Ditemukan 35552 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Hipertensi merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia, dengan konsekuensi serius seperti stroke dan penyakit jantung koroner jika tidak segera ditangani. Dalam beberapa tahun terakhir, hipertensi semakin banyak terjadi pada dewasa muda, khususnya mereka yang berusia 25-34 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada dewasa muda di Provinsi Jawa Barat tahun 2018 serta tindakan pencegahan melalui pengendalian faktor risiko. Desain penelitian yang digunakan adalah cross- sectional dengan sampel sebanyak 1.059 responden usia 25-34 tahun di Jawa Barat. Analisis data dilakukan menggunakan seperangkat komputer. Berdasarkan hasil analisis data, sebesar 22,7% responden mengalami hipertensi, dengan hipertensi sistolik sebesar 9,8% dan hipertensi diastolik sebesar 20,6%. Responden perempuan memiliki prevalensi hipertensi yang lebih tinggi (27,2%) dibandingkan dengan laki-laki (21,8%). Faktor-faktor yang berhubungan signifikan dengan hipertensi meliputi jenis kelamin (p=0,001), indeks massa tubuh (IMT) (p=0,000), dan kebiasaan merokok (p=0,000). Untuk hipertensi sistolik, faktor signifikan adalah IMT (p=0,000), konsumsi makanan tinggi lemak (p=0,002), kebiasaan merokok (p=0,004), dan stres (p=0,024), sedangkan untuk hipertensi diastolik, faktor yang berpengaruh signifikan meliputi jenis kelamin (p=0,000), IMT (p=0,000), asupan natrium (p=0,015), dan kebiasaan merokok (p=0,00). IMT diidentifikasi sebagai faktor dominan. IMT tinggi meningkatkan risiko hipertensi tiga kali lipat (OR=3,003). Penelitian lebih lanjut direkomendasikan untuk mengeksplorasi faktor-faktor lain yang mempengaruhi hipertensi dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan langkah-langkah pencegahan, seperti pengendalian asupan garam, menjaga IMT, mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak, terutama yang ditargetkan pada kelompok dewasa muda.
Hypertension is a major health problem in Indonesia, with serious consequences such as stroke and coronary heart disease if not treated immediately. In recent years, hypertension has been increasingly common in young adults, especially those aged 25-34 years. The purpose of this study was to identify factors associated with the incidence of hypertension in young adults in West Java Province in 2018 and preventive measures through risk factor control. The study design used was cross-sectional with a sample of 1,059 respondents aged 25-34 years in West Java. Data analysis was carried out using a computer set. Based on the results of data analysis, 22.7% of respondents had hypertension, with systolic hypertension of 9.8% and diastolic hypertension of 20.6%. Female respondents had a higher prevalence of hypertension (27.2%) compared to male respondents (21.8%). Factors significantly associated with hypertension included gender (p=0.001), body mass index (BMI) (p=0.000), and smoking habits (p =0.001). For systolic hypertension, significant factors were BMI (p=0.001), high-fat food consumption (p=0.002), smoking habit (p=0.004), and stress (p=0.024), while for diastolic hypertension, significant factors included gender (p=0.000), BMI (p=0.000), sodium intake (p=0.015), and smoking habit (p=0.000). BMI was identified as the dominant factor. High BMI increased the risk of hypertension threefold (OR=3.003). Further studies are recommended to explore other factors associated with hypertension and increase public awareness of preventive measures, such as controlling salt intake, maintaining BMI, reducing high-fat food consumption, especially targeting young adults.
Hypertension is defined as a persistent increase in blood pressure, with systolic values ≥140 mmHg and/or diastolic values ≥90 mmHg, based on the average of two or more blood pressure measurements. The prevalence of hypertension in Central Kalimantan Province is the highest in Indonesia, at 40.7%. This study aims to determine related factors and dominant factors related to hypertension in the population aged 25-44 years in Central Kalimantan Province. A cross-sectional design was used, utilizing data from the 2023 Indonesia Health Survey (SKI 2023). Data analysis included univariate analysis using frequency distribution, bivariate analysis using the chi-square test, and multivariate analysis using multiple logistics regression. The results showed that out of 4,929 samples, 35.7% had hypertension. The factors significantly associated with the incidence of hypertension among individuals aged 25–44 years in Central Kalimantan Province include age, educational background, employment status, obesity, and central obesity. Fruit consumption is the dominant factor after being controlled by consumption of vegetables and consumption of processed foods preserved as confounders. Individuals who never consumed fruit in the past week had a 7.4 times higher risk of hypertension, while those who consumed less fruit (
Dislipidemia adalah suatu gangguan yang mengacu pada kadar lipid yang tidak normal dalam aliran darah yang ditandai dengan ditemukannya salah satu tanda keabnormalan kadar lipid darah, meliputi kadar kolesterol total, LDL, trigliserida, atau HDL. Prevalensi dislipidemia pada usia dewasa (19–49 tahun) di Indonesia tergolong tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dislipidemia pada penduduk usia 15–49 tahun di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi potong lintang menggunakan data sekunder SKI 2023. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis univariat dengan distribusi frekuensi, analisis bivariat menggunakan uji kai kuadrat, dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 15.827 subjek, 90,7% responden laki-laki dan 80,2% responden perempuan mengalami dislipidemia. Analisis bivariat pada responden laki-laki menunjukkan hasil yang signifikan antara usia, status pekerjaan, tingkat pendidikan, indeks massa tubuh, hipertensi, dan obesitas sentral dengan kejadian dislipidemia (p-value <0,05). Analisis bivariat pada responden perempuan menunjukkan hasil yang signifikan antara usia, wilayah tempat tinggal, tingkat pendidikan, konsumsi makanan berlemak, minuman manis, minuman beralkohol, indeks massa tubuh, diabetes melitus, hipertensi, dan obesitas sentral dengan kejadian dislipidemia (p-value <0,05). Analisis multivariat pada responden laki-laki menunjukkan bahwa indeks massa tubuh merupakan faktor dominan (p-value = 0,000; OR 2,3; 95% CI : 1,752-3,249), sedangkan pada responden perempuan menunjukkan bahwa interaksi indeks massa tubuh dan konsumsi makanan berlemak merupakan faktor dominan (p-value = 0,038; OR 3,4; 95% CI : 1,070-10,834).
