanan fisioterapi untuk kasus kardiorespirasi dapat dilayani di Puskesmas Pasar Minggu, Koja, Kebayoran Lama, dan Pancoran. Peran layanan fisioterapi di Puskesmas berdasarkan Permenkes No.65 tahun 2015 yang tergabung dalam anggota tim hanya Puskesmas Kec. Pasar Minggu dan Puskesmas Kecamatan Matraman. Selain itu didapatkan kurangnya dukungan kebijakan, belum meratanya SDM fisioterapis di Puskesmas serta kurangnya keterampilan fisioterapis dalam melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu masih dominannya layanan fisioterapi dalam upaya kuratif pada kasus di Puskesmas dibandingkan dengan upaya promotif dan preventif pada kelompok.
Read More
T-5825
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ruth Christy Setyaningtyas; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Purnawan Junadi, Vetty Yulianty Permanasari, Murniasi Hutapea, Ika Reny Retnowati
Abstrak:
Kepulauan Seribu merupakan salah satu wilayah kepulauan di Indonesia. Kondisi geografis ini menjadi tantangan dalam memberikan layanan kesehatan optimal bagi masyarakat. Manajemen rujukan pelayanan kesehatan adalah layanan suatu proses pemindahan pasien dari FKTP ke FKTRL dikarenakan belum dapat ditangani secara kompetensi di faskes pertama. Rujukan di wilayah seribu selatan lebih banyak rujukan poli dibandingkan dengan rujukan emergency. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana manajemen rujukan pelayanan kesehatan di wilayah kerja puskesmas kepulauan seribu selatan berjalan. Desain studi kasus kualitatif menggunakan metode pengumpulan data secara wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitian dilihat dari komponen input, ketersediaan SDMK saat ini sudah sesuai dengan standar minimal sebagai puskesmas maupun pustu, sarana dan prasarana yang dimiliki untuk menujang pelayanan rujukan ada kapal ambulans dan ambulans golf maupun standar jenis layanan di puskesmas, regulasi dalam bentuk SOP rujukan tersedia di masing-masing faskes namun belum ada regulasi yang secara spesifik membahas mengenai rujukan di wilayah kepulauan baik nasional maupun pemerintah daerah, serta sumber pendanaan untuk pelayanan rujukan didapatkan dari APBD dan BLUD. Dilihat dari komponen proccess, koordinasi yang berjalan antara pihak tenaga kesehatan perujuk, tenaga kesehatan rumah sakit rujukan, tenaga kesehatan pengantar rujukan, hingga KSOP berjalan sesuai dengan prosedur rujukan perseorangan yang berlaku. Perpaduan kedua komponen tersebut menghasilkan terlaksananya manajemen rujukan pelayanan kesehatan dengan baik secara dimensi availability, accessibility, dan affordability. 

Seribu Islands is an archipelagic region in Indonesia with unique geographic challenges in delivering optimal health services. Referral management at Seribu Selatan Community Health Center involves transferring patients from primary to advanced care due to competency limits at initial facilities. Most referrals are outpatient rather than emergency. This qualitative case study used in-depth interviews and document reviews to analyze referral management in Seribu Selatan. The results show that, in terms of input components, the availability of health human resources in Seribu Selatan meets the minimum standards for both Puskesmas and auxiliary health centers (Pustu). The facilities and infrastructure supporting referral services include ambulance boats and golf ambulances, as well as standard service types at the Puskesmas. Referral regulations in the form of standard operating procedures (SOPs) are available at each health facility based on current regional regulations. However, there are no regulations that specifically address referrals in archipelagic areas at either the national or local government levels. Funding sources for referral services come from the regional budget (APBD) and the Public Service Agency budget (BLUD). Regarding the process component, coordination between referring health workers, referral hospital health workers, referral escorts, and the KSOP (Harbor Master Office) runs according to the applicable individual referral procedures. The integration of these components results in well-executed referral management services in Seribu Selatan, evaluated through the dimensions of availability, accessibility, and affordability.
Read More
T-7254
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Chusna Meimuna; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Anhari Achadi, Dumilah Ayuningtyas, Refni Dumesty, Pitut Aprilia Savitri
Abstrak: Pembangunan sistem kesehatan merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Perlu adanya Standar Pelayanan Minimal sebagai acuan untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah terutama dalam kasus penemuan tuberkulosis. Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilanjutkan dengan inovasi kebijkan dengan mempertimbangkan seperti telaah terkait peraturan gubernur no.28 tahun 2018 tentang penanggulangan Tuberkulosis, perencanaan jadwal dan pelatihan untuk puskesmas dan lintas sektor, meningkatkan sosialisasi dan advokasi lintas sektor terkait peraturan gubernur no.28 tahun 2018 tentang Penanggulangan Tuberkulosis di Wilayah Jakarta Barat.
Read More
T-5739
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tia Maysa; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Sandi Iljanto, Pratiwi
S-6354
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hanifah Fitriani; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Jaslis Ilyas, Wachyu Sulistiadi, Dani Ferdian, Sakri Sabatmaja
Abstrak: Meningkatnya AKI, AKB dan prevalensi gizi kurang pada balita menjadi masalah besardalam upaya membentuk generasi yang berkualitas. Strategi pemerintah Indonesia untukmeningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat yaitu dengan penguatan upaya kesehatandasar yang optimal dalam bentuk akselerasi pelayanan KIA, remaja dan usia lanjut yangberkualitas. Upaya tersebut digalakkan melalui peningkatan peran upaya kesehatan berbasismasyarakat (UKBM). Salah satu UKBM yang berfungsi sebagai upaya promoting danpreventif serta meningkatkan status gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak yaitu posyandu. PTAstra International TBK hadir dalam mendukung program pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan melalui tanggung jawab sosial perusahaan dalam konsep programKampung Berseri Astra (KBA) dengan melakukan pembinaan posyandu. Menurut laporanpada pilar kesehatan PT Astra International tahun 2017 didapatkan hasil terjadi peningkatanstrata pada 11 posyandu yang tersebar pada 5 KBA di Provinsi DKI Jakarta. PembinaanPosyandu berupa intervensi kegiatan yang sama namun hasil akhir yang berbeda satu danlainnya.Penelitian kualitatif di lakukan pada 11 Posyandu yang tersebar di 5 Kampung BerseriAstra Provinsi DKI Jakarta bulan Maret sampai juni 2018. Informan berjumlah 23 Orangterdiri dari manajemen ESR PT Astra International Tbk, Manajer Program, tim pelaksanapembinaan posyandu, Lurah setempat, Kader Posyandu.untuk mendapatkan hasil yang validpeneliti melakukan triangulasi data dengan Teknik WM FGD dan telaah dokumen yangberkaitan dengan pembinaan posyandu.Hasil penelitian berdasarkan unsur input, ketercapaian sudah baik namun belumoptimal, ditemukannya kader yang belum terlatih sehingga belum kompeten dalammenyelenggarakan pelayanan posyandu, pendanaan posyandu hanya bersumber darikelurahan dan iuran pengguna, belum diinisiasikannya dana sehat. unsur proses sudahberjalan sesuai konsep program, namun belum belum optimal terkait masih lemahnyakoordinasi dengan stakeholder. Unsur Output semua posyandu sudah melakukan perbaikandalam tatakelola dan hasil kinerja posyandu, namun masih ditemukannya 5 posyandu yangcakupan <50% yaitu pada ASI Eklusif, KB dan dana sehat. Unsur outcome hasil strataposyandu bervariasi. Perbedaan hasil strata posyandu setelah dilakukan pembinaandipengaruhi oleh output, lingkungan dan Input.Kata kunci:Evaluasi Program, Posyandu, Pemberdayaan Masyarakat, CSR Perusahaan.
Read More
T-5260
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Qanita Syakiratin; Pembimbing: Adik Wibowo; Penguji: Anhari Achadi, Mardiati Nadjib, Retno Kusuma Dewi, Heni Handayani
Abstrak: Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular utama penyebab kematian di dunia. Deteksi dini TB yang direkomendasikan oleh WHO disebut dengan Xpert MTB/RIF atau Tes Cepat Molekuler yaitu pemeriksaan diagnostik untuk mendeteksi bakteri TB dan untuk melihat sensitivitas dan spesifitas dari rifampisin. Utilisation rate alat TCM di Indonesia tahun 2018 masih rendah yaitu 35%. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pemanfaatan alat TCM yang diukur dengan utilisation rate, alur jejaring, serta kondisi laboratorium untuk mengetahui apakah penempatan alat TCM di RSP Rotinsulu, RS Al Islam, BBKPM, dan Labkesprov Jabar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu pemanfaatan alat TCM di RSP Rotinsulu sangat baik bila dilihat dari utilisation rate yang tinggi, untuk RS Al Islam cukup baik meskipun alur jejaring tidak sesuai dengan yang telah diatur oleh Dinas Kesehatan, untuk BBKPM sangat baik diukur melalui utilisation rate yang tinggi, sedangkan untuk Labkesprov Jabar dinilai kurang apabila dilihat dari utilisation rate yang rendah dan alur jejaring yang tidak sesuai. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu pemanfaatan alat TCM di RSP Rotinsulu, BBKPM, RS Al Islam dinilai baik dan penempatannya sudah tepat, sedangkan untuk Labkesprov Jabar pemanfaatan sangat kurang sehingga perlu adanya pertimbangan untuk pemindahan alat TCM ke fasyankes lain atau tetap dipertahankan dengan adanya perbaikan.
Read More
T-5823
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewi Trisia Putri; Pembimbing: Wiku Bakti Bawono Adisasmito; Penguji: Anhari Achadi, Vetty Yulianty Permanasari, Widya A Munggaran, Arif N.I. Nelwan
Abstrak: Abstrak

Tesis ini membahas ketepatan praktek dokter pelayanan primer didalam skema Jaminan Kesehatan Nasional yang akan mulai berlaku pada tanggal 01 Januari 2014 di Indonesia, untuk mencapai Universal Health Coverage khususnya di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Pengambilan data primer dengan cara wawancara mendalam dan data sekunder dengan telaah dokumen/literatur. Hasil penelitian menyarankan bahwa Provinsi DKI Jakarta harus melakukan pemetaan untuk seluruh dokter umum, dokter gigi, dan dokter spesialis yang berpraktek dan berdomisili di Provinsi DKI Jakarta beserta dengan pemetaan fasilitas pelayanan kesehatan primer yang ada; merekomendasikan dokter umum, dokter gigi dan dokter spesialis (swasta dan Pegawai Negeri Sipil) yang memenuhi syarat tersebut untuk bekerjasama dengan BPJS Kesehatan; memberikan subsidi (penuh/sebagian) untuk pembiayaan pendidikan berkelanjutan dalam keilmuan post graduate family medicine; dan membuat Peraturan Daerah yang mendukung penetapan dokter pelayanan primer, pemisahan bentuk Puskesmas menjadi Puskesmas Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) dan Puskesmas Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), serta penetapan alokasi dan metode pembayaran dengan metode kombinasi kepada penyedia pelayanan primer di Provinsi DKI Jakarta.


This thesis discusses the precision of primary care physician practices in the National Health Insurance (INA-Medicare) scheme which will come into force on January 1, 2014 in Indonesia, in order to achieve Universal Health Coverage especially in Jakarta. This research is a descriptive qualitative research design. Primary data collection with in-depth interviews and secondary data with document review / literature. The results suggest that Jakarta should do the mapping for all general practitioners, dentists, and medical specialists practicing and residing in Jakarta along with mapping of primary health care facilities that exist; recommend general practitioners, dentists and specialists (private and civil servants) who are qualified to work with Health BPJS; provide subsidy (full / partial) for the financing of continuing education in family medicine post graduate scholarship, and made a local regulation that supports the establishment of a primary care physician, a health center (Puskesmas) separation form to a health center of Individual Health Care efforts (UKP) and a health Center of Public Health efforts (UKM), and the determination of the allocation and payment method with a combination of methods to primary care providers in Jakarta.

Read More
T-3953
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dia Anggraini; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Puput Oktamianti, Imam Syahbandi, Yana Supiana
Abstrak: Puskesmas pada era JKN ini memegang peranan penting sebagai FasilitasKesehatan Tingkat Pertama penapis rujukan. Sebagai pintu gerbang pelayanankesehatan dasar, puskesmas memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikankasus-kasus medis non spesialistik secara tuntas. Penelitian ini bertujuan untukmelihat efektivitas puskesmas yang diwakili oleh nilai rujukan apabiladihubungkan dengan ketersediaan sumber daya puskesmas dan kepemimpinanmanajerial. Metode penelitian adalah metode potong lintang dengan pendekatankuantitatif kepada 25 puskesmas di Kota Tangerang Selatan. Dari hasil penelitiandidapatkan bahwa sumber daya yang dimiliki puskesmas belum memenuhistandar yang telah ditetapkan kecuali untuk obat. Ketersediaan alat/teknologi danbahan penunjang medis berkisar pada level 60-79%. Sedangkan aspekkepemimpinan manajerial yang harus disoroti adalah pengawasan KepalaPuskesmas, pendelegasian tugas dan komunikasi antara pimpinan dan staf. Dari25 puskesmas, terdapat 7 puskesmas dengan kategori efektivitas baik dimana nilairujukan < 15%.Kata kunci : Efektivitas, pelayanan kesehatan, puskesmas
Primary Health Center (Puskesmas) in the era of JKN plays an important role asFirst level Health Facilities filters refferal. As a gatekeeper, Primary Health Centerhave a responsibility to resolve cases of non-specialist medical thoroughly. Thisstudy aims to analyze the effectiveness of the Primary Health Center arerepresented by the refference value when linked with the availability of resourcesand Primary Health Center managerial leadership. This research was crosssectional design with quantitative approach. Sampling was collected by purposivesampling method to 25 puskesmas in South Tangerang. The results showed thatthe resources of Primary Health Center do not meet the standards that have beenset except for the drug. The availability of tools/technology and medical supportmaterial ranges level from 60-79%. While aspects of leadership managerialshould be highlighted is supervision, jobs delegation and communication betweenleaders and staff. From 25 Primary Health Center, there are 7 Primary HealthCenters with good effectiveness category which the reference value < 15%.Key word : Effectiveness, health service, primary health center (Puskesmas).
Read More
T-4573
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Memo Lukito; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Mardiati Nadjib, Zakiah, Mieska Despitasari
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kapasitas organisasi Puskesmas dalam mendukung upaya peningkatan status gizi balita di Kota Depok. Kapasitas organisasi dievaluasi melalui tujuh komponen utama, yaitu: ketersediaan sumber daya, kapabilitas manajerial, sistem informasi, kemampuan kepemimpinan, keuangan, serta kemampuan jejaring kerja. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain cross-sectional terhadap 38 Puskesmas dan dilengkapi dengan wawancara mendalam secara kualitatif untuk mengkonfirmasi dan memperkaya temuan. Analisis kuantitatif dilakukan melalui uji bivariat menggunakan uji korleasi spearman, Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kapasitas organisasi Puskesmas di Kota Depok tergolong baik dan capaian status gizi balita di wilayah tersebut sebagian besar berada dalam kategori baik. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa tidak seluruh komponen kapasitas organisasi memiliki hubungan signifikan dengan status gizi balita. Namun demikian terdapat beberapa variabel yang memiliki hubungan bermakna secara statistik, yaitu: ketersediaan SDM (p = 0,010), perumusan masalah (p = 0,028), pengimplementasian keputusan strategis (p = 0,043), ketersediaan dana (p = 0,011), kesesuaian penggunaan dana (p = 0,011), ketepatan waktu pencairan dana (p = 0,022), keterlibatan masyarakat (p = 0,046), dan dukungan perangkat desa (p = 0,010). Temuan ini mengindikasikan bahwa keberhasilan program gizi balita tidak hanya ditentukan oleh kekuatan internal organisasi Puskesmas, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti perilaku masyarakat, keterlibatan aktor lokal, serta kolaborasi lintas sektor. Oleh karena itu, perumusan kebijakan yang efektif perlu mempertimbangkan pendekatan yang holistik, tidak hanya berfokus pada penguatan kapasitas kelembagaan di tingkat layanan primer, tetapi juga mendorong integrasi intervensi berbasis masyarakat serta dukungan multisektor dalam upaya mencapai perbaikan status gizi balita yang berkelanjutan.

This study aims to examine the organizational capacity of primary health centers (Puskesmas) in supporting efforts to improve the nutritional status of children under five in Depok City, Indonesia. Organizational capacity was evaluated through seven main components: resource availability, managerial capability, information systems, leadership ability, strategic planning, financial capacity, and network collaboration. A quantitative approach was applied using a cross-sectional design across 38 Puskesmas, supplemented with in-depth qualitative interviews to confirm and enrich findings. Quantitative analysis was conducted using Spearman’s correlation for bivariate. The findings revealed that, in general, Puskesmas in Depok had relatively good organizational capacity, and the overall nutritional status of under-fives was within a good category. The bivariate analysis showed that not all organizational components were significantly associated with nutritional status. However, several variables demonstrated statistically significant relationships the availability of human resources (p = 0.010), problem identification (p = 0.028), implementation of strategic decisions (p = 0.043), availability of funding (p = 0.011), appropriate use of funds (p = 0.011), timeliness of fund disbursement (p = 0.022), community involvement (p = 0.046), and support from village (p = 0.010). These findings suggest that the success of child nutrition programs is influenced not only by internal organizational strength but also by external factors such as community behavior, local government support, and cross sectoral collaboration. Therefore, effective policy development should adopt a holistic approach focusing not only on strengthening institutional capacity at the primary healthcare level but also on integrating community based interventions and multisectoral support to ensure sustainable improvements in child nutrition outcomes.
Read More
T-7293
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Memo Lukito; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Mardiati Nadjib, Zakiah, Mieska Despitasari
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kapasitas organisasi Puskesmas dalam mendukung upaya peningkatan status gizi balita di Kota Depok. Kapasitas organisasi dievaluasi melalui tujuh komponen utama, yaitu: ketersediaan sumber daya, kapabilitas manajerial, sistem informasi, kemampuan kepemimpinan, keuangan, serta kemampuan jejaring kerja. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain cross-sectional terhadap 38 Puskesmas dan dilengkapi dengan wawancara mendalam secara kualitatif untuk mengkonfirmasi dan memperkaya temuan. Analisis kuantitatif dilakukan melalui uji bivariat menggunakan uji korleasi spearman, Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kapasitas organisasi Puskesmas di Kota Depok tergolong baik dan capaian status gizi balita di wilayah tersebut sebagian besar berada dalam kategori baik. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa tidak seluruh komponen kapasitas organisasi memiliki hubungan signifikan dengan status gizi balita. Namun demikian terdapat beberapa variabel yang memiliki hubungan bermakna secara statistik, yaitu: ketersediaan SDM (p = 0,010), perumusan masalah (p = 0,028), pengimplementasian keputusan strategis (p = 0,043), ketersediaan dana (p = 0,011), kesesuaian penggunaan dana (p = 0,011), ketepatan waktu pencairan dana (p = 0,022), keterlibatan masyarakat (p = 0,046), dan dukungan perangkat desa (p = 0,010). Temuan ini mengindikasikan bahwa keberhasilan program gizi balita tidak hanya ditentukan oleh kekuatan internal organisasi Puskesmas, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti perilaku masyarakat, keterlibatan aktor lokal, serta kolaborasi lintas sektor. Oleh karena itu, perumusan kebijakan yang efektif perlu mempertimbangkan pendekatan yang holistik, tidak hanya berfokus pada penguatan kapasitas kelembagaan di tingkat layanan primer, tetapi juga mendorong integrasi intervensi berbasis masyarakat serta dukungan multisektor dalam upaya mencapai perbaikan status gizi balita yang berkelanjutan.

This study aims to examine the organizational capacity of primary health centers (Puskesmas) in supporting efforts to improve the nutritional status of children under five in Depok City, Indonesia. Organizational capacity was evaluated through seven main components: resource availability, managerial capability, information systems, leadership ability, strategic planning, financial capacity, and network collaboration. A quantitative approach was applied using a cross-sectional design across 38 Puskesmas, supplemented with in-depth qualitative interviews to confirm and enrich findings. Quantitative analysis was conducted using Spearman’s correlation for bivariate. The findings revealed that, in general, Puskesmas in Depok had relatively good organizational capacity, and the overall nutritional status of under-fives was within a good category. The bivariate analysis showed that not all organizational components were significantly associated with nutritional status. However, several variables demonstrated statistically significant relationships the availability of human resources (p = 0.010), problem identification (p = 0.028), implementation of strategic decisions (p = 0.043), availability of funding (p = 0.011), appropriate use of funds (p = 0.011), timeliness of fund disbursement (p = 0.022), community involvement (p = 0.046), and support from village (p = 0.010). These findings suggest that the success of child nutrition programs is influenced not only by internal organizational strength but also by external factors such as community behavior, local government support, and cross sectoral collaboration. Therefore, effective policy development should adopt a holistic approach focusing not only on strengthening institutional capacity at the primary healthcare level but also on integrating community based interventions and multisectoral support to ensure sustainable improvements in child nutrition outcomes.
Read More
T-7368
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive