Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 40699 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Aqua Da Mongga; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Chandra Satrya, Aprian Een Saputra
Abstrak: Kebanyakan dari pekerjaan-pekerjaan yang melakukan aktivitas dalam keadaan duduk dapat terpapar pada tingkat waktu menetap yang tinggi, salah satunya adalah pada pekerja di kantor pengguna komputer atau laptop. Penggunaan dan pemakaian komputer tau laptop dalam kurun waktu cukup lama dapat meningkatkan risiko keluhan gangguan pada muskuloskeletal, terkhusus pada bagian punggung bawah dan leher. Untuk melihat faktor-faktor yang memengaruhi keluhan low back pain dan neck pain pada pekerja kantoran pengguna komputer dilakukan penelitian studi cross-sectional dengan menggunakan data primer tahun 2020. Penelitian melibatkan 55 pekerja PT X di daerah Jakarta Timur. Ditemukan pekerja yang memiliki keluhan gangguan low back pain sebesar 41.8% dan pekerja yang memiliki keluhan pada gangguan neck pain sebesar 50.9%. Pada analisis hubungan faktor risiko pekerjaan dengan keluhan gangguan low back pain yang menggunakan chi-square didapatkan bahwa antara faktor risiko pekerjaan dan psikososial memiliki hubungan signifikan dengan keluhan gangguan low back pain yaitu kerja otot statis (p-value=0.03), tuntutan kerja (p-value=0.00), dukungan sosial (pvalue=0.00), dan stres kerja (p-value=0.00). Kemudian pada analisis hubungan faktor risiko pekerjaan dengan keluhan gangguan neck pain yang menggunakan chi-square didapatkan bahwa antara faktor risiko pekerjaan dan psikososial memiliki hubungan signifikan dengan keluhan gangguan low back pain yaitu durasi penggunaan komputer.laptop (p-value=0.01), kerja otot statis (p-value=0.01), tuntutan kerja (p-value=0.02), dukungan sosial (p-value=0.04), dan stres kerja (pvalue=0.01).
Kata kunci: low back pain; neck pain; pengguna komputer; pekerja kantor

Most of the tasks with prolonged sitting can be exposed to high levels of sedentary behavior, one of which is computer or laptop user workers in the office. A long period time of computer or laptop use can increase the risk of musculoskeletal disorders complaints, especially in the lower back and neck. To look at the factors that influence complaints of low back pain and neck pain in office workers, a crosssectional study using 2020 primary data. The study involved 55 PT X workers in East Jakarta. There were 41.8% workers who had low back pain complaints and 50.9% workers who had neck pain complaints. The result of chi-square analysis indicated that there were significant relationship between physical and psychosocial risk factors with low back pain complaints, those are static muscle work (p-value = 0.03), work demands ( p-value = 0.00), social support (p-value = 0.00), and work stress (p-value = 0.00). Then, the result of chi-square analysis indicated that there were significant relationship between physical and psychosocial risk factors with neck pain complaints, those are duration of computer use (p-value = 0.01), work static muscle (p-value = 0.01), work demands (p-value = 0.02), social support (pvalue = 0.04), and work stress (p-value = 0.01).
Keywords: low back pain; neck pain; computer user; office worker
Read More
S-10289
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hemalia; Pembimbing: Izhar M. Fihir; Penguji: Chandra Satrya, Ratna Dewi Surani, Ratnawati
T-3765
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Syelvira Yonansha; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Chandra Satrya, Ike Pujiriani
S-7323
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ardian Adinata; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Chandra Satrya, Hanny Harjulianti
Abstrak: Pekerjaan (manual handling) yang dilakukan oleh pekerja unit mixing dan supplyingdi line PPIC PT X berisiko untuk menimbulkan keluhan subjektif nyeri punggungbawah. Faktor risiko yang menjadi fokus penelitian adalah faktor risiko manualhandling dengan menambahkan faktor risiko individu sebagai faktor pendukung.Pengukuran faktor risiko manual handling dilakukan menggunakan metode REBAsedangkan faktor risiko individu diperoleh dengan wawancara. Hasil penelitianmenjelaskan terdapat dua aktivitas yang memiliki risiko ergonomi tinggi antara lainadalah aktivitas mengambil kantung sak dari palet dan mengangkat kantung sak kedalam mesin mixing. Hasil penelitian juga mendapatkan faktor kebiasaan merokokdan kebiasaan olahraga menjadi faktor risiko individu yang dapat memperberattingkat keluhan nyeri punggung bawah. Pengadaan alat vacuum dan pneumaticscissor lift akan mengurangi faktor risiko manual handling sehingga tingkat risikodan keluhan low back pain akan menurun.
Kata kunci: faktor risiko manual handling, low back pain, unit mixing dan supplying
Job (manual handling) which has been doing by unit mixing and supplying workersin line PPIC PT X has risk to cause subjective complaints of low back pain. Thefocus of this research is manual handling risk factor with adding the individual riskfactors as contributing factor. Measurement of manual handling risk factor werecalculated using REBA method and individual risk factors was obtained byinterview. The result of this research explain, there are two activities that have highergonomic risk level. That activities is taking sac from pallet and lifting sac intomixing machine. The result also acquire that the habit of smoking and exercise fromindividual factors can aggravate the level complaints of low back pain. Procurementof vacuum and pneumatic scissor lift will reduce manual handling risk factors andthe level of risk and complaints of low back pain will decrease.
Keywords: low back pain, manual handling risk factor, unit mixing and supplying
Read More
S-8304
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fikri Firdaus; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Izhar M. Fihir, Ratna Dewi Suriani, Okta Mutiara Marlina
Abstrak:

Latar belakang: Penggunaan komputer dapat menimbulkan suatu keluhan kesehatan yang disebut dengan Computer Vision Syndrome (CVS), Sindrom ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko individual, lingkungan dan komputer.

Tujuan: Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor resiko ergonomik individual dan komputer yang berhubungan dengan kejadian Computer Vision Syndrome (CVS) pada pekerja pengguna komputer yang berkacamata dan pekerja yang tidak berkacamata.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian metode kualitatatif. Penelitian dilakukan pada bulan April - Mei 2013 di Unit Pelakasana dan Pelatihan. Sampel sebanyak 18 orang dengan kriteria tertentu, dibagi menjadi 2 kelompok pekerja berkacamata dan pekerja yang tidak berkacamata. Peneliltian dilakukan dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner dan pengukuran.

Hasil: Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian CVS adalah Kelembaban 71%, Pencahayaan kurang dari 300-500 lux (KEPMENKES nomor 1405/Menkes/SK/XI/2002), Usia lebih dari 40 tahun (das et al.), lama bekerja dengan komputer, dan jarak komputer dengan mata.

Kesimpulan: Gejala ekstraokuler pada pekerja pengguna kacamata bifocal melakukan retrofleksi leher sehingga leher tertekuk kebelakang yang menyebabkan keluhan nyeri pada leher. Penderita terbanyak bukan dari pengguna kacamata tetapi pada pekerja yang tidak berkacamata. Serta penderita CVS (berdasarkan kriteria anamnesa) di usia 25 tahun, kedua hal ini berkaitan dengan potur ergonomi pada saat kerja baik secara design tempat kerja, kondisi ruangan ataupun durasi kerja yang semuanya saling berkaitan sehingga menimbulkan gejala Computer Vision Syndrome (CVS).


Background: Computer usage could cause health complaints called Computer Vision Syndrome (CVS). This syndrome was influenced by individual and computer risk factors.

Aim: The objective of the study is to identify and to analyze individual and computer factors of computer Vision Syndrome (CVS).

Methods: This study was an observational study with methods qualitatively. The research was conducted in April-May 2013 in the Pelakasana and Training Unit. Sample of 18 people with certain criteria, divided into 2 groups of workers and workers who are not wearing glasses glasses. Peneliltian done by direct interviews using questionnaires and measurements.

Results: Factors associated with the incidence of CVS is Humidity 71%, less than the 300-500 lux lighting (KEPMENKES 1405/Menkes/SK/XI/2002), age over 40 years (das et al.), Long working computers, and computer distance by eye.

Conclusion: Extraocular symptoms in workers bifocal glasses users do retrofleksi neck so the neck is bent backwards which causes pain in the neck. Most patients but not from users goggles to workers who do not wear glasses. And people with CVS (based on criteria anamnesis) at the age of 25 years, these two things related to ergonomic posture at work both in design work, ambient conditions or duration of action that are all intertwined, giving rise to symptoms of Computer Vision Syndrome (CVS).

Read More
T-3800
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Vina Dwi Pratiwi; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Sandi Iljanto
Abstrak: Skripsi ini meneliti gejala low back pain diantara pekerja RSU-HGA yang terdiri dari Perawat dan Staf Administrasi. Desain penelitian yang digunakan adalah Potong Lintang (cross sectional) pada populasi sebanyak 346 orang, dan sampel sebanyak 135 orang dengan instrument pengambilan data berupa kuesioner QEC dan kombinasi kuesioner psikososial. Uji statistik yang digunakan adalah Chi-Square untuk menunjukkan pola hubungan antara faktor fisik dan psikososial terhadap terjadinya gejala low back pain. Variabel independent pada penelitian ini yaitu Faktor Individual (umur, jenis kelamin, IMT, riwayat penyakit, masa kerja), Faktor Psikososial (tuntutan pekerjaan, dukungan sosial, pekerjaan monoton, kepuasan kerja, dan stress kerja), serta Faktor Fisik (postur janggal, aktivitas manual handling, force dan durasi). Untuk kepentingan analisis dibuat Skor Faktor Psikososial dan Skor Faktor Fisik. Analisis dimulai dengan univariate, bivariate dan multivariate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor fisik maupun faktor psikososial. Hanya jenis pekerjaan yang memiliki hubungan terhadap gejala low back pain (p= 0,005). Oleh karena itu perlu adanya tindak lanjut melalui beberapa pendekatan metode untuk menilai lebih dalam terkait masalah ini.
Read More
S-10210
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Berlian Islamiati; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Pengunjung: Maya Arlini Puspasari, Juned Eryanto
Abstrak: Low back pain adalah rasa nyeri maupun pegal-pegal pada punggung bawah yang terjadi apabila ada penekanan pada daerah lumbal yaitu L4 dan L5. Penelitian inimerupakan penelitian deskriptif semi kuantitatif dengan pendekatan crosssectional untuk melihat distribusi dan frekuensi dari faktor yang berhubungan dengan keluhan subjektif low back pain pada operator forklift yaitu faktor personal berupa umur, masa kerja, kebiasaan olahraga (stretching), dan riwayatlow back pain, serta dosis pajanan getaran dan durasi pajanan getaran. Metodeyang digunakan adalah pendekatan cross sectional dan melibatkan 33 operatorforklift di PT. Pertamina Lubricants Production Unit Jakarta Tahun 2014 sebagai responden penelitian. Pengambilan data primer pada penelitian ini yaitumelakukan pengukuran getaran menggunakan human vibration meter 100 LarsonDavis, penyebaran kuesioner, dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa terdapat 60,6% operator forklift yang mengalami keluhan low back paindan 39,4% operator tidak mengalami keluhan low back pain. Berdasarkan hasilpenelitian, terdapat tiga variabel yang berhubungan signifikan dengan keluhansubjektif low back pain, yaitu umur, kebiasaan olahraga (stretching), riwayat lowback pain. Sedangkan yang tidak berhubungan yaitu masa kerja, dosis pajanangetaran, dan durasi pajanan getaran.
Kata Kunci : Getaran, low back pain, operator forklift.
Low back pain is pain and stiffness in the lower back that occurs when there is anemphasis on areas lumbar that L4 and L5. This study is a descriptive semiquantitative with cross-sectional approach to look at the distribution andfrequency of factors associated with subjective complaints of low back pain inforklift operators that personal factors such as age, years of work, exercise habits(stretching), and a history of low back pain, and vibration exposure dose andduration of vibration exposure. The method is a cross-sectional approach andinvolves 33 forklift operator PT. Pertamina Lubricants Production Unit Jakarta in2014 as research respondents. Primary data collection in this study is measuringvibration using human vibration meter 100 Larson Davis, questionnaires, andinterviews. The results of this study indicate that there is a 60.6% forkliftoperators who have complaints of low back pain and 39.4% operators do not havecomplaints of low back pain. Based on the research results, there are threevariables significantly associated with subjective complaints of low back pain,namely age, exercise habits (stretching), a history of low back pain. While that isnot related to years of work, vibration exposure dose, and duration of exposure tovibration.
Keywords: forklift operator, low back pain, vibration.
Read More
S-8317
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Meilita Syamsi; Pembimbing: Ridwan Z. Sjaaf; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Sri Rochmaryati, Wien Goerindro
T-4090
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alex Johandi Sirait; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Indri Hapsari, Lorencius Kukuh Prabowo
Abstrak: Pekerja pengguna komputer di PT. X berisiko terkena keluhan Musculoskeletal Disorders. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisa kesesuaian peralatan kerja, tingkat risiko ergonomi melalui pengukuran postur kerja dan keluhan subjektif yang mengarah pada Cumulative Trauma Disorders. Penelitian ini bersifat deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional. Menggunakan Metode RULA dan Nordic Body Map, hasil penelitian menunjukkan terdapat ketidaksesuaian pada beberapa peralatan kerja. Sementara hasil penilaian tingkat risiko ergonomi menggunakan metode RULA pada 18 pekerja pengguna komputer yang diteliti dari 18 divisi yang ada menunjukkan risiko tinggi dan sangat tinggi dengan kisaran nilai RULA 6-7. Sedangkan hasil observasi pada keluhan subjektif yang mengarah pada Cumulative Trauma Disorders dari 153 responden yang di observasi menunjukkan 120 (78.43%) responden merasakan ada keluhan pegal/nyeri/sakit/tidak nyaman. Keluhan terbesar terjadi pada bagian pinggang (35.29%), leher bagian atas (33.98%), dan leher bagian bawah (33.33%). Disarankan untuk melakukan perbaikan pada peralatan kerja, melakukan peregangan setiap 2 jam sekali selama 1- 5 menit dan membuat media cetak untuk menambah informasi mengenai ergonomi perkantoran.
Computer users worker in PT. X are at risk of Musculoskeletal Disorders. This study aims to analyze appropriateness of work equipment, the risk level of ergonomic by measuring working postures and subjective symptoms lead to Cumulative Trauma Disorders. This is a descriptive observational study with cross-sectional approach. Using RULA and Nordic Body Map, the results showed there were a discrepancies in some working equipment. While the level of ergonomic risk assessment using RULA from 18 computer users worker observed from 18 divisions that exist indicate high and very high risk with RULA range of values 6-7. While the results of observations on the subjective symptoms lead to Cumulative Trauma Disorders from 153 respondents observed showed 120 (78.43%) of respondents feel there are complaints soreness / aches / pain / discomfort. The biggest complaint occurred at the waist (35.29%), the upper neck (33.98%), and lower neck (33.33%). It is recommended to carry out repair on work equipment, stretching every 2 hours for 1- 5 minutes and make print media to increase information about office ergonomics.
Read More
S-8921
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Belmi Andra; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Ike Pujiriani
S-8696
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive