Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 33051 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Ulianto; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Masyitoh Basabih, Vetty Yulianty Permanasari, Yanuar Jak, Bambang Dwipoyono
Abstrak: Latar Belakang : Di era digitalisasi 4.0, Angka Kematian Ibu masih cukup tinggi, penyebabnya adalah kehamilan risiko tinggi yang belum dapat ditangani dengan baik, salah satu cara mengatasinya adalah dengan peningkatan pengetahuan ibu hamil, dimana ibu hamil membutuhkan informasi yang mudah dan dapat dipercaya mengenai kehamilannya serta merencanakan metode persalinannya. Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan menggunakan sebuah aplikasi, dimana aplikasi ini dapat menjawab kebutuhan informasi ibu hamil selain itu juga aplikasi ini bisa digunakan oleh RS Harapan Insani sebagai platform telemedicine dalam memberikan kesempatan ibu hamil untuk bertanya mengenai informasi yang didapat. Tujuan : Pemanfaatan aplikasi dalam mempermudah ibu hamil mendapatkan informasi tentang kehamilannya Metode : Penelitian ini menggunakan metode design thinking untuk membuat prototipe aplikasi, dimana design thinking melalui lima tahapan yaitu: Empathize, Define, Ideate, Prototype, dan Test Hasil : Setelah dibuat aplikasi yang bernama Hi Mom di lakukan testing pada 68 ibu hamil dengan System Usability Scale (SUS) dengan nilai 76,28, berarti aplikasi ini tergolong baik (good), sehingga dapat diterima oleh ibu hamil. Dan Evaluasi User Experience Questionnaire yang melebihi nilai rata rata Kesimpulan : Aplikasi Hi Mom dapat menjadi solusi dalam meningkatkan pengetahuan bagi ibu hamil di RS Harapan Insani Kata kunci : Aplikasi Hi Mom, Design Thinking, Deteksi kehamilan risiko tinggi
Read More
B-2248
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Widya Rahma Hardiyanti; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Ede Surya Darmawan, Purnawan Junadi, Eka Pujiyanti, Setiaji
Abstrak:
Upaya Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau adalah dengan menerapkan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pembiayaan layanan kesehatan pasien JKN diatur secara ketat melalui paket INA-CBGs. RSUI merupakan rumah sakit yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan sejak akhir tahun 2020, dan melakukan upaya kendali mutu kendali biaya dalam mengelola pembiayaan dari BPJS Kesehatan. Peningkatan jumlah pasien yang signifikan dan perubahan regulasi yang cepat membutuhkan suatu alat yang terintegrasi dengan SIMRS untuk membantu proses kendali mutu kendali biaya. Oleh karena itu, pengembangan SIMRS yang lebih efektif menjadi kebutuhan untuk meningkatkan kendali mutu, kendali biaya dan juga pentingnya menjaga kesinambungan pelayanan pasien BPJS Kesehatan agar mampu mempertahankan kualitas dalam jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan SIMRS yang bisa mendukung proses kendali mutu kendali biaya pasien rawat inap JKN di RSUI. Desain penelitian ini adalah eksploratif untuk mengetahui masalah dalam pengembangan SIMRS dengan pendekatan design thinking. Permasalahan yang berhasil diidentifikasi adalah Pengguna merasa terhambat dengan proses manual dan ketidakjelasan status approval, yang mengganggu kelancaran layanan. Pengguna membutuhkan tampilan SIMRS berupa informasi secara real time, user friendly, ringkas dan informatif. Pengembangan SIMRS yang dapat dilakukan adalah penambahan persentase masing-masing komponen billing dan penambahan fitur untuk melihat proses approval Case Manager. Hasil test Prototype mendapatkan skor SUS 95, itu berarti Prototype ini sangat disukai dan diterima oleh pengguna. Prototype ini layak dipertimbangkan sebagai solusi yang efektif efisien untuk penggunaannya dalam skala besar.

The Indonesian government's effort to provide quality and affordable healthcare services is implemented through the National Health Insurance (JKN) Program. The financing of JKN patient healthcare services is tightly regulated through the INA-CBGs package. Universitas Indonesia Hospital (RSUI) has been collaborating with BPJS Kesehatan since late 2020 and has undertaken quality and cost control measures to manage BPJS Kesehatan financing. The significant increase in patient numbers and rapid regulatory changes require an integrated tool within the SIMRS to support quality and cost control processes. Therefore, developing a more effective SIMRS is necessary to enhance quality and cost control while maintaining service continuity for BPJS Kesehatan patients to ensure long-term quality. This study aims to develop a SIMRS that supports quality and cost control processes for JKN inpatient services at RSUI. The study employs an exploratory design to identify issues in SIMRS development using a design thinking approach. The identified problems include users feeling hindered by manual processes and unclear approval statuses, which disrupt service flow. Users need a SIMRS interface that provides real-time information, is user-friendly, concise, and informative. Proposed SIMRS enhancements include adding billing component percentages and features for tracking Case Manager approval processes. Prototype testing resulted in a SUS score of 95, indicating the prototype is highly favored and accepted by users. This prototype is considered a feasible, effective, and efficient solution for large-scale implementation.
Read More
B-2498
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Roza Falinda; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Ede Surya Darmawan, Ratnasari Kurniasih, R.B. Wahyu
Abstrak:
Penggunaan teknologi informasi di bidang kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pelayanan kesehatan. Rekam Medis Elektronik (RME) adalah salah satu subsistem dari SIMRS yang dijalankan dan berhubungan dengan subsistem atau modul lain yang ada di rumah sakit. RME juga merupakan dokumen pencatatan seluruh kegiatan pelayanan yang diberikan kepada pasien secara terintegrasi dan berkesinambungan serta melibatkan seluruh profesi yang terlibat dalam pelayanan rumah sakit. Standar dalam pelayanan ini dikenal dengan alur klinis atau clinical pathway. Clinical pathway merupakan dokumen dan alat penting dalam mewujudkan tata kelola klinis yang baik di rumah sakit. Dalam penerapannya memadukan RME dan clinical pathway dalam satu sistem diharapkan dapat membantu professional pemberi asuhan dalam mematuhi clinical pathway yang ditetapkan dalam memberikan pelayanan yang efektif dan efisien dengan menjaga mutu pelayanan rumah sakit. Penelitian ini merupakan pengembangan Rekam Medis Elektronik dalam mempermudah penerapan clinical pathway di RSUD Kembangan dengan menggunakan pendekatan metode design thinking. Design thinking melalui lima tahapan yaitu: Empathize, Define, Ideate, Prototype, dan Test. Setelah dibuat pengembangan rekam medis elektronik terpadu clinical pathway di lakukan testing pada 15 profesional pemberi asuhan dengan System Usability Scale (SUS) dengan nilai 77, berarti sistem ini tergolong baik (good), sehingga dapat diterima oleh professional pemberi asuhan. Pada Evaluasi User Experience Questionnaire yang excellent pada . Sistem RME terpadu clinical pathway dapat menjadi solusi dalam penerapan clinical pathway di RSUD Kembangan

The use of information technology in the health sector aims to improve the quality of health services and increase the efficiency and effectiveness of the health service process. Electronic Medical Record is one of the subsystems of SIMRS that is run and related to other subsystems or modules in the Hospital. The Electronic Medical Record is also a document for recording all service activities provided to patients in an integrated and continuous manner and involves all professions involved in hospital services. Standards in this service are known as clinical pathways or clinical pathways. Clinical pathways are important documents and tools in realizing good clinical governance in hospitals. In its application, combining RME and clinical pathway recording in one system is expected to help care-giving professionals comply with the established clinical pathways to provide effective and efficient services by maintaining the quality of hospital services. Utilization of Electronic Medical Records in facilitating the application of clinical pathways at Kembangan Hospital. This study uses a design thinking method approach to create a prototype for the development of an integrated clinical pathway electronic medical record, where design thinking goes through five stages, namely: Empathize, Define, Ideate, Prototype, and Test. After the development of an integrated electronic medical record clinical pathway was made, testing was carried out on 15 professional care providers with the System Usability Scale (SUS) with a value of 77, meaning that this application was classified as good (good), so that it could be accepted by professional care providers. And Evaluation of a good and excellent User Experience Questionnaire. The integrated clinical pathway RME system can be a solution in the application of clinical pathways in Kembangan Hospital
Read More
B-2344
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Taufik Santoso; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Ede Surya Darmawan, Suprijanto Rijadi, Yulkanti Ruadewi
B-1778
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tumpal Simatupang; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Wahyu Sulistiadi, Tangkudung, Suyanto
Abstrak: Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) yang cepat dan tepat sesuai standar waktu response time yang ditetapkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Dengan menggunakan metode lean, dapat dirumuskan upaya perbaikan untuk memperpendek waktu response time pada tindakan Seksio sesarea emergensi di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui value stream mapping alur tindakan, mengidentifikasi kegiatan non value added, waste dan kegiatan value added pada setiap alur pelayanan serta merencanakan future state map alur tindakan Seksio sesarea emergensi. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan menggunakan metode lean melalui observasi dan telaah dokumen proses pelayanan dan juga wawancara kepada direksi, tim PONEK, pasien atau keluarga. Alur proses pelayanan PONEK di RSUD dr. Doris Sylvanus melibatkan sub unit terkait mulai dari triase sampai dimulainya tindakan di kamar operasi. Proses pelayanan yang terkait response time tindakan Seksio sesarea emergensi pada penelitian ini yaitu sejak penetapan keputusan tindakan, depo farmasi, BDRS/ PMI, kasir, transfer dan kamar operasi. Hasil penelitian ditemukan pada current state value streaming mapping tindakan seksio sesarea emergensi sebelum dan sesudah intervensi bahwa waktu yang digunakan untuk kegiatan non value added sebesar 41.17% menjadi 33,9% sedangkan kegiatan value added sebesar 58.83% menjadi 66,1% dengan total lead time 114,4 menit menjadi 49,2 menit sehingga masih diperlukan upaya perbaikan untuk memperpendek response time pelayanan PONEK di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya
The Comprehensive Emergency Obstetrics and Newborn Care (CEmONC/PONEK) services are required to reduce maternal deaths and infant mortality in an easy and sufficient response time performance. Improving the response times in the behavior of caesarean sections at RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya by means, the lean method could be established in this research. The aims of this research are to determine the value stream mapping of the flow, value added activities, non-value added activities and waste in the flow of services, and to prepare the future map in PONEK 's unit of RSUD dr Doris Sylvanus for the operational flow. This research used a qualitative approach using lean methods, by reviewing and evaluating data, and by carrying out insightful interviews with PONEK management, the patient and the family, respectively. The PONEK services run by dr. Doris Sylvanus required few things to be considered such as triage, registration, midwife and doctor evaluation, assessments, acts, prescription, cashiers, transfers and operating rooms. Cesarean section response time systems at RSUD dr. Doris Sylvanus's PONEK facilities are based on some of the policy decisions on the pharmacy store, BDR/ PMI, cashier, relocation and surgical room. The results of this study showed that in the current state of the streaming value mapping, before and after intervention, 41.17% of the non valued added activities for the caesarean sections emergency have been used change to 33.9% while the value added activities were showed at 58.83 % change to 66.1% with the total lead time 114.4 minutes change to 49.2 minutes, so that appropriate steps were needed to shorten the caesarean sections response time mapping in PONEK service of dr. Doris Sylvanus Hospital, Palangkaraya
Read More
B-2176
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Novie Widjaja; Pembimbing: Dumilah Ayuningtas; Penguji: Anhari Achadi, Adik Wibowo; Nuswil Bernolian, Suyuti Syamsul
Abstrak: Tesis ini merupakan penelitian pertama di Indonesia yang membahas pemanfaatan ultrasonografi tiroid dalam deteksi dini kelainan tiroid pada kehamilan. Abnormalitas penanda tiroid pada kehamilan dapat mempengaruhi perkembangan janin. Rekomendasi dari American Thyroid Association tahun 2017 menganjurkan deteksi kelainan tiroid pada kehamilan berisiko. Biaya pemeriksaan penanda tiroid relatif mahal. Tujuan penelitian ini untuk melakukan analisis apakah pemanfaatan ultrasonografi dapat digunakan sebagai alternatif dalam rancangan alur prosedur deteksi dini kelainan tiroid pada kehamilan. Metoda penelitian ini adalah deskriptif dengan teknik pengumpulan data potong silang. Uji yang dilakukan adalah uji validitas dengan analisis sensitivitas dan spesifisitas, kesesuaian dengan pendapat pakar, dan analisis biaya. Hasil dari penelitian ini didapatkan 20 responden ibu hamil berusia 30-39 tahun, 12 orang trimester dua dan 8 orang trimester tiga, dengan faktor risiko terbanyak riwayat keluarga kelainan tiroid, didapatkan hasil USG abnormal 12 (60%) dan penanda tiroid abnormal 11 (55%). Analisis validitas menunjukkan sensitivitas sebesar 100 % dan spesifisitas sebesar 88,89 %, dengan prediktif negatif 100%. Pada analisis biaya ditemukan selisih pembiayaan sebesar Rp. 150.500,00 dibanding alur deteksi yang lama. Hal-hal yang dapat menimbulkan bias dalam penelitian ini adalah jumlah sampel yang kurang, terdapat sejumlah sampel (3 reponden; 15%) yang diambil pada waktu yang tidak seragam, ada sebagian sampel (5 sampel; 25 %) yang dikerjakan oleh laboratorium lain, dan faktor intrinsik peneliti sendiri pada saat pengerjaan ultrasonografi. Sensitivitas yang baik dan nilai prediktif negatif dari penelitian ini menyimpulkan bahwa pemanfaatan ultrasonografi tiroid mungkin dapat menjadi pilihan bagi rancangan alur prosedur alternatif deteksi dini kelainan tiroid pada kehamilan. Direkomendasikan pada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan jumlah sampel lebih besar, keseragaman pengerjaan sampel, dan melakukan pengujian keragaman interpretasi ultrasonografi oleh dua pakar sebelum penelitian untuk menyingkirkan bias, untuk selanjutnya dapat diajukan kepada pemangku kebijakan sehingga pemanfaatan ultrasonografi tiroid dapat menjadi alur prosedur alternatif deteksi dini kelainan tiroid pada kehamilan dalam panduan praktek klinis di rumah sakit.
Read More
B-2256
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Myrna Octaviany; Pembimbing: Prastuti C. Soewondo; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Tavitri Rangkuti, Maridi Kartasasmita
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran proses pengendalian persediaanobat antibiotik di RS Meilia pada tahun 2014 dengan menggunakan metode analisisABC indeks kritis. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif.Data yang digunakan adalah data pemakaian obat antibiotik di bulan Januari s/dDesember 2014 dan hasil pengisian kuesioner nilai kritis obat. Hasil penelitianmenunjukkan kelompok A hasil analisis ABC indeks kritis terdiri dari 10 itemobat antibiotik dengan nilai investasi sebesar Rp 2.114.748.870,- (39.91%).Kelompok B terdiri dari 45 item dengan nilai investasi sebesar Rp 2.380.506.460,-(44.92%). Kelompok C terdiri dari 110 item dengan nilai investasi sebesarRp 803.183.274,- (15.17%). Analisis persediaan pada kelompok A dilakukandengan menghitung EOQ dan ROP. Tiga metode peramalan digunakan padapenelitian ini yaitu Single Smoothing Exponential, Moving Average 3 periode, danWeighted Moving Average 3 periode. Pemilihan metode peramalan yang akandigunakan dengan mempertimbangkan tingkat akurasi data yang dihasilkan danpengaruh hasil peramalan pada besaran biaya rumah sakit.

Kata kunci :Pengendalian persediaan, Analisis ABC indeks kritis, EOQ, ROP, Peramalan
The purpose of this research is to analyze antibiotics inventory control using ABCcritical index method at Meilia Hospital in 2014. The design of this research is adescriptive quantitative research. In this research the data is based on the consumedantibiotics in January to December 2014 and the critical index value of antibiotics.The result showed that the group A consisted of 10 items with a value of Rp2.114.748.870,- (39.91%). The group B consisted of 45 items with a value of Rp2.380.506.460,- (44.92%). The group C consisted of 110 items with a value of Rp803.183.274,- (15.17%). An inventory control analysis was done by calculatingEOQ and ROP of the group A. The three methods of forecasting were used in thisresearch, i.e Single Smoothing Exponential, 3 period Moving Average, and 3 periodWeighted Moving Average. To choose the forecasting method that will be used isdetermined by the level of accuracy and the influence of forecast result on hospitalcost.

Keywords :Inventory control, ABC critical index method, EOQ, ROP, Forecasting
Read More
B-1742
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Arif Riandi; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Rahmad, Heri Kurnianto
Abstrak: Proses pemulangan pasien rawat inap merupakan bagian dari seluruh rangkaianpelayanan kesehatan yang diterima oleh pasien selama di rumah sakit. Pelayananyang baik dan memuaskan selama proses perawatan bisa berubah menjadipersepsi yang tidak baik apabila pada akhir proses perawatan yaitu prosespemulangan mengalami hambatan dan membuat proses pemulangan menjadisangat lama.

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa alur proses yang adasekaligus memberikan usulan perbaikan agar proses pemulangan pasien rawatinap menjadi lebih cepat. Desain penelitian ini adalah analisis kualitatif denganmetode lean thinking melalui telaah dokumen, wawancara mendalam danobservasi.

Hasil penelitian didapatkan lead time atau waktu yang dibutuhkan untuk pemulangan pasien adalah 252,4 menit (4,2 jam). Total waktu kegiatanyang bersifat value added 168 menit, sedangkan total waktu kegiatan yangbersifat non value added adalah 84,4 menit. Dari identifikasi nilai yang dilakukanterhadap alur proses pemulangan pasien ini ditemukan waste sebesar 63,6 menityang bila bisa dihilangkan akan memotong lead time menjadi 188,3 menit (3,1jam).

Keyword : lean thinking, pemulangan pasien rawat inapUniversitas Indonesia
Process of discharging hospitalized patient is part of service given by the hospital.A Good and satisfying service during hospitalization can turn into unsatisfiedperception if at the end of hospitalization there is obstacle in discharging patientand make the process longer.

This research is to analyze the process and give agood suggestion for discharging inpatient process in order to make it moreefficient. Design of this research is lean thinking method using document analysis, interview, and observation.

Result of the research indicating lead time or timeneeded for discharging patient is 252.4 minutes (4.2 hours). Total activity timewhich is value added is 168 minute, while total activity time which is non valueadded is 84.4 minute. Base on this value identification found waste value time63.6 minute can be diminished and cutting lead time to 188.4 minute (3.1hour).

Keyword : lean thinking, discharging inpatient.
Read More
B-1787
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Adeline Tjahjanto; Pembimbing: Adik Wibowo; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Anhari Achadi, Suprijanto Rijadi, Wawat Setiamiharja
Abstrak: Waktu tunggu yang lama di rawat jalan akan menghambat pelayanan, dan akanberdampak pada antrian yang menumpuk, serta mengakibatkan pelayanan menjaditidak efisien. Penelitian dengan metode kualitatif ini mengobservasi waktu yangdigunakan oleh pasien selama berada di Rumah Sakit dan bertujuan untukmeningkatkan efisiensi pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Sumber WarasCiwaringin dengan metode lean.Hasil penelitian menunjukkan, 90% waktu pelayanan merupakan kegiatan nonvalue added dan hanya 10% yang merupakan kegiatan value added. Usulanperbaikan dengan metode lean, yang dilakukan secara simulatif, menghasilkanperbaikan pada proses pelayanan rawat jalan dengan menurunkan kegiatan nonvalue added menjadi 70,59% dan meningkatkan kegiatan value added menjadi 29,41%.
Kata kunci: waktu tunggu, metode lean, kegiatan value added, kegiatan non valueadded.
Long waiting times in the outpatient care would hamper the service, have an impacton queues and will end up with an inefficient service. This qualitative research,using the lean method, observed the time spent by the outpatients while in hospitalwith the aim to improve the efficiency of outpatient services at the Sumber WarasHospital Ciwaringin with lean method.The results showed that 90% of the service time is non-value added activities andonly 10% is counted as value added activities. Simulation is applied and has leadto improvement in the process of outpatient services by decreasing the non valueadded activities to 70,59% and increasing the value added activities to 29,41%
Keywords: waiting time, lean methods, activities of value added, non-value addedactivities.
Read More
B-1755
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Melanie Husna; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Ede Surya Darmawan, Vetty Yulianty Permanasari, Balkis Rahmah, John S.T. Marbun
Abstrak: Waktu tunggu yang lama pada pelayanan rawat jalan akan mengurangi kepuasan pelanggan. Dari sisi karyawan, tidak mengetahui beban kerja sebenarnya menyebabkan karyawan mudah mengeluh dan meminta untuk diadakan tambahan karyawan yang sebenarnya bisa jadi tidak perlu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Peneliti melakukan observasi alur proses pelayanan rawat jalan dan waktu yang digunakan pasien untuk melakukan proses pengobatan di poliklinik paru RSUD Pasar Minggu dan melakukan analisis beban kerja dan penghitungan kebutuhan SDM dokter spesialis paru. Dari hasil observasi dilakukan analisis waste dan pemetaan Value Stream Map rawat jalan.

Hasil penelitian pada Curent State Map menunjukkan 90% waktu pelayanan rawat jalan poliklinik paru merupakan kegiatan yang tidak bernilai tambah (waste) dan hanya 10 % yang merupakan kegiatan bernilai tambah (value added). Usulan perbaikan dengan metode lean dituangkan dalam Future State Map dan diproyeksi dapat menurunkan kegiatan non value added menjadi 69,2% dan meningkatkan kegiatan value added menjadi 30,7%. Menurunkan waktu tunggu dari awalnya 279 menit menjadi 72 menit

Kata Kunci: Lean Hospital; Lean Thinking; Poliklinik Paru; Rawat Jalan; Waktu Tunggu.

Long waiting time on outpatient services will reduce customer satisfaction. From the employee side, not knowing the actual workload causes the employees to easily complain and ask to be held additional employees who may actually be unnecessary. In this study, the researcher observed the outpatient service process flow process and the time used by the patient to perform the treatment process at the Lung Polyclinic of RSUD Pasar Minggu and analyzed the work load and the calculation of the HR requirement of lung specialist doctor. From the results of observations conducted waste analysis and mapping Outstanding Output Value Stream Map.

The results of the research on the Curent State Map shows 90% of the outpatient service time of pulmonary polyclinic is an activity that is not value added (waste) and only 8% is a value added activity. Proposed improvement by lean method, set forth in the Future State Map is projected to reduce non value added activities to 69.2% and increase value added activities to 30.7% and reduce waiting time from 279 minutes to 72 minutes.

Key words: Ambulatory service; Lean Thinking, Lean Hospital; Waiting Time
Read More
B-1931
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive