Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 32710 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Sigit Sugiyanto; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Kurnia Sari, Septiara Putri, Imas Rahmi, Darnus
Abstrak: Latar Belakang : Osteoarthritis (OA) adalah penyakit yang paling banyak dari kelainan sendi yang ditemui pada orang dewasa di dunia, menurut WHO didalam laporannya yang berjudu The Burden of Musculoskeletal Conditions at The Start of The New Millenium, menuliskan bahwa osteoatritis adalah merupakan salah satu penyebab utama morbiditas di dunia dan berpengaruh besar terhadap beban biaya Kesehatan. Tujuan : Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan variasi biaya Tindakan total knee artrhoplasty di rsud dr. Chasbullah abdulmadjid (rscam) kota bekasi Metode : Pendekatan yang dipakai pada penelitian ini secara kuantitatif dan dilakukan Uji Anova pengaruh antara variable independent dan variable dependent. Sampel yang digunakan adalah 29 pasien yang diambil sesuai kriteria inklusi yang meliputi meliputi usia, jenis kelamin, LOS, kelas kamar, severity level dan biaya perawatan yang terdiri dari akomodasi, visit dokter, konsultasi, penunjang medis, tindakan medis, obat serta alkes. Hasil : Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia bahwa usia muda sebanyak 11 orang (37.9%), usia tua 15 orang (51.9%) dan usia lanjut sebanyak 3 orang (10.3%), dengan responden terbanyak adalah wanita 24 orang (82.8%). Jumlah kelas rawat terbanyak adalah pada kelas 3 sebanyak 16 orang (55.2%) dan sverity level terbanyak adalah severity level I sebanyak 16 orang (55.2%), dimana LOS terbanyak selama perawatan adalah 5-10 hari sebanyak 25 orang (66.2%). Rata-rata total biaya pada akomodasi sebesar Rp.1.937.29.37, untuk visit dokter Rp.9.848.04, konsultasi Rp.5.8442.31, penunjang medis Rp.118.834.96, tindakan medis Rp. 508.153.50, obat Rp. 36.554.39 dan rata-rata biaya pelayanan Alkes Rp. 650.165.39. Pada Hasil Uji Anova didapatkan usia dan Length Of Stay memiliki hubungan yang signifikan terhadap biaya perawatan dengan nilai P 0.033 untuk usia dan nilai P 0.000 untuk LOS.
Background : Osteoarthritis (OA) is the most common disease of joint disorders found in adults in the world, according to WHO in its report entitled The Burden of Musculoskeletal Conditions at The Start of the New Millennium, writing that osteoarthritis is one of the main causes of morbidity. in the world and has a major impact on the burden of health costs. Goal :Analyze factors related to cost variation Total action knee arthroplasty at dr. Chasbullah Abdulmadjid (RSCAM) Bekasi City Methode : The approach used in this research is quantitative and the ANOVA test is carried out on the influence between the independent variable and the dependent variable. The samples used were 29 patients who were taken according to the inclusion criteria which included age, gender, LOS, room class, severity level and treatment costs consisting of accommodation, doctor visits, consultations, medical support, medical procedures, drugs and medical equipment. Result : The frequency distribution of respondents based on age is 11 people (37.9%), old age 15 people (51.9%) and elderly people are 3 people (10.3%), with the majority of respondents being 24 women (82.8%). The highest number of treatment classes is in class 3 as many as 16 people (55.2%) and the highest severity level is severity level I as many as 16 people (55.2%), where the highest LOS during treatment is 5-10 days as many as 25 people (66.2%). The average total cost for accommodation is Rp.1,937.29.37, for doctor visits Rp.9,848.04, consultation Rp.5.8442.31, medical support Rp.118,834.96, medical treatment Rp. 508.153.50, medicine Rp. 36,554.39 and the average cost of medical equipment services is Rp. 650.165.39. In the ANOVA test results, age and length of stay have a significant relationship with treatment costs with a P value of 0.033 for age and a P value of 0.000 for LOS
Read More
B-2249
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
A.A.I.A Sri Stuti Damayanti; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Pujiyanto, Septiara Putri, Ni Nyoman Tri Darmayanti, I Ketut Mudanayasa
Abstrak: Tindakan Arthroplasti merupakan tindakan orthopedi yang belakangan ini sering dilakukan untuk memperbaiki kualitas hidup pasien dengan gangguan fungsi sendi yang permanen. Tindakan ini merupakan tindakan yang berbiaya tinggi dan sering terjadi pembiayaan untuk perawatan pasien lebih besar dari pendapatan rumah sakit dalam melayani pasien BPJS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan biaya perawatan pasien dengan tindakan arthroplasti di RSUD Bali Mandara Provinsi Bali agar dapat diketahui upaya yang harus dilakukan untuk mengendalikan biaya rumah sakit. Desain penelitian ini adalah cross-sectional deskriptif dengan uji kuantitatif untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan biaya perawatan pasien dengan tindakan arthroplasti dan mencari faktor yang paling mempengaruhi biaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi adalah tingkat keparahan penyakit, jenis operasi , kelas perawatan, dan lama hari rawat. Jenis Operasi merupakan faktor yang paling berpengaruh pada terjadinya selisih negatif dari pendapatan rumah sakit.
Arthroplasty is an orthopedic procedure that is often done lately to improve the quality of life of patients with permanent joint dysfunction. This action is a high-cost action and often occurs funding for patient care is greater than hospital revenue in serving BPJS patients. This study aims to determine the factors associated with the cost of treating patients with arthroplasty in Bali Mandara Hospital in Bali Province so that efforts can be identified to control hospital costs. The design of this study is a cross-sectional descriptive quantitative test to analyze the factors associated with the cost of treating patients with arthroplasty and look for the factors that most affect the cost. The results showed that the influencing factors were the severity level of the disease, type of surgery, class of care, and length of stay. Type of surgery is the most influential factor in the occurrence of negative differences in hospital revenue
Read More
B-2153
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yusuf Subekti; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Anhari Achadi, Vetty Yulianty Permanasari, Tranggono Yudo Utomo, Armansyah
Abstrak: Stroke adalah penyebab utama kematian dan kesakitan di Indonesia, menurut data Riskesdas prevalensinya terus meningkat dengan angka 10,9 per mil di tahun 2018. Stroke non hemoragik merupakan kasus terbanyak di rawat inap RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Bekasi. RS telah membuat clinical pathway, tetapi belum dilakukan pembaharuan setelah lebih dari 3 tahun dibuat. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran input, proses, output, dan outcome dan tantangan yang dihadapi saat implementasi clinical pathway. Penelitian ini retrospektif menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dalam kerangka evaluasi sistem. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada variabel input dari sisi SDM, dana, kebijakan, sarana prasarana, obat dan alkes tersedia dan siap menerapkan CP, tantangan pada koordinasi tim. Variabel proses sudah berjalan dengan tantangan pada identifikasi tim, penunjukan ketua tim dan sosialisasi CP belum optimal. Variabel output didapatkan LHR rata-rata sesuai dengan CP, varian didapatkan pada visite, pemeriksaan penunjang, tindakan, konsultasi obat dan alkes. Variabel outcome terdapat selisih tagihan sebesar Rp. 224.103 (5%) dengan Selisih positif pada layanan fisioterapi Rp 178.470 (143%), Visite Rp. 88.215 (26%), Gizi Rp. 78.014 (18%), Akomodasi Rp. 53.625 (10%), Tindakan Rp. 45.805 (7%), Konsultasi Rp. 6.750 (6%). Selisih negatif terjadi pada layanan Obat Rp. 123.911 (25%), Laboratorium Rp. 92.465 (21%), Radiologi Rp. 8.238 (1%) dan Alkes Rp. 2.162 (1%).
Stroke is the leading cause of death and illness in Indonesia, according to Riskesdas data the prevalence continues to increase by 10.9 per mile in 2018. Non-hemorrhagic strokes are the most frequent inpatients cases at dr.Chasbullah Abdulmadjid Hospital. The hospital has made the clinical pathway, but no updates have been made after more than 3 years. This study aims to get an overview of the inputs, processes, outputs, and outcomes and challenges faced when implementing clinical pathways. This is retrospective research, uses quantitative and qualitative approaches in a system evaluation framework. The results showed that the input variables in terms of HR, funds, policies, infrastructure, drugs and medical equipment are available and ready to apply CP, the challenge is lies in the team coordination. Process variables are already running with challenges in team identification, team leader election and the CP socialization still not optimal. Output variables obtained an average LHR in accordance with CP, variants were obtained on the visit, supporting examinations, nursing services, drug consultations and medical devices. The outcome variable, there is a price difference between real and appropriate CP of Rp. 224,103 (5%), Positive difference in physiotherapy services Rp. 178,470 (143%), Visite Rp. 88,215 (26%), Nutrition Rp. 78,014 (18%), Accommodation Rp. 53,625 (10%), nursing services Rp. 45,805 (7%) and Consultation Rp. 6,750 (6%). A negative difference occurs in the drug service Rp. 123,911 (25%), Laboratory Rp. 92,465 (21%), Radiology Rp. 8,238 (1%) and Medical Devices Rp. 2,162 (1%).
Read More
B-2156
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andina Sri /Fahmi; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Ni Made Sumartini
S-7162
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Narizma Nova; Pembimbing: Wiku Bakti Bawono Adisasmitro; Penguji: Adang Bachtiar, Ede Surya Darmawan, Dezi Syukrawati, Yeni Yuliani
Abstrak: Pada Tahun 2020, tercatat hampir 300.000 tenaga kesehatan yang terinfeksi dan meninggal dunia akibat Covid 19 di seluruh dunia. Tenaga kesehatan berada pada tingkat risiko tinggi terpapar Covid 19 padahal mereka memegang peran penting dalam penanganan kasus Covid 19 dan rumah Sakit sebagai tempat bekerja para tenaga kesehatan harus membuat lingkungan kerja yang nyaman dan aman bagi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter dan perawat berjumlah 95 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor resiko yang mempunyai perbedaan resiko terhadap paparan infeksi pada tenaga kesehatan adalah alat pelindung diri , sedangkan faktor yang paling berpengaruh adalah kontrol infeksi Perlunya kerjasama dari berbagai pihak seperti Otoritas Kesehatan yang berwenang yaitu Dinas Kesehatan dan manajemen Rumah Sakit untuk membuat sistem dan kebijakan khusus untuk lebih fokus kepada eliminasi sumber penularan yang ada di masyarakat dalam mengendalikan transmisi infeksi Covid 19
Read More
B-2219
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Erita Fitri Surbakti; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Prastuti Soewondo, Pujiyanto, Alvina Rubianti, Doni Arianto
Abstrak: Percutaneous Coronary Intervention (PCI) adalah suatu tindakan intervensi nonbedah dengan menggunakan kateter untuk melebarkan atau membuka pembuluhkoroner yang menyempit dengan balon dan dilanjutkan dengan pemasangan stent agarpembuluh darah tetap terbuka. Proses penyempitan pembuluh darah koroner ini dapatdisebabkan proses aterosklerosis atau thrombosis. PCI merupakan suatu tindakan yangbiayanya relatif mahal. Hal ini terkait dengan sumber daya manusia yang terlibat, bahanhabis pakai yang digunakan dan penggunaan alat-alat medik. Penelitian ini bertujuanuntuk menganalisis faktor-faktor yang terkait dengan biaya perawatan pasien dengantindakan PCI di RSUP Fatmawati. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectionaldengan pendekatan kuantitatif melalui telaah data Sistem Informasi Rumah Sakit(SIRS), billing dan unit cost dan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya perawatan untuk tindakan PCI diRSUP Fatmawati pada tahun 2017 adalah sebesar Rp53.629.532, dan komponen biayaterbesar dari total biaya perawatan tindakan PCI adalah biaya tindakan intervensi PCI,yaitu 82,8%. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh terhadapbiaya perawatan adalah tingkat keparahan penyakit, lama hari rawat, penggunaan ICCUdan jumlah stent, sedangkan kelas perawatan, jumlah oklusi pembuluh darah dan kasuselektif tidak berpengaruh terhadap total biaya perawatan.Kata kunci:Percutaneous Coronary Intervention, Cost of Percutaneous Coronary Intervention,Hospital PCI cost, stent jantung
Percutaneous Coronary Intervention is a nonsurgical intervention procedure byusing a catheter to dilate or open coronary vessels that are narrow with balloons andfollowed by stent replacement to keep blood vessels open. The process of narrowing ofthese coronary arteries can be due to the process of atherosclerosis or thrombosis. PCI isan procedure that is relatively expensive. It is related to the human resources involved,the consumabled used and the used of medical devices. This study aims to analyse thefactors associated with patient care costs with PCI procedure at Fatmawati GeneralHospital. This cross sectional study was conducted quantitatively through hospitalinformation system, billing and unit cost, and qualitatively through in-depth interview.The results show that the average cost for PCI procedure at Fatmawati General Hospitalin 2017 was Rp53,629,532 and the largest cost component of total PCI cost was the costof PCI intervention measure of 82,8%. The statistic results showed that the variablesseverity level, length of stay, use of ICCU and number of stents are correlated with totalcosts of procedure PCI, but variable room class, blood vessel occlusion and electivecases is not correlated to total cost of PCI.Keywords:Percutaneous Coronary Intervention, Cost of Percutaneous Coronary Intervention,Hospital PCI cost, Coronary stent.
Read More
B-1977
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nani Rohani; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Mieke Savitri, Sandi Iljanto, Wirda Saleh
B-1181
Depok : FKM UI, 2009
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wathy Carolina Samosir; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Amila Megraini, Anwar Hasan, HR. Herri Harianto
Abstrak:

RSUD Kota Bekasi sebagai institusi pemberi layanan dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan yaitu dengan mengupayakan pemanfaatan setiap fasilitas yang dimiliki rumah sakit umum kota Bekasi secara optimal agar dapat bertahan dalam situasi kompetitif sekarang ini. Adunya kesenjangan yang cukup tinggi antara jumIah pasicn rawat jalan yang pada umumnya memperoleh Iembar resep dari dokter dengan jumlah lembar resep pasien rawat jalan yang menebus obat di lnstalasi Farmasi hal ini merupakan masalah yang akan berpengaruh terhadap kelancaran Iayanan dan mengurangi kesempatan unluk menambah penghasilan bagi RSUD Kota Bekasi. Tujuan pcnelitian ini adalah mengetahui faktor yang berhubungan dengan penebusan resep oleh pasien rawat jalan di Instalasi farmasi RSUD Kota Bekasi. Desain penelitian ini adalah cross sectional yang dilakukan melalui wawancara terhadap 87 pasien rawat jalan atau pendampingnya yang tidak menebus resep dan yang menebus resep di Instalasi fammasi RSUD Kota Bekasi. Analisis dala yang digunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian diperoleh bahwa sebanyak 27 (73%) dari 37 reponden yang tidak diberi saran dokter tidak menebus resep di IFRS, sebanyak 35 (66,0%) dari 53 responden yang berumur kurang atau sama 35 tahun tidak menebus resep di IFRS,sebanyak 25 (59,5 %) dari 42 responden berjenis kelamin laki-laki tidak menebus resep di IFRS, scbanyak 13 (65,0%) dari 20 responden berpendidikan rendah dan menengah tidak menebus resep di IFRS, sebanyak 19 (70.4 %) dari 27 responden tidak bekerja tidak menebus resep di IFRS, sedang yang bekerja ada 35 sebanyak 50 (66,7%) dari 75 pasien sumber penghasilan dari suami dan atau istri tidak menebus resep di IFRS, tidak ada (0 %) dari 20 reponden yang puas terhadap pelayanan instalasi farmasi dan tidak menebus resep di IFRS 4 (19,0%) dari 21 reponden yang menilai harga obat mahal tidak menebus resep di IFRS bahwa sebanyak 1(3.1%)dari 6 reponden yang menilai obat tidak lengkap tidak menebus resep di IFRS. Selain itu hasil penelitian ini menunjukkan dari 9 variabel bebas yang diteliti ditemukan bahwa sumber penghasilan mempunyai hubungan yang bemmkna dengan penebusan resep di Instalasi farmasi (p=0.01). Dengan demikian sumber penghasilan pasien merupakan Salah satu peluang untuk meningkatkan pendapatan di IFRSU Kota Bekasi. Kualitas pelayanan di IFRSU Kota Bekasi ditingkatkan, hubungan dengan dokter yang bekerja di RSUD agar formularium yang telah disepakati dapat segera di operasionalkan. Saran Evaluasi kualitas pelayanan di Inslalasi Farmasi : Lokasi Instalasi farmasi mudah di capai oleh pasien rawat jalan Harga obat di pantau terus harganya agar kompetitif dengan apotik di Iuar RSUD Kota Bekasi

Read More
B-986
Depok : FKM UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indra Sakti; Pembimbing: Slamet Hindarto Gunawan
B-533
Depok : FKM UI, 2001
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
B-809
Depok : FKM-UI, 2004
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive