Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 34396 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Ratna Indahsari; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Sidhi Laksono Purwowiyoto, Wachyu Sulistiadi
Abstrak: Pandemi COVID-19 telah menyebabkan penurunan tren kunjungan langsung pasien rawat jalan ke fasilitas pelayanan kesehatan. Penggunaan telehealth menjadi alternatif solusi dalam merespon tantangan pelayanan kesehatan akibat pandemi COVID-19. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran implementasi telehealth pada pasien rawat jalan di beberapa negara maju selama pandemi COVID-19. Penelitian ini menggukanan metode scoping review. Pencarian literatur dilakukan melalui online database yaitu PubMed, ScienceDirect, Scopus, dan Sage Journal. Terdapat 22 studi yang termasuk ke dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan penggunaan telehealth pada masa pandemi COVID-19 oleh pasien rawat jalan. Negara-negara maju yang termasuk dalam penelitian ini yaitu Negara Amerika, Australia. Inggris, Italia, Jerman dan Polandia. Jenis layanan telehealth yang digunakan meliputi telekonsultasi, telemedicine, telemonitoring, teleneurologi, virtual care, virtual visit, dan video-observed therapy. Media yang digunakan selama menggunakan layanan telehealth oleh pasien yaitu audio telepon, panggilan video, dan aplikasi berbasis web. Implementasi telehealth selama pandemi COVID-19 telah memberikan manfaat bagi pasien rawat jalan. Namun, masih terdapat hambatan dan tantangan dalam pengimplementasian telehealth di beberapa negara maju dan begitupun dengan implementasi di Indonesia. Sehingga, masih diperlukan adanya upaya-upaya perbaikan dan pengembangan berkelanjutan untuk mendapatkan manfaat dari layanan telehealth yang lebih baik untuk pelayanan kesehatan.
The COVID-19 pandemic has led to a decrease in the trend of outpatient in-person visits to healthcare facilities. Telehealth is an alternative solution in responding to the challenges of health services due to the COVID-19 pandemic. This study aims to describe of telehealth implementation in outpatients in several developed country during pandemic COVID-19. This tudy used a scoping review method. Literature searches are carries out through online databases namely Pubmed, ScienceDirect, Scopus, and Sage Journal. There were 22 studies included in this study. The results showed that there was an increase in the use of telehealth during the COVID-19 pandemic by outpatients. The developed countries include in this study are America, Australia. English, Italian, German and Polish. The types of telehealth services used include teleconsultation, telemedicine, telemonitoring, teleneurology, virtual care, virtual visits, and video-observed therapy. The media used while using telehealth services by patients are telephone audio, video calls, and web-based applications. The implementation of telehealth during the COVID-19 pandemic has provided benefits for outpatients. However, there are still has challenges in implementing telehealth in several developed countries and in Indonesia. Thus, there is still a need for continuous improvement and development to get benefit from better telehealth services.
Read More
S-11099
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ester Oktaviani Angelica; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Purnawan Junadi, Helen Andriani
Abstrak: Dalam menghadapi pandemi COVID-19, penggunaan masker menjadi salah satu langkah preventif yang direkomendasikan oleh WHO dan terbukti efektif dalam mencegah penyebaran infeksi COVID-19. Namun terdapat perbedaan implementasi kebijakan penggunaan masker di berbagai negara. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kebijakan penggunaan masker di berbagai negara serta faktor-faktor yang mempengaruhi adanya perbedaan kebijakan di berbagai negara tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review dengan menggunakan empat online database yaitu PubMed, ProQuest, ScienceDirect dan Scopus. Kriteria insklusi yang diterapkan dalam penelitian ini antara lain: tersedia dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa inggris, merupakan literatur yang dipublikasi tahun 2020 sampai 2022, artikel tersedia dalam bentuk full-text dan fokus membahas perbedaan kebijakan penggunaan masker selama pandemi COVID-19 di berbagai negara. Penelitian ini menggunakan 10 studi literatur terpilih yang menunjukkan bahwa terdapat 5 kategori kebijakan penggunaan masker di berbagai negara yaitu; no policy, recommended, required in some public spaces, required in all public spaces, dan required outside-the-home at all time. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan penggunaan masker di berbagai negara antara lain: perbedaan instrumen epidemiologi COVID-19, politik, policy demands, budaya, dan angka capaian vaksinasi. Ditemukan juga bahwa kebijakan penggunaan masker selama pandemi COVID-19 bersifat time dependent.
In the face of the COVID-19 pandemic, the use of face masks is one of the preventive measures recommended by WHO and has proven effective in preventing the spread of COVID-19 infection. However, there are differences in the implementation of policies on the use of masks in various countries. Therefore, this study was conducted to determine the description of face masks policy in various countries and the factors that influence the differences in policies in these countries. The method used in this research is a literature review using four online databases, namely PubMed, ProQuest, ScienceDirect and Scopus. The inclusion criteria applied in this study include: available in both Indonesian and English, literature published from 2020 to 2022, articles available in full-text form and focus on discussing differences in policies on the use of masks during the COVID-19 pandemic in various countries. This study uses 10 selected literature studies which show that there are 5 categories of face mask policies in various countries, namely; no policy, recommended, required in some public spaces, required in all public spaces, and required outdoors at all times. This study also found that the factors that influence the policy on the use of masks in various countries include COVID-19 epidemiological instruments differences, politics, policy demands, culture, and the level of vaccination achievement. In addition, it was also found that the policy on the use of masks during the COVID-19 pandemic is time dependent.
Read More
S-10990
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Bima Mediristanto; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Septiara Putri, Wilda Alvernia
Abstrak: Penulisan literature review ini bertujuan untuk menganalisis kegunaan telehealth dan telemedicine untuk pelayanan rawat jalan penyakit kronis. Hasil penelitian mengatakan telehealth dan telemedicine dapat meningkatkan kualitas hidup pasien maupun petugas kesehatan dengan menggunakan media, seperti telepon, pesan teks, ataupun panggilan video melalui sistem yang tidak rumit, penggunaan kata-kata yang mudah dimengerti baik lisan maupun tulisan, serta penggunaannya yang fleksibel.
Read More
S-10818
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ramadya Kanzanabilla; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Prastuti Soewondo, Ari Purwohandoyo
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran serta faktor yang dapat mempengaruhi keluhan muskuloskeletal selama bekerja dari rumah menggunakan metode literature review melalui database online ProQuest, PubMed, ScienceDirect, dan Google Scholar pada tahun 2020-2021. Hasil pencarian didapatkan sebanyak 10 artikel, yang berasal dari Jepang, Arab Saudi, Indonesia, Turki, Spanyol, Itali, Estonia, Kroasia dan Amerika.
Read More
S-10862
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yuliza Utari Widyastuti; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Ede Surya Darmawan, Soewarta Kosen
Abstrak: Secara global, kesehatan adalah industri senilai USD 3.5 triliun atau setaradengan 8% dari PDB dunia. Menurut data, masih ada kekurangan dari sistem kesehatansaat ini, antara lain: (i) angka harapan hidup yang masih bervariasi; (ii) 100 juta orangdimiskinkan oleh pengeluaran kesehatan; (iii) kesenjangan kesehatan yang terus terjadi,bahkan di negara-negara kaya (US dan Australia); (iv) sebagian besar peralatan yangtidak digunakan dengan semestinya. Memperkuat sistem kesehatan berarti mengatasikendala utama di setiap bidang, dengan demikian derajat kesehatan akan meningkat.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif analitik.Metode yang digunakan adalah tinjauan kepustakaan. Jenis data yang digunakan adalahdata sekunder yang didapatkan melalui pencarian studi/penelitian yang sudah adasebelumnya dan teori-teori yang berkaitan dengan topik. Kriteria inklusi pada penelitianini adalah penelitian dengan semua jenis metode yang dapat menjawab topik danmenggunakan framework WHO: Six Building Blocks. Kriteria eksklusi penelitian adalahpenelitian lebih dari 10 tahun, serta penelitian yang tidak dapat menjawab pertanyaanpenelitian. Informasi yang didapatkan dari studi literatur ini akan diuraikan dalambentuk table hasil dan narasi, dengan hasil temuannya yaitu kinerja sistem kesehatan dinegara berkembang belum lebih baik dari negara maju, dilihat dari status kesehatanmasyarakat dan permasalahan kesehatan yang sedang dialami.Kata kunci:sistem kesehatan, six building blocks, WHO.
Globally, healthcare is an industry of USD 3.5 trillion worth or equal to 8% ofthe world GDP. According to the data, there are still shortcomings of the current healthsystem, as follows: (i) life expectancy that still varies; (ii) 100 million people areimpoverished by health spending; (iii) health gaps that continue to occur, even inwealthy countries (the US and Australia); (iv) most of the equipment is not usedproperly. Strengthening the health system means overcoming the main obstacles in eachfield, thus the value of health will increase. This research uses a qualitative approachthat is descriptive-analytic. The methods used are a literature review. The type of dataused is secondary data obtained through pre-existing study/research searches and topic-related theories. The inclusion criteria for this study are research with all types ofmethods that can answer topics and use the WHO framework: Six Building Blocks. Theresearch exclusion criteria are the research of more than 10 years, as well as researchthat cannot answer research questions. The information obtained from this literaturestudy will be described in the form of results table and narration, with the result of thehealth systems performance in the developing countries has not been better than indeveloped countries, judging by the public health status and the health problems that arebeing experienced.Key words:healthcare systems, six building blocks, WHO, compare OR comparing.
Read More
S-10337
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Natasya Gita Cinta; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Helen Andriani, Galianti Prihandayani
Abstrak:
Pandemi COVID-19 berdampak pada kesehatan mental sebagian besar masyarakat di dunia. Meskipun kebutuhan akan pelayanan kesehatan mental lebih tinggi selama masa Pandemi COVID-19, ketersediaan layanan dan akses justru terganggu akibat meningkatnya permintaan, pembatasan sosial, dan peraturan untuk tetap tinggal di rumah. Penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran pemanfaatan pelayanan kesehatan mental selama Pandemi COVID-19 di berbagai negara. Penelitian ini menggunakan metode literature review yang bersumber dari beberapa basis data seperti Proquest, SCOPUS dan Pubmed. Terdapat 16 studi yang terpilih berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Dalam hasil penelitian ini ditemukan bahwa kondisi kesehatan mental masyarakat cenderung memburuk selama masa Pandemi COVID-19 dan terjadi penurunan pemanfaatan pelayanan kesehatan mental selama pandemi COVID-19. Selain itu ditemukan juga faktor yang berkaitan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan mental diantaranya jenis kelamin, ras, tingkat pendidikan, wilayah tempat tinggal, dan kepemilikan asuransi kesehatan. Ada beberapa rekomendasi yang dapat digunakan untuk memperkuat strategi dalam menghadap isu kesehatan mental selama Pandemi COVID-19 diantaranya alokasi dana untuk mendukung penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan sebagai bantuan bantuan finansial bagi masyarakat yang terkena dampak Pandemi COVID-19; peningkatkan jumlah, distribusi, dan kapasistas tenaga kesehatan mental; peningkatan perawatan dan asesmen berbasis bukti yang disertai dengan evaluasi; pendekatan inovatif untuk intervensi kesehatan mental; serta memaksimalkan akses pelayanan kesehatan secara virtual.

The COVID-19 pandemic has impacted the mental health of most people in the world. Although the need for mental health services was higher during the COVID-19 pandemic, the availability of services and access was disrupted due to increased demand, social restrictions, and regulations to stay at home. The study aims to obtain an overview of the use of mental health services during the COVID-19 pandemic in various countries. This study uses the literature review method sourced from several databases such as Proquest, SCOPUS and Pubmed. There were 16 studies selected based on inclusion and exclusion criteria. In the results of this study, it was found that people's mental health conditions tended to worsen during the COVID-19 pandemic and there was a decrease in the use of mental health services during the COVID-19 pandemic. In addition, there were also factors related to the use of mental health services including gender, race, education level, region of residence, and ownership of health insurance. There are several recommendations that can be used to strengthen strategies in facing mental health issues during the COVID-19 pandemic, including the allocation of funds to support the implementation of health services and as financial support for people affected by the COVID-19 pandemic; increasing the number, distribution, and capacity of mental health workers; improving evidence-based care and assessment accompanied by evaluation; innovative approaches to mental health interventions; and maximizing access to virtual health services.
Read More
S-11216
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Claudya Veronica Febriana Najoan; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Purnawan Junadi, Vetty Yulianty
Abstrak: Teknologi dalam bidang kesehatan sudah ada sejak lama. Salah satu pemanfaatannya yaitu telemedicine atau pengobatan jarak jauh. Terjadi peningkatan penggunaan telemedicine di negara maju maupun negara berkembang saat pandemi COVID-19 karena mengharuskan masyarakat untuk dibatasi secara social. Peningkatan penggunaan telemedicine ini, berjalan beriringan dengan tantangan-tantangan di dalamnya, khususnya pada negara berkembang, yang belum terbiasa dengan pelayanan ini. Untuk dapat mengatasi tantangan tersebut, maka diperlukan peningkatan kualitas pelayanan. Salah satunya dengan cara menilai aspek-aspek kepuasan pasien pengguna telemedicine dan mencari tahu faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran nilai kepuasan pasien pengguna telemedicine saat masa pandemi COVID-19 dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien di beberapa negara berkembang. Informasi penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil penelusuran website dan jurnal yang telah di publikasikan dengan bantuan akses online database seperti ScienceDirect, SAGE Journals, ProQuest, dan PubMed. Terdapat 10 studi yang termasuk dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasien dari berbagai negara berkembang dengan deskripsi klinik yang berbeda memiliki tingkat kepuasan yang tinggi terhadap telemedicine secara keseluruhan dengan aspek penilaian berdasarkan TAM dan teori kepuasan pasien. Pada negara berkembang aspek yang paling berpengaruh yaitu usefulness, privacy, waktu dan biaya, dan willingness to use again. Sedangkan, pada aspek trust, klinik kesehatan mental dari negara berbeda, sama-sama memiliki tingkat kepuasan yang rendah. Faktor gender, usia, dan edukasi tidak terlalu mempengaruhi kepuasan pasien. Akan tetapi, faktor-faktor tersebut tidak bisa diabaikan supaya penyedia layanan dapat menyesuaikan kebutuhan pasien sesuai dengn faktor-faktor tersebut atau memberikan pelayanan patient centered. Selain itu, diperlukan edukasi kepada masyarakat tentang telemedicine supaya teknologi ini bisa tepat guna. Rekomendasi lainnya untuk negara berkembang yaitu melaksanakan survei kepuasan bukan hanya di beberapa klinik penyedia layanan tetapi lebih luas lagi, supaya dapat menghasilkan hasil evaluasi yang mewakili seluruh pengguna telemedicine di negara tersebut.
Technology in the health sector has existed for a long time. One of its uses is telemedicine or distance medicine. increasing use of telemedicine in developed and developing countries during the COVID-19 pandemic because people must be socially restricted. This increase in the use of telemedicine goes hand in hand with challenges in it, especially in developing countries, which are not yet familiar with this service. To be able to overcome these challenges, it is necessary to improve the quality of service. One of them is by assessing aspects of patient satisfaction using telemedicine and finding out the factors that influence patient satisfaction. The purpose of this study was to determine the description of patient satisfaction using telemedicine during the COVID-19 pandemic and the factors that affect patient satisfaction in several developing countries. This research information was obtained based on the results of searching websites and journals that have been published with the help of online database access such as ScienceDirect, SAGE Journals, ProQuest, and PubMed. There are 10 studies included in this study. The results showed that the majority of patients from various backgrounds developed with clinical descriptions that had a high level of satisfaction with telemedicine as a whole with aspects based on TAM and patient satisfaction theory. In developing countries the most influential aspects are usability, privacy, time and cost, and willingness to reuse. Meanwhile, on the aspect of trust, mental health clinics from different countries both have low levels of satisfaction. Gender, age, and education factors did not significantly affect patient satisfaction. However, these factors cannot be ignored so that service providers can adjust patient needs according to these factors or provide patient-centred services. In addition, it is necessary to educate the public about telemedicine so that this technology can be effective. Another recommendation for developing countries is to carry out a satisfaction survey not only in a number of service provider clinics but more broadly, so that it can produce evaluation results that are representative of all telemedicine users in the country.
Read More
S-10989
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cindy Tikawati; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Anhari Achadi, Ayu Nadya Kusumawati
Abstrak: Kelengkapan data pasien penting untuk meningkatkan kualitas perawatan. Namun masih banyak rumah sakit yang mencatat data pasien dengan tidak lengkap. Untuk meningkatkan kelengkapan data pasien, beberapa negara telah menerapkan rekam medis elektronik. Rekam medis elektronik diyakini dapat menjadi solusi alternatif untuk mengatasi masalah pada rekam medis kertas, terutama dalam hal kelengkapannya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan capaian kelengkapan data pasien setelah diterapkannya rekam medis elektronik di beberapa negara. Selain itu, penelitian ini juga membahas gambaran faktor-faktor pada komponen input dan proses yang akan mempengaruhi kelengkapan data pasien pada rekam medis elektronik. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan literature review yang menggunakan data sekunder dari berbagai basis data online. Hasil penelitian didapatkan 2 studi terinklusi terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan data pasien pada rekam medis elektronik, dan didapatkan 8 studi terinklusi terkait capaian kelengkapan data setelah diterapkannya rekam medis elektronik. Dari 2 studi terinklusi, pada komponen input dinyatakan bahwa penyediaan sumber daya yang cukup secara positif berpengaruh terhadap penyelarasan rekam medis elektronik dengan proses perawatan. Selain itu, kebijakan pada proses perawatan yang didukung rekam medis elektronik juga secara positif berpengaruh terhadap kelengkapan data pada rekam medis elektronik. Namun, sumber daya secara negatif tidak berpengaruh pada integrasi rekam medis elektronik dalam mencapai kelengkapan data pasien. Pada komponen proses, penyelarasan rekam medis elektronik dengan proses perawatan berpengaruh terhadap partisipasi staf dalam mencapai kelengkapan data rekam medis elektronik. Dari 8 studi terinklusi, pada komponen output dinyatakan bahwa sebagian besar rumah sakit di beberapa negara menunjukkan peningkatan kelengkapan data pasien setelah diterapkannya rekam medis elektronik. Oleh karena itu, disarankan kepada tingkat manajemen rumah sakit untuk menerapkan rekam medis elektronik sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kelengkapan data pasien. Selain itu, penerapan rekam medis elektronik juga harus memperhatikan komponen input dan proses yang dapat mempengaruhi kelengkapan data pasien pada rekam medis elektronik. Bagi peneliti selanjunya, untuk memperluas hasil literature review yang dilakukan, disarankan untuk mengombinasikan konsep kualitas data dengan konsep keberhasilan penerapan rekam medis elektronik karena penerapan rekam medis elektronik yang berhasil akan meningkatkan kualitas data yang dihasilkan.
Kata kunci: Kelengkapan data pasien, kualitas data, rekam medis elektronik
Read More
S-10388
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Deanissa Fitri Maghfiroh; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Septiara Putri, Agus Rahmanto
Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk melihat tingkat kepuasan pasien rawat jalan rumah sakit di daerah Jawa dan Bali dari berbagai dimensi menggunakan studi literature review yang dilakukan pada kepustakaan jurnal dan penelitian asli dengan rentang waktu studi adalah 10 tahun, dipublikasikan pada tahun 2011 hingga 2020. Metode pencarian data menggunakan data online dengan database yang digunakan adalah PubMed, Scopus, Science Direct, Garuda, Google Scholar, dan Lib FKM UI, serta Lib UI dengan kriteria inklusi artikel jurnal ilmiah dari Indonesia, baik berbahasa Indonesia ataupun bahasa Inggris, sedangkan kriteria eksklusi yaitu jurnal yang tidak secara jelas menggambarkan kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat jalan yang diberikan dengan rumah sakit menggunakan 5 dimensi service quality.
Read More
S-10579
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anggi Dwi Fitri; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Kurnia Sari; Zakiah
Abstrak: Timbulnya keraguan pastinya dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berbeda di setiap negaranya. Hal ini membuat penulis ingin mengetahui bagaimana tingkat penerimaan vaksinasi Covid 19 di beberapa negara dunia. Determinan apa saja yang membuat penduduk beberapa negara di dunia menunjukan sikap penolakan terhadap vaksinasi Covid 19. Oleh karena itu, pencarian studi dilakukan pada database online Pubmed, ScienceDirect dan Springerlink dengan kata kunci "Vaccine acceptance" OR ("vaccine hesitancy") AND ("COVID 19" OR "coronavirus disease" OR "SARS-CoV-2"). Dari pencarian tersebut, 24 studi terinklusi dalam penelitian.
Read More
S-10848
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive