Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 38185 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Dimas Abimanyu Wicaksono; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Fatma Lestari, Kusuma Nata Negara
Abstrak: Pembangunan infrastruktur yang dilakukan secara besar-besaran membuat banyaknya proyek konstruksi di kota besar dengan karakteristik pekerja yang beragam. Penelitian ini membahas tentang gambaran pemenuhan kesesuaian pelaksanaan system tanggap darurat dan keberlangsungan usaha pada proyek pembangunan rusun padat karya, PT. Wika Gedung pada tahun 2020 dalam upaya mempersiapkan proses tanggap darurat jika terjadi keadaan darurat/bencana. penelitian ini bersifat kualitatif dengan studi deskriptif yang menggunakan dua jenis data, yaitu data primer yang didapatkan melalui wawancara dan data sekunder melalui telaah dokumen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesesuaian implementasi system tanggap darurat dan keberlangsungan usaha di proyek pembangunan rusun padat karya PT. Wika Gedung ditinjau dari National Fie Protection Association 1600 (NFPA 1600) edisi tahun 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian implementasi system tanggap darurat di proyek pembangunan rusun padat karya PT. Wika Gedung berdasarkan NFPA 1600 adalah sebesar 74%, sedangkan ketidak sesuaiannya adalah 25%. meskipun kesesuaia sudah cukup baik, perusahaan perlu meningkatkan perencanaan dan upaya manajemen keadaan darurat yang lebih komperhensif. Kata kunci: Sistem Tanggap Darurat, Pembangunan Rusun, NFPA 1600 edisi 2019, Keadaan Darurat/Bencana Infrastructure development carried out in large numbers and makes various construction projects in cities with diverse worker characteristics. Focus of this research is looking for overview of conformity for implementation emergency response system and business continuity at Padat Karya Flat Contructuin PT. Wika Gedung in 2020 to prepare emergency response in the event of an emergency or disaster. This research is a qualitative descriptive study design that use two types of datas, primary data obtained through interviews and secondary data through document review. The purpose of this research is to determine conformity of the implementation emergency response system and business continuity in Padat Karya Flat Contructuin PT. Wika Gedung in terms of National Fire Protection Association 1600 (NFPA 1600) 2019 edition. From this study, it can be concluded that the conformity of the emergency response system implementation based on NFPA 1600 in Padat Karya Flat Contructuin PT. Wika Gedung is 74%, while the unconformity is 25%. Although the result is acceptable, the company is required to improve the emergency response system planning and implementation in order to be more comprehensive. Key words: Emergency Response System, Flat Construction, NFPA 1600 2019 edition, Emergency/Disaster
Read More
S-10295
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dina Zuliana; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Dadan Erwandi, Avep Disasmita
Abstrak: Dalam rangka mencegah segala potensi risiko, dibutuhkan iklim keselamatan yang baik di tempat kerja. Iklim keselamatan digunakan untuk melihat aspek psikologis pekerja mengenai nilai, sikap, dan persepsi mereka terkait keselamatan di tempat kerja yang mana dapat berdampak terhadap perilaku. Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut, penerapan iklim keselamatan yang baik menjadi kunci utama dalam membentuk persepsi pekerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran iklim keselamatan di Proyek Pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung Halim tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara daring dan turun langsung ke lapangan dengan menggunakan kuesioner. Sebanyak 70 responden pekerja PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor dimensi iklim keselamatan secara keseluruhan sudah cukup baik. Dimensi iklim keselamatan tersebut yaitu komitmen manajemen (5,52), komunikasi keselamatan (5,27), pelatihan (5,22), akuntabilitas pribadi (4,98), peraturan dan prosedur (5,14), dan lingkungan yang mendukung (5,16). Hasil penelitian secara keseluruhan menyarankan, untuk merubah persepsi pekerja dapat ditingkatkan melalui penegasan komitmen manajemen, peraturan dan prosedur dengan komunikasi dan pelatihan yang memadai dan ditopang oleh tanggung jawab yang baik serta lingkungan yang mendukung.
To prevent all potential risks, a good safety climate is needed in the workplace. Safety climate is used to look at the psychological aspects of workers regarding their values, attitudes, and perceptions about safety in the workplace which can have an impact on behavior. Therefore, to overcome this, the application of a good safety climate is the main key in shaping workers' perceptions. The purpose of this study was to determine the description of the safety climate in the Jakarta Bandung Halim High Speed Rail Development Project in 2022. This study used a quantitative method with a cross sectional design. Data collection was done online and offline using a questionnaire. A total of 70 respondents workers PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung participated in this research. The results showed that the average score of the overall safety climate dimension was quite good. The dimensions of the safety climate are management commitment (5.52), communication (5.27), training (5.22), personal accountability (4.98), rules and procedures (5.14), and a supportive environment (5,16). Overall research results suggest that changing employee perceptions can be improved through affirmation of management commitment, regulations and procedures with adequate communication and training also supported by good personal accountability and a supportive environment.
Read More
S-11078
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Theodora Dina Ekasari; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Errik Yusnadi Saleh
Abstrak: Pertumbuhan industri manufaktur dan konstruksi yang terus meningkat dapat meningkatkan potensi terjadinya kecelakaan dan keadaan darurat, sehingga diperlukan sebuah sistem tanggap darurat untuk meminimalisir dampak serta kerugian yang ditimbulkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian sistem tanggap darurat yang dimiliki oleh pabrik fabrikasi baja PT Wijaya Karya tahun 2019 mengacu pada persyaratan NFPA 1600 edisi tahun 2016 sebagai upaya untuk menangani keadaan darurat. Penelitian kualitatif dengan desain studi deskriptif ini menggunakan dua jenis data, yaitu data primer melalui wawancara dan observasi lapangan, serta data sekunder melalui telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesesuaian implementasi sistem tanggap darurat pabrik fabrikasi baja PT Wijaya Karya berdasarkan NFPA 1600 adalah sebesar 74%, sedangkan ketidak sesuaiannya adalah 26%. Meskipun keseuaian sudah cukup baik, perusahaan perlu meningkatkan perencanaan dan upaya manajemen keadaan darurat yang lebih komprehensif
Read More
S-9983
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alifah Komaraningsih; Pembimbing: Ridwan Zahdi Sjaaf; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Alve Yunus Marpaung
S-8533
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhammad Yuliansya Idul Adha; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Fatma Lestari, Yayan Nurdiansyah
Abstrak: Proses pekerjaan konstruksi suatu bangunan dalam kegiatan operasionalnya selalu terdapat potensi bahaya yang dapat mengancam tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, kebakaran, bahan kimia, ledakan, wabah penyakit dan penyakit akibat kerja yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Penelitian ini merupakan kajian mengenai upaya pencegahan kecelakaan kerja bidang konstruksi. Penelitian ini dilakukan pada proyek pembangunan Teaching Hospital Universitas Indonesia kampus Depok oleh kontraktor pembangunan PT WIKA pada kurun waktu awal juni 2015. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan di dukung dengan metode kualitatif yang dalam menganalisis mendalam mengenai upaya pencegahan kecelakaan kerja bidang konstruksi menggunakan pendekatan model Human Factor Analysis Classification System (HFACS). Adapun yang menjadi hasil penelitian adalah sebagai berikut: Pelaksanaan resources management, organizational climate dan organizational process pada tingkat organizational influences / pengaruh organisasi sudah tinggi pelaksanaannya oleh pihak manajemen. Pelanggaran pada kegiatan inadequate supervision, planned inappropriate operations, failed to correct problems dan supervisory violations pada tingkat unsafe supervision / pengawasan tidak selamat termasuk dalam kategori rendah. Upaya untuk mencegah terjadi kecelakaan kerja masih terdapat lubang / celah kegagalan yang dapat mempengaruhi risiko terjadi kecelakaan kerja yakni pada condition of operators masih terdapat sebesar 9,3 %, crew resources management sebesar 5,2 % dan personal readiness sebesar 4,1 %. Potensi tinggi terjadi kegagalan upaya pencegahan kecelakaan kerja yang disebabkan oleh tindakan errors di sebesar 8,2 %, tindakan pelanggaran sekitar 5,2 %. Penelitian ini merekomendasikan beberapa hal antara lain, merealisasikan program K3, menegakkan peraturan, kebijakan dan komitmen perusahaan,mengadakan pelatihan K3, menjaga konsistensi implementasi K3L, melakukan pengadaan APD yang sesuai standard, mengalokasikan pembiayaan K3L, mengadakan pelayanan kesehatan, dan membangun leadership value.
Kata Kunci: Kecelakaan kerja, konstruksi bangunan, HFACS, pencegahan, keselamatan dan kesehatan kerja
Read More
S-8631
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mufli Hamizah; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Zulkifli Djunaidi, Qobus Abdul Qowwy
Abstrak: Tingginya angka kecelakaan kerja di sektor konstruksi setiap tahun disebabkan oleh komitmen dari perusahaan terhadap aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang belum optimal. Komitmen tersebut dapat dilihat dari partisipasi pekerja dalam mengikuti program K3 di perusahaan salah satunya Toolbox meeting. Toolbox meeting merupakan bentuk brief sebelum bekerja yang membahas teknis pekerjaan serta bahaya dan risiko apa yang akan ditemukan pekerja saat nanti bekerja. Partisipasi pekerja dalam mengikuti toolbox meeting di Proyek Pembangunan Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper- Kunciran masih rendah. Pekerja yang tidak mengikuti toolbox meeting dapat mempengaruhi angka kecelakaan kerja. Untuk mengukut tingkat komitmen dari sisi partisipasi tim lapangan terhadap pelaksanaan toolbox meeting tersebut dilihat dari analisis pekerjaan yang dilakukan pekerja, perilaku organisasi serta perkembangan karir pekerja. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain studi deskriptif dengan metode analisis kualitatif. Hasil penelitian didapatkan dengan mewawancarai 4 informan melalui observasi lapangan dan telaah dokumen perusahaan menunjukkan bahwa komitmen dari sisi partisipasi tim lapangan terhadap pelaksanaan toolbox meeting tergolong rendah. Penyebab rendahnya komitmen tersebut disebabkan bahwa aspek K3 belum dapat dipahami oleh pekerja secara merata sehingga mempengaruhi analisis pekerja dalam bekerja, perilaku organisasi dan pemberian penghargaan dan pengakuan. Untuk dapat meningkatkan komitmen tersebut perlu upaya dalam meningkatkan pemahaman serta pengawasan dalam melaksanakan toolbox meeting dari perusahaan.
Read More
S-10155
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Pamela Sakina Meriem; Pembimbing: Lestari, Fatma; Wardana, Pramudya Aria
M-2327
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
D3 - Laporan Magang   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Padhanta Ginting; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Hendra, Henny D. Mayawati
S-8266
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nandita Humaira Luthfiya Artanti; Pembimbing: Laksita Ri Hastiti; Penguji: Fatma Lestari, Othman Syarief Nasution
Abstrak:
Bangunan bertingkat tinggi seperti gedung perkantoran yang berlokasi di wilayah padat penduduk dengan aktivitas tinggi seperti DKI Jakarta rentan dan berisiko tinggi terhadap bahaya kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan sistem tanggap darurat kebakaran di gedung kantor PT X berdasarkan elemen dalam NFPA 1600 edisi 2019: Standard on Continuity, Emergency, and Crisis Management dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2009. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi langsung, serta telaah dokumen perusahaan. Data yang terkumpul dianalisis kesesuaiannya terhadap standar NFPA 1600 edisi 2019 dan Permen PU No. 20/PRT/M/2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total persentase elemen NFPA 1600 edisi 2019 yang terpenuhi sebesar 91,58%, terpenuhi sebagian sebesar 4,49%, tidak terpenuhi sebesar 1,68%, dan tidak dapat diaplikasikan sebesar 2,24%. Sedangkan total persentase elemen Permen PU No. 20/PRT/M/2009 yang terpenuhi sebesar 87,50% dan terpenuhi sebagian sebesar 12,50%. Secara keseluruhan, penerapan sistem tanggap darurat terhadap bahaya kebakaran di gedung kantor PT X sudah baik, namun terdapat beberapa aspek yang perlu dievaluasi kembali oleh perusahaan seperti struktur tim tanggap darurat, penilaian risiko gedung terhadap bahaya kebakaran, serta prosedur pemulihan dari insiden kebakaran.

High-rise buildings such as office buildings located in densely populated areas with high activity such as DKI Jakarta are vulnerable and have a high risk of fire hazard. This study aims to analyze the emergency response preparedness for fire hazards in the PT X office building based on the elements in the 2019 edition of NFPA 1600: Standard on Continuity, Emergency, and Crisis Management and Permen PU Nomor 20/PRT/M/2009. This research design uses a qualitative approach with a descriptive design. The data used are primary and secondary data collected through interviews, direct observation, and review of company documents. The collected data was analyzed by comparing it with the 2019 edition of the NFPA 1600 standard and Permen PU No. 20/PRT/M/2009. The study results showed that the total percentage of elements of the 2019 edition of NFPA 1600 that were fulfilled was 91.58%, partially fulfilled was 4.49%, not fulfilled was 1.68%, and not applicable was 2.24%. Meanwhile, the total percentage of elements of Permen PU No. 20/PRT/M/2009 that were fulfilled was 87.50% and partially fulfilled was 12.50%. Overall, the implementation of emergency response preparedness for fire hazards in PT X's office building is good, but there are several aspects that need to be re-evaluated by the company such as the structure of the emergency response team, building risk assessment for fire hazards, and recovery procedures from fire incidents.
Read More
S-11361
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Delfianda; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Dadan Erwandi; Hendra; Ade Kurdiman, Wahyudin
Abstrak: ABSTRAK Nama : Delfianda Program Studi : Keselamatan dan Kesehatan Kerja Judul : Kajian Kinerja Keselamtan Kerja Ditinjau Dari Keterlibatan Manajemen Di Departemen Industrial Plant PT X Tahun 2019 Pembimbing : Doni Hikmat Ramdhan, S.K.M, M.K.K.K, Ph.D Industri jasa konstruksi memiliki resiko kecelakaan kerja yang tinggi. Berdasarkan catatan European Agency for Health & Safety at Work tahun 2007, Health and Safety Executive di tahun 2009, serta National Institute for Occupational Safety and Health di tahun 2010 yang dirangkum oleh Conchie, Moon, & Duncan (2013) menyatakan bahwa industri konstruksi mencatat kecelakaan kerja terbanyak, baik berupa cidera dan kematian di Eropa dan Internasional. Keterlibatan Manajemen merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan kinerja Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan (K3L). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keterlibatan manajemen dalam kinerja keselamatan. Penelitian ini deskriptif dengan metode cross sectional yang dijalankan dengan wawancara mendalam, observasi lapangan dan juga kuesioner sebanyak 93 orang pada Maret-Mei 2019. Variabel yang dilihat adalah iklim keselamatan, tanggung jawab keselamatan, dan kinerja keselamatan. Hasil penelitian didapatkan bahwa keterlibatan manajemen masih kurang menonjol dibuktikan dengan wawancara dan obsevasi lapangan walaupun pada laporan baik. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai kebijakan K3L, kurangnya komunikasi, lemahnya konsistensi dan komitmen penerapan K3L, serta kurangnya tindakan proaktif dan inisiatif saat menghadapi masalah K3L. Hal yang dapat diterapkan untuk meningkatkan keterlibatan manajemen ditunjukan dengan tanggung jawab dengan menyusun dan melaksanakan program pelatihan kepemimpinan bagi semua level serta menjaga pelaksanaan program K3L di tempat kerja. Kata kunci: Kepemimpinan, Tanggung Jawab Keselamtan, Iklim & Kinerja Keselamatan ABSTRACT Name : Delfianda Study Program : Occupational Health and Safety Title : Study of Work Safety Performance Viewed from the Management Involvement in PT X 2019 Counsellor : Doni Hikmat Ramdhan, S.K.M, M.K.K.K, Ph.D The construction service industry has a high risk of workplace accidents. Based on records of the European Agency for Health & Safety at Work in 2007, the Health and Safety Executive in 2009, and the National Institute for Occupational Safety and Health in 2010 summarized by Conchie, Moon, & Duncan (2013) stated that the construction industry recorded accidents most work, both in the form of injury and death in Europe and International. Management involvement is an important component in improving Health, Safety, Security and Environment (K3L) performance. This study aims to examine management involvement in safety performance. This is a descriptive study with a cross sectional method which is carried out by in-depth interviews, field observations and questionnaires as many as 93 people in March-May 2019. The variables seen are climate safety, safety accountability, and safety performance. The results showed that management involvement was still less prominent as evidenced by interviews and field observations even in good reports. This is due to a lack of understanding of HSE policies, lack of communication, lack of consistency and commitment to implementing HSE, as well as a lack of proactive actions and initiatives when dealing with HSE problems. Things that can be applied to improve management involvement are indicated by field safety accountability that results in good safety performance with safety leadership, among others by compiling and implementing safety leadership training programs for all levels of leadership and maintaining monitoring of the implementation of the K3L program in the workplace. Keywords: Leadership, Safety Acountability, Safety Climate, and Safety Performance
Read More
T-5760
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive