Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 30000 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Alifah Nur Fadhilah; Pembimbing: Masyitoh; Penguji: Adik Wibowo, Ali Syachrul Chairuman
Abstrak: Needle Stick Injury (NSI) merupakan kecelakaan kerja yang sering dialami olehtenaga kesehatan di seluruh dunia. Setiap tahunnya, diperkirakan terdapat ratusan jutatenaga kesehatan terkena NSI yang mengarah pada penyakit blood borne pathogen, diantaranya HIV/AIDS, Hepatitis B dan Hepatitis C. Di negara berkembang, frekuensiNSI masih lebih tinggi dari pada di negara maju. Padahal kejadian NSI dapat dicegahdengan menggunakan serangkaian strategi pencegahan, seperti penggunaan SafetyNeedle Device (SND) bersama dengan pelatihan, pendidikan dan kontrol praktik kerja.Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan hasil analisis strategi pencegahankejadian needle stick injury pada negara lain dan menganalisis strategi yang palingrelevan untuk di implementasikan di Indonesia. Penelitian ini merupakan studiliterature review melalui delapan database, yaitu Pubmed, ProQuest, Ebsco, SpringerLink, Scopus, Science Direct, JSTOR dan Google Scholar. Terdapat 20 artikel terinklusidari 15.840 artikel yang diidentifikasi dari kedelapan database. Hasil dari penelitian inimenunjukkan bahwa strategi pencegahan NSI di berbagai negara sangat beragamdengan rekomendasi terbanyak adalah penggunaan SND. Kebijakan terkait pencegahanNSI sudah diterapkan di banyak negara maju dan beberapa negara berkembang, namundi Indonesia belum ada peraturan yang spesifik membahas pencegahan NSI. Maka dariitu diperlukan sebuah pedoman penyusunan pencegahan NSI di Indonesia, khususnya diarea rumah sakit.
Kata kunci:Cedera tertusuk jarum, kecelakaan kerja, literature review, pencegahan
Needle Stick Injury (NSI) is a work accident that is often experienced by healthworkers throughout the world. Every year, it is estimated there are hundreds of millionshealth workers affected by NSI that lead to blood borne pathogen diseases, includingHIV / AIDS, Hepatitis B and Hepatitis C. In developing countries, the frequency of NSIis still higher than in developed countries. Whereas NSI incidents can be prevented byusing a series of prevention strategies, such as the use of Safety Needle Device (SND)along with training, education and work practice control. The purpose of this study is toobtain an analysis strategy of preventing needle stick injuries in other countries and toanalyze the strategies that are most relevant for the implementation in Indonesia. Thisresearch is a literature review study through eight databases, namely Pubmed, ProQuest,Ebsco, Springer Link, Scopus, Science Direct, JSTOR and Google Scholar. There were20 articles included from the 15.840 articles identified from the eight databases. Theresults of this study indicate that NSI prevention strategies in various countries are verydiverse with the most recommendations being the use of SND. Policies related to NSIprevention have been implemented in many developed countries and some developingcountries, but in Indonesia there are no specific regulations discussing about NSIprevention. Therefore, we need a guideline for the preparation of NSI prevention inIndonesia, especially in the hospital setting.
Key words:Literature review, Needle Stick Injury (NSI), prevention, work accident.
Read More
S-10429
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sulastri; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Nurlayli
S-6987
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Puput Okta Wijayanti; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Adik Wibowo, Sandy Iljanto, Sarwanti, Budiman Widjaja
Abstrak: Salah satu parameter untuk menentukan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah mutu pelayanan rekam medis yaitu tentang kelengkapan pencatatan rekam medis. Indikator mutu rekam medis yang baik adalah kelengkapan isinya, akurat, tepat waktu, dan pemenuhan aspek hukum. Rekam medis yang pengisiannya lengkap akan memberikan kemudahan bagi penyediaan informasi di rumah sakit. Pelayanan rekam medis di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Denpasar dalam pelaksanaanya masih terdapat beberapa permasalahan, yaitu pengembalian berkas rekam medis yang lebih dari batas waktu yang ditetapkan dan kelengkapan berkas rekam medis. Hasil evaluasi laporan triwulan ke III tahun 2017 menunjukkan bahwa rata-rata lama pengembalian berkas rekam medis dari bulan Juli hingga September 2017 yang lebih dari 1x24 jam adalah 22% sedangan yang kurang dari 1x24 jam adalah 78%. Rata-rata ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis rawat inap di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Denpasar pada bulan Juli hingga September tahun 2017 adalah 73%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kelengkapan review dokumen berdasarkan retrospective review dan concurrent review terhadap kelengkapan berkas rekam medis pasien Sectio Caesaria (tindakan inpasif) dan Pneumonia (tindakan konvensional) di Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan membandingkan dua (2) populasi yaitu Retrospektive Review dan Concurrent Review. Penelitian ini dilakukan pada berkas rekam medis pasien Sectio Caesaria dan pada berkas rekam medis pasien Pneumonia. Penentuan populasi dilakukan berdasarkan clinical pathways yang ada di Rumah Sakit Kasih Ibu Denpasar. Terdapat perbedaan terhadap kelengkapan berkas rekam medis antara retrospektif review dan concurrent review. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa angka kelengkapan rekam medis dengan metode concurrent review lebih tinggi dari pada dengan metode retrospektif review. Hal tersebut karena petugas rekam medis melakukan pengecekan terhadap kelengkapan berkas saat pasien masih rawat inap dan memberikan tanda atau note pada berkas yang belum lengkap sehingga saat dokter melakukan visite maka lebih mudah untuk melengkapi berkas rekam medis
Kata Kunci : Kelengkapan Berkas Rekam Medis, Retrospective Review, Concurrent Review

One of the parameters to determine the quality of health services in the hospital is the quality of medical record services that is about the completeness of recording medical records. A good medical record quality indicator is the completeness of its content, accurate, punctual, and legal aspects fulfillment. A complete medical record will provide convenience for the provision of information in the hospital. The medical record services at Kasih Ibu General Hospital Denpasar in the implementation are still facing some problems, to wit the return of medical record file that is more than the deadline specified and the completeness of the medical record file. The evaluation results for the third quarter report in 2017 showed that the average length of medical record file returns from July to September 2017 which is more than 1x24 hours is 22% while less than 1x24 hours was 78%. On average incompleteness charging inpatient medical record file at the General Hospital Kasih Ibu Denpasar in July to September 2017 was 73%. The purpose of this study was to determine differences in the completeness of the document review is based on a retrospective review and concurrent review of the patient's complete medical record file Sectio Caesaria (inpasif action) and pneumonia (by conventional measures) Kasih Ibu Hospital in Denpasar. The type of research used in this research is using quantitative approach method by comparing two (2) population that is Retrospecttive Review and Concurrent Review. The study was conducted on the medical records of Sectio Caesaria patients and on the medical records of patients with Pneumonia. Determination of population is done based on clinical pathways in Kasih Ibu Hospital Denpasar. There is a difference to the completeness of the medical record file between the retrospective review and the concurrent review. The data obtained shows that the number of medical record completeness with concurrent review method is higher than in the retrospective review method. This is because the medical recorder to check the completeness of the file when the patient is still inpatient and provide a sign or note on the file that is not complete so that when the doctor visits it is easier to complete the medical records file
Keywords: Medical File Recordings, Retrospective Review, Concurrent Review
Read More
B-1962
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sania Amiratus Sholihah; Pembimbing: Masyitoh; Penguji: Adik Wibowo, Anak Agung Ngurah Jaya Kusuma
Abstrak: Infeksi Daerah Operasi (IDO) merupakan penyebab utama dalam meningkatkan biaya perawatan, perpanjangan lama rawat inap serta perpanjangan waktu pemulihan pada ibu yang telah menjalani operasi sesar. Angka kejadian IDO di negara berkembang lebih tinggi dibandingkan dengan negara maju. Ibu yang melakukan operasi sesar memiliki peluang hingga 20 kali lebih tinggi terkena morbiditas infeksi dibandingkan dengan wanita yang melahirkan melalui vagina. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi angka kejadian dan faktor risiko IDO pasca operasi sesar serta kaitannya dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Pertanyaan penelitian dijawab dengan studi literature review dan sintesis data dilakukan secara naratif. Pencarian studi pustaka menggunakan basis data ProQuest, PubMed, BJOG, Science Direct, Springer Link, Garuda RISTEKBRIN antara 2010 hingga 2020. Studi yang memiliki fokus penelitian faktor penyebab infeksi daerah operasi pasca operasi sesar digunakan dalam penelitian ini. Terdapat 43 studi yang dimasukkan dalam penelitian ini. Faktor risiko Infeksi Daerah Operasi (IDO) pasca operasi sesar yang diidentifikasi yaitu usia ibu, skor ASA ≥ 3, anemia, diabetes, obesitas, hipertensi, merokok, penggunaan tembakau, lokasi penduduk, jumlah pemeriksaan vagina lebih dari 3 kali, ketuban pecah dini, persalinan lama, usia kehamilan, indikasi operasi sesar (operasi sesar sebelumnya, paritas, penelusuran persalinan) korioamnionitis, lama rawat inap pra dan pasca operasi, antibiotik profilaksis, durasi operasi yang berkepanjangan, operasi darurat, transfusi darah, tingkat kontaminasi luka ≥ 3, jenis sayatan kulit vertikal atau garis tengah, teknik penutupan kulit, teknik anestesi dan tingkat petugas kesehatan bedah. Berdasarkan faktor penyebab terjadinya IDO pasca operasi sesar yang telah diidentifikasi, maka sejumlah upaya dapat dilakukan oleh rumah sakit untuk meningkatkan kualitas layanan operasi sesar.
Kata kunci: Infeksi daerah operasi, operasi sesar, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan

Surgical site infection (SSI) is a major cause increased medical costs, increased length of stay and extended recovery time for women who had a cesarean section. The incidence of SSI in developing countries is higher than in developed countries. Mothers who had done cesarean section surgery have a chance up to 20 times higher of developing morbidity of infection compared to vaginal birth. Therefore this study aims to identify the incidence and risk factors of SSI postoperative cesarean also the relationship with improving the quality of health services. The research question was answered with a literature review research and results were summarized narratively. A literature search using databases from ProQuest, PubMed, BJOG, Science Direct, Springer Link andGaruda RISTEKBRIN between 2010 and 2020. The literature on risk of surgical site infection after cesarean surgery was discussed. In total, 43 studies were included in this review. Risk factor for surgical site infection (SSI) after cesarean section identified in this study were maternal age, ASA score ≥ 3, anaemia, diabetes, obesity, hypertension, smoking, tobacco use, residence, number of vaginal examinations > 3, premature rupture of membranes, prolonged labor, gestational age, indications of cesarean section (previous cesarean section, parity, arrest of labor), chorioamnionitis, length of pre and postoperative hospital stay, prophylactic antibiotics, prolonged duration of surgery, emergency surgery, blood transfusion, wound class ≥ 3, vertical or midline abdominal incision, skin closure technique, anesthetic technique and type of surgeon. Based on the risk factors of SSI after cesarean section that has been identified, several efforts can be made by hospitals to improve the quality of cesarean section services.
Key words: Cesarean section, surgical site infection, quality improvement of health service
Read More
S-10438
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lenggo Geni Sari; Pembimbing : Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Anhari Achadi, Ede Surya Darmawan, Nani Widodo, Cahyarini
Abstrak: Infeksi yang berhubungan dengan perawatan kesehatan atau infeksi yang diperoleh dalam perawatan kesehatan adalah efek samping yang paling umum dalam penyediaan layanan kesehatan di seluruh dunia. Rumah sakit bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit dan meningkatkan kualitas dan mempertahankan standar layanan rumah sakit. Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) adalah upaya untuk memastikan perlindungan setiap orang dari kemungkinan tertular infeksi dari sumbersumber publik dan saat menerima layanan kesehatan di berbagai fasilitas kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi program pencegahan dan pengendalian infeksi di RSUP Persahabatan Jakarta. Desain penelitian adalah kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam terstruktur, telaah dokumen serta observasi dengan memakai lembaran observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sumber Daya Manusia masih kurang, sarana dan prasarana belum berkesinambungan dibeberapa unit layanan, kepatuhan kebersihan tangan di kalangan peserta didik masih rendah, laporan mengenai infeksi daerah operasi masih belum optimal dan pencatatan serta pelaporan kegiatan program PPI belum disampaikan ke Kementerian Kesehatan. Implementasi program PPI di rumah sakit membutuhkan dukungan SDM, sarana prasarana yang berkesinambungan terutama untuk sarana prasarana kebersihan tangan, edukasi yang intens terhadap peserta didik dan karyawan rumah sakit akan kepatuhan kebersihan tangan dan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan PPI sesuai aturan yang ada.
Read More
B-2078
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Betty Lusiana Silitonga; Pembimbing: Adik Wibowo; Penguji: Mieke Savitri, Takdir Mustovan, Sjahrul Amri
Abstrak: Infeksi nosokomial merupakan ancaman bagi pasien yang dirawat di rumah sakit.Salah satu usaha mencegah infeksi nosokomial adalah pelaksanaan yang benartindakan mencuci tangan, mengganti perban, memasang infus, dan memasangkateter terhadap pasien rawat inap pasca bedah.Penelitan dengan metode kuantitatif dan kualitatif terhadap perawat di bangsalperawatan pasca bedah. Wawancara mendalam dilakukan terhadap direktur rumahsakit, supervisor kepala ruangan perawatan pasca bedah, dan Tim PPI. Uji bivariatmemperlihatkan ada hubungan antara faktor pengetahuan, supervisi, dan pelatihanterhadap upaya mencegah infeksi nosokomial melalui tindakan mencuci tangan,mengganti verban, memasang infus, dan memasang kateter.93 kata
Kata kunci: infeksi nosokomial, mencuci tangan
Nosocomial infection is a threat to hospital patients. Efforts to prevent nosocomialinfection are hand washing carrying out, correct procedure putting catheter,handling wound, and IV drip. The study used quantitative and qualitative methodeto nurses who taking care post surgeric patients.Indepth interview was done to the director, chief supervisor, and the PPI team.Observations on correct procedure of the above was done. Bivarian test provedthat knowledges, supervision, and training are main factor affecting theprocedure. Hospital are expected to pay more attention to this three aspects.88 words
Keywords: nosocomial infections, hand washing
Read More
B-1800
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Emilda Narcis; Pembimbing : Wiku Bakti Bawono Adisasmito; Penguji: Purnawan Junadi, Adang Bachtiar, Chairulsjah Sjahruddin, Adib A. Yahya
Abstrak: Kompleksnya pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan peluang terjadinya kesalahan, terutama dengan adanya tindakan invasif di bagian bedah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kejadian dan faktor-faktor yang berkontribusi pada kesalahan medis di bagian bedah rawat inap terkait keselamatan pasien di sebuah Rumah Sakit Umum Daerah. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus.
 
Hasil penelitian menunjukan bahwa kesalahan medis yang terjadi yaitu 2 kasus KPC, 1 kasus KNC dan 3 kasus KTC. Belum adanya SOP, audit klinis, tempat kerja yang tidak kondusif, kurangnya sarana prasarana, pendidikan, pelatihan, kerja tim dan komunikasi menjadi latar belakang kesalahan.
 
Kesimpulannya adalah kejadian kesalahan medis dipengaruhi oleh faktor organisasi, tempat kerja, individu dan barier. Belum adanya clinical governance dan program keselamatan pasien yang belum berjalan dengan baik. Pelaksanaan keselamatan pasien sangat dipengaruhi oleh pimpinan institusi.
 

The complexity of medical services in a hospital creates a change for an error, particularly on an invasive action in surgery unit. This study is aimed to analyse events and contributing factors to medical error in the inpatient unit regarding patient safety in a district hospital.
 
Using Qualitative with case study design, this study records some medical error events, which are 2 KPC cases, 1 KNC case and 3 KTC cases. Unexisting SOP, clinical audit, unconvenient place of work, lack of equipment/supporting tools, education, training, teamwork and communication are identified as the major causes.
 
The conclution is that medical errors are influenced by organization factor, work place, individual and defences factors. Unexisting clinical governance and uncontrolled patient safety program. The implementation of patient safety program is greatly influenced by institution leader.
Read More
B-1529
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Soepartono; Pembimbing: Adik Wibowo; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Dumilah Ayuningtyas, Susilawati A. Bolang, Aditya Ganggaiswari
Abstrak:
Rumah sakit adalah institusi kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien dan merupakan tempat berkumpulnya berbagai pasien dengan masalah medis masing-masing, sehingga transmisi penyakit menular antar pasien, tenaga kesehatan ke pasien dan juga lingkungan ke pasien, merupakan masalah yang harus dikendalikan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya underreported kasus VAP, pelaksanaan surveilans VAP, serta implementasi VAP bundle di Rumah Sakit S, karena proses surveilans, serta implementasi VAP bundle merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam rangka menurunkan angka kejadian VAP. Penelitian ini merupakan studi observasional kualitatif dengan menggunakan data deskriptif dari 96 pasien dengan hasil kultur sputum positif periode perawatan Januari 2018 sampai Desember 2018 sebagai data awal penelitian. Dari hasil telaah dokumen rekam medis pada pasien dengan riwayat pemakaian ventilator dengan hasil kultur kuman pada sediaan dahak dan bilasan bronkus yang positif, dari 96 sampel yang diperiksa ternyata ditemukan 40 pasien memiliki sampel sputum positif lebih dari satu sampel, sehingga dilakukan eksklusi menjadi 56 sampel, dari 56 sampel ini ditemukan 5 kasus terduga VAP. Berdasarkan hasil FGD dan wawancara mendalam serta penelusuran akar masalah dengan diagram fishbone ditemukan kebijakan surveilans VAP dan implementasi VAP bundle yang belum terperinci dan belum adanya SOP yang terintegrasi, adanya faktor sumber daya manusia berupa kurangnya kedisiplinan dan belum adanya sistem audit yang menjamin validitas surveilans yang dilakukan serta keseragaman kualitas pelayanan kesehatan yang diterima. Dengan metode PDCA, peneliti merumuskan rencana kerja yang dapat digunakan manajemen rumah sakit yakni dengan pembaharuan dari sisi kebijakan pencegahan dan pengendalian VAP, perbaikan dan penyempurnaan SOP yang berkaitan dengan surveilans dan implementasi VAP bundle, mengembangkan sistem audit surveilans VAP dan audit implementasi VAP bundle, pengembangan sistem edukasi berkala untuk memastikan terdapat persamaan tingkat pemahaman pada tingkat pelaksana kebijakan dan evaluasi secara menyeluruh atas kebijakan dan SOP.

Hospitals are health institutions that provide health services for patients, thus transmission of infectious diseases in hospital must be controlled. Study was conducted to determine whether or not there were underreported cases of VAP. This research is a qualitative observational study with descriptive data from 96 patients with positive sputum culture results from January - December 2018 as initial data. It was found from a review of medical record documents of patients with ventilator usage history that there were 5 cases of VAP. Based on FGD results, in-depth interviews, and fishbone diagram, it was found that VAP surveillance policy and implementation of VAP bundle were not detailed, there was no integrated SOP, human resource factors such as lack of discipline and no audit system that guaranteed the validity of surveillance and uniformity of health services quality. With PDCA method, researcher formulated a workframe, namely updating the policy for prevention and control of VAP, improvement and refinement of SOPs related to surveillance and implementation of VAP bundles, developing VAP surveillance and VAP bundle audit system, developing educational systems periodically to ensure a common level of understanding at the level of policy implementers and a comprehensive evaluation of policies and SOPs.

Read More
B-2149
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tiara Bunga Melati Jelita; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Adang Bachtiar, Septiara Putri, Abdul Haris Tri Prasetyo, Tjen Dravinne Winata
Abstrak: Keterbatasan akan ketersediaan masker N95 di rumah sakit selama pandemi COVID-19 menjadi masalah setiap fasilitas kesehatan dimana kebutuhan yang terus meningkat. Penggunaan kembali masker N95 dengan metode sterilisasi telah diteliti dan sudah diperbolehkan berdasarkan Pedoman Centers for Disease Control (CDC). Beberapa metode sterilisasi dapat dilakukan, sesuai prosedur yang telah ditetapkan agar tidak menurunkan fungsi dari masker N95. Yang dinilai dari proses sterilisasi adalah efisiensi masker setelah sterilisasi, hingga jumlah pemakaian yang dapat digunakan. Juga parameter kondisi masker N95 setelah sterilisasi, yaitu efisiensi filter pada lapisan masker N95. Dalam pendekatan manajemen rumah sakit dengan menilai dan waktu proses sterilisasi dan berapa banyak siklus sterilisasi yang dapat dilakukan. Hasil dari studi systematic review ini menunjukkan bahwa metode yang paling baik digunakan dalam pendekatan manajemen rumah sakit adalah dry heat, steaming dengan autoclave
Read More
B-2202
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Patriot Haryo Trenggono; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Puput Oktamianti, Yedi Suyadi, Tinon Resphati
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap manajemen rumah sakit dalam upaya menanggulangi hasil rating Google Customer Review di Rumah Sakit Karisma Cimareme. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dengan mengacu pada konsep SERVQUAL dan teori Donabedian. Fokus penelitian terletak pada dimensi-dimensi SERVQUAL, yaitu tangible, empati, responsif, keandalan, dan jaminan, serta hasil upaya peningkatan rating melalui pembuatan Standar Prosedur Operasional (SPO). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung terhadap pelayanan rumah sakit, wawancara mendalam dengan staf rumah sakit, dan analisis ulasan Google Customer Review. Analisis data dilakukan dengan pendekatan tematik untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang mempengaruhi rating dan ulasan. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pemahaman yang mendalam mengenai tantangan yang dihadapi oleh manajemen rumah sakit dalam menghadapi ulasan Google Customer Review serta rekomendasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan mengelola ulasan yang ada. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan reputasi dan kepuasan pasien di Rumah Sakit Karisma Cimareme serta memberikan panduan bagi rumah sakit lain dalam menghadapi tantangan serupa.
This study aims to evaluate the hospital management's efforts in addressing the ratings received on Google Customer Review at Karisma Cimareme Hospital. The research method employed is observation, referring to the SERVQUAL concept and Donabedian theory. The focus of the study lies in the dimensions of SERVQUAL, namely tangibles, empathy, responsiveness, reliability, and assurance, as well as the outcomes of improvement efforts through the development of Standard Operating Procedures (SOPs). Data collection involves direct observation of hospital services, in-depth interviews with hospital staff, and analysis of Google Customer Review comments. Thematic analysis is conducted to identify key factors influencing ratings and reviews. The research findings are expected to provide an in-depth understanding of the challenges faced by hospital management in handling Google Customer Review feedback, along with recommendations for enhancing service quality and managing existing reviews. This research is intended to contribute to improving the reputation and patient satisfaction at Karisma Cimareme Hospital, as well as serving as a guideline for other hospitals facing similar challenges.
Read More
B-2400
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive