Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 33259 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Fanny Mega Sari; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Agustin Kusumayati, Evi Martha, Weni Muniarti, Marion Siagian
Abstrak: Fenomena pernikahan dini di Indonesia mengalami peningkatan pada masa pandemi COVID-19, faktor keuangan yang menurun selama pandemi COVID-19 dan faktor bosan belajar daring telah mempengaruhi sebagian besar anak-anak di Indonesia. Indonesia termasuk rangking 37 di dunia dengan persentase tertinggi Pernikahan Dini, Di Indonesia Provinsi paling tinggi angka pernikahan dini adalah Provinsi Kalimantan Selatan 12,52 persen, sedangkan pada posisi kedua berasal dari Provinsi Jawa Barat 11,48 persen.Penelitian yang dilakukan dengan metode Kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. dengan pendekatan Theory Of Reosened Action. Pernikahan dini yang terjadi pada perempuan di desa Cibaregbeg keseluruhan informan memiliki niat yang kuat untuk melakukan pernikahan dini,itu didasari dengan pemahaman seperti alasan tidak ingin membebankan orang tua,faktor pendidikan, faktor budaya, faktor pergaulan bebas dan bahkan memang ada faktor dari anak itu sendiri untuk menikah. Berpijak pada temuan tersebut, maka dirumuskan salah satu yang dapat memberikan tambahan kepada berbagai pihak, Penundaan usia pernikahan dikalangan remaja harus lah ditangani secara bersama. Pernikahan hendaklah memperhatikan faktor usia karena usia sangat berpengaruh terhadap kematangan fisik, non fisik seperti pola pikir. Umur sangat penting dalam menjalankan sebuah hubungan keluarga, karena seiring dengan bertambahnya umur seseorang maka pola pikirnya juga akan bertambah dan berubah
The phenomenon of early marriage in Indonesia has increased during the COVID-19 pandemic, the declining financial factor during the COVID-19 pandemic, and the boredom factor of online learning have affected most children in Indonesia. Indonesia is ranked 37th in the world with the highest percentage of Early Marriage, In Indonesia, the province with the highest early marriage rate in South Kalimantan Province 12.52 percent, while a second place comes from West Java Province 11.48 percent. The research was conducted using Qualitative methods with a case study research design. with the Theory Of Reasoned Action approach. The early marriage that occurs in women in Cibaregbeg village, all informants have a strong intention to marry early, it is based on understanding such as reasons for not wanting to burden parents, educational factors, cultural factors, promiscuity factors, and even there are factors from the child himself to get married. Based on these findings, one that can provide additions to various parties is formulated, the delay in the age of marriage among adolescents must be handled together. Marriage should pay attention to the age factor because age greatly affects physical, and non-physical maturity such as mindset. Age is very important in running a family relationship because as a person gets older, his mindset will also increase and change
Read More
T-7267
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rizki Yulia; Pembimbing: Ahmad Syafiq, Rita Damayanti; Penguji: Dien Anshari, Eti Rohati, Muhammad Yusuf
Abstrak: Pandemi COVID-19 yang terjadi meningkatkan potensi terjadinya kecemasan pada ibu hamil. Kecemasan dapat memberi dampak negatif pada ibu dan bayi pada aspek fisiologis dan psikologis bahkan memberikan dampak hingga setelah persalinan meliputi baby blues syndrome, depresi postpartum hingga psikosis pasca melahirkan. Tujuan penelitian yaitu mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan ibu hamil pada masa pandemi COVID-19 di Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Desember 2021. Variabel penelitian meliputi variabel independen yaitu faktor paparan media, dukungan sosial, status ekonomi dan variabel dependen yaitu kecemasan kehamilan. Pengumpulan data dilakukan secara online menggunakan Google Formulir yang disebarkan melalui media sosial berupa WhatsApp, Instagram dan YouTube. Pengumpulan sampel menggunakan teknik nonprobability sampling dengan jumlah sampel sebanyak 211 responsden. Analisis bivariat menggunakan uji Kai kuadrat dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian didapatkan 54,0% responsden mengalami kecemasan dan faktor yang berhubungan dengan kecemasan ibu hamil pada masa pandemi COVID-19 adalah paparan media (p value = 0,0005). Ibu hamil yang selalu terpapar media berpeluang mengalami kecemasan sebesar 0,2 kali dibandingkan ibu hamil yang terkadang terpapar media. Kesimpulan penelitian adalah faktor dukungan sosial dan status ekonomi tidak berhubungan dengan kecemasan ibu hamil sedangkan faktor paparan media berhubungan dengan kecemasan ibu hamil
Read More
T-6353
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Clara Anggrea Rahmaliani; Pembimbing: Besral; Penguji: Kemal Nazaruddin Siregar, Amin Munandar
S-9816
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nur Ela; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Mieke Savitri, Farida Ekasari
Abstrak: Nationally, the rate of child marriage in Indonesia a decline, the trend for marriages decreased from 33.49% children who had been married before the age of 18 in 2000, fell to 27.36% in 2008, yet it still happens disparity, where child marriage is more common in rural than in urban areas (UNICEF, 2011). Pringkasap village is one of the highest Village that the number of marriages in the District Pabuaran in 2011, the number of marriage age <20 years is 28%, with 42% of them are mating with the level of primary and secondary school education.
 
This study was conducted to understand the dynamics of early marriage on dropout in the Village Pringkasap 2014. Study was a qualitative study with indepth interviews, the results of this study indicate an intention to perform an early marriage is influenced by, the attitude of the parents, influence of peers, teen jobs, teen attitudes, patterns of dating and unwanted pregnancy. The impact of early marriage is the limited teenage promiscuity, lack of family economy, the obligation to take care of the household, and LBW (Low Birth Weight). The barriers program maturation Age of Marriag is not yet done BKR and PIK program in the village, it is necessary for the formation of a society PIK existing organizations such as youth clubs.
Read More
S-8482
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurizka Deviani; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Evi Martha, Hanny Harjulianti
Abstrak: Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan metode Rapid Assessment Procedure dengan informan 10 orang lansia dan informan kunci 4 orang pendamping lansia dan 4 orang penanggung jawab program vaksinasi Covid-19 di Puskesmas yang bertujuan untuk mengetahui analisis determinan pemanfaatan layanan vaksinasi Covid- 19 pada Lansia di Kecamatan Astanaanyar Tahun 2021. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa faktor yang paling berperan dalam pemanfaatan layanan vaksinasi Covid-19 pada lansia di Kecamatan Astanaanyar adalah faktor predisposisi (kepercayaan terhadap layanan) dan kebutuhan (persepsi mengenai penyakit dan kerentanan), daripada faktor pendukung (ketersediaan sumber daya keluarga, ketersediaan sumber daya pendukung layanan dan aksesibilitas).
Read More
S-10709
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rai Yarisunal Firdaus; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Besral, Umi Zakiati
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran stres pada remaja di masa pandemic COVID-19 serta hubungannya dengan karakteristik remaja. Karakteristik yang diteliti adalah usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tempat tinggal dan memiliki keluarga terkonfirmasi COVID-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 300 orang remaja di Kota Depok dengan menggunakan metode pengambilan sampel purposive sampling.
Read More
S-10582
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Iin Musriani Maftukhah; Pembimbing: Krisnawati Bantas, Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Putri Bungsu, Uken Sukmaningsih
Abstrak: Pada tahun 2012 jumlah perceraian di Indonesia mencapai 15% dari total pernikahan yaitu 346.480 jiwa dengan 2.289.648 juta pernikahan yang diantaranya merupakan pernikahan dini (BPS,2015). Persentase pernikahan dini dari perempuan muda berusia 15-19 yang menikah memiliki sebelas kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan laki- laki muda berusia 15-19 tahun (11,7 % P : 1,6 % L). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pernikahan dini dengan perceraian berdasarkan umur, agama, kuintil kekayaan, tingkat pendidikan wanita, tingkat pendidikan suami, tempat tinggal, status pekerjaan wanita, status pekerjaan mantan suami, pengetahuan, Jumlah anak dan pengalaman pacaran Desain penelitian adalah crosssectional. Sampel merupakan sampel pada Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, yaitu wanita yang pernah menikah usia 15-49 tahun sebelum survei yaitu sejumlah 29.712 responden. Data dianalisis dengan regresi logistik. Hasil Penelitian ada hubungan antara pernikahan dini dengan perceraian pada wanita usia 15-49 di Indonesia pada tahun 2012(OR:1.2 95% CI0.89-1.59). Saran dari penelitian ini adalah peningkatan wawasan dan informasi tentang pernikahan usia dini,dan pengaruh yang dapat dirasakan untuk kehidupan ke depannya. Semakin dini wanita menikah semakin berpotensi untuk mengalami perceraian dan mendukung program pemerintah yang disebut program menengah universal atau pendidikan 12 tahun yang diharapkan dapat menunda usia perkawinan remaja terutama perempuan yang berasal dari desa yang memiliki pendidikan rendah.
Read More
T-5397
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Atikah Pustikasari; Pembimbing: Sabarinah B. Prasetyo; Penguji: Rita Damayanti, Dini Dachlia, Ninuk Widyantoro, Budi Arimunastri
Abstrak: Abstrak

Usia Pertama menikah yang dilakukan wanita di Kabupaten Bekasi 51,3 % dibawah usia 20 tahun. Ini merupakan salah satu penyebab terjadinya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Dari penelitian ini, wanita yang menikah dibawah usia 20 tahun mengalami KDRT selama menikah sebanyak 115 (73,9%). Terdapat hubungan antara responden yang melakukan pernikahan dibawah usia 20 tahun dengan KDRT. Wanita yang melakukan pernikahan di bawah usia 20 tahun berisiko 2 kali mengalami KDRT. Faktor lain yang berhubungan dengan KDRT yaitu Pendidikan suami rendah, Penghasilan rendah, Pengambil keputusan, pemilihan pasangan, suami pengguna alkohol, konflik orang tua dan riwayat suami dengan perilaku kekerasan fisik.


First age married women do in Bekasi 51.3% under the age of 20 years. This is one of the causes of domestic violence. From this study, women who were married under the age of 20 years experience domestic violence during the marriage as much as 115 (73,9%). There is a relationship between the respondents who do marriage under the age of 20 years with domestic violence. Women who perform marriages under the age of 20 years has twice the risk of experiencing domestic violence. Other factors associated with domestic violence are husbands low education, low income, decision makers, mate choice, husband alcohol users, parents conflict and husband with a history of physically violent behavior.

Read More
T-3815
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mega Sophiana Rahma Hanida; Pembimbing: Milla Herdayati; Penguji: Besral, Teti Tejayanti
Abstrak: COVID-19 dapat menyebabkan kasus kematian secara cepat dan luas, hal ini dapat menimbulkan dampak psikologis, yaitu ketakutan dan kecemasan.Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan pengumpulan data primer secara crossectional. Penelitian dilakukan di RS Graha Juanda Bekasi Tahun 2021. Instrument menggunakan PASS (Perinatal Anciety Screening Scale). Jumlah responden sebanyak 60 orang.
Read More
S-10858
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Zun Helty Samosir; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Evi Martha, Ninuk Widyantoro
Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pernikahan usia muda dengan riwayat reproduksi pada wanita usia subur di Kabupaten Kediri tahun 2013. Desain penelitian adalah cross sectional dan menggunakan data sekunder Improving Contraceptive Methode Mix 2013. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pendidikan dan pekerjaan dengan usia nikah pertama. Usia nikah pertama berhubungan signifikan terhadap usia saat hamil pertama dan paritas, akan tetapi tidak signifikan terhadap riwayat abortus. Penting bagi pemerintah menggalakkan program pendewasaan usia pernikahan dan kurikulum kesehatan reproduksi bagi remaja di sekolah.
Kata Kunci : Remaja, Pernikahan Usia Muda, Riwayat Reproduksi

This research used quantitative method that aims to determine the relationship between early marriage with the reproductive output of fertile women in Kediri Regency 2013. The study design was cross-sectional and using secondary data from Improving Contraceptive Method Mix 2013. The results showed that there are a significantly relationship between education and work with early marriage. Early marriage significantly related with age at first pregnancy and parity, but not significant to the history of abortion. It is important to the government for promoting the maturation of age of marriage and make a reproductive health curriculum for young people in schools.
Keywords: Adolescent, Early Marriage, Reproductive Output
Read More
S-8654
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive