Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 36928 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Nurul Muchlisa; Pembimbing: Helda; Penguji: Sudarto Ronoatmodjo, Tri Yunis Miko Wahyono, Rahma Dewi, Mugia Bayu Raharja
Abstrak:
Pada penelitian SDKI 2017 prevalensi remaja pria yang melakukan hubungan seksual pranikah di Indonesia tahun 2017 sebesar 8%, sementara berdasarkan SDKI tahun 2003 hanya 4,9% prevalensi remaja pria yang melakukan hubungan seksual pranikah, ini mengalami peningkatan dari data-data tahun sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sikap terhadap seks pranikah dengan praktik seksual pranikah pada remaja pria di Indonesia dengan menganalisis data SDKI-KRR 2017. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel penelitian sebesar 10.849, sampel diambil berdasarkan total sampling data yang masuk dalam kriterian inklusi dan eksklusi penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi remaja pria yang melakukan praktik seksual pranikah yaitu 8,4%. Hasil multivariat hubungan sikap terhadap seks pranikah dengan praktik seksual pranikah memiliki p-value 0,001 dengan POR 17,618 (95% CI 13,70722,645), ini berarti remaja pria yang memiliki sikap setuju terhadap seks pranikah memiliki risiko 18 kali untuk melakukan seksual pranikah dibandingkan dengan remaja pria yang memiliki sikap tidak setuju terhadap seks pranikah.

In the 2017 IDHS study, prevalence of male adolescents who had premarital sexual relationships in Indonesia in 2017 was 8%, while based on the 2003 IDHS only 4,9% the prevalence of male adolescents who had premarital sexual relations. This has increased from the previous year’s data. The purpose of this study was to determine the relationship between attitudes toward premarital sex with premarital sexual practices in young men in Indonesia by analyzing IDHS 2017 data. Design of this research used cross sectional study, sample wich suitable from inclusion and exclusion criteria was 10.849 respondens. The results showed the proportion of male adolescents who engage in premarital sexual practices is 8,4%. The multivariate results of attitude towards premarital sex with premarital sexual practices have a p-value 0,001 with a POR 17,618 (95% CI 13,707-22,645), this means that male adolescent who have an agreed attitude towards premarital sex have an 18 times risk of having premarital sex compared to male adolescent who have disagreeing attitude towards premarital sex.

Read More
T-5966
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Winny Kirana Hasanah; Pembimbing: Besral; Penguji: Evi Martha, Milla Herdayati, Prianto Djatmiko, Rahmadewi
Abstrak: Perilaku seksual pranikah atau seks sebelum menikah adalah aktivitas seksual yang dilakukan sebelum adanya pernikahan yang sah. Perilaku seksual pranikah di masyarakat tidak diterima secara budaya dan sosial karena bertentangan dengan moral dan menimbulkan beberapa masalah kesehatan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara penggunaan NAPZA dengan perilaku seksual pranikah pada remaja pria usia 15-24 tahun di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel penelitian yaitu remaja pria belum menikah yang berusia 15-24 tahun di Indonesia dan terpilih menjadi responden dalam SDKI tahun 2017 serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 9.598 responden. Hasil penelitian menunjukkan perilaku seksual pranikah pada remaja pria di Indonesia sebesar 9,1%, penggunaan NAPZA pada remaja pria sebesar 4,9% dan berdasarkan cara penggunaanya, persentase tertinggi penggunaan NAPZA yaitu dengan cara dihisap dan atau dihirup sebesar 2,5%. Analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda menyatakan penggunaan NAPZA meningkatkan perilaku seksual pranikah pada remaja pria di Indonesia setelah dikontrol variabel tempat tinggal, umur, pengaruh teman sebaya dan konsumsi alkohol. Remaja pria yang menggunakan NAPZA dengan cara dihisap dan atau dihirup berisiko 2,9 kali (95% CI: 2,2-3,9) melakukan hubungan seksual pranikah, remaja yang menggunakan NAPZA dengan cara ditelan 1,4 kali (95% CI: 1,0-2,1) lebih berisiko pada perilaku seksual pranikah dan remaja pria yang menggunakan NAPZA dengan cara lainnya (disuntik atau kombinasi dari beberapa cara penggunaan) meningkatkan risiko perilaku seks sebelum menikah sebesar 4,1 kali (95% CI: 2,2-7,3) dibandingkan dengan yang tidak menggunakan NAPZA
Read More
T-6427
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rafida Kusuma Wardani; Pembimbing: Pandu Riono; Penguji: Dadan Erwandi, Sabarinah, Toha Muhaimin, Rahmadewi
Abstrak:

Perilaku seksual pranikah pada remaja merupakan salah satu masalah yang perlu diperhatikan, khususnya terkait faktor yang mendukung untuk terjadinya perilaku seksual pranikah pada remaja dan melihat terdapat peningkatan persentase pada data SDKI 2017 dibandingkan SDKI 2012. Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik secara kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional dengan menggunakan data sekunder yaitu Data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2017 yang dapat diperoleh dari mengakses website Demographic and Health Surveys (DHS) dengan mengajukan perizinan pengambilan data sesuai prosedur yang berlaku. Data diolah dengan program SPSS dengan uji odds ratio dan uji regresi logistik ganda. Sebanyak 5,0% responden pernah melakukan perilaku seksual pranikah. Hasil uji multivariat pada responden yang pernah konsumsi alkohol mempunyai kecenderungan untuk berperilaku seksual 12,8 kali lebih tinggi, sedangkan responden yang pernah merokok mempunyai kecenderungan untuk berperilaku seksual 1,7 kali lebih tinggi setelah di kontrol faktor perilaku merokok, usia, tingkat pendidikan, dan tempat tinggal. Saran yang peneliti berikan adalah agar instansi terkait dapat mengembangkan program kesehatan reproduksi pada remaja khususnya terkait dampak negative alkohol dan rokok, dan bagi pemerintah juga dapat mengatur regulasi penjualan rokok dan alkohol agar tidak dengan mudah dapat diperoleh oleh remaja. 

 


Premarital sexual behavior in adolescents is a problem that needs attention, especially related to the factors that support the occurrence of premarital sexual behavior in adolescents and see an increase in the percentage in the 2017 IDHS data compared to the 2012 IDHS. This research uses descriptive analytic quantitative using a cross research design sectional by using secondary data, namely the 2017 Indonesian Demographic Health Survey (IDHS) data which can be obtained from accessing the Demographic and Health Surveys (DHS) website by applying for permission to collect data according to applicable procedures. Data were processed using the SPSS program with the odds ratio test and multiple logistic regression tests. As much as 5.0% of the respondents had premarital sexual behavior. Multivariate test results on respondents who have consumed alcohol have a tendency to behave sexually 12.8 times higher, while respondents who have ever smoked have a tendency to behave sexually 1.7 times higher after controlling for smoking behavior factors, age, level of education, and residence. The suggestion that the researchers give is that relevant agencies can develop reproductive health programs for adolescents, especially related to the negative effects of alcohol and cigarettes, and for the government to also regulate regulations on the sale of cigarettes and alcohol so that they are not easily obtained by adolescents. Keyword : Alcohol, Cigarette, Premarital Sexual Behavior, Adolescents.
Read More
T-6675
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Safitri Widayanti Putri; Pembimbing: Martya Rarhmaniati; Penguji: Rita Damayanti, Mila Herdayati, Siti Sugih Hartiningsih, Triseu Setianingsih
Abstrak: Remaja yang sehat akan diharapkan agar tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Di Indonesia, hubungan seksual pranikah pada remaja mengalami peningkatan yaitu dari tahun 2012 sebesar 4,5 menjadi 5% di tahun 2017. Salah satu faktornya ialah usia pubertas. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui hubungan usia menarche dengan perilaku hubungan seksual pranikah pada remaja umur 15-24 tahun di Indonesia dengan menggunakan data SDKI 2017. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan sampel sebesar 10.077. Hasil penelitian menunjukan bahwa remaja perempuan yang pernah melakukan hubungan seksual pranikah sebesar 1,9% (95% CI 1,6-2,2) kemudian untuk usia menarche dini didapatkan sebanyak 8,2% (95% CI 7,6-8,8). Kemudian didapatkan hasil bahwa remaja yang memiliki sosial ekonomi dalam kategori kuintil kekayaan rendah, sikap tidak setuju terhadap pentingnya menjaga keperawanan dan memiliki pengaruh teman sebaya akan lebih beresiko untuk melakukan hubungan seksual pranikah. Memberdayakan peer counselor dari kalangan remaja itu sendiri, diharapkan agar remaja mendapatkan edukasi dan bimbingan dari pengaruh teman sebaya mengenai perilaku berhubungan seksual pranikah
Healthy teenagers will be expected to create quality human resources. In Indonesia, premarital sexual relations in adolescents have increased from 4.5 to 5% in 2012. One of the factors is the age of puberty. The purpose of this study was to determine the relationship between the age of menarche and premarital sexual behavior in adolescents aged 15-24 years in Indonesia using the 2017 IDHS data. The research design used a cross sectional study with a sample of 10,077. The results showed that adolescent girls who had had premarital sexual intercourse were 1.9% (95% CI 1.6-2.2) then for the age of early menarche it was 8.2% (95% CI 7.6-8, 8). Then it was found that adolescents who have socioeconomic status in the low wealth quintile category, disagree with the importance of maintaining their virginity and have peer influence will be more at risk for premarital sexual relations. Empowering peer counselors from among the youth themselves, it is hoped that adolescents will receive education and guidance from peer influence regarding premarital sexual behavior
Read More
T-6224
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fitri Anggraini; Pembimbing: Soedarto Ronoatmodjo; Penguji: Andreas Dwi Atmoko
S-7702
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ika Permatasari; Pembimbing: Ella Nurlaella Hadi; Penguji: Dadan Erwandi, Sandra Fikawati, Dian Kristiani Irawati, Wara Pertiwi Osing
Abstrak:
Berdasarkan data SDKI terjadi peningkatan prevalensi perilaku hubungan seksual pranikah pada remaja umur 15-24 tahun. SDKI 2017 menyebutkan sebanyak 8% remaja pria dan 2% remaja perempuan telah melakukan hubungan seksual, lebih tinggi dibandingkan data SDKI 2012 yakni 7% remaja laki-laki dan 1% remaja perempuan melakukan hubungan seksual pranikah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teman sebaya terhadap perilaku hubungan seksual pranikah remaja umur 15-24 tahun di Indonesia dengan menggunakan data SDKI 2017 dengan disain cross sectional. Sampel sebesar 12.363 remaja yang memenuhi kriteria remaja pria dan WUS umur 15-24 tahun, pernah atau sedang berpacaran, memiliki teman sebaya, dan memiliki teman dengan pengalaman seksual pranikah. Data dianalisis menggunakan uji logistik regresi ganda menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan 8,4% remaja yang sedang atau pernah berpacaran pernah melakukan hubungan seksual pranikah dan 21,9% remaja mendapatkan pengaruh buruk perilaku seksual teman sebayanya. Hasil analisis mendapatkan adanya pengaruh teman sebaya terhadap perilaku hubungan seksual pranikah, remaja yang mendapatkan pengaruh buruk dari perilaku seksual teman sebayanya berisiko 4 kali untuk melakukan hubungan seksual pranikah dibandingkan dengan remaja yang tidak terpengaruh teman sebaya setelah dikontrol oleh sikap terhadap perilaku seksual pranikah, gaya berpacaran dan riwayat konsumsi alkohol. Diperlukan upaya peningkatan keterlibatan remaja dalam kegiatan bermanfaat, sehingga dapat menciptakan lingkungan pergaulan yang baik serta dapat menghindarkan remaja dari pengaruh seksual pranikah teman sebaya

Based on IDHS 2017, there is an increase in the prevalence of premarital sexual intercourse among adolescents aged 15-24 years. IDHS 2017 as many as 8% of male adolescents and 2% of female adolescents have had sexual intercourse compared to the 2012 IDHS data as many as 7% of boys and 1% of female adolescents premarital sexual relations. This study aims to determine the effect of peers on premarital sexual relations behavior of adolescents aged 15-24 years in Indonesia using the IDHS 2017 with cross sectional design. Sample of 12,363 adolescents who meet the criteria for male adolescents and female aged 15-24 years, have currently dating, having peers, and having friends with premarital sexual experiences. Data were analyzed using multiple regression logistic tests using the SPSS program. The results showed that 8.4% of adolescents who are currently or have been dating have had premarital sexual intercourse and 21.9% of adolescents have had a bad influence on their peer sexual behavior. The results of the analysis show that there is peer influence on premarital sexual intercourse behavior, adolescents who get influence from their peer sexual behavior have 4 times the risk of having premarital sexual intercourse compared with adolescents who are not influenced by peers after being controlled by attitudes towards premarital sexual behavior, dating style and a history of alcohol consumption. Efforts are needed to increase youth involvement in more useful activities so that they can create a good social environment and can prevent adolescents from the sexual behavior of peers

Read More
T-5933
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Neiza Rachma; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Martya Rahmaniati Makful, Dien Anshari, Chandra Rudyanto, Maria Gayatri
Abstrak:
Remaja merupakan bagian dari generasi penerus bangsa yang memiliki peran besar dalam kemajuan suatu bangsa. Karakteristik remaja cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, ingin diperhatikan diakui eksistensinya dan emosi yang belum stabil, mudah dipengaruhi oleh teman, mengutamakan solidaritas kelompok menyebabkan remaja rentan terhadap perilaku seksual pranikah berisiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan kesehatan reproduksi terhadap perilaku seksual pranikah pranikah remaja usia 15-24 tahun di Indonesia dengan menggunakan data SDKI 2017. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel sebesar 12.903 responden yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada responden yang sedang atau pernah berpacaran yang menyatakan pernah melakukan perilaku seksual pranikah pranikah sebesar 44% dan responden yang memeiliki pengetahuan rendah sebesar 40,9%. Hasil analisis multivariat pengaruh pengetahuan kesehatan reproduksi terhadap perilaku seksual pranikah pranikah didapatkan responden yang mendapatkan memiliki pengetahuan kesehatan reproduksi rendah berisiko melakukan perilaku seksual pranikah pranikah sebesar 0,8kali dibandingkan yang memiliki pengetahuan tinggi seteah di konrol oleh pengaruh teman sebaya.

Adolescents are part of the nation's next generation who have a big role in the progress of a nation. Characteristics of adolescents tend to have high curiosity, want to be recognized for their existence and unstable emotions, easily influenced by friends, prioritizing group solidarity, causing adolescents to be vulnerable to risky sexual behavior. This study aims to determine the effect of reproductive health knowledge on premarital sexual behavior of adolescents aged 15-24 years in Indonesia using the 2017 IDHS data. The design used in this study was cross sectional with a sample of 12,903 respondents who met the study inclusion criteria. The results showed that 44% of respondents who are currently or have been dating who have ever engaged in premarital sexual behavior and respondents who have low knowledge are 40.9%. The results of the multivariate analysis of the effect of knowledge of reproductive health on premarital sexual behavior found that respondents who had knowledge of low reproductive health had a risk of engaging in premarital sexual behavior by 0.8 times compared to those who had high knowledge after being controlled by peer influence.

Read More
T-5906
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Ma`rifah; Pembimbing: Toha Muhaimin; Penguji: Nazarudin Kemal Siregar, Sudijanto Kamso, Flourisa Juliaan, Enny Zuliatie
Abstrak: Perilaku hubungan seksual pranikah pada remaja merupakan permasalahan yang serius dan penting untuk di perhatikan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh riwayat konsumsi alkohol terhadap perilaku hubungan seksual pranikah pada remaja dengan menggunakan analisis data SDKI-KRR tahun 2017. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel penelitian sebesar 5.680, sample diambil berdasarkan total samping data yang masuk dalam kriteria inklusi dan eklusi penelitian. Hasil penelitian ini menujukan bahwa distribusi frekuensi remaja yang telah melakukan hubungan seksual pranikah di Indonesia tahun 2017 sebesar 23,03% (1.308). Hasil analisis multivariat pengaruh riwayat konsumsi alkohol terhadap perilaku hubungan seksual pranikah memiliki p-value 0,000 dengan OR 2,965 CI 95% (2,329- 3,774) setelah dikontrol oleh variabel umur, sikap, dan variabel interaksi riwayat konsumsi dengan umur.
Read More
T-5570
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yati Rochdiyawati Hadiyat; Pembimbing: Kemal Nazaruddin Siregar, Kusumayati, Agustin; Penguji: Ahmad Syafiq, Ade Saprudin, Kenalin Intan Antika
Abstrak: Abstrak

Meningkatnya temuan kasus HIV-AIDS di Kabupaten Kuningan dari tahun ke tahun, menunjukkan bahwa perilaku seksual berisiko di Kabupaten Kuningan mengalami peningkatan. Peningkatan ini menunjukkan bahwa belum dilakukannya upaya pencegahan penularan HIV-AIDS. Tujuan dari penelitian ini, untuk mengetahui besarnya bentuk hubungan antara pengetahuan komprehensif HIV-AIDS terhadap perilaku seksual berisiko ditinjau dari aspek penularan dan pencegahan HIV-AIDS dan sikap terhadap perilaku seksual pranikah berisiko pada remaja di SMA Negeri I Garawangi Kabupaten Kuningan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif melalui pendekatan yang bersifat cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret - Mei 2013 di SMA Negeri I Garawangi Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Besar sampel yang diambil sebanyak 200 orang, pengumpulan data dilakukan sekaligus pada satu waktu secara bersamaan (point time approach) dengan menggunakan kuesioner, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Jenis uji statistik yang digunakan yaitu pengujian statistic chi square dengan batas kepercayaan (α=0,05); dengan estimasi confidential interval/tingkat kepercayaan (CI) 95%. Hasil uji statistik hubungan antara pengetahuan komprehensif HIV-AIDS dengan perilaku seksual pranikah remaja, diperoleh nilai p = 0,755 maka dapat disimpulkan tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara pengetahuan komprehensif HIV-AIDS dengan perilaku seksual remaja. Hasil uji statistik hubungan antara sikap dengan perilaku seksual remaja diperoleh nilai p= 0,019 maka dapat disimpulkan bahwa ditemukan hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku seksual remaja.


The findings of increasing cases of HIV-AIDS in Kuningan district from year to year, suggesting that sexual risk behavior in Kuningan has increased. This increase suggests that prevention efforts of HIV-AIDS have not done. The purpose of this study, to determine the relationship between comprehensive knowledge of HIV-AIDS to adolescent sexual behavior in terms of aspects of transmission and prevention of HIV-AIDS and attitudes toward adolescents premarital sexual behavior in SMA Negeri I Garawangi Kuningan. This study uses descriptive research method through a cross sectional approach, was conducted in March-May 2013 in the SMA Negeri I Garawangi Kuningan regency of West Java. Samples taken by 200 respondents, as well as the data collection is done at the same time (time point approach) by using a questionnaire,. with sampling techniques using simple random sampling. Type of statistical test used is the chi square test with statistical confidence limits (α = 0.05), with an estimated confidential interval / confidence level (CI) 95%. Results of statistical tests the relationship between comprehensive knowledge of HIV-AIDS with adolescent premarital sexual behavior, the value of p = 0.755, it can be concluded there is no significant relationship between a comprehensive knowledge of HIV-AIDS with. Results of statistical tests the relationship between attitudes to adolescent premarital sexual behavior obtained p value = 0.019, it can be concluded that there is a significant relationship between attitudes and adolescent premarital sexual behavior.

Read More
T-3881
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ina Usrikasetiawati; Pembimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: Agustin Kusumayati
S-5960
Depok : FKM UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive