Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 37771 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Teuku Muliadi; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Sandra Fikawati, Tiska Yumeida, Rahmawati
Abstrak:
Tesis ini membahas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting di Indonesia melalui data panel yang diperoleh dari Indonesian Family Life Study (IFLS-V) tahun 2014. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan design crossectional. Total sampel berjumlah 2855 balita usia 12-59 bulan. Variabel yang diteliti adalah jenis kelamin, umur, frekuensi makan, imunisasi, diare, ISPA, ASI eksklusif, sumber air minum, perilaku BAB dan tempat tinggal. Hasil dari penelitian ini yang dinyatakan berhubungan signifikan dengan kejadian stunting adalah variabel umur, perilaku BAB, tempat tinggal, frekuensi minum susu, sumber air minum dan imunisasi. Variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian stunting adalah perilaku BAB dengan nilai OR 2.243 (CI 95%: 1,418-3,546) setelah dikontrol oleh variabel oleh umur, frekuensi minum susu dan tempat tinggal.

This study discusses about factors associated with stunting in Indonesia through panel data from Indonesian Family Life Study (IFLS-V). This research is a quantitative study with crossectional design. Total sample amounted to 2855 in toddlers 12-59 months. The variables used are gender, age, food frequency, immunization, diarrhea, ARI, exclusive breastfeeding, clean dringking water, defecation behavior and dwelling. The results of this study which were stated to be significantly associated with stunting were of age, defecation behavior, dwelling, frequency of drinking milk, clean dringking water and immunization. The most influential variable on stunting was defecation behavior with an OR value of 2,243 (95% CI: 1,418-3,546) after being controlled by age, milk drinking frequency and residence.

Read More
T-5911
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rahmi Ariyani; Pembimbing: Endang Laksminingsih; Penguji: Kusharisupeni Djokosujono, Besral, Tiara Lutfie, Asril
Abstrak: abstrak Stunting merupakan salah satu permasalahan status gizi di Indonesia. 1 dari 3 anak di. Indonesia mengalami stunting. Indonesia masuk 5 besar negara yang memiliki prevalensi stunting tertinggi (37,2%) di dunia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan. Metoda Desain penelitian adalah cross-sectional. Sampel penelitian ini pada Indonesia Family Life Survey (1FLS) yaitu anak yang berusia 12-59 bulan tahun 2014 sebesar 1442 orang. Data dianalisis dengan regresi logistik. Hasil: Hubungan yang signifikan antara stunting dengan berat lahir, jenis kelamin, riwayat penyakit infeksi, usia ibu saat hamil, pendidikan ibu, pendidikan ayah, tinggi badan ibu, tinggi badan ayah, wilayah tempat tinggal, sanitasi dasar dan fasilitas air bersih. Balita yang memiliki berat lahir <2500 gram kemungkinan mengalami stunting 2,58 setelah dikontrol dengan faktor-faktor lainnya. Kesimpulan: Berat lahir menjadi salah satu faktor risiko penting dalam stunting. Untuk mencegah peningkatan stunting memerlukan program intervensi yang spesifik dan sensitif. Penanganan sejak dini khususnya 1000 Hari Pertama Kehidupan melalui kualitas pemeriksaan ibu hamil, pemantauan penambahan berat badan ibu selama hamil,serta pemberian minimal 90 tablet tambah darah. Kata Kunci :Stunting, Berat Lahir, 1000 Hari Pertama Kehidupan Stunting is one of nutritional problems in Indonesia. 1 of 3 children in Indonesia has stunting. Indonesia entered the top 5 countries that have the highest stunting prevalence (37.2%) in the world. Objectives: This study aims to find out the risk faktors stunting in children aged 12-59months. Methods: The study design was cross-sectional. This study took samples on Indonesia Family Life Survey (1FLS) that were 1442 children aged 12-59 months in 2014. Data analysis applied logistic regression. Results: Significant association between stunting and birth weight, sex, history of infectious diseases, maternal age during pregnancy, maternal education, father's education, maternal height, father's height, residence area, basic sanitation and clean water facilities. Children who have birth weight <2500 grams are likely to have stunting 2.58 after controlled with other factors.Conclusion: Birth weight is an important risk factor in stunting. To prevent stunting increases requires a specific and sensitive intervention program. Early handling, especially the First 1000 Days of Life through the quality of pregnant women's examination, monitoring of maternal weight gain during pregnancy, and giving at least 90 tablets plus blood. Keywords: Stunting, Birth Weight, 1000 Days of Life
Read More
T-5179
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Salsabila Kurnianingtyas; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Triyanti, Armein Sjuhary Rowi
Abstrak: Underweight merupakan suatu keadaan dimana anak tidak mencapai berat badan idealyang mengakibatkan asupan makan tidak sesuai kebutuhan anak pada umurnya.Underweight memiliki resiko terbesar di negara berkembang terhadap beban penyakit.Berdasarkan data Riskesdas 2018 prevalensi underweight di Sumatera Utara sebesar19,7% yang tergolong tinggi dibandingkan prevalensi nasional.Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengankejadian underweight pada anak usia 24-59 bulan di Sumatera Utara berdasarkan dataIFLS 5 tahun 2014. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional denganmenggunakan data sekunder IFLS 2014 yang dilaksanakan dari bulan Maret hingga April2020. Jumlah sampel sebanyak 280 anak usia 24-59 bulan yang berlokasi di SumateraUtara.Hasil analisis bivariat diperoleh bahwa variabel yang memiliki hubungan dengan kejadianunderweight pada anak usia 24-59 bulan di Sumatera Utara adalah jenis kelamin anak(0,502; 0,292-0,862), status gizi ibu (3,962; 0,965-14,165), dan pengeluaran rokok(1,800; 1,039-3,117)Kata kunci: Sumatera Utara; underweight; usia 24-59 bulan.
Read More
S-10523
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hesti Atasasih; Pembimbing: Endang Laksminingsih; Penguji: Besral; Tiara Lutfie; Asril
Abstrak:

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan linier yang disebabkan oleh kekurangan asupan zat gizi dan / atau penyakit infeksi kronis berulang yang ditunjukkan dengan nilai z-score tinggi badan menurut usia (TB/U) < -2 SD. Prevalensi stunting di provinsi Riau  25,1% sedangkan Kota Pekanbaru sebesar 23.9% berdasarkan hasil PSG 2017, hal ini sudah  termasuk dalam kategori masalah kesehatan masyarakat. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian  stunting pada anak  usia 6 - 23 bulan di  Kota Pekanbaru tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik, desain penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitatif, pengambilan sampel  menggunakan teknik multi stage random sampling (CI 95 %) dan (1-β 80%), didapatkan sampel sebanyak 269 anak. Data dikumpulkan melalui  wawancara, food recall  2x24 jam. Pengolahan dan analisis data menggunakan uji chi square (bivariat) dan regresi logistik ganda (multivariat). Hasil penelitian menunjukkan prevalensi  stunting  26,8%. Hasil bivariat menunjukkan ada hubungan  yang signifikan antara berat lahir,  riwayat pemberian ASI Eksklusif, asupan protein dan zink, serta  panjang lahir dengan kejadian stunting (CI 95%). Analisis multivariat menunjukkan berat lahir merupakan faktor dominan  yang berhubungan dengan kejadian stunting dengan  nilai OR 2,712 (95% CI : 1,373 -5,359). Kesimpulan penelitian ini adalah berat lahir merupakan faktor dominan berhubungan dengan kejadian stunting. Kata Kunci : stunting, berat badan lahir, anak usia 6 – 23 bulan


Stunting is a linear growth disorder caused by a deficiency in nutrient intake and / or chronic recurrent infectious diseases as indicated by the z-score score of height by age (TB / U) <-2 SD. The prevalence of stunting in Riau is 25.1% while Pekanbaru is 23.9% based on PSG 2017 results, it is included in the category of public health problem. The purpose of research is to know factors related to stunting in toddlers aged 6 - 23 months in Pekanbaru 2018. This research use analytic observational method, cross sectional research design with quantitative approach, using multi stage random sampling technique (95% CI) and (1-β 80%), obtained a sample of 269 toddlers. Data collected through interviews, food recall 2x24 hours. Processing and data analysis using chi square test (bivariate) and multiple logistic regression (multivariate). The results showed the prevalence of stunting 26.8%. Bivariate results showed significant relationship between birth weight, exclusive breastfeeding, protein and zinc intake, and birth length with stunting (95% CI). Multivariate analysis showed that birth weight was the dominant factor associated with stunting with OR of 2,712 (95% CI: 1,373 -5,359). The conclusion of this study is birth weight is the dominant factor associated with stunting. Keyword: stunting, birth weight, toddlers 6-23 months

Read More
T-5182
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Resky Syam; Pembimbing: Siti Arifah Pujonarti; Penguji: Asih Setiarini, Triani Posma Rohana
S-10259
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aisyah; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Endang L. Achadi, S.R. Tri Handari
S-7209
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Bobok S. Simanjuntak; Pembimbing: Endang L. Achadi, Engkus Kusdinar Achmad; Penguji: Yvonne Magdalena Indrawani, Dodik Briawan, Salimar
T-3453
Depok : FKM UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Paramitha Anisa; Pembimbing: Yvonne Magdalena Indrawani; Penguji: Siti Arifah Pujonarti, Rahmawati
S-7224
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Suroto; Pembimbing: Triyanti, Yuniar Rosmalina; Penguji: Kusharisupeni, Ratu Ayu Dewi Sartika, Marzuki Iskandar
T-2620
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Devina Resqeisha Arditiamina; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Engkus Kusdinar Achmad
Abstrak: Anemia didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana terdapat penurunan jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin dalam sel darah merah yang lebih rendah dari normal. Remaja merupakan kelompok umur yang rentan untuk mengalami masalah gizi karena pada masa remaja terjadi lonjakan pertumbuhan (growth spurt) yang menyebabkan peningkatan kebutuhan nutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja usia 15-19 tahun di provinsi terpilih Sumatera. Lokasi penelitian berada di empat provinsi terpilih Sumatera yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Lampung. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder dari data Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2014. Variabel independen yang diteliti yaitu jenis kelamin, pola makan, status gizi IMT/U, pendidikan kepala keluarga dan daerah tempat tinggal. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 635 responden. Hasil penelitian didapatkan prevalensi anemia pada remaja usia 15-19 tahun di provinsi terpilih Sumatera sebesar 19,4% dengan prevalensi anemia tertinggi terdapat di provinsi Sumatera Selatan sebesar 28%. Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan kejadian anemia adalah jenis kelamin. Kata kunci: Anemia, Remaja Anemia is defined as a condition in which there is a decrease in the number of red blood cells or the concentration of hemoglobin in red blood cells that is lower than normal. Adolescents are age group that is vulnerable to experiencing nutritional problems because during adolescence there is a growth spurt which causes an increase in nutritional needs. This study aims to determine the factors related to anemia in adolescents age 15-19 years in selected provinces of Sumatra. The research locations are North Sumatra, West Sumatra, South Sumatra and Lampung. This study use a cross sectional study design and the data use in this study are secondary data from the 2014 Indonesia Family Life Survey (IFLS) data. The independent variables studied are gender, diet, nutritional status of BMI / age, education of the head of the family and residential area. The number of samples in this study is 635 respondents. The results showed the prevalence of anemia in adolescents age 15-19 years in the selected province of Sumatra is 19.4% with the highest anemia prevalence in the province of South Sumatra at 28%. The variable that has a significant relationship with the incidence of anemia is gender. Key words: Anemia, Adolescent
Read More
S-10260
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive