Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 32573 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Mahavira Annisa Suyatman; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Masyitoh, Puput Oktamianti, Iwan Sovani, Burhanuddin Hamid
Abstrak:
Waktu tunggu merupakan indikator yang mempengaruhi kualitas pelayanan dan kepuasan pasien. Dari hasil observasi dan survey di lapangan didapatkan waktu tunggu rawat jalan ≥ 60 menit sehingga ditemukan banyak keluhan pasien dalam keterlambatan pelayanan serta mengakibatkan mutu pelayanan menurun. Tujuan penelitian melakukan analisis dan usulan perbaikan mutu proses pelayanan di instalasi rawat jalan RS Mata BEC dengan metode Lean. Penelitian kualitatif dengan analisis data metode lean hospital. Pendekatan kuantitatif untuk menghitung waktu tunggu secara aktual. Populasi penelitian adalah jumlah kunjungan pasien instalasi rawat jalan bulan Juni 2023 sebesar 1704 pasien dan didapatkan jumlah sampel sebesar 323 pasien. Alat yang digunakan data kuantitatif dengan lembar observasi dan stopwatch. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan Current State Map untuk pelayanan rawat jalan RS Mata BEC didapatkan setiap pasien akan membutuhkan waktu untuk dapat dilayani oleh dokter dengan (lead time) sebesar 158,2 menit dan didapatkan 134,2 menit atau prosentase 80% merupakan kegiatan yang dianggap waste (non-value added), serta 24 menit non-value added atau hanya 15% yang merupakan kegiatan yang benilai. Faktor penyebab terbesar waktu tunggu adalah faktor man. Hasil perhitungan menunjukkan belum terpenuhinya standar waktu tunggu pelayanan di rawat jalan yaitu ≤ 60 menit. Kata Kunci : Metode Lean; Rawat Jalan; Waktu Tunggu

Waiting time is an indicator that affects service quality and patient satisfaction. From the results of observations and surveys in the field, it finds that the lead-time outpatient is ≥ 60 minutes, so that many patient complaints were found regarding delays in service and resulted in a decrease in service quality. The aim of the study is to analyze and propose to improve the quality of the service process in the BEC Eye Hospital outpatient installation using the Lean method. Qualitative research with data analysis using the lean hospital method. Quantitative approach to calculate the actual of leading time. The study of population is the number of outpatient patient who visits in June 2023 is 1704 patients and the number of samples is 323 patients. The tools that used in quantitative data is observation sheets and stopwatches. Based on the results of the study it can be concluded that the calculation results of the Current State Map for BEC Eye Hospital outpatient services tell that each patient will need time to be served by a doctor with a (lead time) of 158.2 minutes and obtained 134.2 minutes. It can be called that a percentage of 80% activities are considered waste (non-value added), and 24.4 minutes of non-value added or only 15% which are valued activities. The biggest factor causing waiting time is the man factor. These ratio shows that BEC Eye Hospital is included in Un-Lean and the results of these calculations indicate that the standard leading time for outpatient services has not been standardized, in this case ≤ 60 minutes. Keywords: Lean Method; Outpatient; Waiting time
Read More
B-2391
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Shafira Agustina Rachmat; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Laksita Ri Hastiti, M Helmy Ilhamsyah
Abstrak:
Pekerja konstruksi merupakan profesi dengan tingkat risiko yang tinggi. Banyak dijumpai kasus pekerja konstruksi mengalami stres akibat pekerjaannya, bahkan hingga terjadi kecelakaan kerja. Faktor yang berkontribusi pada kejadian stres kerja ini meliputi bahaya fisik dan faktor psikososial, namun tidak menutup adanya kemungkinan pengaruh dari karakteristik individu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan stres kerja dengan kecelakaan kerja pada pekerja konstruksi proyek pembangunan Jalan Tol Yogyakarta – Bawen Paket 1 (Seksi 1) pada tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Faktor-faktor yang diteliti di antaranya yaitu tingkat stres kerja, faktor bahaya fisik berupa iklim kerja, faktor psikososial yang meliputi konten pekerjaan (desain tugas, beban kerja, dan jadwal kerja) dan konteks pekerjaan (peran dalam organisasi, hubungan interpersonal, dan kepuasan kerja), serta karakteristik individu yang dihubungkan dengan kejadian kecelakaan kerja. Sebanyak 260 pekerja konstruksi berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 234 pekerja konstruksi (90%) mengalami tingkat stres sedang dan 154 pekerja (59.2%) mengalami kecelakaan kerja. Ditemukan hubungan antara stres kerja dan kecelakaan kerja. Berdasarkan hasil yang didapatkan, perlu dilakukan upaya pengendalian terhadap pajanan stres kerja dan faktor-faktornya yang terdapat pada proyek pembangunan Jalan Tol Yogyakarta – Bawen untuk meminimalisasi terjadinya stres pada pekerja hingga kecelakaan kerja.

Construction workers are a job with high level of risk. There are many cases of construction workers experiencing stress due to their work, even until accident occurs. Factors that contribute to the occurrence of work stress include physical hazards and psychosocial factors, but it does not rule out the possibility of influence from individual characteristics. This study aims to analyze the correlation between occupational stress and workplace accidents in construction workers at Yogyakarta – Bawen Toll Road Construction Project Package 1 (Section 1) in 2023. This research is a quantitative study with a cross-sectional study design. The factors studied included work stress levels, physical hazards in the form of work climate, psychosocial factors which were job content (task design, workload, and work schedule) and job context (role in the organization, interpersonal relationships, and job satisfaction), as well as individual characteristics that are associated with the occurrence of work accidents. A total of 260 construction workers were participated in this study. The results showed that 234 construction workers (90%) experienced moderate levels of stress and 154 workers (59.2%) experienced work accidents. A relationship was found between occupational stress and workplace accidents. Based on the results obtained, it is necessary to control the exposure to occupational stress and its factors at Yogyakarta – Bawen Toll Road Construction development project to minimize the occurrence of stress on workers and workplace accidents.
Read More
S-11404
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhammad Dheif Athoillah; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Laksita Ri Hastiti, M. Helmy Ilhamsyah
Abstrak:
Proyek pembangunan jalan tol Yogyakarta – Bawen Seksi 1 (Paket 1) merupakan proyek pembangunan infrastruktur transportasi yang memiliki beberapa aktvitas kerja yang kompleks dan berisiko. Meningkatnya kompleksitas kegiatan kerja dalam sektor konstruksi dapat menyebabkan kurangnya akan kesadaran situasi pada pekerja. Kesadaran situasi dalam bekerja yaitu memperhatikan apa yang terjadi di sekitar pekerja, di mana pekerja berada dalam hubungannya dengan orang atau benda lain, dan potensi risiko dan bahaya apa yang mungkin ada pada lingkungan, perilaku, dan peralatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional dan pengumpulan data kesadaran situasi, kecelakaan kerja, dan faktor risiko lainnya dilakukan dengan kuesioner, wawancara, dan observasi yang telah dilakukan pada bulan Maret 2023 dengan 260 responden (241 pekerja outdoor dan 19 pekerja indoor). Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 237 (91.2%) pekerja memiliki tingkat kesadaran situasi sedang dan sebanyak 23 (8.8%) pekerja memiliki tingkat kesadaran situasi tinggi. Penelitian ini menemukan bahwa kesadaran situasi (OR = 3.733), beban kerja (OR = 3.367), durasi kerja (OR = 2.948), kelelahan (OR = 2.778), dan kuantitas tidur (OR = 2.032) memiliki hubungan terhadap kecelakaan kerja. Berdasarkan hasil studi tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya pengendalian seperti melakukan intervensi untuk meningkatkan kesadaran situasi pekerja, penerapan jadwal shift kerja, dan memperbanyak tenda tempat beristirahat untuk pekerja outdoor.

The Yogyakarta – Bawen toll road construction project package 1 (section 1) is a transportation infrastructure development project that has several complex and risky work activities. The increasing complexity of work activities in the construction sector can lead to a lack of situational awareness among workers. Situational awareness at work, namely paying attention to what is happening around the worker, where the worker is in relation to other people or objects, and what potential risks and hazards may exist in the environment, behavior and equipment. This research is a quantitative study with a cross-sectional study design and data collection on situational awareness, work accidents, and other risk factors was carried out using questionnaires, interviews, and observations which were conducted in March 2023 with 260 respondents (241 outdoor workers and 19 indoor workers). ). The results showed that 237 (91.2%) workers had a moderate level of situational awareness and 23 (8.8%) workers had a high level of situational awareness. This study found that situation awareness (OR = 3.733), workload (OR = 3.367), work duration (OR = 2.948), fatigue (OR = 2.778), and sleep quantity (OR = 2.032) have a correlation to work accidents. Based on the results of these studies, it is necessary to carry out various control efforts such as conducting interventions to increase awareness of the situation of workers, implementing work shift schedules, and increasing the number of resting tents for outdoor workers.
Read More
S-11353
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nadya Karina; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Robiana Modjo, Ardhana Sitompul
Abstrak:
Pilot mempunyai tuntutan pekerjaan, tanggung jawab, dan keselamatan atas penumpang yang sangat tinggi. Stres yang dialami oleh pilot dapat berdampak negatif pada kesehatan, kinerja, dan kemampuan kognitif seseorang pilot professional (Harris, 2011). Pilot maskapai penerbangan komersial menghabiskan sebagian besar waktu kerja mereka di ruang kemudi pesawat udara yang terletak sekitar 10 km di atas tanah. Kondisi lingkungan kerja tersebut tidak ramah untuk seorang manusia. Dengan tekanan udara yang terbatas, tingkat oksigen terbatas, paparan bising dan relatif bekerja dalam ruang sempit membuat pilot mudah mengalami stres. Selain itu faktor - faktor penyebab stres, seperti terkait dengan konten dan konteks pekerjaan maupun faktor – faktor penyebab stres yang berasal dari internal, jika tidak sesuai maka dapat menambah pengaruh kejadian stres kerja yang dapat dialami oleh pilot dalam pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada pilot Airbus A320 PT.X tahun 2023. Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan desain penelitian cross-sectional. Responden pada penelitian terdiri dari 23 kapten pilot dan 28 kopilot Airbus A320 PT.X yang merupakan keseluruhan pilot aktif pesawat Airbus A320 pada PT.X tahun 2023. Data dikumpulkan melalui pengukuran langsung menggunakan google form di lokasi penelitian. Analisis statistik yang digunakan adalah uji analisis deskriptif dan analisis korelasi chi- square dan menganalisis hasil Odds Ratio (OR) menggunakan perangkat lunak IBM SPSS. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara variabel-variabel beban kerja, kecepetan kerja, jadwal kerja, hubungan interpersonal di tempat kerja, Pengembangan karir, kekhawatiran terhadap pekerjaan, upah, gangguan pola tidur dan aktifitas di luar pekerjaan menunjukkan korelasi yang bermakna dengan kejadian stres kerja pada pilot Airbus A320 PT.X tahun 2023, dengan menggunakan ukuran Odds Ratio (OR) dan interval kepercayaan 95% (CI 95%)

Pilot has very high job demands, responsibilities, and passenger safety. The stress experienced by pilots can have negative impacts on their health, performance, and cognitive abilities (Harris, 2011). Commercial airline pilots spend most of their working time in the cockpit of an aircraft located approximately 10 km above the ground. The working environment under such conditions is not friendly to humans. Limited air pressure, restricted oxygen levels, exposure to noise, and working in a relatively confined space make pilots susceptible to stress. Additionally, stressors related to job content and job context, as well as internal factors, can further contribute to the occurrence of work-related stress in pilots. This study aims to analyze the factors related to work- related stress in Airbus A320 pilots at PT.X in the year 2023. The research method used is an analytical survey with a cross-sectional research design. The respondents in the study consist of 23 captain pilots and 28 first officer pilots of Airbus A320 at PT.X, comprising all active A320 pilots at PT.X in 2023. Data were collected through direct measurements using Google Forms at the research location. The statistical analysis used includes descriptive analysis, chi-square correlation analysis, and analyzing the results with Odds Ratio (OR) using IBM SPSS software. The results of the analysis show a significant relationship between workload, work pace, work schedule, interpersonal relationships at the workplace, career development, job concerns, wages, disruptions in sleep patterns, and activities outside of work, indicating a significant correlation with the occurrence of work-related stress in Airbus A320 pilots at PT.X in 2023, using Odds Ratio (OR) with a 95% confidence interval (CI 95%).
Read More
T-6816
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alfi Kamelia Amany; Pembimbing: Al Asyary; Penguji: Dewi Susanna, Novita Suprapto Wati
Abstrak:
Asma merupakan penyakit inflamasi saluran napas kronis yang ditandai dengan gejala pernapasan seperti mengi, dispnea, batuk, dan sesak dada. Selama pandemi Covid-19 (2020 – 2022) jumlah kasus asma di DKI Jakarta termasuk Jakarta Pusat mengalami penurunan jika dibandingkan dengan sebelum pandemi terjadi (2018 – 2019). Hal yang sama juga terjadi pada penurunan polusi udara (PM10) yang menjadi salah satu penyebab penyakit asma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsentrasi PM10, suhu udara, kelembaban udara, dan curah hujan dengan jumlah kasus asma di Jakarta Pusat pada waktu sebelum (2018 – 2019) dan selama (2020 – 2022) pandemi Covid-19 dengan menggunakan desain studi ekologi time-trend. Metode analisis dilakukan dengan uji beda ≥ 2 rata-rata, uji korelasi, dan uji regresi linear berganda. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, BMKG wilayah Kemayoran, dan website BMKG. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat perbedaan rata-rata kasus asma, konsentrasi PM10, dan curah hujan yang signifikan antara sebelum (2018 – 2019) dan selama (2020 – 2022) pandemi Covid-19 (p = 0,000; p = 0,023; p = 0,050). Selain itu, uji korelasi menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsentrasi PM10 (p = 0,156; r = 0210), suhu udara (p = 0,883; r = 0,019), kelembaban udara (p = 0,380; r = -0,115), curah hujan (p = 0,154; r = -0,186) dengan kasus asma seluruh tahun (2018 – 2022) di Jakarta Pusat. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu tidak terdapat hubungan signifikan antara konsentrasi PM10, suhu udara, kelembaban udara, dan curah hujan dengan kasus asma tahun 2018 – 2022.

Asthma is a chronic inflammatory airway disease characterized by respiratory symptoms such as wheezing, dyspnea, coughing and chest tightness. During the Covid-19 pandemic (2020 – 2022) the number of asthma cases in DKI Jakarta including Central Jakarta has decreased compared to before the pandemic occurred (2018 – 2019). The same thing also happened to the decrease in air pollution (PM10), which is one of the causes of asthma. This study aims to determine the relationship between PM10 concentration, air temperature, air humidity, and rainfall with the number of asthma cases in Central Jakarta before (2018 – 2019) and during (2020 – 2022) the Covid-19 pandemic using an ecological study design (time-trend). The method of analysis was carried out by means of ≥ 2 difference test, correlation test, and multiple linear regression test. This study used secondary data from the DKI Jakarta Provincial Health Office, the BMKG for the Kemayoran area, and the BMKG website. The results showed that there were significant differences in average asthma cases, PM10 concentrations, and rainfall before (2018 – 2019) and during (2020 – 2022) the Covid-19 pandemic (p = 0.000; p = 0.023; p = 0.050). In addition, the correlation test showed that there was no significant relationship between PM10 concentration (p = 0.156; r = 0210), air temperature (p = 0.883; r = 0.019), air humidity (p = 0.380; r = -0.115), rainfall (p = 0.154; r = -0.186) with asthma cases throughout the year (2018 – 2022) in Central Jakarta. The conclusion in this study is that there is no significant relationship between PM10 concentrations, air temperature, air humidity, and rainfall with asthma cases in 2018 – 2022.
Read More
S-11330
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Syafket Sultana/ Pembimbing: Ema Hermawati; Penguji: Dewi Susanna, Ary Sutanti
Abstrak:
Penyakit autoimun adalah suatu penyakit dimana sistem imun dalam tubuh menyerang molekul dari tubuh sendiri yang diakibatkan oleh kerusakan pada toleransi kekebalan tubuh terhadap sel-sel imun autoreaktif. Salah satu jenis penyakit autoimun adalah sindrom sjögren. Sindrom sjögren merupakan salah satu dari penyakit autoimun yang paling umum terjadi, dengan pravelensi 0,5% pada populasi umum. Penyakit ini lebih sering menyerang perempuan dengan perbandingan 9:1 dari laki-laki. Hingga saat ini, penyebab dari timbulnya sindrom sjögren pada seseorang masih belum diketahui dengan pasti. Namun, beberapa hasil penelitian menyatakan beberapa faktor risiko yang berperan dalam memicu timbulnya penyakit tersebut, salah satunya adalah tingkat stres. Selain menjadi faktor risiko, tingkat stres juga dapat muncul sebagai dampak dari sindrom sjögren dan hal tersebut dapat berpengaruh pada tingkat kualitas hidup orang dengan sindrom sjögren. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan mengenai informasi terkait pengaruh tingkat stres pada orang dengan sindrom sjögren. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian sistematis yang mengacu pada PRISMA Statement (Preferred Reporting Items for Systematic reviews and Meta-Analyse Statement) dengan sintesis hasil penelitian berupa sintesis jurnal. Terdapat 5 literatur jurnal yang terinklusi dalam penelitian. Hasil dari seluruh literatur jurnal tersebut menyatakan bahwa terdapat pengaruh tingkat stres pada orang dengan sindrom sjögren. Pengaruh tersebut merupakan faktor yang memberikan pengaruh terhadap keparahan penyakit pada orang dengan sindrom sjögren. Pengaruh tingkat stres pada orang dengan sindrom sjögren tersebut seperti meningkatkan aktivitas penyakit, kelelahan, tingkat nyeri, gangguan menelan, gangguan kesehatan mata, dan gangguan kesehatan mulut. Hal tersebut juga mempengaruhi kualitas hidup pada orang dengan sindrom sjögren apabila orang dengan sindrom sjögren memiliki tekanan psikologis dan kurang memahami mengenai penyakit mereka.

Autoimmune disease is a condition in which the immune system in the body attacks its own molecules due to a breakdown in the body's tolerance to self-reactive immune cells. One type of autoimmune disease is Sjögren's syndrome. Sjögren's syndrome is one of the most common autoimmune diseases, with a prevalence of 0.5% in the general population. This disease predominantly affects women, with a male-to-female ratio of 9:1. The exact cause of sjögren's syndrome in an individual is still uncertain. However, several research findings suggest that various risk factors contribute to the onset of the disease, and one of them is the level of stress. In addition to being a risk factor, stress levels can also arise as a consequence of sjögren's syndrome and can impact the quality of life of individuals with the condition. The aim of this study is to gather information regarding the affect of stress levels on individuals with sjögren's syndrome. The research method in this study was a systematic review based on the PRISMA Statement (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses Statement), with a synthesis of journal research as the result. Five journal articles were included in the study. The findings from all the journal articles indicated that there is an affect of stress levels on individuals with sjögren's syndrome. Stress levels contribute as a factor that affects the severity of the disease in individuals with sjögren's syndrome. The impact of stress levels on individuals with sjögren's syndrome includes increased disease activity, fatigue, pain levels, swallowing difficulties, eye health disturbances, and oral health issues. These factors also affect the quality of life of individuals with sjögren's syndrome, particularly when they experience psychological pressure and have a limited understanding of their condition.
Read More
S-11439
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Erick Giearchie Muhammad; Pembimbing: Mufti Wirawan; Penguji: Zulkifli Djunaidi, Raden Ismail Haq
Abstrak:
Sebagian besar kegiatan kerja dalam logistik adalah pendistribusian barang atau bahan produksi dengan menggunakan kendaraan berupa truk yang berhubungan dengan keselamatan transportasi jalan raya. Penelitian ini memberikan gambaran analisis kecelakaan transportasi truk berdasarkan data KNKT tahun 2021–2022 dengan menggunakan desain penelitian analisis deskriptif dan mengadaptasi metode analisis kecelakaan Human Factors Analysis and Classification System (HFACS). Penelitian ini menggunakan data sekunder dalam pengumpulan data, yaitu berupa laporan investigasi kecelakaan transportasi truk berdasarkan data KNKT tahun 2021–2022. Hasil penelitian ini diketahui bahwa yang memiliki jumlah kejadian terbanyak atau lubang terbesar, yaitu dalam kegagalan aktif adalah skill-based errors, sedangkan dalam kondisi laten adalah resource management, technological environment, dan inadequate supervision.

Most work activities in logistics are the distribution of goods or production materials using vehicles in the form of trucks related to road transportation safety. This study provides an overview of the analysis of truck transportation accidents based on KNKT data for 2021–2022 using a descriptive analysis research design and adapting the Human Factors Analysis and Classification System (HFACS) accident analysis method. This study uses secondary data in data collection, namely in the form of truck transportation accidents investigation reports based on KNKT data for 2021–2022. The results of this study show that those with the highest number of incidents or the largest holes, namely in active failure are skill-based errors, while in latent conditions are resource management, technological environment, and inadequate supervision.
Read More
S-11468
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Juliawita Andrieni; Pembimbing: Syahrizal, Helda, Evelyn Yolanda Panggabean, Irma Novishinta
Abstrak:
Stunting masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang disebabkan oleh faktor yang bersifat konteks dan penyebab langsung yang akan tampak pada usia 2 tahun. Stunting mencerminkan kekurangan gizi kronis yang pada jangka pendek berdampak pada meningkatnya kesakitan dan kematian, hambatan pertumbuhan dan perkembangan anak, adanya ketidak seimbangan dari fungsi-fungsi tubuh, rendahnya kemampuan kognitif, motorik dan bahasa serta dampak jangka panjang berupa postur tubuh yang pendek, obesitas, menurunnya kesehatan reproduksi dan selanjutnya akan berpengaruh terhadap produktifitas kerja sehingga mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. ASI merupakan zat gizi sempurna untuk bayi yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya. WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif pada 6 bulan pertama kehidupan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatahui hubungan antara riwayat mendapatkan ASI eksklusif terhadap kejadian stunting setelah di kontrol variabel jenis kelamin, status BBLR, status PBLR, status mendapatkan Vitamin A pada anak, dan status gizi pada anak pada usia 24 – 59 bulan di Kota Cilegon. Penelitian menggunakan desain studi kasus-kontrol pada 273 anak stunting (kasus) dan 546 anak tidak stunting (kontrol). Data diperoleh dari e-PPGBM Kota Cilegon bulan Agustus tahun 2022. Analisis multivariat pada hubungan ASI eksklusif terhadap kejadian stunting diperoleh nilai aOR 2,55 pada 95% CI 1,337 – 4,879 setelah dikontrol variabel jenis kelamin, status BBLR, status PBLR, status mendapatkan Vitamin A pada anak, status gizi, interaksi ASI eksklusif dengan jenis kelamin, dan interaksi ASI eksklusif dengan status gizi. Kandungan zat gizi pada ASI perlu diperhatikan agar anak memperoleh ASI yang cukup secara kualitas dan kuantitas untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Stunting is still a health problem in Indonesia caused by contextual factors and direct causes that will appear at the age of 2 years. Stunting reflects chronic malnutrition which in the short term has an impact on increasing morbidity and mortality, hinders the growth and development of children, there is an imbalance of bodily functions, low cognitive, motoric and language abilities as well as long term impacts in the form of short stature, obesity, decline in reproductive health and will further affect work productivity thereby affecting the quality of human resources. Breast milk is the perfect nutrient for babies according to their growth and development. WHO recommends exclusive breastfeeding in the first 6 months of life. The purpose of this study was to determine the relationship between a history of exclusive breastfeeding and the incidence of stunting after controlling for variables such as gender, LBW status, LBL status, status of getting Vitamin A in children, and nutritional status in children aged 24-59 months in Cilegon City. The study used a case-control study design in 273 stunted children (cases) and 546 non-stunted children (controls). Data were obtained from the Cilegon City e-PPGBM in August 2022. Multivariate analysis on the relationship of exclusive breastfeeding to stunting events obtained an aOR value of 2,55 at 95% CI 1,337 – 4,879 after controlling for the variables gender, LBW status, PBLR status , status of getting Vitamin A in children, nutritional status, interaction of exclusive breastfeeding with gender, and interaction of exclusive breastfeeding with nutritional status. It is necessary to pay attention to the nutritional content of breast milk so that the child obtains sufficient quality and quantity of breast milk for growth and development.
Read More
T-6658
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Annisaa Perica Rasyid; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Jaslis Ilyas, Wahyu Sulistiadi, Netry Listriani, Khafifah Any
Abstrak: Waktu tunggu yang lama pada pelayanan resep obat akan mengurangi kepuasan pelanggan dan menyebabkan pelayanan tidak efisien. Lean merupakan salah satu metodologi yang dapat digunakan untuk menangani ketidakefisienan dalam pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan metode lean dalam mengurangi waktu tunggu pelayanan resep obat pada instalasi farmasi rawat jalan RSUD Pasar Minggu tahun 2017.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif (analitik observasional) untuk melihat alur pelayanan resep obat dan mengidentifikasi pemborosan pelayanan resep obat. Dan didukung oleh penelitian kuantitatif (analisis deskriptif) untuk memperoleh data perhitungan waktu setiap tahapan proses pelayanan resep obat.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata waktu tunggu pelayanan resep obat non racikan selama 89.6 menit (88.17% kegiatan menunggu) dan 124.70 menit (82.10% kegiatan menunggu) pada pelayanan resep obat racikan.

Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa terdapat 8 jenis pemborosan (DOWNTIME) pada pelayanan resep obat. Usulan perbaikan dengan metode lean diharapkan dapat menurunkan waktu tunggu menjadi 66.67% pada pelayanan resep obat non racikan dan 56.67% pada pelayanan resep obat racikan.

Kata kunci : farmasi; metode lean; pemborosan; waktu tunggu

Long waiting times on prescription services will reduce patient satisfaction and lead to inefficient services. Lean is one of the methodologies that can be used to deal with inefficiencies in health services. This study aims to analyze the application of lean method in reducing waiting time of outpatient prescription services at Pasar Minggu public hospital in 2017.

This study used qualitative research methods (observational analytics) to examine the flow and identify waste of prescription drug services. And also supported by quantitative research (descriptive analysis) to get the exact calculation of every step of prescription drug services.

Based on the result of the research, it is known that the average waiting time of medicine prescription services is 89.6 minutes (88.17% waiting activity) and 124.70 minutes (82.10% waiting activity) of personalized medicine prescription services.

The study identified that there were 8 types of waste (DOWNTIME) in prescription services. The future improvement by lean method is expected to reduce waiting time to 66.67% on medicine prescription services and 56.67% on personalized medicine prescription services.

Keywords : pharmacy; lean methode; waste; waiting times
Read More
B-1897
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ietje Susantin; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Mieke Savitri, Retno Wulanjari, Wirda Saleh
Abstrak: Instalasi farmasi merupakan salah satu bagian di rumah sakit yang diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan secara berkesinambungan dan bersinggungan langsung dengan kesehatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa pelayanan farmasi rawat jalan dengan menggunakan pendekatan Lean Six Sigma. Desain penelitian ini adalah analisa kualitatif dengan kerangka acuan DMAI (Define, Measure, Analyzedan Improve). Observasi mulai dari pasien menyerahkan resep sampai petugas memberikan obat yang dibagi menjadi 4 cycle (penerimaan resep, persiapan obat pemberian etiket dan penyerahan obat), wawancara mendalam, telaah dokumen. Hasil identifikasi value stream mapping dari 4 cycle di dapatkan penerimaan resep membutuhkan waktu 15 menit 13 detik, persiapan obat 5 menit 10 detik untuk obat non racikan dan 30 menit 14 detik untuk obat racikan, penyerahan obat 6 menit 28 detik. Proporsi non-value added untuk obat non racikan adalah 54% dan value added sebesar 46%, sedangkan non-value added untuk obat racikan adalah 39,4% dan value addedsebesar 60,6% dengan total waste selama 20 menit 50 detik. Hasil analisis Five Whys menunjukkan adanya bottleneck di penerimaan resep (15 menit 13 detik) dengan penyebab yaitu stok obat yang tidak sesuai dengan sistem komputer, sehingga bila ada stok yang kosong maka petugas perlu konfirmasi ke dokter dan menunggu kuitansi/bukti pembayaran dari kasir . Upaya penerapan lean six sigmadiharapkan dapat memperbaiki kinerja di instalasi farmasi, selain menghilangkan wastedan memaksimalkan nilai (value added), mengetahui akar masalah, perbaikan kualitas dan peningkatan efisiensi kinerja secara terus menerus
Read More
B-2137
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive