Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 29791 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Choirunnisa; Pembimbing: Helda; Penguji: Mondastri Korib Sudaryo, Lily Banonah Rivai, Suharno
Abstrak: Covid-19 (Coronavirus Disease-2019) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome-Coronavirus-2). Usia tua (≥65 tahun), jenis kelamin laki-laki, hipertensi, penyakit kardiovaskular, diabetes, PPOK dan kanker dapat meningkatkan risiko kematian akibat Covid-19. Desain penelitian ini adalah studi analitik kasus kontrol dari data penelusuran epidemiologi (PE) Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan sejak bulan Maret 2020-Juli 2021. Jumlah sampel kelompok kasus dan kontrol masing-masing sebanyak 344 sehingga total sampel adalah 688 sampel. Proporsi pasien Covid-19 yang memiliki diabetes mellitus (DM) pada kelompok kasus adalah 35% dan pada kelompok kontrol sebanyak 4%. Analisis bivariat hubungan diabetes mellitus dengan mortalitas pasien Covid-19 di Tangerang Selatan menunjukkan OR=12.47 (p-value=0.0000; 95% CI 6.9-24). Analisis multivariat dengan regresi logistik dihasilkan OR=15.87 (p-value=0.000; 95% CI 7.09-35.5) setelah dikontrol dengan usia, hipertensi, interaksi DM dengan hipertensi, dan interaksi DM dengan gangguan imunologi
Covid-19 (Coronavirus Disease-2019) is a new disease caused by SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome-Coronavirus-2). Old age (≥65 years old), male, hypertension, cardiovascular disease, diabetes, COPD, and cancer are associated with higher mortality risk. The design of this study is case control using secondary data penelusuran epidemiologi (PE) of Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan since March 2020-July 2021. The sample size from each case and control was 344 so the total sample was 688 sample. Proportion of Covid-19 patients with diabetes mellitus (DM) is 44.77% in case group and 8.14% in control group. Bivariate analysis of the association of diabetes mellitus with mortality among Covid-19 patients in South Tangerang showed OR=12.47 (p-value=0.0000; 95% CI 6.9-24). Multivariate analysis using logistic regression showed OR=15.87 (p-value=0.000; 95% CI 7.09-35.5) after age, hypertension, interaction between DM and hypertension, and interaction between DM and autoimmune disease were controlled
Read More
T-6227
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agung Winasis; Pembimbing: Ratna Djuwita; Penguji:Tri Yunis Miko Wahyono, Suhara Manullang, Nikson Sitorus
Abstrak:
Latar belakang: Penyakit corona virus disease-19 (COVID-19) yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) dan pasien yang mempunyai komorbid berisiko mengalami keparahan berat. Tujuan: Mengetahui hubungan hipertensi dengan tingkat keparahan pada pasien COVID-19 yang dirawat di RSU Kota Tangerang Selatan. Metode: Data diperoleh dari data sekunder berupa rekam medis pasien COVID-19 yang dirawat di RSU Kota Tangerang Selatan tahun 2021. Desain studi menggunakan cross sectional. Sampel sebanyak 146 pasien diperoleh secara random dan dianalisis menggunakan logistic regression. Hasil: Hipertensi pada pasien COVID-19 sebesar 47,3% (69 pasien). Diperoleh OR 1,6 (95% CI: 0,57 – 4,88) yang menunjukkan pasien dengan hipertensi mempunyai risiko terjadinya keparahan 1,6 kali dibandingkan dengan yang tidak hipertensi setelah dikontrol oleh variabel diabetes melitus dan penyakit ginjal. Kesimpulan: Pasien COVID-19 yang menderita hipertensi berisiko 1,6 kali lebih tinggi untuk mengalami keparahan dibandingkan pasien COVID-19 yang tidak hipertensi. Studi ini membuktikan risiko hipertensi pada keparahan pada pasien COVID-19.

Background: Corona virus disease-19 (COVID-19) is caused by the severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) virus and patients who have comorbidities are at risk of experiencing severe severity. Objective: To determine the relationship between hypertension and severity in COVID-19 patients treated at RSU Kota Tangerang Selatan . Methods: Data were obtained from secondary data in the form of medical records of COVID-19 patients who were treated at RSU Kota Tangerang Selatan in 2021. The study design used a cross sectional. A sample of 146 patients was obtained randomly and analyzed using logistic regression. Results: Hypertension in COVID-19 patients was 47.3% (69 patients). Obtained OR 1.6 (95% CI: 0.57 - 4.88) which shows patients with hypertension have a 1.6 times the risk of developing severity compared to those without hypertension after controlling for diabetes mellitus and kidney disease. Conclusion: COVID-19 patients who suffer from hypertension are at risk of 1.6 times higher for experiencing severity than COVID-19 patients who are not hypertensive. This study proves the risk of hypertension on severity in COVID-19 patients.
Read More
T-6829
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Salma Dhiya Rachmadani; Pembimbing: Nurhayati Adnan; Penguji: Yovsyah, Yahya
Abstrak: Studi ini meneliti hubungan DMT2 dan faktor risiko lainnya dengan mortalitas pasien positif Covid-19 di Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I. R. Said Sukanto Jakarta Timur. Desain studi penelitian ini adalah cross-sectional dan menggunakan data rekam medis. Terdapat 12,7% dari 510 pasien positif Covid-19 meninggal dunia. Analisis bivariat menunjukkan bahwa pada keseluruhan pasien, pasien yang menderita DMT2, dan pasien yang tidak menderita DMT2, variabel DMT2, komorbid hipertensi, gejala sesak napas, serta lama rawat inap pasien berasosiasi dengan mortalitas pasien Covid-19. Dengan menggalakkan protokol kesehatan dan pola hidup sehat, diharapkan kasus Covid-19 dapat menurun dan keparahannya juga berkurang sehingga rumah sakit tidak kewalahan merawat pasien Covid-19.
Read More
S-10736
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Melia Fatrani Rufaidah; Pembimbing: Helda, Ratna Djuwita; Penguji: Desty Wijayanti, Inggariwati
Abstrak: Pada pertengahan tahun 2021, Indonesia mengalami lonjakan kasus COVID-19 dengan infeksi berat yang berdampak pada peningkatan jumlah kematian. Hipertensi diketahui menjadi salah satu penyakit penyerta yang paling banyak dimiliki oleh pasien COVID-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh hipertensi secara independen terhadap mortalitas COVID-19 di RSUD Pasar Minggu periode tahun 2021. Penelitian ini menggunakan desain kohort retrospektif dengan data yang digunakan berasal dari rekam medis pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19. Sampel terpilih dengan metode simple random sampling dan analisis yang digunakan adalah analisis survival Kaplan-meier dan analisis multivariat Cox proportional-hazards regression. Dengan demikian, seiring dengan perjalanan waktu pandemi COVID-19 ini diharapkan rumah sakit dapat tetap melakukan pemantauan yang lebih ketat terhadap pasien dengan komorbiditas terutama hipertensi sehingga dapat terus menurunkan angka kematian akibat COVID-19
Read More
T-6414
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Saetia Listiana; Pembimbing: Nurhayati Adnan; Yovsyah; Penguji: Astuti Yuni Nursasi, Rakhmad Hidayat
Abstrak: Tingkat mortalitas COVID-19 i Indonesia sebesar 2,7%, angka ini merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. Pasien COVID-19 ang mengalami perburukan di rumah sakit seperti masuk ICU dan kematian sebanyak 15-20%. Perubahan klinis pasien sebelum terjadinya perburukan dan kematian tidak disadari oleh 27,06% tenaga kesehatan. Menurut WHO, EWS dapat digunakan untuk mendeteksi perburukan pasien lebih awal, namun penelitian yang dilakukan untuk melihat hubungan EWS dengan kematian COVID-19 masih terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar risiko highrisk EWS dengan kejadian kematian serta probabilitas kesintasan pada pasien COVID-19 yang dirawat di RS UI. Penelitian ini menggunakan desain studi kohort retrospektif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien COVID-19 yang dirawat inap di RS UI pada periode Maret-Desember 2020. Penelitian ini menggunakan total sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 740 orang yang terdiri dari 137 orang pada kelompok terpapar dan 603 kelompok tidak terpapar. Analisis kesintasan dilakukan dengan menggunakan Kaplan Meier sedangkan analisis multivariat dilakukan dengan cox regresi
Read More
T-6134
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ruth Tabitha; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Syahrizal Syarif, Maunah
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian DM di Puskesmas Kebon Baru, Jakarta Selatan pada tahun 2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain studi cross sectional dengan menganalisis data sekunder data laporan bulanan Penyakit Tidak Menular Puskesmas Kebon Baru tahun 2020. Data dikumpulkan pada tahun 2020 dan analisis dilakukan pada tahun 2021. Prevalensi DM di Puskesmas Kebon Baru pada tahun 2020 adalah sebesar 16,5% dengan rata-rata kadar gula darah sebesar 153 mg/dL.
Read More
S-10563
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Naila Karima; Pembimbing: Helda; Penguji: Soedarto Ronoatmodjo, Yetty Ramli, Punto Dewo
Abstrak: Diabetes mellitus merupakan salah satu faktor risiko terjadinya Mild Cognitive Impairment (MCI). MCI adalah gangguan fungsi kognitif ringan yang mengacu pada keadaan transisi penuaan normal dan demensia dan tidak mengganggu aktivitas harian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan diabetes mellitus dengan kejadian gangguan kognitif ringan pada lansia di wilayah kerja puskesmas kecamatan Cipayung kota Depok. desain studi yang digunakan adalah cross sectional menggunakan data primer dengan instrument MoCa-Ina tervalidasi. Sampel berjumlah 272 pasien lanjut usia. Analisis data dilakukan menggunakan cox regression. Hasil analisis data diperoleh prevalensi MCI sebesar 47,1% dan lansia dengan DM sebesar 17,3%. Pada analisis multivariat didapatkan MCI berisiko 2,4 kali lebih besar pada lansia yang memiliki DM dibandingkan dengan lansia yang tidak memiliki DM setelah dikontrol variabel hipertensi dan variabel interaksi DM dengan hipertensi (PR=2,436 95%CI: 1,191-4,983). Skrining deteksi dini MCI pada lansia dengan DM merupakan intervensi awal untuk mencegah terjadinya demensia.
Kata kunci: Diabetes mellitus (DM), Mild Cognitive Impairment (MCI), Lansia

Diabetes mellitus is a risk factors of Mild Cognitive Impairment (MCI). MCI is a transition phase between healthy cognitive aging and dementia. The purpose of this study is to determaine the association between diabetes mellitus in elderly with the incidence of MCI in Cipayung Health Center, Depok city. Study design was cross sectional using primary data with validated Montreal cognitive test for Indonesia (MoCa-Ina). Total sample of 272 elderly people age more than 60 years-old. cox regression analysis were applied in the research. The result of study showed the prevalence of MCI is 47,1% and elderly with DM is 17,3%. The result of multivariate analysis showed the elderly people with diabetes mellitus probably had 2,4 risk to get MCI (PR = 2,436 95% CI: 1,191-4,983) than elderly with no diabetes after adjusted with hypertention and interaction diabetes with hypertention variable. Screaning early detection of MCI in elderly with diabetes mellitus is early intervention to prevent to dementia.
Key words: Diabetes mellitus (DM), Mild Cognitive Impairment (MCI), Elderly
Read More
T-5091
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Oka Septriani; Pembimbing: Modastri Korib Sudaryo; Penguji: Syahrizal Syarif, Renti Mahkota, Citra, Agus Salim
Abstrak: Latar Belakang. Tingginya prevalensi diabetes di populasi menyebabkan diabetes menjadi salah satu penyakit penyerta yang banyak diderita oleh pasien COVID-19. Orang dengan diabetes menghadapi kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami komplikasi serius dari COVID-19 hingga kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan probabilitas kesintasan pasien COVID-19 dengan diabetes melitus tipe 2 dan mengetahui hubungan diabetes melitus tipe 2 dengan kematian COVID-19 di RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat.
Metode. Penelitian ini menggunakan desain kohort retrospektif. Populasi dalam penelitian ini yaitu pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD Al Ihsan pada periode Maret 2020 sampai dengan 31 Desember 2021 dengan kriteria inklusi merupakan pasien konfirmasi COVID-19 melalui pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) berusia lebih dari sama dengan 18 tahun. Perbedaan probabilitas kesintasan didapatkan dari analisis kesintasan dengan kaplan meier. Analisis Cox Proporsional Hazard digunakan untuk mengetahui hubungan diabetes melitus tipe 2 dengan kematian COVID-19.
Hasil. Sebanyak 308 pasien konfirmasi COVID-19 terlibat dalam penelitian ini. Selama 21 hari pengamatan, probabilitas kesintasan pasien COVID-19 dengan diabetes melitus tipe 2 lebih rendah dibandingkan dengan tanpa diabetes melitus tipe 2 (71,24% vs 84,13%). Sampai akhir pengamatan selama 49 hari, probabilitas kesintasan pasien COVID-19 dengan diabetes melitus tipe 2 menurun dan berbeda dengan pasien COVID-19 tanpa diabetes melitus tipe 2 yang mana probabilitas kesintasannya 48,98% vs 84,13% dengan nilai p 0,0056. Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara diabetes melitus tipe 2 dengan kematian COVID-19 setelah dikontrol dengan variabel confounder yaitu umur, gejala batuk, ARDS, vaksinasi, gagal ginjal kronis, penggunaan ventilator, terapi antivirus dan persentase BOR Isolasi COVID-19 saat admisi. Hazard ratio adjusted hubungan diabetes melitus tipe 2 dengan kematian COVID-19 pada model akhir analisis multivariat sebesar 2,676 (95% IK 1,24-5,73).
Kesimpulan. Probabilitas kesintasan pasien COVID-19 dengan diabetes melitus tipe 2 lebih rendah dibandingkan dengan pasien COVID-19 tanpa diabetes melitus tipe 2.
Diabetes melitus tipe 2 meningkatkan resiko kematian pada pasien COVID-19.
Introduction. The high prevalence of diabetes in the population causes diabetes to become one of the comorbidities that many COVID-19 patients suffer from. Patients with diabetes have a higher risk of experiencing serious complications from COVID-19 and even death. This study aims to determine the difference in survival probability of COVID-19 patients with type 2 diabetes mellitus and to determine the relationship between type 2 diabetes mellitus and COVID-19 mortality at Al Ihsan Hospital, West Java Province.
Methods. This study used a retrospective cohort study design. The population of study were COVID-19 patients who were treated at Al Ihsan Hospital in the period March 2020 to December 31, 2021 with inclusion criteria being confirmed as COVID-19 patients through Polymerase Chain Reaction (PCR) examination and aged ≥ 18 years. Differences in survival probability were obtained from survival analysis with Kaplan-Meier. Cox Proportional Hazard analysis was used to determine the relationship between type 2 diabetes mellitus and COVID-19 mortality.
Results. Results indicated that a total of 308 confirmed positive COVID-19 patients were involved in this study. During the 21 days of observation, survival probability of COVID-19 patients with type 2 diabetes mellitus was lower than those without type 2 diabetes mellitus (71.24% vs. 84.13%). Until the end of the 49-day observation, survival probability of COVID-19 patients with type 2 diabetes mellitus decreased and differed from that of COVID-19 patients without type 2 diabetes mellitus which the survival probability was 48.98% vs. 84.13% (p = 0.0056). There was a statistically significant relationship between type 2 diabetes mellitus and COVID-19 mortality after controlling for confounder variables, age, cough symptoms, ARDS, vaccination, chronic kidney disease, ventilator use, antiviral therapy and the percentage of Bed Occupation Rate COVID-19 isolation at admission. The hazard ratio adjusted relationship between type 2 diabetes mellitus and COVID-19 mortality in the final model of multivariate analysis was 2,676 (95% CI 1,24-5,73).
Conclusion. It appears that survival probability of COVID-19 patients with type 2 diabetes mellitus is lower than those without type 2 diabetes mellitus. Type 2 diabetes mellitus increases the risk of death in COVID-19 patients.
Read More
T-6461
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Verry Adrian; Pembimbing: Ratna Djuwita; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Helda, Dwi Oktavia Tatri Lestari Handayani, Agus Fitri Atmoko
Abstrak: Infeksi SARS CoV-2 sebagai penyebab terjadinya pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) kini menjadi perhatian kesehatan masyarakat. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian, sehingga tidak jarang membutuhkan perawatan intensif. Diduga komorbiditas akan memperberat kondisi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak komorbiditas yakni hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit paru obstrktif kronis terhadap kejadian perawatan intensif pada pasien COVID-19 di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan menggunakan data registri pasien COVID-19 milik Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta pada Maret-Juni 2020 yand diperoleh dari formulir pencatatan dan pelaporan COVID-19. Kriteria inklusi adalah usia lebih dari 18 tahun, terdiagnosis COVID-19 dari hasil pemeriksaan swab PCR positif, dan pasien dirawat di Rumah Sakit di DKI Jakarta. Kriteria eksklusi adalah memiliki kondisi imunodefisiensi (HIV, keganasan, sedang menjalani kemoterapi atau radiasi). Data dianalisis secara bivariat dan multivariat menggunakan regresi logistik multipel dengan mempertimbangkan kovariat berupa usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, jumlah gejala dan durasi gejala yang dialami. Berdasarkan 12 699 pasien terkonfirmasi COVID19 pada periode penelitian, terdapat 6 359 pasien yang memenuhi kriteria penelitian ini. Diketahui 623 (9,8%) mengalami hipertensi, 421 (6,62%) mengalami diabetes melitus, dan 133 (2,09%) mengalami PPOK. Sebanyak 166 (2,61%) diantaranya mendapat perawatan di ICU. Setelah dikontrol kovariat, ketiga komorbiditas tersebut secara independen meningkatkan risiko kebutuhan perawatan di ICU, tertinggi pada penderita hipertensi tanpa diabetes yang memiliki lebih dari 2 gejala OR 23,98 (IK95% 12,8344,83) diikuti penderita hipertensi yang disertai diabetes dan lebih dari 2 gejala OR 16,53 (IK95% 8,76-31,17). Penderita PPOK memiliki risiko OR 1,80 (IK95% 0,95-3,40) untuk dirawat di ICU. Disimpulkan bahwa hipertensi, diabetes melitus, dan PPOK meningkatkan risiko perawatan di ICU pada pasien COVID-19 di DKI Jakarta.
COVID-19 cases can lead to pneumonia, acute respiratory distress syndrome, acute kidney failure, and death. The presence of comorbidities are tought to worsen that condition. This study aimed to investigate impact of hypertension, diabetes mellitus, and chronic obstructive pulmonary disease to admission to intensive care unit (ICU) among COVID-19 patients in DKI Jakarta. This cross sectional study utilize COVID-19 patients registry data owned by DKI Jakarta Provincial Health Office from March to June 2020. Inclusion criteria are aged 18 years old or older, confirmed by positive PCR swab test result, and hospitalized in DKI Jakarta. Exclusion criteria are patients with immunodeficiency condition (HIV, malignancy, in chemotherapy or radiation therapy). Data were analyzed in bivariate and multivariate analysis using multiple logistic regression by considering covariates (age, sex, working status, number of symptoms, and duration of symptoms). Among 12 699 patients, 6 359 were included. Approximately 623 (9,8%) had hypetension, 421 (6,62%) had diabetes mellitus, and 133 (2,09%) had COPD. Among them, 166 (2,61%) were admitted to ICU. After controlling for covariates, those comorbidities are independently increase risk of ICU admission. The highest risk are found among hypertension patients without diabetes melitus and had more than two symptoms OR 23,98 (95%CI 12,83-44,83) followed by hypertension patients with diabetes melitus and had more than two symptoms OR 16,53 (95%CI 8,76-31,17). COPD patients had risk OR 1,80 (95%CI 0,95-3,40) for ICU admission. In conclusion, hypertension, diabetes mellitus, and COPD increase risk of ICU admission among COVID-19 patients in DKI Jakarta.
Read More
T-6097
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Zhara Juliane; Pembimbing: Asri C. Penguji: Syahrizal; Dony Yugo Hermanto, Sukwan Handali
Abstrak:
Terhitung sejak 30 Januari 2020, World Health Organization (WHO) telah resmi menetapkan Covid-19 sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD)/ Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) karena adanya peningkatan kasus yang signifikan dan kasus konfirmasi di beberapa negara lain (World Health Organization, 2020a). Pada April 2021, angka kematian Covid-19 di Indonesia telah menyentuh 4,68% dimana angka tersebut lebih tinggi dari angka kematian rata-rata global yaitu 3,79%. Studi-studi yang telah dilakukan sebelumnya menunjukan adanya hubungan hipertensi dan diabetes melitus terhadap kesintasan pasien Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hipertensi dan diabetes melitus terhadap kesintasan pasien Covid-19 di RSJPD Harapan Kita Jakarta Maret 2020 - April 2021. Penelitian kohort retrospektif ini menggunakan analisis survival cox regression untuk mengetahui kesintasan. Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder dari Divisi PPI dan penelusuran rekam medik. Penelitian ini melibatkan jumlah sampel sebesar 433 pasien konfirmasi Covid-19 yang diambil menggunakan teknik random sampling. Hasil analisis menunjukan hipertensi dan diabetes melitus berhubungan bermakna dengan kejadian kematian pada pasien Covid-19 di RSJPD Harapan Kita Maret 2020 - April 2021 setelah dikontrol oleh faktor perancu penyakit paru kronik dengan adjusted hazard ratio sebesar 1,727 (95% CI: 1,012 – 2,949) p-value 0,045. Perlu adanya triase pasien yang tepat dan pemantauan khusus serta penanganan yang adekuat untuk pasien Covid-19 yang memiliki faktor risiko hipertensi dan diabetes melitus untuk mencegah terjadinya kematian.

As of January 30 2020, the World Health Organization (WHO) deemed Covid-19 as a Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) due to a significant increase of cases and confirmed cases in several countries (World Health Organization, 2020a). In April 2021, the mortality rate of COVID-19 in Indonesia reached 4.68%, which is higher than the global average mortality rate of 3.79%. Previous studies have shown that there is a relationship between hypertension and diabetes mellitus on the survival of Covid-19 patients. This study aims to determine the relationship between hypertension and diabetes mellitus on the survival of Covid-19 patients at RSJPD Harapan Kita Jakarta March 2020 - April 2021. This retrospective cohort study was conducted using cox regression analysis to determine survival. This study uses secondary data provided by the infection prevention and control division of Harapan Kita and medical record tracing. The study involved a total of 433 confirmed Covid-19 patients who were selected using random sampling technique. The results of the analysis show that hypertension and diabetes mellitus were significantly related to the incidence of death in Covid-19 patients at RSJPD Harapan Kita March 2020 - April 2021 after being controlled for confounding factor namely chronic lung disease with an adjusted hazard ratio of 1.727 (95% CI: 1.012 – 2.499), p-value 0.045. Proper triage of patients is needed, as well as rigorous monitoring and adequate treatment for Covid-19 patients who suffer from hypertension and diabetes mellitus to prevent further mortality and morbidity.
Read More
T-6561
Depok : FKM UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive